HAAAH~
Lagi-lagi diriku yang malang ini masuk peringkat tiga terbawah. Aduh kenapa selalu seperti ini,padahal aku 'kan sudah belajar dengan giat. Sudah pagi-pagi datang ke sekolah hanya untuk melihat namaku di urutan kedua dari bawah? Haah lemas lagi deh.
"Kasihan ya Haruno Sakura,bolak-balik masuk tiga peringkat terbawah."
"Iya. Iya. 5 pelajaran digabungkan nilainya belum juga mencapai 150."
HEH! Aku dengar itu tau! Setidaknya seperti itulah yang orang-orang sering katakan padaku.
I'm No Match For You
Oleh lily kensei
Langkah kakiku yang tadinya bersemangat kini berjalan gontai. Aku bosan dengan nilaiku yang tidak ada kemajuan itu. Padahal aku sudah mengikuti bimbingan belajar di lembaga tertentu. Apa memang otakku sebodoh itu? Sebelum menuju kelas kuputukan untuk pergi ke toilet wanita di ujung lorong lantai 1 ini hanya sekedar membasuh mukaku yang kusut.
Pantulan diriku nampak di cermin di hadapanku. Mukaku masih saja masam walau sudah kubasuh berkali-kali. Sudahlah~biarkan saja. Akhirnya aku keluar dari toilet itu dan meneruskan langkahku menapaki tangga menuju kelasku di lantai 2. Di tangga yang cukup lebar itu,aku berpapasan dengan Uchiha Sasuke. Yah walaupun dia tidak sedikitpun melirik ke arahku sih. Uchiha Sasuke itu tak ada yang tak mengenalnya di sekolah. Penampilannya dingin,dia juga tampan,cerdas di segala bidang dan berasal dari keluarga terhormat. Pokoknya tipe lelaki idaman deh~. Dia juga ketua Osis di sini.
Dia di juluki 'Prince'
Dan aku jatuh cinta..
Pada orang ini.
Inspired by Prince LOCK ON!
©SHIIBA Nana
Akhirnya tiba juga aku di kelas tercintaku ini,kelas XI-D. Baru saja hendak kuhempaskan bokongku di kursi,suara menggelegar seperti badai itu menerjang wajahku,"FOREHEAD!KAU MASUK PERINGKAT 3 TERBAWAH LAGI YA?" Ini dia si Ino-buta. Sahabatku semasa Junior High. Omongannya suka ceplas-ceplos bikin malu kayak sekarang ini nih.
"Ssst..Pig kau nggak bisa nggak bikin malu aku ya? 'kan malu kalau semua orang tau aku peringkat 3 terbawah lagi" jawabku sambil melotot ke arahnya yang kini duduk di hadapanku. "Hehe.. nggak perlu aku teriak semua orang juga sudah tau kok,Sak." Katanya lagi sambil nyengir kuda. Iya juga sih,tapi 'kan~..
.
.
.
.
Setelah belajar ± 31/2 jam akhirnya bel istirahatpun berbunyi. Para siswa Konoha Senior High berlomba-lomba keluar kelas masing-masing. Ada yang menuju kantin,ada yang menuju perpustakaan bahkan ada juga yang hanya duduk manis dikelasnya.
"Forehead,kau mau ke kantin bareng nggak?"
"Kau duluan saja,Pig. Aku masih ada urusan."
Setelah berkata begitu,Ino-buta melenggang pergi bersama teman-temannya yang lain. Aku pun bergegas pergi ke gedung barat tempat ruangan Osis dan beberapa fasilitas olahraga. Tujuanku adalah gedung Osis. Beberapa hari yang lalu aku mendaftar jadi anggota Osis tapi kok hingga sekarang belum dipanggil untuk wawancara kelayakan juga ya? Maka atas inisiatif sendiri aku akan bertanya langsung.
.
.
.
"Wah,mau jadi anggota Osis? Maaf yaa minimal nilai untuk Osis itu 65. Kau.." Sai si seksi komunikasi Osis berkata begitu saat kunyatakan niatku. Haah~ lagi-lagi masalah nilai. Padahal satu-satunya cara untuk berdekatan dengan Uchiha Sasuke—pangeran pujaanku ya cuma jadi anggota Osis ini.
"Biar saja,Sai. Dia bilang ingin bantu meski bukan sebagai anggota resmi,dia bisa bantu sebagai pendukung. Sepulang sekolah nanti kembalilah kesini"
Waah~ itu dia pangeranku. Apa dia bilang? Boleh.. kyaaa dia membelaku. Akan kubuktikan padanya bahwa aku benar-benar bisa bantu. YOSSH! Ganbatte!
.
.
.
.
JREEENG..
Disinilah aku berdiri dengan celemek menutupi kemeja sekolahku yang masih tebalut blazer. Dan kain pel serta ember di tangan kanan kiriku. Ternyata begini tugasku menjadi petugas multi fungsi di Osis.
"Bekerjalah yang rajin. Tugas awal untukmu,buatkan..teh untuk kami." Ahh~suara Prince ku.
.
.
.
.
Sambil menuang teh ke dalam cangkir pikiranku mulai melayang.
Biarlah tugas pertama seperti ini. Yang penting bisa bergabung di Osis dan bisa dekat dengan Uchiha-kun. Kalau semuanya lancar,suasana pasti jadi akrab..
Sedikit air panas yang mengenai ujung jariku menyadarkan aku dari pikiran konyol tadi. Segera saja kubawa nampan berisi 6 cangkir kopi itu ke ruang utama.
"Silahkan diminum kopinya." Kubuat suaraku sehalus mungkin untuk menunjukkan daya tar—
"Aku minta teh bukan kopi. Dasar tidak berguna."
Jgeer..
Aku salah bikin!
~To Be Continued~
Author's Side
Keep or Delete nih?
Gyahahahaha~aku publish lagi. Aku udah nulis inspired by lhooo jadi jangan dibilang plagiat yaa~kalo ada kesamaan sama fict lain aku beneran nggak tau yaa. Baca fict aku yang my dear brother juga ya. Daaah~~~ Review please..
V
V
V
V
V
