BE CLOSE MY BROTHERS

.

.

Main Cast :

Park Jung Soo / LeeTeuk

Lee Donghae as Park Donghae

Kim Kibum as Park Kibum

Cho Kyuhyun as Park Kyuhyun

Another Cast : Find them in story

.

Genre : Family and Friendship

.

Summarry :

Kasih sayang selalu ada di dalam keluarga walaupun seakan ada pembatas yang membuat suasana menjadi canggung. Selalu ada cinta di balik semua pertengkaran dan perdebatan. Tapi akan lebih indah jika suasana canggung dan pertengkaran yang terjadi itu lenyap, terganti dengan sebuah kehangatan dan kebersamaan setiap anggota dalam sebuah keluarga besar.

.

.

OOOoooßCMB oooOOO

"Hari ini cukup. Kerjakan tugas kalian, arraso?"

"Ne, seongsaengnim"

Bel yang berbunyi nyaring itu baru saja terdengar dan mengakhiri aktivitas belajar di sebuah sekolah menengah atas hari ini. Songsaengnim segera keluar setelah memberikan beberapa pesan dan setelah nya para murid di kelas itu pun bersiap-siap lalu meninggalkan ruangan tersebut.

Seorang namja manis namun juga tampan pun ikut keluar dari kelas nya. Ia berjalan di sepanjang lorong sekolah dengan langkah santai, terkadang membenarkan posisi ransel berwarna putih yang terlampir di bahu kanan nya. Namja itu mengulas senyuman khas saat beberapa teman menyapanya.

"Jung Soo!"

Namja itu sontak menghentikan langkah saat seseorang memanggil nama nya. Ia menoleh ke asal suara dan menemukan dua orang namja sudah berdiri tak jauh dari nya. Namja ber nametag Kim Heechul dan Kim Jong Woon itu menghampiri namja ber nametag Park Jung Soo. Ketiga namja itu sudah cukup terkenal di sekolah ini. Mereka selalu bersama. Ya! Mereka adalah sahabat sejak Junior High School dan hingga sekarang mereka selalu 1 sekolah walau berbeda kelas.

"Kalian masih di sini?" tanya Jung Soo sembari merangkul Jong Woon atau akrab di panggil Yesung itu.

"Tadi aku harus menemui Jung ssaem dulu makanya lama" jawab Yesung membuat Jung Soo tersenyum lalu beralih menatap Heechul yang tengah merapikan poni samping yang hampir menutupi mata nya.

"Aku baru ke ruang musik mengambil stik drum ku" balas Heechul dengan nada malas.

Mereka bertiga pun melangkahkan kaki nya kembali menyusuri lorong sekolah menuju gerbang keluar. Perbincangan yang ringan terjadi di antara mereka terkadang tawa kecil juga terdengar membuat murid lain nya menyaksikan dengan tatapan iri.

"JungSoo hyung, aku dan Chul hyung mau ke café yang baru saja buka di dekat sini. Apa kau mau ikut?" tanya Yesung saat mereka sudah berada di gerbang sekolah. Umurnya yang memang lebih muda dari kedua sahabatnya itu membuat dirinya lebih biasa memanggil keduanya dengan sebutan 'hyung'.

Jung Soo terdiam sesaat namun akhirnya ia memberikan jawaban dengan sebuah gelengan.

"Waeyo hyung?" tanya Yesung sembari menghela nafasnya.

"Hari ini eomma menyuruhku pulang cepat dan aku sudah berjanji tadi pagi" jelas Jung Soo membuat kedua sahabatnya menghela nafas.

"Ah! Sepertinya hari ini kau harus menjadi baby sitter lagi eoh?" goda Heechul dengan senyum jahil di wajahnya membuat Jung Soo memutar bola mata nya malas.

"Diam kau Heenim!" balas Jung Soo dengan nada di buat kesal, sontak membuat Heechul dan Yesung tertawa.

"Hyung, dongsaengdeul mu itu imut-imut. Cobalah untuk bermain dengan mereka" ujar Yesung setelah menghentikan tawa nya.

Jung Soo menghela nafasnya. Bukan rahasia lagi bagi kedua sahabat Jung Soo bahwa ia dan dongsaeng nya tidak terlalu dekat atau bahkan seperti ada sebuah benteng yang menghalangi. Intinya hubungan mereka kurang baik, tidak seperti kakak adik lain nya.

"Mereka memang imut tapi mereka nakal!" tukas Jung Soo membuat kedua sahabatnya tertawa lagi.

"Sudahlah. Aku bosan mendengar tawa kalian. Bye!"

Namja bernama Park Jung Soo itu pun melangkahkan kaki nya meninggalkan sahabat nya masih menertawakan dirinya. Heechul dan Yesung hanya menggelengkan kepala saat sosok Jung Soo sudah menghilang di belokan menuju halte bus.

Tuk… Tuk…

Jung Soo menendang-nendang kecil kerikil yang ada di jalan seakan kerikil itulah yang menemani perjalanan nya menuju halte bus yang akan mengantarkan dirinya pulang ke rumah.

Pikiran namja tampan itu tengah berputar saat ini. Ia mengingat ucapan kedua sahabat nya tadi lalu beralih memikirkan keadaan keluarga nya.

Tidak…

Keluarga nya sama sekali tak bermasalah. Keluarga justru sangat menyenangkan. Appa dan Umma yang selalu ada menemani dan memperhatikan setiap anaknya. Keluarga nya pun sangat berkecukupan bahkan perusahaan sang Appa sedang berkembang pesat saat ini.

Lalu apa yang salah?

Hubungan di antara keempat anak keluarga Park. Ya! Keempat anak itu seakan memiliki dunia nya sendiri. Mereka seakan tidak bisa menyatu bagaikan air dan minyak. Keadaan canggung dan aneh selalu terjadi pada keempatnya. Hmmm—sebenarnya tidak seperti itu juga…

Hanya saja ada sesuatu yang membuat keempatnya tidak dekat satu sama lain. Anak kedua dan keempat selalu bertengkar di setiap saat ketika bertemu. Semua hal kecil bisa menjadi pertengkaran besar khas kanak-kanak. Anak ketiga keluarga Park yang terlalu diam, cuek dan seakan tidak peduli dengan keadaan saudaranya yang lain. Dan terakhir… Tentu saja Park Jung Soo. Namja berumur 16 tahun ini adalah anak pertama keluarga Park.

Jung Soo juga ingin bisa dekat, saling berbagi cerita dan tertawa bersama ketiga dongsaeng nya. Namun kenyataan nya ia jarang berbicara dengan mereka bahkan ia bisa menghitung berapa banyak intensitas perbincangan keempatnya dalam sehari bahkan seminggu. Ia sama sekali tak mengenal bagaimana kriteria dongsaeng nya—Ah! Tidak semua… Ia sedikit banyak cukup mengerti dongsaeng pertamanya atau anak kedua keluarga Park.

Sebenarnya bukan tanpa sebab keempat anak itu tidak sedekat saudara-saudara pada umumnya. Ini semua karena kejadian 9 tahun yang lalu. Saat itu—

TIN

Brumm~

"Eh? Ya! Ahjussi—chakkaman!"

Jung Soo berlari kencang mengikuti bus yang baru saja jalan tersebut. Karena melamun ia tak sadar saat bus datang dan sekarang ia justru ketinggalan kendaraan yang setiap hari mengantarnya ke sekolah. Untungnya supir bis melihat Jung Soo berlari dari kaca spion dan segera menghentikan bis nya. Jung Soo naik ke dalam bis sembari menyengir dan sedikit membungkukan badan nya sebagai permintaan maaf kepada supir dan penumpang lainnya.

.

.

.

OOOoooßCMB oooOOO

Sore hampir menjelang. Sinar matahari sudah memerah menandakan waktu tugasnya menyinari bumi untuk hari ini akan berakhir. Ia hendak kembali ke ufuk barat untuk berganti posisi dengan sang rembulan.

Jung Soo membuka gerbang rumah nya dan melangkah menapaki bebatuan alam yang di letakan sebagai jalan menuju pintu utama. Samping kanan dan kiri rumah tersebut adalah halaman yang cukup luas dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang di sukai nyonya Park. Angin sejuk dari tanaman itu seakan menyambut kepulangan Jung Soo ke rumahnya.

Cklek

Jung Soo membuka pintu utama berwarna putih bersih itu dengan pelan. Tak ada pelayan di rumah bertingkat 2 itu. Sang umma lebih senang melakukan semua pekerjaan rumahnya sendiri, hanya ada seorang ahjumma yang akan membantu saat pagi hingga siang untuk membersihkan rumah.

"Aku pulang~" ucap Jung Soo sebagai rutinitas nya saat sampai di rumah.

Jung Soo menghela nafas saat melihat dua pasang sepatu tergeletak begitu saja di dekat rak sepatu—tak di susun dengan rapi. Ia tahu itu sepatu adik kedua dan maknae mereka. Dengan senang hati, Jung Soo mengambil sepatu itu dan meletakan di tempat nya. Ia pun melepas sepatu dan meletakan di dalam rak sepatu.

Dengan langkah lemas, namja itu berjalan menyusuri lorong di rumah nya. Rumah ini bergaya modern dengan sentuhan tradisional. Tak semua ruangan di rumah ini memakai lantai keramik, ada beberapa yang menggunakan kayu jati atau mahoni dan batu marmer alam yang terkesan sejuk.

Karena merasa haus, Leeteuk mengalihkan langkahnya ke dapur terlebih dahulu sebelum ke kamarnya di lantai 2. Dapur yang cukup luas dengan beberapa interior modern yang menghiasi. Terdengar gemericik air dari dapur karena ada sebuah taman kecil dengan kolam hias di sebelah dapur yang hanya di sekat oleh sebuah pintu kaca besar.

Jung Soo sedikit mengernyit bingung karena rumah yang biasanya ramai sekarang terdengar damai bahkan seperti tak ada kehidupan di rumah ini. Ia pun tak menemukan sosok sang umma yang biasanya tengah memasak makan malam di dapur tersebut.

Tanpa ambil pusing, Jung Soo membuka kulkas dan ia sedikit terkesiap saat kulkas itu sudah penuh oleh persediaan makanan. Sepertinya sang umma baru saja belanja bulanan. Ia tersenyum lalu mengambil sebuah botol berisi orange juice. Tak lupa ia mengambil gelas. Setelahnya ia duduk di kursi ruang makan dan menikmati segelas orange juice dingin yang langsung membuatnya segar kembali.

"Sepi sekali…" gumamnya sembari mengedarkan pandangan ke sekeliling dapur dan taman kecil yang terlihat dari ruang makan tersebut.

Jungsoo terdiam sejenak seakan melepaskan lelahnya. Ia mengernyit bingung saat matanya menangkap sebuah surat yang tergeletak begitu saja di atas meja makan. Dengan ragu, ia mengulurkan tangan nya hanya untuk melihat surat apa itu.

To : Uri Aegya

"Ini… tulisan eomma?" gumamnya saat melihat tulisan yang ada di amplop putih dari surat tersebut. Ia menatap surat itu dengan tatapan penuh tanda tanya. Ia membolak balik surat tersebut berusaha mencari kalimat lain yang mungkin tertulis di amplop.

"Ya eomma! Ini surat apa? Eommaaa?!" teriak Jung Soo berusaha memanggil umma nya.

Tak ada jawaban membuat Jung Soo semakin penasaran dengan isi dari surat tersebut. Apa surat itu di tulis sang eomma untuk mereka? Jika ingin mengatakan sesuatu kenapa tidak bicara langsung atau mengirimkan sms tentu nya, ini sudah jaman modern bukan? Tsk.

Tanpa banyak pikir lagi, Ia langsung membuka surat tersebut. Sebuah surat yang serasi dengan amplop berwarna putih bersih dengan sedikit ukiran bunga di bingkainya. Dengan perlahan, Jung Soo membaca setiap kalimat yang ada di surat itu. Rautnya berubah-ubah seiring dengan kalimat yang ia baca. Raut bingung, aneh hingga berakhir dengan mata nya yang terbelalak seakan tidak percaya dengan apa yang di tulis di dalam surat tersebut.

.

Chagi-ya~~

Bagaimana hari ini? Apa menyenangkan?

Haahhh~

Hari ini umma sangat senang! Kalian tahu kenapa?

Seminggu lagi adalah anniversary weeding Appa dan Eomma yang ke 20. Aigoo… dan kalian tahu apa yang Appa kalian siapkan untuk umma tahun ini? Yap! Appa mengajak umma untuk liburan ke Hawaii~~

Kalian juga senang bukan? Aish umma benar-benar senang~~ tapi mianhae uri chagi-ya, kali ini kami tidak bisa mengajak kalian untuk ikut serta dalam liburan ini. Kami ingin bulan madu kedua hohohoho~

Mungkin saat kalian membaca surat ini, kami sudah pergi dari Seoul. Awalnya kami khawatir dengan kalian tapi setelah di pikirkan… Kalian sudah cukup besar untuk di tinggal.

Jung Soo chagi… Kau adalah kakak tertua. Umur mu sudah 16 tahun lebih dan kami percaya kamu mampu menjaga ketiga dongsaeng mu, sayang. Lebih perhatikan mereka terutama si maknae, arrachi? Eomma tidak ingin sampai ada yang sakit saat kami kembali.

Kau tak perlu khawatir dengan rumah. Eomma sudah memberitahu Jung Ahjumma. Dia akan membersihkan rumah dan memasakan beberapa makanan untuk makan malam kalian. Kalau makan pagi, kalian atur sendiri, otte? Kkkk~ Kami juga sudah meninggalkan beberapa uang untuk keperluan kalian selama 1 bulan kami pergi—Ah! Jangan terkaget seperti itu sayang. Ne, kami hanya pergi selama 1 bulan kok! ^ ^v

Jung Soo, kami juga percaya dan menyerahkan seluruh keperluan dan apapun yang di butuhkan dongsaeng mu. Bersikaplah lebih dewasa, arrachi? Jika ada kesalahan, Appa dan umma sudah menyiapkan hukuman besar untuk mu, chagi /glare/.

Oke… Umma harus berangkat sekarang. Hae, Bummie dan Kyunnie harus jadi anak baik dan turuti semua ucapan hyung kalian, otte?

Jaga diri kalian. Kami menyayangi kalian, sayang~~

Love sign,

Appa—Umma

.

BRAAKK

"IGE MWOYAA?!"

Tanpa sadar, Jung Soo berdiri secara tiba-tiba membuat kursi yang di duduki terjengkang ke belakang. Ia pun berteriak begitu keras sehingga suaranya bergema di ruangan tersebut. Mata nya masih membulat menatap surat yang sudah setengah ia remas. Surat putih nan mulus itu sudah berubah menjadi surat paling horror bagi seorang Park Jung Soo.

Bagaimana tidak? 1 bulan orang tua nya akan pergi meninggalkan rumah hanya untuk liburan! Garis bawahi LIBURAN!

Aigoo… Tapi bukan itu yang membuat Jung Soo tidak terima dan shock saat ini. Yang lebih menakutkan dari tinggal seorang diri di rumah selama sebulan adalah…. Menjaga 3 dongsaeng nya yang sangat—luar biasa!

Bagaimana caranya menjaga tiga anak yang berbeda kepribadian yang bahkan tidak Jung Soo kenali dengan baik dan mereka jarang mengobrol bersama selama ini. Masalah besar!

"Ini pasti mimpi… Ini pasti mimpi…" rapal Jung Soo berulang.

"Aww—Appo!" Tanpa sadar namja itu mencubit tangan nya sendiri dengan begitu kuat dan berakhir dengan ringisan sakit dari mulutnya.

"Aigoo… Ini bukan mimpi! Otthoke? Aku—"

PRRAANNGG!

Suara pecahan sesuatu terdengar begitu keras ke seluruh penjuru rumah tersebut membuat Jung Soo menghentikan ucapan nya dan segera menoleh ke asal suara.

Lihat? Belum ada lima menit ia selesai membaca surat itu, ia yakin 100% rumah ini akan ramai dan ketiga bocah itu membuat ulah lagi.

Jung Soo segera berlari ke asal suara. Setidaknya ia tak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada salah satu dongsaeng nya dan ingat… ia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga ketiga nya ketika appa dan umma pergi.

"Ya evil! Lihat apa yang kau perbuat?" teriak seorang namja berambut hitam dengan wajah innocent sembari berkacak pinggang.

Namja di hadapan nya sudah memasang wajah tidak suka. Wajah imut nya sudah tertutup dengan wajah yang ia tekuk karena kesal di salahkan begitu saja oleh hyung nya sendiri.

"Itu karena kau yang merebutnya dari ku!" balas namja berambut coklat itu dengan nada tinggi.

"Merebut? Ya! Kue ikan itu milikku dan kau seenaknya memakan kue itu sendirian!"

"Eomma yang membuat kue itu dan ia bilang itu untuk kita semua!"

"Iya tapi kau tidak boleh menyentuhnya! Hanya Jung Soo hyung dan Bummie yang boleh memakan nya!"

"WAE?!"

"Karena aku membenci mu!"

"Ish! Aku juga membenci mu ikan jelek~!"

"Aku lebih membenci mu evil an—"

BUK!

Kedua namja itu tersentak kaget saat seseorang melempar sebuah buku ke meja yang membuat suara debuman yang cukup keras. Kedua namja yang berumur 12 tahun dan 8 tahun itu langsung menoleh dan menatap seorang namja berumur 9 tahun yang tengah menatap kedua nya dengan tatapan datar namun tersirat rasa tidak suka dalam manic hitam miliknya.

"Kalian berisik!" desis namja itu membuat kedua saudaranya yang lain bergidik ngeri. Tanpa berucap lagi namja itu pun melangkahkan kaki nya, meninggalkan kakak dan adiknya yang tengah berdebat seperti biasa.

"Ya Bummie! Mau kemana? Harusnya kau membela ku~" rengek Donghae sembari melemparkan puppy eyesnya namun Kibum tak menoleh dan tetap melangkah pergi menuju kamarnya.

"Lihat Bummie marah gara-gara kau!"

"Mwo? Kenapa aku lagi?"

"Karena kau berisik!"

"Kau lebih berisik ikan jelek gendut!"

"HUH!"

Donghae dan Kyuhyun mendengus kesal lalu saling membuang muka sembari melipat kedua tangan nya di depan dada. Raut kesal terlihat begitu jelas di wajah kedua nya. Selama beberapa saat mereka terdiam seakan terlarut ke dalam pikiran dan kekesalan nya sendiri.

"Hae hyung menyebalkan!"

PUK!

Kyuhyun langsung berlari setelah mengucapkan satu kalimat yang sedaritadi berputar di pikirkan nya dan tak lupa melemparkan sebuah bantalan sofa kearah hyung nya itu dan tepat mengenai kepala Donghae.

"YA PARK KYUHYUN!" pekik Donghae keras dan penuh kekesalan. Namun suara teriakan nya hanya terpantul oleh pintu kamar Kyuhyun yang sudah tertutup. Ia menggembungkan pipinya kesal sembari menatap pintu kamar berwarna coklat yang tak jauh dari ruang santai itu.

"Ish! Akan ku balas nanti!" decak kesal namja penyuka ikan itu. Ia melangkah pergi menuju kamar nya yang berhadapan dengan kamar sang dongsaeng. Kaki nya menghentak lantai dengan keras untuk menyalurkan kekesalan yang memenuhi nya saat ini.

Ruangan yang sempat ramai dan kacau itu kembali sepi. Hanya tersisa ruangan kosong dengan pecahan toples kaca dan kue kering berbentuk ikan yang berantakan begitu saja di lantai membuat karpet berbulu dan lantai menjadi kotor. Itulah salah satu gambaran bagaimana hubungan kakak-beradik keluarga Park tersebut. Selalu bertengkar dan berdebat jika bertemu. Selain itu, mereka lebih banyak menghabiskan waktu seorang diri atau dengan teman-teman nya.

BRUK!

Jung Soo yang sedaritadi menyaksikan kejadian itu dari ambang pintu ruang makan pun jatuh berlutut. Tubuhnya terasa lemas saat ini. Pikiran nya di penuhi berbagai macam hal. Ia tak mampu membayangkan bagaimana keadaan sebulan ke depan tanpa kedua orang tua yang selalu menjadi bagian mediasi di antara mereka berempat.

Bagaimana cara mengurus ketiga nya seorang diri?

Bagaimana agar mereka bisa menurut dan tak ada pertengkaran lagi?

Bagaimana cara mendekatkan diri dengan mereka?

Otthoke? Otthoke? Otthoke?!

"Tinggal hanya berempat bersama mereka? Aku benar-benar akan menjadi gila!"

.

.

.

~To Be Continued~

Annyeong~ ^^

Setelah 2 minggu lebih terpisah dari lappie akhirnya lye bisa ngetik lagi hahaha

Mianhae, untuk family dan VOL lye gak bisa buat sekuelnya untuk saat ini. Tak ada ide melanjutkannya…

New story TeukHaeBumKyu~~

Ini cerita terinspirasi dari real story lye sendiri /curcol/ kkk~

Adakah yang berminat dengan membacanya ini? ._.)\

Sign,

-LyELF-