Assassination Classroom belong to Matsui Yuusei-sensei.

Saya cuma minjem char-nya aja.

Welcome to Karma's Fic

Truth or Dare of Karma

.

.

Anak bersurai merah itu menatap seluruh teman sekelasnya dengan tatapan malas. Kalau masalah rencana pembunuhan, dia percaya diri bahwa dia lebih bisa dari mereka. Tapi, untuk masalah truth or dare, dia yang tidak punya rasa takut pun bisa merinding memikirkannya.

"Ah, Karma-kun." Mata mercury si surai merah tadi, mulai bergulir ke sahabat birunya.

"Ne, Nagisa-kun, ada apa?" tanyanya dengan malas.

"Kali ini giliranmu loh." Oke, si jenius kelas 3-E mulai berdebar mendengar takdirnya.

"Saa, aku pilih.. Ung.. Dare sajalah. Aku sudah pernah kena truth dari Kayano-chan." Ucapnya seperti berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

"Ah, boleh. Karena mau sering menyuruhku cross dress, bagaimana jika dare dariku cross dress di depan ketiga sensei kita?" Nagisa mengutarakan dare-nya dengan tatapan menusuk ke hati Karma yang sudah mulai gelisah. Dan, tanpa perlawanan, Karma mengangguk pasrah begitu melihat teman sekelasnya membawakan berbagai macam baju maid.


Entah kenapa, tiga guru kelas E melihat ke arah pintu. Mereka semua yakin, pandangan mereka tidak salah kali ini. Barusan, mereka bertiga melihat sekelebat bayangan dengan aroma strawberry yang cukup akrab dengan aroma penciuman mereka. Aroma strawberry yang biasanya juga ikut memenuhi aroma kelas E yang terpencil itu.

"Karma-kun, apakah itu kau?" Gurita kuning yang jadi buronan seluruh dunia karena menghancurkan 70% bulan, bertanya dengan hati-hati sambil berjalan mendekati pintu.

Perlahan, sosok yang sedari tadi mereka bayangkan memperlihatkan sosoknya dengan wajah yang sudah seperti kepiting rebus. Sontak, tiga guru yang handal dalam pembunuhan itu, terdiam sejenak sebelum akhirnya tertawa terpingkal-pingkal.

"Nurufufufufu, Akabane Karma, apa yang kau lakukan? Ingin menyaingi kecantikan Nagisa-kun? Mattaku, kau sudah berhasil Karma-kun" gurita yang bernama Koro-sensei, sudah tertawa sampai berguling si lantai kayu gedung kelas E. Karma yang terpaku dengan gaun maid berwarna pink yang pas dengan warna rambutnya, hanya melongo walaupun wajahnya masih memerah.

"Gaunmu bagus sekali, Karma-kun. Bahkan wig merah itu terlihat menyatu dengan rambutmu. Tanpa riasan pun kau sudah tampak manis. Malahan, lebih mirip dengan cewek tsundere, kau tahu?" Irina, sang guru bahasa inggris, memberinya masukan meski masih sesekali tertawa.

"Ne, apakah kalian semua sudah melihatku? Saa, aku akan melepas semua ini. Jaa." Baru saja Karma melangkahkan kakinya ke arah toilet, sebuah tentakel menahannya. Saat ia memutar badan untuk mengomel, sebuah sinar flash keluar dan sedikit membutakan matanya. Soalnya, guru gurita itu pasti sudah mengambil foto cross dressnya dan ia akan menyebarkannya ke kelas. Dengan cepat, disentakkannya tentakel itu lalu segera berlalu ke toilet untuk ganti baju.


Untuk terakhir kalinya, ia camkan ke otak encernya itu. Jangan lagi ikut permainan konyol bernama truth or dare ini. Jangan lagi!


aaaah... aku ngga tau apa yang aku tulis nih.

Ah, makasih buat yang udah mau baca fanfic pertamaku ini ya. Aku masih newbie nih, jadi butuh masukan plus saran dari senpai-tachi sekalian. Mohon review nya, minna-san.

Sou, arigato gozaimasu sudah mau baca fanfic aku. \(^,^)/