Seluruh mata tertuju pada langkah kakinya yang mantap di sepanjang koridor. Warna rambutnya yang hari ini berganti lagi tak luput dari perhatian. Selain itu, tujuan kemana ia melangkah yang paling di wanti-wanti seluruh siswa yang ada disana.
Tepat di depan seorang pria dengan seragam yang sama, ia berhenti. Saling berhadapan. Salah satunya sumringah bertemu pujaan hati.
"Say-"
Plakk!
Gumaman seluruh orang menjadi lebih nyaring. Paling banyak bersorak untuk tamparan itu. Seperti mereka mendapat jackpot dari taruhan hari ini.
"Itu ucapan selamat untuk hubungan mu dengan Nayeon"
Hanya sebaris kalimat itu sebelum si surai hitam melangkah lebar-lebar meninggalkan pria yang masih mengusap-usap pipinya. Di luar dugaan, si pria yang baru saja di tampar malah tertawa dan berlari menyusul kekasihnya.
"Tunggu aku babe!"
"Babe kepalamu! Dasar brengsek!"
.
.
.
Oh Sehun, siswa tahun kedua SMA Daehan. Si ketua osis yang selalu dianggap ketua mafia sekolah. Pakaiannya rapi, nilai nya bagus, tapi catatan hitamnya sebanyak Kim Jongin.
Kim Sialan Jongin. Sehun lebih suka menyebutnya seperti itu.
Kekasihnya.
Sudah lebih dari empat bulan ini mereka menjalin hubungan. Layaknya kekasih yang baik di novel romantis, Jongin tidak pernah lupa menjemput Sehun untuk makan siang, dia tidak pernah melewatkan pulang bersama Sehun, juga tidak malu menunjukkan kemesraan di depan siswa lain.
Tapi, bagaiman jika hubungan yang manis itu hanya sekedar bualan?
Dan sialnya, Sehun sudah terlanjur mencintai Kim Brengsek Jongin ini.
.
.
"Aku kehilangan nada dari lagu yang ku ciptakan sendiri"
.
.
.
.
.
.
End of Prolog.
Short story macam Defense dan Paper Umbrella.
