Chapter 1
My Life Is Strange
KookV (Jungkook and Taehyung)
T
BoyxBoy/Yaoi
Warn: OOC, Typos, OC, MPreg, tdk sesuai EYD, gaje, abal, garing, aneh dsb..
Don't like don't read~
.
.
.
.
.
.
Keterangan umur keluarga Taehyung: ChanBaek (37), Taehyung (17), Jackson (7), Jesper (5).
Duk
Duk
Duk
"Tae, cepat bangun sudah pagi!"
Seorang lelaki cantik mengetuk sebuah pintu kamar yang dipenuhi dengan stiker itu. Sedangkan seseorang yang berada didalam kamar itu masih asik bergelung dalam selimut hangatnya. Masih tidur.
"Taehyung, bangun pemalas atau ibu akan mendobrak pintu kamarmu sekarang juga!"
Duk
Duk
"Enghh.."
Lelaki yang masih berada dibalik selimut itu mulai membuka matanya karena terganggu dengan suara teriakan dan gedoran dipintu kamarnya. Selimut yang menutup seluruh tubuhnya itu kini terbuka dengan perlahan. Menampakkan wajahnya yang mirip dengan seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.
"Taehyung!"
Oh, itu suara teriakkan ibunya.
"Hoam~ berisik sekali.." Lelaki bernama Taehyung itu menguap sambil merenggangkan tubuhnya. "Iya bu, aku sudah bangun!" Teriaknya.
"Baguslah cepat mandi setelah itu mandikan kedua adikmu, ibu akan membuat sarapan"
Setelah itu terdengar langkah kaki yang menjauh, ibunya sudah pergi.
"Arghh..ibu kenapa suka sekali menyuruhku memandikan kedua bocah itu! Siapa yang ibu sebenarnya disini! Menyebalkan" Taehyung mengacak surai merahnya. Hm, kalau saja ibumu mendengar apa yang kau katakan, pasti habis kau Taehyung.
Lelaki bersurai merah itu bangun dengan malas dari ranjangnya kemudian keluar dari kamarnya menuju kamar yang berada tepat disebelah kamarnya. Taehyung membuka pintu kamar yang bertuliskan stiker nama Jackson and Jesper itu. Terlihatlah kedua bocah yang masih berada dibalik selimutnya masing-masing. Kamar itu sungguh berantakkan dengan mainan yang berserakkan dimana-mana. Taehyung berjalan mendekati ranjang yang bersebelahan milik kedua bocah itu.
"Hei, Jes, bangun!" Taehyung mengguncang pelan bahu kecil adiknya itu. Tak lama mata adiknya terbuka perlahan. Anak itu langsung bangun sambil mengusap kedua matanya. "Hyung.."
"Jangan tidur lagi Jes" Taehyung kemudian beralih keranjang disebelahnya. "Jack, bangun!" Anak yang bernama Jackson itu hanya bergumam pelan tapi tetap tidak bangun. Memang sedikit susah dibangunkan dari pada Jesper karena turunan sifat ayah mereka. "Jackson, banguuun~" Taehyung menarik kedua tangan Jackson agar anak itu bangun. "Hyung~ masih ngantuk.." Rengeknya.
"Ayo cepat bangun, Jesper saja sudah bangun"
Setelah memastikan kedua adiknya bangun, Taehyung langsung menggeret keduanya menuju kamar mandi. Kedua bocah itu mengikutinya dengan mata yang merem melek karena masih mengantuk.
"Jangan cerewet ya. Jackson bisakan mandi sendiri? Hyung akan memandikan Jesper"
Adik pertamanya itu mengangguk mengerti. "Ya hyung" Untung saja dia menurut, jika dia bertingkah Taehyung akan semakin kesal.
"Dingiinnn~" Pekik Jesper saat Taehyun mengguyurnya dengan air. Padahal itu air hangat, tetap saja dia merasa kedinginan.
Setelah selesai mengurus kedua adiknya, memandikan dan memakaikan mereka baju, Taehyung segera menyuruh mereka untun turun duluan. Sekarang giliran Taehyung untuk membersihkan diri.
..
Taehyun menuruni tangga dengan malas, sumpah dia masih ngantuk. Dibawah dia melihat ibunya yang duduk disofa membelakanginya.
"Ibu!" Taehyung mengejutkan ibunya dari belakang.
"Taehyung!" Baekhyun, ibu Taehyung membalik tubuhnya. Dia menatap Taehyung kesal. Taehyung menahan tawa sambil membekap mulutnya saat melihat tampilan ibunya. Diujung mata ibunya itu terdapat noda hitam dengan garis yang memanjang. "Jangan tertawa!"
"Ma-maaf bu..aku kan tidak tahu. Memangnya ibu mau kemana pagi-pagi sudah rapi begini.." Taehyung meneliti penampilan ibunya dari atas kebawah.
Baekhyun menghela nafas kemudian meraih tisu untuk menghapus noda hitam diujung matanya. "Ibu dan ayah akan pergi untuk mengurus sesuatu hari ini. Sana, kau sarapanlah, ayah dan adikmu sudah dimeja makan"
"Ibu tidak sarapan?"
"Ibu sudah sarapan duluan tadi" Jawab Baekhyun tanpa menoleh, dia kembali sibuk menyapukan eyeliner dimatanya. Dasar ibu-ibu rempong!
Taehyung mengangguk sebelum beranjak kedapur.
Kedua adiknya ribut seperti biasa dimeja makan. Membuat Taehyung terganggu. "Ayah, mereka ribut sekali!" Taehyung bermaksud menyuruh Chanyeol, ayahnya itu untuk menegur kedua bocah disampingnya ini.
"Biarkan saja Tae, namanya juga anak-anak" Ucap Chanyeol sambil tertawa. Taehyung mendengus. Dasar ayah tidak pengertian!
..
Setelah selesai sarapan, keluarga itu segera pergi meninggalkan rumah untuk mengantar anak-anak mereka kesekolah.
"Belajar yang rajin ya Tae" Chanyeol mengusap surai merahnya dari dalam mobil.
"Bye Tae hyung~" Teriak Jackson dan Jesper bersamaan sambil melambaikan tangan mereka.
"Bye~" Taehyung melambaikan tangan seadanya. Setelah memastikan mobil keluarganya sudah menjauh Taehyung segera melangkah kedalam sekolah.
Saat berjalan dikoridor Taehyung melihan dua punggung didepannya yang sangat dikenalinya. Taehyung segera berlari mengampiri dua orang itu lalu memeluk lengan salah satu dari mereka dengan manja.
"Jin hyung~"
Seseorang yang dipanggil Jin itu tersentak. Dia menoleh kesamping menatap sipelaku pemeluk lengannya sebelum mengelus dadanya. "Taehyung..membuat kaget saja"
"Hei, hei, ada apa dengan wajah itu? Merusak suasana saja" Ucap seseorang disebelah Jin sambil tersenyum mengejek, Namjoon namanya.
Taehyung langsung merengut. "Bukan urusan hyung!"
"Tae, ada apa? Sepertinya moodmu sedang buruk pagi ini"
Taehyung menghela nafas. "Biasa hyung, ibu menyuruhku mengurus kedua bocah itu lagi..merepotkan saja, ayah juga sama saja"
Namjoon dan Jin tertawa. "Hei, mereka kan adikmu, apa salahnya mengurus mereka. Jadilah kakak yang baik Tae~" Ucap Jin. "Tapi kan itu tugas ibu hyung, kenapa malah aku yang disuruh" Gerutunya.
"Mungkin ibumu lelah Tae, apa kau tidak kasihan padanya yang sudah mengurus kalian bertiga selama ini" Ucap Namjoon menasehati.
Taehyung berfikir. Benar juga ya, mungkin ibunya hanya kelelahan karena mengurus mereka selama ini. Tapi..apa benar begitu? Selama ini yang Taehyung tahu, ketika dirinya disuruh ibunya mengurus kedua adiknya itu ibunya malah bersantai saja. Bahkan ibunya pernah meninggalkan kedua bocah itu dirumah karena ingin pergi belanja, dan menyuruh Taehyung untuk mengurus mereka. Taehyung pun menerima dengan hati dongkol. Kalau dia menolak nanti uang jajannya akan dipotong oleh ibunya. Dasar kejam! Taehyung merasa seperti pembantu saja.
"Entahlah, ibu selalu saja menyusahkanku!"
"Hei, tidak boleh seperti itu pada ibumu..biar begitu, dia sudah susah payah melahirkanmu tahu" Jin memukul pelan kepala Taehyung. Anak itu merengut. "Iyaiya, maaf~"
Sampai diujung koridor mereka berpisah karen Taehyung berada dikelas 11 dan Jin, Namjoon dikelas 12. Taehyung mengikuti pelajaran dengan tidak semangat dan sesekali menguap.
"Hei hyung! Jangan sampai tertidur kalau tidak ingin dikeluarkan oleh guru killer itu" Bisik teman sebangku Taehyung.
"Berisik Minjae, siapa yang tidur? Aku hanya menguap"
"Iyaiya, aku kan hanya memperingatimu hyung.."
"Hm..hm..aku sudah tidak sabar ingin pelajaran ini cepat berakhir. Aku tidak mengerti apa yang orang tua itu tulis, membosankan.."
"Itu namanya rumus hyung, rumus! Makanya perhatikan!" Ucap Minjae gemas. Untung Taehyung manis, jika tidak dia pasti akan memukul lelaki itu saking gemasnya.
"Kim Minjae, kau bisa keluar sekarang juga kalau kau bosan dengan pelajaranku!"
Minjae memucat. Sepertinya dia tidak sadar berbicara cukup keras tadi sehingga terdengar oleh guru killer itu. "Maaf saem..maafkan aku"
"Jangan ulangi lagi kalau tidak ingin aku keluarkan"
"Mengerti saem.."
Minjae mendelik kearah Taehyung yang tertawa tanpa suara sambil menatapnya. "Bukan salahku~" Bisik Taehyung.
..
"Hyung aku duluan ya?" Minjae melambaikan tangannya sambil berlalu dengan sepedanya.
"Hati-hati Jae~" Teriak Taehyung. "Huh, ayah belum datang juga?" Tanyanya belum melihat keberadaan mobil sang ayah. Taehyung merogoh ponsel disakunya kemudian mendial nomor ayahnya. "..ayah?" Panggil Taehyung setelah memastikan dia sudah terhubung dengan ayahnya.
"Taehyung?"
"Ayah kemana saja? Kenapa belum menjemputku, ini kan sudah jamku pulang sekolah"
"Maaf sayang, tunggulah sebentar lagi. Ayah ada sedikit urusan lagi. Kau jangan kemana-mana ya?"
Taehyung mendengus. "Baiklah aku akan menunggu. Ayah jangan lama-lama!"
"Iya, ayah janji. Tunggulah sebentar lagi. Okay?"
Taehyung memutuskan sambungannya. Dia segera duduk disebuah bangku yang berada didepan sekolahnya. Taehyung memasang earphone lalu memutar mp3nya agar tidak bosan.
"Hai manis, belum pulang huh?"
Taehyung mendongak menatap tiga orang yang tiba-tiba muncul didepannya. Mereka teman sekelas Taehyung yang suka menjahilinya.
"Mau pulang bersama kami hm? Sekalian bersenang-senang mungkin.." Jihyuk menyeringai. Kedua temannya yang bernama Insoo dan Daekwang tertawa.
Taehyung tidak mendengar apa ketiga orang didepannya ini bicarakan. Tapi dari raut wajah mereka Taehyung sepertinya mengerti. Taehyung berdecak, dia berniat ingin mengusir mereka.
"Pergi sana, mangganggu saja!" Taehyung mengibaskan tangannya.
"Eii..jangan kasar begitu, nanti cantiknya hilang~"
Ketiga orang itu belum juga pergi membuat Taehyung kesal. "Dasar kurang kerjaan. Aku bilang pergi sana! Atau aku akan menelpon ayahku!" Ancam Taehyung.
"Baiklah, baiklah, kami akan pergi, jangan marah cantik. Dasar anak ayah hahaha" Ketiga orang itu pun berlalu dari hadapan Taehyung sambil tertawa.
Tak lama setelahnya jemputan Taehyung datang. Taehyung melepas earphonenya kemudian segera menghampiri mobil itu. "Ibu?!" Pekiknya melihat keberadaan Baekhyun yang duduk disamping Chanyeol. Chanyeol menjalankan mobilnya setelah Taehyung selesai memasang pengamannya.
"Kenapa?"
"Ibu kenapa bisa bersama ayah? Tidak biasanya"
"Ya bisalah, tapi pagi kan ibu pergi bersama ayah" Chanyeol yang menjawab.
"Ohh..memangnya kalian pergi kemana?"
"Urusan orang tua, kau tidak perlu tahu" Jawab Baekhyun sambil mengeluarkan lidahnya. Taehyung langsung cemberut. "Ah! Jack dan Jes kemana?" Taehyung baru sadar kedua adiknya itu tidak berada dalam mobil.
"Dirumah nenek, mereka ingin tidur disana katanya. Besok kan libur" Jawab Baekhyun.
Taehyung langsung berteriak bahagia dalam hati. Akhirnya! Besok libur dan kedua bocah itu tidak ada dirumah. Tidak akan ada yang mengganggunya, Taehyung janji akan tidur seharian penuh besok.
"Kenapa senyum-senyum begitu?" Tanya Chanyeol melirik Taehyung dari spion didepannya.
"Ah, tidak ada apa-apa yah!" Jawabnya sambil nyengir.
..
Hari ini Taehyung benar-benar tidur seharian seperti janjinya. Taehyung memeluk gulingnya dengan sayang. Ini libur yang sangat menenangkan, tidak ada rengekkan kedua adiknya atau suara teriakkan ibunya. Ah sebenarnya ada, Baekhyun sudah meneriakinya dari tadi dari luar kamar untuk membangunkannya, sayang Taehyung tidak mendengar karena terlalu pulas. Dia juga sudah antisipasi mengunci pintu kamarnya duluan jadi ibunya tidak bisa masuk~
Taehyung baru bangun tidur sekitar pukul 4 sore. Anak itu merenggangkan tubuhnya yang terasa kebas karena berada diranjang seharian. Karena sudah terlalu sore Taehyung memutuskan untung langsung membersihkan diri saja. Setelah selesai dengan ritual membersihkan dirinya Taehyung langsung mengambil asal pakaian dilemarinya, hanya celana pendek dan kaos oblong yang terlihat kebesaran. Taehyung turun kebawah setelah berpakaian lengkap dan sedikit merapikan surai merahnya yang masih basah.
"Kenapa sepi sekali?" Taehyung celingukan mencari keberadaan ayah dan ibunya. Ah, mungkin mereka menjemput adiknya dirumah nenek fikir Taehyung.
Taehyung meringis. Dia mengelus perutnya yang baru saja mengeluarkan bunyi. Ah, saking asiknya dia tidur sampai melupakan makan pagi dan siangnya. Taehyung bergegas menuju dapur, semoga saja ibunya masih menyisakan makanan untuknya.
Taehyung berjalan menuju noteboard kecil disamping pintu, biasanya ibunya akan meninggalkan pesan disitu kalau dia pergi. Dasar, apa gunanya ponsel?
Benar saja disitu terdapat note yang sepertinya masih baru, Taehyung langsung membacanya.
'Tae, kalau kau sudah bangun ibu sudah menyiapkan makan untukmu dikulkas. Kau panaskan saja dimicrowave nanti. Ibu dan ayah pergi menjemput adik-adikmu.
Ttd
Ibunya Taehyung yang tampan maksimal (jangan protes ya!)'
"Dasar, apanya yang tampan.." Cibir Taehyung. Anak itu segera membuka kulkas lalu mengambil makanan yang ternyata hanya nasi goreng kimchi lalu menghangatkannya dimicrowave. Tak apalah hanya nasi goreng, yang penting ada makanan fikir Taehyung.
Taehyung membawa makanannya keruang tengah lalu menyalakan televisi dengan volume yang cukup keras. Taehyung larut dalam tayangan comedy yang tengah ditontonnya, piring makanannya pun sudah tergeletak dengan isi yang sudah kosong dimeja kecil didepannya.
Saking asiknya nonton, Taehyung tidak menyadari kedatangan orang tua dan adik-adiknya.
"Boo!"
"Astaga!" Taehyung terlonjak dari sofa yang didudukinya. Anak itu menoleh kebelakang. "Ibu!" .
"Balas dendam!"
Taehyung cemberut mendengar ucapan ibunya.
"Hai, kami pulang!" Ucap Chanyeol. Dia mengacak surai merah anaknya itu.
Chanyeol dan Baekhyun langsung menuju kamar mereka.
"Hyung~ kami merindukanmu~" Jesper langsung memeluk pinggang Taehyung diikuti Jackson.
"Aku juga~" Teriak Jackson.
"Tapi hyung tidak merindukan kalian.." Taehyung pura-pura menunjukkan raut wajah tidak senangnya. Kedua adiknya langsung cemberut, Taehyung seketika tertawa. "Becanda~ hehe" Taehyung balas memeluk kedua adiknya gemas.
"Sudah sana main dikamar kalian" Usir Taehyung setelah melepaskan pelukkannya. Jackson dan Jesper langsung berlari menuju kamar mereka sambil berteriak-teriak.
Taehyung mengusap hidungnya kemudian kembali duduk kesofa. Beberapa saat kemudian Taehyung sudah kembali tenggelam dengan acara comedynya, bahkan sesekali tertawa dengan keras tanpa sadar.
Bruk
"Asik sekali..sampai terdengar dari atas.."
Dua orang duduk disisi kiri dan kanan Taehyung. Itu ayah dan ibunya. Taehyung segera menyandarkan kepalanya dibahu Baekhyun lalu memeluk lengannya dengan manja.
"Ya ampun..sudah besar masih saja manja" Ejek Chanyeol.
Taehyung langsung cemberut. "Memangnya tidak boleh?" Balasnya. Chanyeol mencubit pipinya karena gemas. Baekhyun terkekeh melihatnya.
"Mana kedua adikmu?"
"Main dikamar mereka bu.." Samar terdengar suara teriakkan maupun tawa Jackson dan Jesper dari arah kamar mereka.
"Hei, tidak terasa Taehyung sudah sebesar ini ya, padahal rasanya dulu masih sebesar Jesper.." Baekhyun menepuk-nepuk kepala Taehyung sambil tersenyum geli.
"Tentu saja ibu~ aku kan tumbuh. Tapi aku masih manis kan?" Taehyung menatap Baekhyun dengan mata mengedip, pipi yang yang membulat dan bibir yang mengerucut. Imut sekali~
"Iya~ kau masih manis kok anak ibu yang sudah besar~" Taehyung nyengir.
"Hehehe.."
"Ehm, Tae. Ada sesuata yang mau ayah katakan-"
Baekhyun langsung memelototi Channyeol yang tidak tau situasi. Lelaki tinggi itu langsung meringis.
"Ada apa?" Tanya Taehyung sambil menatap Chanyeol.
"Tidak ada. Ayah lupa mau mengatakan apa haha.." Chanyeol tertawa garing.
"Ish..ada apa sih? Membuat penasaran saja" Cibir Taehyung.
"Sudah, jangan pedulikan apa yang dikatakan oleh ayah" Ucap Baekhyun mecoba mengalihkan perhatian Taehyung. Anak itu akhirnya pum mengangguk lalu kembali menonton televisi.
..
Hari ini Taehyung pergi kesekolah seperti biasa. Tapi entah kenapa hari ini Taehyung merasa sedikit ada yang mengganjal tapi dia tidak tau apa. Taehyung menggaruk kepalanya. Saat dikoridor dia berpapasan dengan Jung saem, wali kelasnya. Jung saem memanggil Taehyung untuk mendekatinya, guru itu menatap Taehyung bingung membuat Taehyung merasa aneh.
"Ada apa saem memanggilku?"
Guru itu berdehem sebentar. "Ehm, Taehyung..apa ayahmu belum memberitahumu?"
Taehyung menatap Jung saem, meminta penjelasan. "Memangnya ada apa saem? Ayah tidak mengatakan apapun padaku"
"Hahh..sepertinya ayahmu lupa mengatakannya. Dia kemarin kesekolah mengurus kepindahanmu"
"APA?! Pindah sekolah?" Taehyung bahkan tidak sadar sudah berteriak.
"Hei, bocah jangan berteriak didepanku!"
"Ma-maaf saem..aku hanya kaget, ayah tidak mengatakan apapun padaku.."
Jung saem menghela nafas. "Kubiarkan kau hari ini. Anggap saja hari ini hari perpisahanmu, jadi kau bisa berpamitan dengan teman-temanmu" Jung saem menepuk bahunya sebelum pergi dari hadapan Taehyung yang masih shock.
"Apa-apaan ini?!" Ucapnya kesal. Dia harus bicara dengan ayahnya nanti!
Taehyung segera menemui teman-temannya untuk berpamitan. Setidaknya ketika dia meninggalkan sekolah ini, dia tidak akan meninggalkan masalah.
..
Hari ini Taehyung pulang lebih awal karena dia kesekolah hanya untuk berpamitan dengan teman-temannya. Jam segini kedua adiknya bahkan belum pulang sekolah. Anak itu menekuk wajahnya sepanjang perjalan pulang kerumah. Dia bahkan tidak minta jemput. Biar saja, Taehyung masih kesal saat ini!
Brak
Taehyung membanting pintu rumahnya dengan keras. Moodnya benar-benar buruk.
Chanyeol dan Baekhyun yang berada disofa terlonjak kaget mendengar pintu yang dibanting dengan keras. Kedua orang itu langsung memasang raut wajah kikuk saat Taehyung menghampiri mereka dengan wajah yang memerah kesal.
"Ayah, ibu! Bisa jelaskan padaku apa maksud kalian memindahkanku tanpa persetujuanku?!"
"Tae, duduklah dulu.." Suruh Baekhyun.
Taehyung menghela nafas sebelum membanting tubuhnya disofa didepan ayah dan ibunya.
"Chan, kau yang jelaskan.." Baekhyung menyikut Chanyeol.
"Hei, kenapa aku? Ish..baiklah, baiklah. Ehm, begini Tae, maaf sebelumnya karena kami tidak memberitahumu tentang ini, kami lupa memberitahumu kemarin!"
"Yaya lalu?"
"Kami melakukan itu bukan tanpa alasan. Setelah difikir-fikir, ayah memindahkanmu karena ayah menemukan sebuah sekolah yang dekat dengan kantor ayah. Kau tahu kan maksud ayah, dengan sekolahmu yang dekat dengan kator ayah, maka ayah tidak akan susah menjemputmu..lebih baik dari sekolahmu sebelumnya yang lumayan jauh Tae" Chanyeol menjelaskan dengan hati-hati.
Taehyung menatap orang tuanya bergantian. "Hanya itu?"
"Iya" Jawab Baekhyun.
"Hahh..tetap saja aku kesal. Kalian melakukannya dengan tiba-tiba! Aku bahkan tidak tau jika Jung saem tidak memberitahuku"
"Maaf, maaf.."
"Aku akan memafkan kalian asal.." Taehyung menyeringai. Dia teringat akan barang yang sudah diincarnya dalam seminggu belakangan ini.
"Asal?" Tantang Baekhyun.
"Asal belikan aku PSP keluaran terbaru!"
"Ah, kalau itu kau minta dengan ayahmu saja" Ucap Baekhyun santai.
"Ayah?" Taehyung menatap Chanyeol dengan mata berbinar.
Chanyeol menghela nafas. Baiklah tidak apa sesekali, asal Taehyung tidak marah. "Baiklah, nanti ayah belikan"
"Assa!" Taehyung langsung bersorak. Dia menghampiri ayah dan ibunya lalu memeluk mereka bergantian dengan senang. "Begitu baru ayah dan ibuku~"
Hm, kita lihat saja nanti apa kau masih bisa sesenang itu saat mengetahui apa rencana kedua orang tuamu yang sebenarnya~
.
.
.
.
.
.
Tbc
Anggap aja prolog haha..
Suka bgt sama Park family~ 😁
Btw, ini kookv pertama aku jadi maklum kalo agak aneh yah 😔
Ohya, mau minta saran nih menurut kalian yg udh baca ff ini *emangada?* Pemeran yg cocok buat jadi orang tuanya jungkook siapa yah? Terserah deh mau cowo atau cewe, aku masih bingung soalnya. Trus kalo peran yg jadi ibu itu cowo cocoknya dibikin gs atau ttp cowo kayak baek gitu?
Yg udh baca jgn lupa review yah biar aku semangat lanjut hehe 😆😆
