Hay any body! Salam kenal, saya newbie di sini dan kali ini mau bawain cerita yang mungkin gaje gt. Ok sekian dlu y.

Naruto by Masashi Kishimoto

Sedikit lagi liburan musim panas akan datang dan musim panas ini aku habiskan dengan kenanganmu saat kita bersama. Aku tahu tak ada gunanya mengingat masa lalu. Namun, setidaknya hanya saat seperti inilah yang bisa kulakukan tanpa dirimu. "Liburan sebentar lagi ya?" tanyaku dalam hati "yah, setidaknya aku bisa pergi ke masa lalu, walau Cuma sebentar saja," lanjutku.

"Sakura, ayo kita pulang!" teriak seorang perempuan, Ino, dia adalah sahabatku dan gadis di sebelah Ino, gadis si pemalu yang selalu menundukkan wajah bila bertemu dengan orang-orang, Hinata. Dia juga sahabatku tapi tak terlalu lama karena dia baru menjadi sahabatku saat musim semi, tepatnya saat penerimaan murid baru dan saat ini kam sudah kelas XI SMA di Konoha High Internasional School.

"Hm, tunggu!" balasku. Segera saja aku berlari ke arahnya. Saat aku berjalan bersama-sama, tak sengaja aku menatap seseorang yang berjalan berlainan arah denganku. Rambut mencuat ke atas, wajah tampan dengan bentuk wajah sempurna, badan tegak dan bidang, lalu warna matanya, warna mata yang dulu kumiliki itu. Namun, sekarang tidak lagi. Warna mata kelam sekelam malam-oniks- mata yang begitu memikat yang mungkin dimilikinya seorang, Uchiha Sasuke. Sekilas kami saling menatap. Namun, ku alihkan pandangan mataku. Aku malu, sangat malu jika harus bertatap mata lagi. Sudah cukup aku malu karena sikapnya dulu padaku dan sekarang aku tidak mau terulang lagi. Jarak kami semakin dekat TAP TAP TAP. Tiba-tiba saja suara langkah kaki kami menggema entah kenapa, aura yang tadinya biasa saja, namun sekarang begitu mencekam. TAP TAP TAP. SYUUUT. Kukuatkan diriku saat melewatinya, entah mengapa hatiku sakit tercabik-cabik, sangat sakit, hingga nafasku menjadi tersenggal-senggal, cahaya mataku mulai memudar. "Sakura, kamu kenapa?" tanya Ino di samping kiriku, dia begitu khawatir melihatku yang tiba-tiba saja seperti ini. "Sakura, hey kau dengar aku? Sakura… Sakura! Hey, Saku… GYAAA!"

Aku tiba-tiba pusing dan pandanganku menggelap seiring teriakan Ino sambil menggoyang-goyangkan bahuku dan hinata… aku sudah tak tahu dia seperti apa karena aku sudah tertidur dalam gelap dan mengingat hal memalukan itu…

FLASHBACK

"Uwahhh, aku tak percaya bisa masuk sekolah KHIS ini. Gila, keren banget sekolahnya!" teriakku mengagumi gedung sekolah yang keren ini. " gak sia-sia aku belajar terus-terusan untuk mendapat sekolah ini… ah senangnya!" lanjutku bersemangat sambil memasuki sekolah baruku. Saat itu aku tak sadar kalau di belakangku ada seseorang yang memerhatikanku dengan pandangan sulit di tebak, lalu dia menyeringai misterius dan melangkah maju memasuki sekolah yang sama denganku ini.

" Baik, anak-anak sekalian SELAMAT DATANG DI SEKOLAH KONOHA HIGH INTERNASIONAL SCHOOL, semoga kalian bisa menemukan pengalaman yang berarti untuk kalian, terutama pengalaman pacaran di KHIS ini. Selamat mencoba!" ucap kepala sekolah KHIS saat acara penyambutan murid baru dengan heboh dan tentu itu membuat semua orang yang mendengarnya langsung tertawa lalu member tepuk tangan pada kepala sekolah KHIS.

"Ok, sekarang kata sambutan dari juara 1 dan juara 2. Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura. Beri tepuk tangan untuk mereka,". DEG. Jantungku berdebar sangat cepat saat namaku di panggil. DEG. Semakin cepat dan semakin cepat saat setiap langkahku. Dan sampailah aku di podium, dari sini dapat kulihat banyak pasang mata yang melihatku. Begitu menyeramkan, tapi…

"Se…selamat pagi semua! Aku Haruno Sakura, salam kenal! Mulai saat ini dan hingga 3 tahun ke depan yoroshiku kudasai! Semoga kalian dan tentunya aku juga betah di sekolah ini. Hanya ini saja sambutanku. Namun, aku mengucapkannya ikhlas meski sedikt, karena aku tahu kalian pasti bête banget kalau harus dengar ceramah panjang-panjang sama sepertiku. Jadi yoroshiku onegaishimasu!" ituah kata sambutanku yang dadakan yang untungnya mendapat tepuk tangan yang hebohnya WOW!.

"Hn, yoroshiku. Che…rry"ucap Uchiha Sasuke di telingaku. Lalu ia pergi meninggalkan kebingungan yang aneh. Dan…

DI MULAILAH KEHIDUPANKU BERSAMA UCHIHA SASUKE.

"Sakura, maukah kamu menjadi pacarku?" tanya Sasuke tiba-tiba, membuatku kaget terlebih lagi pensil yang ku pakai untuk menulis tiba-tiba patah di saat bersamaan.

"A…ap…apa…maksudmu…Uchiha-san?" tanyaku gagap seperti Hinata. Sudah 2 minggu sejak hari penerimaan murid baru aku berteman dengan Hinata dan Sasuke.

"Sudah kubilang panggil Sasuke saja, jangan Uchiha,"koreksi Sasuke.

"Tapi, kita baru kenal 2 minggu ini. Tidak sopan jika langsung panggil nama depan, Uchiha-san,"tolakku ramah, maklum aku selalu dididik untuk selalu baik dan sopan pada semua orang.

" Hyuuga Hinata saja kau panggil dengan 'Hinata' bukan Hyuuga, kenapa denganku tidak?"tanyanya kesal.

"karena dia temanku,Uchiha-san"jawabku sambil meraut pensilku yang patah itu.

"Lalu kau anggap aku apa, Sakura?"

"Teman,"

"Kalau begitu panggil aku SA-SU-KE, sakura,"kata Sasuke dengan nada penekanan pada namanya. Ku akui meski sudah 2 minggu tapi entah kenapa aku belum mau memanggil nama depannya dan anehnya jika Hinata, saat kami mulai bersahabat. Aku memanggil Hinata bukan Hyuuga tanpa disuruh.

"Baiklah, Sasuke-san,"pasrahku.

"hn, sekarang jawab pertanyaanku yang tadi Sakura. Kau mau jadi pacarku?"tanyanya kembali ke inti masalahnya dan sukses membuat wajahku memerah seperti tomat pastinya.

"hm…ma…mau," jawabku sedikit ragu, namun ada rasa senang yang menyeruak di hatiku saat tahu Sasuke menjadi pacarku. Ku akui aku juga menyukainya, tapi tak terpikirkan olehku tentang hal ini.

Hubunganku dengan Sasuke sudah seminggu. Namun anehnya tak ada kata-kata atau perlakuan yang spesial darinya malah kalau bisa di bilang kebalikan dari spesial. Sikapnya dulu masih hangat meski di jarang bicara, tapi sekarang bicara 'hn' saja jarang apa lagi yang lain, perhatiannya juga sudah hilang entah kemana. Pokoknya sekarang dah dingin sedingin mengalahkan ice dah. 'hah, kenapa sih dia?' tanyaku dalam hati dan menghela napas kembali. "Sasu-kun… kapan kau akan memutuskan si gadis merah jambu itu?". DEG! 'merah jambu? Itu aku kan? Dan Sasu? Jangan-jangan…' batinku mulai buruk, karena sudah terlanjur menguping jadi aku lanjutkan saja sambil sembunyi di dinding.

"Sabar Karin. Saat festival Matsuri di mulai, saat itu pula aku memutuskannya,"suara ini, suara baritone yang berat ini. Sasuke? Apa maksudnya ini? Kembali ku dengarkan sambil mencermati perbincangan mereka.

"tapi sampai kapan, Sasu-kun?"tanya gadis berambut merah bergelayut manja di lengan Sasuke. Aku dapat mengintipnya hanya saja tidak lama.

"Tenang saja, dia hanya mainanku saja. Lagi pula aku sudah bosan padanya,"jawab Sasuke sambil menyeringai, seperti mengingat sesuatu. 'A…apa jadi selama ini aku hanya mainan?' DEG! Sakit, sakit sekali aku mendengar hal itu. 'Kenapa kau tega sasuke?' Tanya batinku syok dengan apa yang telah kudengar. Tiba-tiba pandaganku menggelap dan terakhir yang dapat kulihat adalah bayangannya yang mulai pergi….

Ok, selesai juga moga pada suka sama tulisan saya yang panjangnya minta ampyun

Tadinya mau ampe 1000 words/kata tapi malah kelebihan jadi mohon maaf ya

R

E

V

I

E

W