Waffles

.

By: chimslay

.

Jungkook x suga

.

Boys Love! DLDR!

.

"silahkan pesananya, satu liège waffles dengan toping coklat" seorang pemuda dengan senyum menawan menghiasi wajahnya menyerahkan seporsi waffels manis dari dalam food truck.

"t-terimakasih oppa" seorang gadis SMA menerima waffles tersebut.

"semoga harimu menyenangkan" masih dengan senyum cemerlangnya yang mempesona.

Gadis tersebut mengangguk semangat lalu pergi menjauh dari food truck berwarna putih itu dengan perasaan bahagia. Well, siapa yang tidak bahagia jika pagi-pagi saja sudah disuguhi senyuman maut dari pemuda setampan Jeon Jungkook.

"tsk tsk tsk Jungkook-ah, wajah mu itu memang aset yang sangat berharga ya" kata seseorang sambil mengaduk adonan waffles. Itu Kim Taehyung, rekan kerja sekaligus sahabat jungkook.

"well, katakan itu pada seseorang yang lokernya selalu penuh dengan hadiah coklat saat hari valentine" jawab jungkook sambil membersihkan pemanggang waffles.

"tsk" taehyung mengendus malas mendengar jawaban jungkook. "Aku mau pergi ke minimarket, whipped cream kita habis" taehyung mencuci tanganya.

"kau tidak apa-apa kan sendiri?" tanya Taehyung sambil memakai jaketnya.

"tidak masalah hyung" jungkook masih sibuk dengan pemanggang waffels-nya.

"baiklah" lalu Taehyung melangkah keluar dari food truck. Tinggalah jungkook sendirian di sana.

Tidak lama setelah taehyung keluar, sebuah suara mengintrupsi jungkook.

"permisi"

Jungkook menolehkan kepalanya ke arah jendela untuk menerima pesanan. Tidak ada orang.

Kening jungkook mengerut bingung. Jelas-jelas tadi ia mendengar sebuah suara. Jungkook lalu mendekat ke jendela.

"permisi" suara itu lagi. Lalu tiba-tiba sebuah kepala bersurai hijau muda. Tapi, tidak semua bagian dari kepala itu muncul. Hanya sebatas matanya.

"ugh! Kenapa truk ini tinggi sekali sih" jungkook melihat kebawah dan menemukan kepala mungil yang sedang menggerutu dengan imutnya.

"oh maaf! Aku tidak melihat mu tadi, ada yang bisa ku bantu?" kata jungkook setelah mebemukan pemilik suara tadi.

"pertama-tama, bisakah kau keluar saja dari truk mu? Aku sudah tidak kuat lagi berjinjit seperti ini" ucap si mungil memelas.

Jungkook terkekeh geli, "Baiklah" lalu jungkook keluar untuk menemui pelangganya tersebut.

"nah, begini lebih baik." Ucap pemuda tersebut sambil tersenyum.

Sekarang jungkook bisa melihat pemilik surai hijau muda itu dengan utuh. Dari kepalanya yang berhias beanie berwarna biru, jaket berwarna merah memeluk tubuh bagian atasnya, dan celana jeans gelap yang membalut kaki mungilnya. Pantas saja tadi jungkook sempat tidak melihat wujudnya. Pemuda di depanya ini benar-benar mungil. Mungkin kalau jungkook memeluknya, tubuh pemuda ini akan tenggelam dalam dekapanya. Ekhm- lupakan.

'untung tadi dia berjinjit untuk memperlihatkan kepalanya. kalau tidak, mungkin aku akan mengira tadi itu suara hantu' benak Jungkook.

"uhm…. Jungkook-ssi?" panggil pemuda mungil ini membuyarkan lamunan jungkook.

"oh maaf aku memikirkan sesuatu tadi. Jadi kau ingin memesan apa?" jungkook tersadar dari lamunan panjangnya tentang pemuda manis yang memiliki bibir mungil berwarna merah muda alami yang terlihat sangat lembut. Di lihat saja sudah terasa lembut, bagai mana kalao bibir itu bertemu dengan bibir jungkook.

Siapapun tolong pukul jungkook sekarang. Dia benar-benar kehilangan fokusnya hanya karena pemuda berkulit seputih salju di hadapanya ini.

"hmmm, aku ingin sesuatu yang manis pagi ini. Bisakah kau memberiku saran?" tanya si manis.

Jungkook terlihat berfikir sebentar. "Bagai mana kalau stroop waffles? Waffles bergaya belanda dengan isian sirup, gula merah, dan kayu manis" usul jungkook.

"terdengar lezat. Aku mau stroop waffles satu" ucap si mungil diiringi dengan senyum manis yang menunjukan gigi-gigi kecilnya.

"baiklah satu stroop waffles yang manis untuk pemuda manis ini" mata jungkook berkedip nakal. Pipi pemuda yang lebih pendek dari keduanya bersemu manis hingga ke ujung telinga kecil nya.

Kurang ajar si jeon jungkook ini. Sudah mulai berani rupanya.

Setelah itu jungkook langsung masuk kedalam truknya untuk membuat pesanan pelanggan spesialnya ini.

Tapi sebelumnya.

"kau duduk saja di bangku itu" tunjuk jungkook ke arah bangku yang tidak jauh dari food truck nya "Aku akan memanggil mu kalau pesananmu sudah siap. Nama mu siapa?" tanya jungkook.

Itu sih hanya modus jungkook saja

"Yoongi, Min Yoongi" jawab si mungil yang ternyata bernama yoongi ini dengan suara kecilnya.

Jungkook tersenyum senang. "Baiklah yoongi, tunggu sebentar ya"

Oh, mengapa wajah yoongi semakin memerah?

.

.

.

"Yoongi? Pesanan mu sudah siap" panggil jungkook. Yoongi berlari kecil mendekati jungkook.

'menggemaskan' batin jungkook.

"ini dia stroop waffles manis untuk yoo-"

"t-terimakasih" yoongi cepat-cepat menyerahkan selembaran uang lalu mengambil waffles nya yang berada di tangan jungkook.

Tidak. Yoongi tidak mau warna mukanya menyaingi warna jaketnya.

"semoga hari mu menyenangkan manis" jungkook tersenyum menggoda. Oh tidak! Yoongi harus cepat-cepat pergi dari sini sebelum dirinya berubah menjadi sebuah tomat.

"y-ya, semoga hari mu menyenangkan juga jungkook-ssi" lalu yoongi pergu menjauhi food truck putih tersebut sambil mengigit kecil waffles nya.

Jungkook menatap sedih punggung mungil yoongi yang menjauh. Dia tidak tau apakah dia akan bertemu dengan yoongi lagi atau tidak.

"hey jeon! Ada apa dengan muka mu?" tanya taehyung yang baru kembali dari minimarket.

"tidak apa-apa hyung" jawab jungkook lesu

Taehyung mengangkat bahu "ngomong-ngomong, apa kakak ku tadi ke sini?" tanya taehyung.

"sejak kapan kau punya kakak hyung?" jungkook bingung seingatnya taehyung anak pertama.

"maksud ku kakak sepupu. Rambut nya berwarana hmm… warna apa ya sekarang" taehyung berfikir sebentar "Ah! Hijau muda"

Jantung jungkook berdetak keras.

"apakah namanya Min Yoongi?" tanya jungkook

"dari mana kau tau? Perasaan aku belum pernah cerita padamu" taehyung terkejud.

"hyung" jungkook menatap taehyung dengan mata berbinar senang.

"a-apa?"

Oke. Taehyung mulai takut dengan pemuda yang sekarang memegang lengan nya erat.

-END-

GHAHAHA APA INI. Butuh squel gak? Wkwk

Maaf akan segala kekurangan.

FF pertama maklum lah ya.

Btw makasih buat minyunghei atas saran2 dan bimbingan nya. #eaak

Terus teman2 di grup SH yg mendorong hasrat ingin menulis ff suga dengan seme2nya wkwkwk.

Terus terakhir YANG SUDAH BACA FF INI MAKASIH :*

Terus paling terakhir.

Review please?