Judul: PRICE.
Para karakter: Date Masamune dan Sanada Yukimura, beserta Katakura Kojuro dan Sarutobi Sasuke, juga Takeda Shingen, plus beberapa tambahan karakter yang mungkin akan lewat sekilas iklan.
Referensi: Sengoku Basara OVA dan Sengoku Basara season 2.
Kategori: Drama/Humor.
Ringkasan: Semua memiliki harga, bahkan kebebasan. Namun sejauh rival, Masamune dan Yukimura adalah... (tanda tanya) XD
Peringatan: male slash (yaoi).
Disclamer: Saya hanya meminjam para karakter yang tersebut di dalam fic ini. Mereka adalah milik Capcom dan para penciptanya.


Prolog.


"CRANK!"

Percik api merebak di udara sejalan ukir senyum yang terefleksi pada masing-masing pemegang senjata.

Sepasang tombak dan enam pedang.

"Kau semakin baik, bocah..." apresiasi Masamune seiring mengadukan ketahanan mental, menyalurkan seperempat kekuatan petir pada keenam bilah katana.

"Tapi tidak setangguh Anda, Tuan Masamune!" Balas Yukimura disertai hentak, lekuk bilah trisula mengeluarkan tarian api tepat gerakan dorong.

Namun Masamune hanya melebarkan seringai kala balik mendorong keenam pedangnya pada alur menebas ke arah luar, sekejap menjauhkan kuncian, sebelum Yukimura berakhir mengambil momen dengan serangan-serangan gencar.

"CRANK! CRANK! CRANK!..."

Suara adu bilah terus menggema di sepanjang tanah tandus bekas tanah kebangkitan Oda Nobunaga dari abu untuk kedua kalinya.
Bebatuan beterbangan akibat tebasan-tebasan salah sasaran... Liuk petir dan api yang melesat liar menggerus permukaan hingga sesekali terbang menghiasi langit biru...

Mitsunari dan Ieyasu entah telah mencapai teritori mana saat ini, pastinya pertarungan mereka tadinya juga tidak kalah heboh.

Sementara di udara...

"Tidak hanya tangguh, bocah. Aku, LEBIH DARI SIAPAPUN!" Seruan Masamune bersama hunus deret bilah katana berhias kilatan-kilatan petir...
"THE SOARING DRAGON!" Teriakan tepat melesat ke arah Yukimura dengan kecepatan maksimal...

Ledakan dasyat akibat pertemuan kedua elemen dari segenap curahan masing-masing tenaga pun tidak lagi terelakkan.

Dan—

BA-DUM!

Masamune membelalak seketika degup keras dari jantungnya. Perputaran detik seakan berjalan lambat, sangat lambat, seiring suara koyak dari sisi pakaiannya beserta...

Sosok Sanada Yukimura yang telah mempapasnya.

Sisi dengan sisi...

Semudah itu.

Semudah itu juga Masamune mendarat dengan kedua kakinya. Sama sekali tidak mulus, nyaris tersungkur jika keenam pedangnya tidak menopangnya bak cakar.

"..." Masamune melirik iga kanannya.

Penampilan kuak daging yang cukup dalam beserta darah segar yang mengalir membasahi sebagian porsi pakaiannya...
Namun Masamune menyimpulkan senyum kala menegakkan badan, dan menoleh tepat suara langkah kaki Yukimura memburu ke arahnya diikuti...

"Tuan Masamune! Anda tidak apa-apa?" Intonasi panik dari mulut Yukimura.

Perihnya bekas panas api sepasang trisula, checked.
Sakitnya harga diri yang tertoreh, checked.

Sayangnya, luka seperti ini bagi seorang 'One-Eyed Dragon' adalah luka yang... normal.
Dan memandang seorang penerus 'Tiger of Kai' terenggah-enggah memperhatikannya dengan wajah kalut serupa anak kecil yang baru berbuat salah, adalah...

Priceless.

"Tampaknya aku harus mengaku kalah," kata Masamune dengan kalem, seraya menyarungkan keenam pedangnya.

"Tidak! Tidak bisa begitu!" Seru Yukimura tiba-tiba, membuat Masamune menaikkan alis kirinya.

"Anda sudah terluka oleh Ishida Mitsunari, juga oleh Oda Nobunaga! Aku..."
Jeda sejalan Yukimura menunduk pilu, jemari kedua tangannya memegangi kedua gagang tombak erat-erat saat melanjutkan,

"...Aku hanya menang hoki."

Entah Masamune harus tertawa untuk perkataan bertema merendahkan diri seperti itu...
"Bocah, aku selalu sportif. Dan ini kemenangan pertamamu terhadapku, seorang 'One-Eyed Dragon', pemimpin teritori Oshu yang penuh legenda," ucapnya, terdengar seperti menghibur.

Yukimura langsung menatap wajah rival-nya kembali.
"Tapi—" kalimat yang hendak terutara dari mulutnya terpotong oleh suara denging. Sebuah bilah katana tahu-tahu sudah berdiam di sisi lehernya seiring si pemilik mengembalikan tatapan beserta pernyataan,

"Jika tanding ulang yang kau inginkan, untukmu aku pasti selalu menyediakan waktu."

Sebelum kalimatnya ditimpal, Masamune menekankan sisi tajam bilah pada kulit leher lawan bicaranya.
"Tapi kalau hanya khawatir —atau setidaknya anggapanku begitu dengan wajah anak anjing yang kau tunjukkan padaku sekarang... Apa kau siap menebusnya?" Lanjut Masamune, kali ini terdengar seperti menggoda.

Yukimura tertegun.
"Me...nebus?" ulangnya dengan pandangan bingung.

Masamune menjauhkan bilah katana, lalu menyarungkannya seiring utaraan kalimat beralur intrik,
"Kau harus mengerti: Simpati adalah sesuatu yang tidak sejalan bagi aturanku, karena sama saja memandang rendah pada lawan."

Yukimura pun menyanggahnya, "Tapi aku tidak—"

"Aku tahu, bocah." Potong Masamune kala mengamati raut Yukimura yang terlihat gusar.
"Yang ingin kupertegas adalah... jika kau merasa melakukan kesalahan, maka benahi sampai tuntas. Dan inti disini, adalah diriku," terangnya dengan sabar.

Yukimura kini berpikir keras.
'Maksudnya dengan membenahi...? Tunggu. Aku... membenahi Tuan Masamune...?'

Beberapa detik setelahnya, Yukimura memperhatikan luka yang diderita oleh Masamune akibat ujung bilah sepasang trisula-nya tadi.
Begitu menangkap inti yang dimaksudkan oleh Date Masamune, kedua matanya otomatis melebar penuh... kegembiraan.

"Apa Anda menghendakiku untuk merawat luka Anda?" Tanyanya segera, terdengar seperti meminta konfirmasi kembali.

Masamune pun mendesah panjang.
"Tampaknya kau terlalu sering adu jotos sama si gorila sampai otakmu rada-rada lemot begitu..." komentarnya dikemudian.

Sedangkan Yukimura melewatkan persamaan 'gorila' dengan si pemilik gelar 'Tiger of Kai' terdahulu yang menjadi Tuan sekaligus ayah angkat baginya, gara-gara SANGAT terbakar oleh api semangat, literal.

"Baiklah! Aku Sanada Yukimura akan membenahi Date Masamune setuntas-tuntasnya, sampai bisa bertarung kembali bersamaku dengan adil!" Serunya secara sumpah.

Masamune berakhir mengernyit pasif menyaksikan kobaran api yang keluar dari seluruh pori-pori kulit rival-nya, membuatnya berpikir dua kali dengan pertimbangan ragu-ragu.
'Apa... aku telah mengundang masalah...?'


TBC...


A/n: O-ho~ Sangat, Masamune... *smirks*

Oke. Sebagai pembuka, seperti biasa. Rate: T. *Grins*
Fic pertama saya untuk Sengoku Basara. Sejujurnya pilihan awal ke kategori 'game'. Berhubung materi referensi patokan, jadi jatuhnya ke kategori 'anime'. Yang sudah membaca, mohon reviewnya. *Bungkuk hormat ala Jepang*

Oh ya, maaf Mitsunari dan Ieyasu hanya numpang nama XD