"Lu, apa kau tahu bahwa siang ini presdir baru kita akan datang?"
"Hmm,, aku tahu, beberapa orang karyawan disini tidak henti-hentinya bergosip tentang presdir baru kita."
"Aku harap gosip yang menyebutkan bahwa presdir baru kita galak itu tidak benar ya?"
"Ya, semoga saja."
Aku Luhan, pekerjaanku di perusahaan ini adalah sebagai seorang OB. Aku bekerja di perusahaan ini sudah lima tahun lamanya. Mungkin ada yang bertanya mengapa aku tidak mencoba bekerja di tempat lain saja? Mengapa harus jadi seorang OB? Jawabannya adalah perusahaan mana yang mau menerima karyawan yang hanya lulusan SMP saja. Sudah diterima bekerja saja aku sudah sangat bahagia, walaupun hanya jadi seorang OB.
"Heh, Lu. Melamun saja! Ayo cepat siap-siap sebentar lagi kita harus menyambut presdir baru kita!." Ketika sedang asik melamun aku di kejutkan oleh Baekhyun teman baruku di sini.
"Oh maafkan aku, aku akan segera siap-siap."
Para karyawan dan karyawati mulai berjajar di lobby perusahaan begitupun dengan petinggi petinggi perusahaan lainnya dan kami para OB berbaris di barisan palinng belakang. Aku sangat gugup karena yang aku tahu tujuan kami semua berbaris seperti ini adalah karena presdir baru kami ingin melihat satu persatu orang yang bekerja di perusahaannya, apabila ada seseorang yang beliau pikir tidak layak untuk bekerja disini maka hari ini juga pegawai tersebut akan di pecat. Tentu saja itu membuatku takut, jika aku kehilangan pekrjaanku ini, maka perusahaan mana yang mau menerima seorang calon pegawai lulusan SMP dan juga berpredikat buruk!.
Samar- samar aku mendengar bisikan para pegawai yang mukin bertanda bahwa presdir baru sudah mulai memasuki area kantor. Suara derap kaki kini mulai terdengar semakin mendekatiku, tubuhku tiba –tiba menjadi gemetar begini. Kumelihat sepasang kaki berhenti pas di depan tubuhku, entah dari mana muncul keberanianku ini karena sekarang yang kulakukan adalah sedikit-sedikit melihat kearah wajah orang yang ada di belakangku ini. Tak pernah dalam hidupku merasakan perasaan kaget separah ini. Dia- Dia yang berdiri di depanku adalah Oh Sehun, seseorang yang pernah mengisi hatiku di masa laluku atau mungkin masih mengisi hatiku sampai saat ini. Kami masih dalam kondisi saling bertatapan.
"Siapa kau, berani-beraninya menatapku dengan pandangan seperti itu? Seorang OB rendahan sepertimu apa tidak di ajarkan bagaimana bersikap pada atasan?" Dengan suara dinginnya dia bertanya seprti itu padaku, terkejut, aku benar-benar terkejut dengan sikapnya padaku yang beda seratus delapan puluh drajat. Dia yamg dulu tidak seperti ini, ah atau aku saja yang tidak tahu diri karena apa yang telah kulakukan padanya dulu. Aku segera menundukan kepalaku dan berkata maaf, lalu seorang kepala staff kebersihan meminta maaf juga pada presdir karena kelancangan yang aku perbuat, walaupun sesungguhnya aku tidak berniat lancang. Lalu presdir kembali melangkahkan kakinya dan barisanpun di bubarkan.
"Lu, kau tahu, tadi aku sungguh merasa ketakutan saat Presdir berbicara padamu! Lagipula apa yang kau pikirkan hingga berani memandang Presdir tepat di matanya?!".
"Maafkan aku karena sempat membuatmu khawatir, aku juga tidak tahu apa yang aku lakukan tadi. Aku bersyukur karena aku tidak di pecat di tempat tadi, bagaimana kedepannya jika aku sampai di pecat!" Ya benar aku tidak tahu apa jadinya bila aku sampai di pecat tadi, apalagi Sehunku sudah berubah. Mungkin posisiku sekarang di hidupnya sama sekali tidak ada artinya, berbanding terbalik denganku yang menganggap Sehun masih seperti dulu, salah satu orang yang paling berharga di hidupku.
Kini sudah waktunya aku pulang, jam kerjaku sudah berakhir,
" Lu, aku pulang duluan ya? Kau tidak marahkan?"
"Kau ini, mengapa aku harus marah, lagipula aku tahu bahwa Chanyeol sudah menunggumu di depankan?"
"Iya, hehe"
"Yasudah cepat pergi sebelum Chanyeol di ambil orang"
"Ihh, Luhan! Apaan sih. Yasudah aku pergi dulu ya, bye!"
"Hmm" Baekhyun sudah pergi, tinggal aku sendirian di ruangan ini, badanku pegal-pegal sekali jadi aku memutuskan tidak langsung pulang . Aku duduk di lantai daan bersandar pada tembok di belakangku, masih terngiang kejadian padi di ingatanku bagaimana cara Sehun berbicara padaku begitu dinginnya, bagaimana sehun menatapku dengan begitu tajamnya semua masih terngiang. Tanpa terasa air mataku jatuh mengalir di pipiku, aku memeluk diriku sendiri dan tertunduk, bukan pertemuan seperti ini yang aku inginkan bukan perasaan sakit ini yang aku harapkan, aku selalu membayangkan jika pertemuan kami akan diiringi isak tangis kebahagiaan, akan disambut dengan pelukan hangat. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, sesak, sakit dan terluka. Tapi aku tidak begitu menyalahkan Sehun sepenuhnya karena aku sadar aku ikut andil dalam perubahan Sehun yang dia tunjukan padaku, aku hanya bisa berdoa agar kelak suatu saat hubungan kami membaik walau aku rasa sepertinya harapanku untuk kembali di dekapan Sehun tak akan pernah terlaksana. Lama aku menangis melampiaskan segala kesakitanku akhirnya aku memutuskan untuk segera pulang kerumah, tapi sebelum itu aku akan menyempatkan diri berbelanja kebutuhan pokok di minni market dekat rumahku.
Saat di depan gedung perusahaan aku tidak sengaja berpapasan dengan Sehun yang mungkin baru akan pulang kerja. Saat dia merogoh sakunya untuk mengambil kunci mobil bersamaan dengan itu sesuatu terjatuh dari sakunya tapi dia tidak begitu menyadarinya, aku cepat-cepat mengambil barang itu yang ternyata adalah sebuah kunci lain yang aku tidak ketahui itu kunci apa.
"Tuan Presdir, ada sesuatu yang jatuh dari saku anda!." Sehun menoleh dengan kerutan kecil di dahinya, dia menatapku cukup lama setelah itu dia mengambil kunci yang aku sodorkan padanya tanpa berucap satu katapun, dia berbalik dan segera masuk kedalam mobilnya tanpa menatapku lagi. Hahh sabar Luhan, aku yakin jika Sehun sedang sangat kelelahan sekarang, aku tidak boleh berpikir macam-macam. Yoshh!
"Kakak pulang!"
"Horee,, kakak sudah pulang" begitu aku mengucapkan salam adik-adiku langsung keluar dan tersenyum padaku. Melihat senyuman mereka suasana hatiku membaik. Aku berjanji selagi aku hidup aku akan selalu membahagiakan mereka karena itu janjiku pada kedua orang tuaku saat kedua orang tuaku masih hidup dan aku tak akan mengingkarinya.
TBC...
Halloooo aku datang kembali dengan ff HUNHAN terbaruku yang akan terbagi dalam beberapa chapter, tidak banyak kok gak sampai belasan chapter... tapi itupun jika ada teman-teman yang tertarik ma ceritaku. Karena klo gk ada yang lirik, nasibnya kurang lebih akan sama ma ff ku terdahulu hheehehehe..
Tapi aku begitu bukan karena gila RnR ya,, kalo gk ada yang baca buat apa aku cape2 ngetik udah aja ni ide disimpan ke otakku yang tak seberapa hehe
Maka dari itu dimohon kesediaan teman2 untuk review ya? Tp gk maksa juga
Hatur nuhunnnn
