Didalam suatu Negri, disalah satu Istana. Tinggalah seorang putri cantik jelita.

Suatu hari, sang putri melarikan diri dari istana dengan kuda dan menuju hutan.

Namun sang putri terjatuh dari punggung kuda itu.

Seseorang menyelamatkannya, dia adalah seorang pangeran.

Kemudian, sang putri pun jatuh cinta pada pangeran itu.

Mereka berdansa di Istana.

Di balkon tepat di bawah cahaya bulan, sang pangeran melamarnya.

Lalu, mereka didoakan kebahagiaan oleh seluruh rakyat dan kemudian menikah.

Memasangkan cincin, lalu diakhiri dengan ciuman.

Kemudian mereka berdua...

.

.

.

Seorang Bulter diikuti dua orang maid datang mengecek keadaan tuannya yang ternyata masih tertidur pulas. Lelaki yang tertidur itu adalah Byun Baekhyun, putra Konglomerat ternama Korea.

"Selamat pagi tuan Baekhyun, sudah saatnya anda bangun, kami akan menyiapkan keperluan anda" Ucap Bulter yang bernama Choi Minho. Lalu, minho memberi isyarat pada kedua maid untuk membuka tirai jendela, serta memanggil maid lainnya.

"Engg~~" Baekhyun mengerang merasakan sinar matahari menerpa wajahnya, ia kemudian melakukan peregangan kecil.

Minho yang melihat itu hanya terkekeh gemas. Raut wajahnya berubah khawatir saat mengecek jam di pergelangan tangannya yang ternyata menunjukkan waktu 6.30 yang berarti tuan mudanya akan terlambat apabila tak segera bergegas.

Tidak melihat pergerakan berarti dari baekhyun, minho menggelengkan kepalanya gemas. Hal itu sama dengan pagi-pagi sebelumnya. Minho memerintahkan beberpa maid untuk memandikan baekhyun yang masih betah memejamkan matanya.

Setelah selesai memandikan baekhyun, Minho memerintahkan sebagian maidnya untuk memakaikan seragam serta atribut sekolah lainnya.

"Tuan, hari ini adalah hari pertama anda bersekolah sebagai anak SMA" Ucap minho, yang ditanggapi dengan anggukan, lalu minho menjelaskan bagaimana ia harus bersikap nanti. Seperti harus memperkenalkan diri baik kepada teman ataupun guru barunya.

"Ah satu lagi tuan, hari ini adalah hari spesial. Karena hari ini adalah hari ulang tahun tuan Baekhyun yang ke-16." Ucap minho dengan wajah gembiranya. Baekhyun hanya menanggapi dengan anggukan, tidak lupa bahwa ia masih memejamkan matanya.

Minho menggendong tubuh baekhyun untuk memasuki mobil mewahnya, tidak ada waktu untuk sarapan. Karena hari pertama masuk sekolah sangat penting. Minho takut jika tuannya malu di hari pertama masuk sekolahnya karena telat.

Merasakan 'kasur' mewahnya seakan bergerak, baekhyun membuka matanya dengan terkejut. "Minho Gawat! Kita telat. Ini hari pertama aku masuk SMA" Teriak baekhyun panik, minho tersenyum menenangkan.

"Tuan, saya sudah memberitahu anda pada pukul 7.12" Ucap minho tenang, tapi hal itu mengejutkan baekhyun.

"Terlebih hari ini ulang tahunku benar?" Tanya baekhyun sambil memeriksa tubuhnya, yang ternyata sudah berseragam rapi.

"Saya sudah memberitahu anda pada pukul 7.13" Ucap minho terkekeh geli.

"Bagaimana dengan Mandi?" Ucap baekhyun panik.

"Sudah tuan, selain itu penampilan anda cantik seperti biasanya." Ucap minho yang ditaggapi senyuman lega dari baekhyun.

Dalam perjalanan ke sekolah, ia membuka tasnya, menemukan buku cerita favoritnya. Cerita tentang Pangeran dan Purti, ia membuka buku itu sambil menatap gambar didalamnya. "Nee minho, apakah bisa kutemukan?" ucap Baekhyun sambil menutup buku cerita favoritnya itu.

Minho tersenyum, "Maksud anda Pangeran?" tanya Minho memastikan. Baekhyun mengangguk, ia menunggu jawaban dari minho yang terlihat merenung.

………

Minho telah menjadi bulter pribadi Baekhyun saat ia berusia 17 tahun, sedangkan Baekhyun pada saat itu berusia 10 tahun. Keluarga Choi memang turun-temurun mewarisi gelar Kepala Bulter semenjak keluarga Byun ini menjadi keluarga kaya raya. Setelah 6 tahun Minho menjadi bulter pribadi Baekhyun, tentu saja ia hapal diluar kepala mengenai tuanya itu. Begitu pula dengan orientasi seksual Baekhyun, yaitu gay.

Minho mengetahui itu setelah 3 bulan pertama menjadi bulter pribadi baekhyun, diawali dengan buku cerita baru 'Cinderella' yang ia dapat dari Nyonya Byun, Minho selalu membacakan cerita itu sebagai cerita pengiring tidur.

Baekhyun jatuh cinta pada sosok Pangeran, bahkan menolak buku cerita lain untuk dibacakan selain bertemakan kerajaan. Dan tentu saja harus ada sosok pangeran disetiap cerita yang ia dengrkan.

Puncaknya saat baekhyun meminta pada orang tuanya untuk membeli gaun cantik bak seorang putri. Minho mengira Baekhyun akan dimarahi, akan tetapi dugaannya salah, justru Nyonya Byun Yoona mengabulkan permintaan anak bungsunya itu. Dan Byun Bogum sebagai kepala keluarga hanya pasrah dengan keadaan.

...

"kenapa~~ kenapa tidak menjawab pertanyaanku?" rengek Baekyun kesal.

Minho tersenyum, menatap baekhyun teduh. "Jika anda berharap, tiada satu pun hal yang mustahil terwujudkan" Ucap Minho optimis.

.

.

Mereka telah memasuki Area parkir SM, tentu saja pemandangan mobil mewah untuk mengantar-jemput anak majikan sudah menjadi pemandangan yang biasa.

Saat Baekhyun keluar dari mobilnya, ia dikejutkan dengan lelaki pirang yang tiba-tiba saja menyodorkan bunga.

"FanFan~~~" Ucap Baekhyun senang, ternyata mereka satu sekolah lagi. Lelaki yang disebut FanFan itu adalah teman masa kecil Baekhyun, nama lengkapnya Wu Yifan.

"Selamat ulang tahun baek" Ucapnya sambil menyodorkan-nyodorkan bunga. Baekhyun menerima bunga itu disertai dengusan.

"Hanya bunga?" tanya Baekhyun sebal. Asal kalian tahu, bahwa keluarga Yifan itu sangat kaya, maka dari itu Baekhyun merasa kesal pada YiFan. "Tenang saja, hadiahnya sudah ku kiramkan ke rumahmu" Ucap yifan sambil menyilangkan kedua tangannya. Ah iya, Yifan ini mempunyai sifat penindas serta angkuh, tapi hal itu tak berlaku untuk Baekhyun.

"Tuan Baekhyun, sudah saatnya memasuki kelas" ucap Minho mengintrupsi keduanya, baekhyun mengangguk. Lalu meyimpan karangan bunga itu di dalam mobil. Sedangkan Yifan mendengus kesal, lalu meninggalkan keduanya begitu saja. satu lagi, Yifan mempunyai dendam pribadi pada Choi Minho.

...

Saat melewati rute perjalanan ke kelasnya, baekhyun melihat kehebohan di salah satu lapangan terbuka. Baekhyun tertarik, ia memberhentikan langkahnya, hal itu membuat Minho berhenti pula.

"Ada apa tuan?" ucap Minho sambil melihat arah yang dipandang baekhyun antusias.

"Tuan, sebaiknya kita segera ma.." perkatannya terpotong karena dengan santainya Baekhyun menuju kearah kerumunan itu dengan berlari. Minho Syok ditempat.

'Tuan Baekhyun, berlari?' Batin Minho terkejut.

...

Karena tubuhnya yang mungil, baekhyun tidak berhasil menembus kerumunan. Ia sangat-sangat penasaran, apalagi mendengar jeritan-jeritan meneriakan 'Oppa, Tampan, Keren'. Serta mereka meneriakan 'Pangeran.'

"Noona, apa yang terjadi?" tanya baekhyun pada seorang murid yang bernametag 'Eun-Ji'. Perempuan itu menoleh pada baekhyun karena baekhyun tidak berhenti menarik-narik tangannya.

"Yak! Lepas. Aku sedang menonton pangeran. Kyaaaaa Our Priceee semangat!!" Teriak Eunji mengagetkan Bekhyun.

'Pangeran?' batin baekhyun. Ia semakin penasaran. Tentu saja ia kenal beberapa pangeran dari berbagai kerajaan diluar negri sana, tetapi ia baru mendengar ada pangeran dari Korea.

Baekhyun semakin penasaran, ia menoleh kebelakang, tidak menemukan Minho sama sekali. 'Kemana perginya Minho ya. Hmm, aku akan kembali setelah melihat pangeran ini' batin Baekhyun senang.

Baekhyun akhirnya dengan kekuatan penasarannya yang tinggi ia menerobos kerumunan perempuan-perempuan yang sedari tadi berteriak. Setelah berhasil menerobos, baekhyun mengedarkan pengelihatan kesekelilingnya.

Ia berada di dalam lapangan sepak bola terbuka, dan baekhyun tidak menyadari itu, karena sibuk menemukan pangeran yang sedari tadi mereka teriaki. "Pangeran? Apa benar disini ada pangeran?" gumam baekhyun sambil melangkah ketengah lapangan mencari-cari dimana pangeran yang mereka maksud.

"Kyaaa!! Awaaas!"

"Jangan kesana Idiot!"

"Tidakkk!!!"

Kerumunan yang menonton berteriak pada Baekhyun untuk memperingatkan datangnya bola yang mendekat kearahnya, Baekhyun menoleh kearah datangnya bola ia melebarkan kedua matanya terkejut. Tubuhnya terpaku, sedangkan kedua kakinya lemas seperti jelly. Baekhyun menutup matanya pasrah.

'DAK'

Tak dapat dihindari, bola sepak itu telah mendarat di kening mulusnya. Tubuhnya limbung, Baekhyun bersiap jatuh dan menangis, tetapi ia merasakan tubuhnya tertahan oleh dekapan seseorang.

Dengan perlahan ia membuka matanya, seseorang menyelamatkannya!.

Seperti halnya saat sang putri jatuh dari kuda, lalu pangeran menyelamatkannya. Baekhyun terpaku pada wajah lelaki yang begitu tampan yang terlihat cemas. Ini posisi yang sama dengan aksi penyelamatan pangeran di buku cerita favorit Baekhyun.

"kau baik-baik saja? Hey apa kau terluka?" Baekhyun tersenyum saat mendengar suara yang terdengar khawatir itu. Saat akan menjawab pertanyaan pangerannnya itu, mata baekhyun mengabur. Seketika Baekhyun pingsan karena tidak kuat menahan sakit di kepalanya.

Dari kejauhan kita dapat melihat Choi Minho sedang kalang kabut mencari Baekhyun kesana kemari, dibantu oleh lima orang Security.

.

.

.

TBC

Maaf kalo banyak typo\\ Hallo saya coba-coba bikin ff ChanBaek, wkwkw. Ini ff pertama yang saya bikin. Minta saran dan masukannya jangan lupa lovereviews supaya semangat lanjutin ceritanya. Makasih