The Ghost of The Water

CHAPTER 1 (OSPEK)

Horror, Romance, Mystery, Suspense | T | Yaoi/BL, Won/Kyu, OOC, OC, AU, AT, bashing chara, typo(s), italic is flashback—This story and OC belongs to me. Siwon&Kyuhyun belongs to God, himself and their family. Hope u like this story ^^)/ Thank's for reading…

DancingChen present…


Jongkok!

Bangun!

Jongkok!

Bangun!

Dan begitu seterusnya hingga peserta ospek Inha University melakukan jongkok bangun mencapai hitungan ke 25. Cukup baik para senior yang memberikan hukuman pada hari itu, karena seperti pelaksanaan ospek di hari pertama, mereka melakukan jongkok bangun sampai hitungan ke 50 ditambah dengan push up mencapai hitungan ke 15.

Fiuh.. sungguh melelahkan!

Begitu pula yang dirasakan oleh Cho Kyuhyun, pemuda asal Nowon yang berumur 20 tahun. Kondisi kesehatannya drop sejak kemarin karena pelaksanaan ospek yang berat dan keras. Namun, Kyuhyun tak mempermasalahkan hal itu karena memilih Inha University adalah keputusannya, jadi ia akan menanggung segala konsekuensinya, termasuk mengikuti ospek yang berat ini. Universitas yang ia pilih memang universitas yang cukup keras dalam pelaksaan ospek. Apalagi menurut gossip yang beredar di masyarakat, setahun yang lalu ada seorang peserta ospek yang mati di kolam dekat fakultas seni-budaya dan kematiannya sangat misterius. Tak ada alasan cukup kuat yang melatarbelakangi kematian mereka. Cukup menyeramkan. Tetapi, banyak yang mengatakan itu akibat dari pelaksanaan ospek yang berat.

Plak!

Seorang senior memukul pantat Kyuhyun yang berhenti melakukan push up, yang merupakan lanjutan dari hukuman jongkok bangunnya.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau diam?" tanya senior itu sambil memukul-mukul tangannya dengan sebilah rotan pelan. Di name tag-nya tertera nama Lee Donghae. Ya, namanya Lee Donghae.

"Maafkan aku, sunbae." kata Kyuhyun meminta maaf kemudian melanjutkan hukuman yang harus ia terima.

"Ada apa dengannya?" tanya seorang senior lain yang datang dari arah belakang. Perawakannya cukup tinggi dan tubuhnya tampak atletis. Senior itu berjongkok dan melihat wajah Kyuhyun yang mulai memucat. Bibirnya juga tampak seperti itu. Keringat yang tak wajar membasahi tubuh Kyuhyun.

"Dia berhenti ketika hitungan mencapai angka ke 5." adu Donghae, "Aishh bagaimana orang lemah sepertinya bisa masuk ke sini?" gumam Donghae dengan nada meremehkan Kyuhyun.

Senior itu berdiri, "Kau! Berhenti melakukan hukuman itu sekarang!" perintah senior itu pada Kyuhyun.

Kyuhyun mengadahkan wajahnya menatap senior yang menyuruhnya berhenti melakukan push up pada hitungan ke 8. Di name tag-nya tertera nama Choi Siwon.

Donghae memandang Siwon heran, "Hei apa yang kau lakukan?" tanya Donghae.

Siwon masih menatap Kyuhyun yang menatapnya. Sorot mata Kyuhyun tampak sendu. Sepertinya kondisi badannya memang sedang tak baik. Kyuhyun mengacuhkan perintah itu dan ia melanjutkan push up-nya. Tinggal 7 hitungan lagi maka Kyuhyun akan lolos dari hukumannya.

"Sudah ku katakan berhenti!" perintah Siwon dengan nada membentak. Siwon juga mendorong tubuh Kyuhyun dengan tangannya hingga ia jatuh dengan posisi badan merebah.

Kyuhyun mengadah ke langit. Cahaya matahari menyilaukan matanya. Beberapa saat kemudian ia merasakan pengelihatannya yang makin kabur. Kyuhyun dapat merasakan seseorang mengangkat tubuhnya dan membawanya ke suatu tempat yang teduh. Kyuhyun tak sepenuhnya pingsan, hanya saja ia merasa tubuhnya sangat lemas, jadi ia masih menyadari kejadian yang berada di sekitarnya. Siwon yang barusan mengangkat tubuh Kyuhyun merebahkan tubuh Kyuhyun pada ranjang kecil di ruang kesehatan. Bibirnya lebih pucat dari yang sebelumnya.

"Donghae, cepat ambilkan air!" perintah Siwon pada Donghae dan dibalas dengan anggukan oleh Donghae.

Beberapa saat kemudian Donghae datang dengan sebotol air mineral. Donghae memberikan botol itu kepada Siwon, "Ini." katanya. Donghae kemudian keluar dari ruang kesehatan.

Siwon membantu Kyuhyun untuk meminum air itu. Siwon menjadi tumpuan bagi kepala Kyuhyun dan Kyuhyun meminum air itu hingga hanya setengah yang tersisa di dalam botol.

"Terima kasih, Sunbae." lirih Kyuhyun.

Kyuhyun kembali direbahkan oleh Siwon. Ia juga mengompres Kyuhyun dengan air hangat kuku dan meletakkan dua buah bantal di bawah kaki Kyuhyun.

"Ini akan membantu mengalirkan darahmu ke kepala dan membuatmu merasa lebih baik." jelas Siwon saat meletakkan bantal-bantal itu.

"Kenapa kau menyelamatkanku? Ku kira kau akan membiarkanku mati begitu saja." gumam Kyuhyun dengan nada yang lemas.

"Aku selaku ketua panitia ospek bertanggung jawab atas keselamatan para peserta ospek, jadi aku tak ingin terjadi apapun pada calon mahasiswa di kampus ini." jawab Siwon sambil tersenyum, "Ketahuilah, kami tak sekejam kelihatannya." sambungnya.

"Tetapi, kalian memang memperlakukan kami dengan kejam. Apa itu masih dapat dikatakan tak kelihatan kejam?" celetuk Kyuhyun dan sedetik kemudian ia sadar dengan apa yang dikatakannya. Mungkin setelah sembuh, Kyuhyun berpikir Siwon akan menghukumnya berlari sebanyak dua kali mengelilingi universitas. Bisa kau bayangkan berapa hektar luas universitas ini dan bisa kau bayangkan seberapa jauhnya jarak itu.

"Kau benar." jawab Siwon membenarkan.

"Maaf karena aku berkata lancang." kata Kyuhyun, "Apa kau akan menghukumku setelah ini?" tanya Kyuhyun khawatir.

"Tidak. Kau tenang saja. Lagipula ini adalah hari terakhir ospek, jadi tak ada yang perlu kau khawatirkan." jawab Siwon tersenyum lagi, "Beristirahatlah! Aku segera kembali." kata Siwon meninggalkan ruang kesehatan.

(The Ghost of The Water)

Seluruh peserta ospek bernapas lega. Akhirnya ospek di tutup tak lama setelah Kyuhyun dikabarkan pingsan dan para senior membawanya ke ruang kesehatan. Mereka menikmati bekal yang mereka bawa dari rumahnya masing-masing. Setelah acara makan-makan ini usai, mereka diperbolehkan untuk pulang.

"Kenapa kau menutup ini lebih awal?" tanya salah satu pengurus kegiatan ospek yang ber-name tag Lee Hyukjae.

"Aku kira sesuatu yang aneh akan terjadi." sahut Siwon pelan seraya menghembuskan napasnya pelan. Ia melipat kedua tangannya di depan dada. Tatapannya menerawang ke depan.

"Apa kau merasakan kedatangannya lagi?" tanya Donghae menimpali.

"Aishh bukan begitu." gerutu Siwon, "Kau tahu kan, aku ini tidak memiliki kelebihan, bagaimana aku bisa merasakan kehadiran hantu ataupun makhluk sejenisnya?" tanya Siwon.

"Lalu, alasanmu apa?" tanya Donghae.

"Kau tak lihat bagaimana Kyuhyun tadi?" tanya Siwon, "Bibirnya tampak pucat. Sama seperti bibir Kim Minseok saat selesai menjalani hukuman di hari terakhir ospek." Siwon mengingatkan kejadian tahun lalu, saat dimana untuk pertama kalinya ia menjadi ketua panitia ospek.

"Kim Minseok?" tanya Donghae dan Hyukjae bersamaan.

[Flashback]

"Sunbae, aku sudah tak kuat lagi." lirih Minseok dengan suara yang dipaksakan. Ia menjalani hukuman berupa push up sebanyak 30 kali, dan ia baru melakukan itu sebanyak 15 kali.

"Tidak. Kau harus melakukan itu sampai hitungan ke 30." tegas seorang pengurus ospek dengan name tag yang bertuliskan Lee Sungmin.

"Tetapi, aku sudah tak kuat, Sunbae. Kumohon!" lirik Minseok—lagi—masih melakukan hukumannya dan itu hitungan push up yang ke 17. Tubuhnya sangat lemas karena keadaan Minseok saat itu dalam keadaan yang tak cukup baik.

"Baiklah aku akan meringankan ini." kata Sungmin pada akhirnya, "Lakukan sampai hitungan ke 20!"

Minseok tersenyum lega. Tinggal 2 hitungan lagi maka ia akan selesai menjalani hukumannya.

19!

Bruk!

Minseok terjatuh saat hitungan mencapai angka 19. Ia terjatuh. Sungmin sangat panik karena peserta ospek yang ia hukum pingsan. Siwon yang melihat sesuatu tak beres segera menghampiri Sungmin.

"Ada apa?" tanya Siwon kemudian memegang pundak Sungmin yang terlihat panik.

"Dia—," kata Sungmin menggantung dan menunjukkan Minseok yang saat itu dalam posisi telungkup dan tak sadarkan diri.

Siwon panik, namun sebisa mungkin ia mencoba untuk tenang. Siwon berjongkok kemudian membalikkan tubuh Minseok. Siwon memeriksa jidat Minseok dan bagian di sekitar leher Minseok. Suhu tubuhnya panas.

"Kita harus membawanya ke ruang kesehatan." kata Siwon kemudian mengangkat tubuh Minseok yang tak berdaya.

Siwon membawa Minseok ke ruang kesehatan. "Bertahanlah!" katanya pada Minseok. Dapat Siwon lihat bagaimana pucatnya bibir Minseok saat itu. Tubuhnya juga mengeluarkan keringat yang terlihat tak wajar.

"Aishh bagaimana bisa Sungmin melakukan hal ini?" gerutu Siwon.

Sesampainya di ruang kesehatan, seorang dokter memeriksa keadaan Minseok.

"Dia tak apa-apa, mungkin itu karena efek kelelahan fisik sehingga suhu tubuhnya tiba-tiba meningkat." jelas dokter.

Siwon dan Sungmin menghela napas lega. Syukurlah tak terjadi hal yang terlalu buruk menimpa Minseok.

"Saya sudah meresepkan obat. Seseorang dapat menebusnya di apotek." kata dokter itu setelah menulis beberapa kalimat dalam secarik kertas yang kecil, "Kalau begitu saya permisi dulu."

Dokter itu meninggalkan ruangan kesehatan. Sekarang hanya Siwon, Sungmin dan Minseok—yang masih tertidur di ruangan itu.

"Pergilah untuk menebus obat ini, sementara itu aku akan menghentikan kegiatan ospek ini." kata Siwon.

"Menghentikan kegiatan ini? Tetapi masih banyak program yang kita buat belum dijalankan hari ini." sahut Sungmin tak terima.

"Sudahlah. Aku sudah memutuskan ini." jawab Siwon final, "Aku tak mau beberapa orang lagi akan bernasib sama dengan Minseok, sebaiknya kita segera hentikan ini."

"Baiklah terserah kau saja." jawab Sungmin.

"Aku akan menjelaskan semuanya kepada rektor, jadi kau dan yang lainnya tak usah khawatir." tambah Siwon.

"Ya, aku percaya padamu." jawab Sungmin menepuk pundak Siwon pelan kemudian keluar dari ruang kesehatan.

"Kau yakin warna bibir mereka sama?" tanya Hyukjae ingin memperjelas hal yang diceritakan Siwon.

"Ya." jawab Siwon, "Aku takut hal itu akan terulang."

"KYAA!" pekik seseorang. Dari suaranya dapat dikenali itu suara seorang gadis yang tengah terkejut akan sesuatu. Asalnya dari lokasi yang dekat dengan fakultas seni-budaya.

Seluruh perhatian peserta ospek maupun pengurus dan panitia tertuju ke arah itu.

"Apa yang terjadi?" gumam Siwon. Dengan langkah sigap Siwon segera berlari ke arah sumber suara.

Siwon berhenti ketika ia sampai di sebuah kolam yang dekat dengan fakultas seni-budaya. Disana tampak seorang pemuda yang berpakaian seperti peserta ospek sedang mengapung dengan posisi telungkup. Kaki Siwon terasa lemas. Ia mengenali pemuda itu. Kim Minseok. Tak salah lagi, dia adalah Kim MInseok. Tetapi, bukankah dia berada di ruang kesehatan tadi?

Tak lama orang-orang datang berkerumun ke sekitar kolam itu karena penasaran dengan apa yang terjadi. Mereka terkejut melihat seorang pemuda yang tak bernyawa mengapung di kolam itu. Tak tahu apa yang terjadi padanya hingga ia bernasib seperti itu.

Siwon berdiri dan keluar dari kerumunan. Ia menuju ke ruang kesehatan dan memastikan bahwa dugaannya dia adalah Kim Minseok adalah salah.

Siwon membuka pintu ruang kesehatan.

Terkejut, Siwon sangat terkejut. Di ruangan itu tak ada siapapun. Hal ini sedikit aneh mengingat keadaan Minseok yang masih lemah, jadi tidak memungkinnya untuk bangkit apalagi sampai berjalan-jalan. Dan lagi jarak antara kolam itu dengan ruang kesehatan lumayan jauh.

Siwon mendekati ranjang dan meraba-raba ranjang itu. Ada sesuatu yang janggal. Kasur di ranjang itu terasa basah, seperti baru saja di siram air. Sangat konyol jika seseorang datang ke ruang kesehatan dan menyiram Minseok dengan air kemudian menyeretnya ke kolam itu.

Siwon menoleh ke bawah. Ia mendapati genangan air di sekitar ranjang.

"Ini makin aneh." gumam Siwon seraya berjongkok. Matanya mengikuti panjang genangan air yang melewati pintu itu. Siwon memutuskan untuk mengikutinya genangan itu.

Siwon makin merasakan keanehan ketika ia menyadari bagaimana genangan air itu. Tak tampak seperti air yang disiramkan begitu saja, namun lebih seperti seseorang yang basah dan berjalan-jalan di sekitar sana.

Siwon mendengus kecewa. Genangan air itu tiba-tiba berakhir di lorong yang dekat dengan gudang tua fakultas seni-budaya yang sudah tidak difungsikan sejak 9 tahun yang lalu. Di depan sana adalah ruang milik departemen keterampilan membuat pangan tradisional. Jadi, tak aneh jika bau soju dan kimchi menyeruak masuk ke dalam hidung Siwon.

Siwon menoleh ke kiri dan ke kanan. Tak ada genangan air di sekitar itu. Sangat misterius.[Flashback End]

"Pada akhirnya pihak kampus menyembunyikan cerita itu dan menganggap kematian Kim Minseok murni kecelakaan."

"Itu sebabnya banyak pengurus kepanitian ospek mengundurkan diri?" tanya Donghae.

"Dan merekrut anggota baru seperti kami?" sambung Hyujae bertanya.

Siwon mengangguk membenarkan. "Aku kira sepertinya hal itu juga berhubungan dengan kematian Sungmin."

[Flashback]

Sungmin memasukkan buku-bukunya. Mata kuliah malam seperti itu memang sangat membosankan. Walaupun ia mengambil jurusan di fakultas seni-budaya di bagian departemen musik modern, namun tetap saja terasa membosankan. Belum lagi ia baru saja mendapat tugas untuk menciptakan sebuah lagu.

Sungmin keluar dari kelasnya. Kampus sudah sepi. Teman-temannya sudah mendahuluinya tadi karena Sungmin masih harus merapikan alat musik yang digunakan praktek tadi.

Angin malam terasa berdesir di tengkuk Sungmin. Ia mengusap tengkuknya kemudian menggeleng acuh. Beberapa hari yang lalu adalah penutupan ospek, hari itu juga adalah hari kematian Minseok. Mungkin suasana mencekam masih terasa di gedung fakultas seni-budaya.

Sret!

Seseorang seperti melewati Sungmin di belakangnya. Lampu-lampu yang berada di lorong tiba-tiba hidup dan mati dengan sendirinya. Sungmin mempercepat langkahnya.

Sret!

Sret!

Seseorang seperti mempermainkan Sungmin. Sungmin berbalik dan menoleh ke belakang. "Siapa disana?" tanya Sungmin dengan suara gemetar.

Sungmin berbalik lagi dan "KYA!"

[Flashback End]

"Sungmin ditemukan menggantung diri di ruang musik." Siwon mengakhiri ceritanya.

"Sangat aneh." gumam Donghae, "Kalau Sungmin merasa terjebak di lorong, lalu kenapa dia ditemukan bunuh diri disana?" tanya Donghae terheran.

"Itulah yang sampai sekarang masih menjadi misteri." sahut Siwon, "Anehnya, mayat Sungmin juga dalam keadaan basah dan baunya seperti soju. Padahal ruangan itu jauh dari sumber air." tambahnya.

"Ngomong-ngomong bagaimana dengan Kyuhyun di ruang kesehatan itu?" tanya Hyukjae, "Kalau begitu—," Hyukjae menggantungkan kata-katanya. Mereka serentak berlari menuju ke ruang kesehatan.

Siwon yang pertama kali mencapai ruangan itu segera membuka pintu ruang kesehatan. Mereka bertiga terkejut melihat tak ada seorang pun yang menghuni ruangan. Kyuhyun tak ada disana.

Siwon segera berlari menuju ke kolam yang berada di dekat fakultas seni-budaya. Ia sangat takut jika kejadian setahun yang lalu terulang kembali. Setidaknya, jika Kyuhyun memang berada di sana, Siwon akan berusaha menyelamatkan Kyuhyun.

Siwon berhenti di pinggir kolam dan terhenyak sesaat ketika melihat seseorang yang sedang melambaikan tangannya dari tengah kolam. Kepala timbul tenggelam dan seakan ingin berteriak meminta pertolongan.

Byur!

Siwon menceburkan dirinya ke kolam, berenang menuju ke tengah kolam dan menyelamatkan Kyuhyun yang hampir tenggelam. Siwon membawa Kyuhyun berenang bersama ke pinggir kolam. Hyukjae dan Donghae meraih tangan Kyuhyun, membantunya naik.

Napas Siwon terengah-engah, "Kau tak apa?" tanya Siwon.

Kyuhyun menggeleng. Ia tampak ketakutan.

"Syukurlah kau bisa menyelamatkannya." kata Hyukjae.

"Kenapa kau bisa sampai kesini?" tanya Donghae penasaran, "Bukankah keadaan tubuhmu tadi sangat lemah?"

"Entahlah." jawab Kyuhyun, "Saat aku terbangun, aku sudah mendapati diriku berada di pinggir kolam ini. Saat aku mencoba untuk berdiri, seseorang dari dalam kolam seperti menarik kakiku dan menyeretku ke dalam sana." cerita Kyuhyun sambil menunjuk ke arah tengah kolam.

"Seseorang? Siapa dia? Apa kau melihat wajahnya?" tanya Siwon.

Kyuhyun menggeleng, "Yang jelas aku melihatnya seperti bayangan hitam. Ia juga menekan kepalaku saat disana, dan memaksaku untuk benar-benar masuk ke dalam air." tambah Kyuhyun.

Siwon membuang napasnya dalam. Apa yang Kyuhyun maksud itu sama yang seperti memperlakukan Minseok saat itu? Atau jangan-jangan itu adalah hantunya Minseok? Banyak kemungkinan-kemungkinan yang menghantui pikiran Siwon.

(The Ghost of The Water)

Kyuhyun terjaga malam itu. Ia menoleh jam dinding, pukul 00.01 a.m KST. Kyuhyun mengucek matanya bermaksud untuk lebih memfokuskan penglihatannya.

Tik.

Tok.

Tik.

Tok.

Suara detik jam itu sangat keras terdengar. Kyuhyun kembali masuk ke dalam selimut dan makin merapatkan selimutnya. Kyuhyun kembali memejamkan matanya.

Kreshh!

Kyuhyun kembali membuka matanya yang baru beberapa detik ia pejamkan. Kyuhyun tampak kebingungan. Kenapa keran air yang berada di toiletnya hidup?

Kyuhyun bangkit dari ranjangnya dan menuju ke toilet bermaksud untuk mematikan keran yang hidup tadi. Kyuhyun tak terlalu ambil pusing dengan keran yang tiba-tiba hidup dengan sendirinya.

Baru saja Kyuhyun akan membuka pintu toilet itu, suara itu menghilang seperti kerannya dimatikan dengan sengaja. Kyuhyun makin tampak kebingungan. Ia memutuskan untuk masuk ke toilet dan akan memeriksa kerannya. Mungkin sesuatu terjadi pada keran itu.

Cklek!

Kyuhyun ambruk saat bayangan hitam menyerangnya.


To Be Continued or END?


A/N: Kembali lagi dengan FF WonKyu baru :v setelah hiatus beberapa waktu yang lalu dan akhirnya feel semua FF hilang. Jadilah FF yang lain discontinued a.k.a tidak lanjutkan. Oke, maafkan untuk ini :D sekarang kita lihat ke depan aja #apa ini? _ Hahaha ini FF dapet idenya pas saya lagi kesel terus masuk kamar mandi, dan kumur-kumur disana .. dan yup jadilah FF absurd ini :3 Yup semoga FF ini disukai … Emhh kenapa harus Inha? Entahlah, saya tiba-tiba mikirnya itu universitas gegara pemeran utamanya lulus di Inha :v #lirik Siwon _ Ga ngarep banyak-banyak, ada yang baca pun udah syukur. Humm… Sepertinya ga ada yang ingin saya sampaikan lagi, selamat membaca dan selamat menunggu lanjutannya :D #kalaupun ada yang nunggu #ketawa nista