Yosh, Hana Is Back, Minna
Fic ini special kupersembahkan buat kak Mey a.k.a AsaManis TomatCherry
Yosh, Happy Reading, Minna
A Hana Present
Naruto© Masashi Kishimoto
Sapu tangan Biru Muda©Uchiha Hana Ri-chan
Rated : T
Genre : Romance & Drama
Main Pair : Sasuke U. & Sakura H.
Summary : Aku mengenalnya karena Sapu tangan Biru muda itu. Aku mencintainya sampai sekarang pun karena sapu tangan bitu muda itu….
"Hueeee."Terdengar suara tangisan dari seorang gadis berusia sepuluh tahunan yang mempunyai rambut berwarna pink. Tak lama kemudian muncullah seorang anak laki-laki berambut bitu donker yang dibiarkan mencuat ke belakang menyapa anak perempuan itu.
"Hei, kau kenapa?"Ucap anak laki-laki beumur sepuluh tahunan itu.
"Siapa kau."Ucap anak perempuan itu tekejut.
"Aku uchiha sasuke, salam kenal. Siapa namamu?" Ucap anak laki-laki itu yang diketahui bernama Sasuke
"Aku..hiks…Haruno sakura…hiks."Ucap anak perempuan yang bernama Sakura itu sambil terisak.
"Wah, Sakura di musim semi ya? Senang berkenalan denganmu."Ucap Sasuke sambil tersenyum
"Hiks…hiks…s-senang berkenalan denganmu juga Uchiha-san."Ucap Sakura masih dengan isakannya.
"Heee? Uchiha-san. Tak usah seformal it, sakura-chan. Panggil aku sasuke."Ucap Sasuke,
"Baiklah sasuke-kun." Ucap Sakura malu-malu
"Nah begitu dong. Sekarang, kenapa kau tadi menangis?" Ucap Sasuke to the point
"Hiks…mereka semua….hiks….Mengejekku…"Ucap Sakura yang kembali terisak.
"Memangnya mereka semua mengejekmu dengan sebutan apa?"Tanya Sasuke penasaran
"Jidat….hiks…lebar."Isak Sakura
Sasuke pun menyentuh jidat Sakura."Lho, memangnya kenapa? Jidatmu kan memang lebar?" Ucap Sasuke polos.
"Hueeeee…."Tangis sakura semakin keras.
"j-jangan menangis. Jidatmu memang lebar. Tapi itu menimbulkan kesan manis akan dirimu. Jadi jangan menangis lagi ya." Ucap sasuke seraya memberikan Sapu tangan biru mudanya kepada sakura. Ragu-ragu sakura menerimanya.
"A-arigatou ne, Sasuke-kun." Ucap Sakura.
"Sama-sama, Sakura-chan."Ucap Sasuke sambil tersenyum lembut.
"Sasuke, sudah sore. Ayo pulang." Ucap seorang lelaki berumur 13 tahunan dari kejauhan.
"Tunggu sebentar, Itachi-nii."Ucap Sasuke kepada lelaki yang diketahui bernama Itachi itu."nah, Sakura-chan. Aku harap kita bisa bertemu lagi. Jaa-ne, Sakura-chan."Ucap Sasuke sambil berlari meninggalkan lama kemudian Sasuke berbalik lagi dan berkata."Kau manis, aku menyukaimu." Lalu ia berlari menyusul kakaknya
"Jaa-ne,sasuke-kun. aku juga menyukaimu." Ucap Sakura sambil menghapus air matanya.
10 tahun kemudian…
Sakura P.o.V
Hari ini tepat 15 tahun sejak Sasuke memberiku sapu tangan biru muda ini. Aku selalu mencarinya selama ini. Tetapi tetap Saja aku tak menemukannya.
"Sakura. Kau melamun lagi?"
Suara Ino—sahabatku—menyadarkanku dari lamunanku. Langsung kuarahkan pandanganku kepadanya.
"Ada apa, pig." Ucapku asal.
"Kau masih memikirkannya, Forehead?"Tanya Ino.
"He-eh." Ucaku malas.
"Ya ampun, Sakura. Itu sudah 10 tahun yang lalu."Ucap Ino jengkel.
"Aku tahu."Ucapku."Tapi aku hanya ingin berterima kasih padanya dan mengembalikan Sapu tangan miliknya."Ucapku pada ino.
"Tapi setidaknya kau harus mulai mengesampingkan semua itu dan mulailah mencari pacar. Apa kau mau menjadi perawan tua?"Ucap Ino.
"PIG." Raungku.
"Oke , oke."Ucap Ino."Sepertinya Sasori –senpai tidak buruk."Ucap Ino.
"ya ampun ino, sudah berapa kali kukatakan bahwa aku tak berniat untuk menerima sasori-senpai."Ucapku Frustasi.
"Baiklah…baiklah. Aku menyerah."Ucap Ino sambil mengangkat tangannya."Oh iya, Sai-kuntadi mengajakku ke pameran lukisan miliknya. Ya sudah, aku pergi dulu jidat. Jaa-ne."Ucap Ino sambil berjalan meninggalkanku.
Setelah membayar cappuccino milikku, aku pun keluar dari café tersebut. Aku pun kembali menelusuri jalanan di konoha. Tiba-tiba suara klakson motor mengejutkanku. Aku pun menoleh kebelakang. Ternyata itu Sasori-senpai.
"Hai Sakura."Ucap Sasori-senpai sambil memamerkan cengirannya.
"Hai juga, senpai."Ucapku.
"Kau mau kemana?"Ucap Sasori-senpai.
"Mau ke perpustakaan."Ucapku singkat.
"Kuantar ya?"Ucap Sasori-senpai.
"Hmmm, Baiklah."Ucapku. Toh, jarak dari sini ke perpustakaan umum lumayan jauh.
Aku pun menaiki motor ninja milik Sasori-senpai. Selama perjalanan, Sasori-senpai selalu mengajakku bicara ini itu. Sejujurnya aku bosan menanggapi ocehan sasori-senpai. Tapi karena ia senpai yang paling kuhormati, aku tak sampai hati untuk mengacuhkannya.
"Hei, Sakura-chan. Setelah lulus kuliah nanti, kau akan bekerja dimana?" Tanya Sasori-senpai berbasa-basi.
`"Rencananya sih, aku mau di Perusahaan milik ayahku, senpai."Ucapku.
"Oh..'Ucap Sasori-senpai.
Tak lama kemudian, kami pun sampai di depan perpustakaan umum. Aku pun mengucapkan terima kasih kepada sasori-senpai dan dibalas dengan sebuah senyuman dari Sasori-senpai. Ketika aku memasuki perpustakaan tersebut. Sasori-senpai menarik tanganku. Dengan tatapan bingung aku pun menolehkan kepalaku ke arah Sasori-sepai.
"Ada apa, senpai?" Tanyaku kepadanya.
"Ada yang ingin kubicarakan."Ucapnya.
"Umm, baiklah."Ucaku Ragu-ragu.
Ia—Sasori-senpai—membawaku ke dekat pohon Sakura yang ada di dekat perpustakaan tersebut. Tiba-tiba Sasori-senpai pun berlutut di depanku.
"S-senpai?" Ucapku terkejut.
"Sakura, aku mencintaimu. Maukan kau menjadi kekasihku?" Ucap Sasori-senpai.
Hening sejenak.
"anooo…"Ucapku sambil menggaruk pipiku yang tidak gatak itu."Err—gomenasai, senpai. Aku tak bisa."Ucapku.
"Begitu."Ucapnya. Raut wajahnya menjadi murung. Tapi sedetik kemudian menjadi ceria lagi."Tak perlu minta maaf. Aku juga sudah tau kau pasti akan menolakku kok."Sambungnya."Ya sudah, aku pulang dulu. Jaa-ne, Sakura-chan." Ucapnya seraya meninggalkanku.
Aku pun terpaku di dekat pohon sakura itu. Dengan langkah gontai kutinggalkan pohon Sakura tersebut.
Entah bagaimana caranya sekarang aku ada di atas bukit tempat aku dan Sasuke-kun pertama kali bertemu dulu. Aku pun mencari tempat duduk yang tepat di sana.
Aku pun memutuskan untuk duduk di dekat pohon yang menjadi tempatku menangis dulu. Lalu kukeluarkan Sapu tangan biru muda milik Sasuke-kun. Lalu tanpa sadar bulir-bulir bening mengalir di pipiku. Harus kuakui. Aku merindukan Sasuke-kun.Walau kami hanya pernah bertemu satu kali, Tapi ia membawa pengaruh baik untukku. Ia meyakinkanku untuk tidak takut dengan orang-orang yang mengejekku. Ia orang pertama yang mau berteman denganku. Dan juga
Ia orang pertama yang membuatku jatuh hati….
Tiba-tiba angin menerbangkan sapu tangan bitu muda milik Sasuke. Dengan panic aku pun berusaha menangkapnya. Tapi Sayangnya sapu tangan itu terbang entah kemana. Aku pun kembali mengis. Saat aku sedang menangis, seseorang menepuk pelan pundakku. Ketika aku menolehkan kepalaku, Mataku langsung membulat. Aku mengenal orang ini. Aku sangat mengenalnya. Tak mungkin aku salah.
"Mencari ini, Sakura-chan?" Ucap Suara baritone itu.
"S..Sasuke-kun?"
Author's Bacot Area :
Gomenasai kak mey m(_ _)m
Aku tau kok, Ancur banget ini. #pundung di pojokan.
Maklum kak, Fic ini kubuat waktu lagi terkena Virus demam mendadak #Nyengir *Digiles*
Oh iya kak...
OTANJOUBI OMODETOU, KAK. WYATB aja deh.
Oh iya, Soal Fic aku yang Chocolate bring the truth itu mungkin agak lama dipublish. soalnya lagi mentok nih,
hontou ni Gomenasai m(_ _)m
So, i guess that's all.
Mind to review?
