Yoshi Avion present

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

7 Oct 2017

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Just Enjoy,

.

.

.

.

.

.

.

.

.

And dont mind to review ^^

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

WARN!

This is a Maho and very goblok fict. If u nemu some kegajean here, dont tercyduk key?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Cast:

Find it by urself *smirk bareng teh cupi

.

.

.

.

.

.

.

.

.

T dulu ya gan. Ntar klo uda pengen M, telpon aja.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

SIJI

(THEY'RE BASTARDS)

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Hari ini giliranmu."

Kata Chanyeol dengan wajah serius, sambil meletakkan sesuatu di telapak tangan Jongin yang terbuka.

"Eh?"

Jongin berkedip kedip heran seraya memandangi benda itu dan Chanyeol bergantian-

"Bagaimana bisa?! Aissh~ tidak, tidak. Enak saja.."

-dan setelah paham dengan situasinya, ia pun berusaha mengembalikan benda itu pada Chanyeol.

"Ya! Tapi hari ini memang giliranmu, Jong!"

Chanyeol melotot garang. Melipat kedua tangannya didepan dada. Disampingnya, Sehun berkacak pinggang, memutar bola matanya malas.

"Jangan bilang kau lupa lagi, Hitam!"

"Aku tidak lupa, Hun. Aku hanya bingung... Bagaimana bisa hari ini adalah giliranku?"

Jongin masih bersikeras. Sehun berdecak kesal.

"Senin dan selasa Chanyeol. Rabu kamis, kau. Jumat dan sabtu aku. Kau tak melupakan jadwal itu kan?"

"Tak mungkin aku melupakannya. Heh. Aku tak sebodoh itu, Hun"

"Lantas kau pikir sekarang hari apa, Hitam?!"

Sejenak Jongin terdiam. Mengedipkan kedua matanya beberapa kali. Lalu tersenyum lebar saat dirasa kerja otaknya sudah kembali berjalan.

"Sekarang hari kamis, Hun. Aku lupa.."

Katanya, sambil menampilkan cengiran bodoh dan menggaruk pipi kirinya dengan jari jari tangan.

Dihadapannya, Sehun dan Chanyeol langsung membuang muka.

"Berhenti menampilkan ekspresi menjijikkan seperti itu, Jong. Kau benar benar membuatku ingin muntah" -Chanyeol

"Ne. Perutku terasa diputar sedemikian rupa hanya karena melihatmu yang seperti ini" -Sehun

"STOP!"

Jongin melotot kesal.

"Kapan kalian akan berhenti bersikap seolah olah aku adalah makhluk yang paling tidak diinginkan di atas muka bumi ini?!"

"Heol~ Pada kenyataannya kau memang tidak pernah diinginkan, Jong."

"Diam kau, Oh sehun."

"Kau hitam, Jong."

"Ini sawo matang, bodoh. Kulit eksotis."

"Itu sawo busuk. Dasar oli top one."

"Kurang ajar sekali kau, Susu kadaluarsa!"

"Kau yang kurang ajar, Hidung minimalis!"

"Kau, Lidah lumpuh!"

"Dasar Monyet madagaskar!"

"Albino arab!"

"Idiot-

"BERHENTI!"

Pertengkaran super kekanak-kanakan itu harus terpaksa dihentikan karena auman keras sosok Chanyeol yang mulai jengah dengan keadaan.

Sehun dan Jongin langsung terdiam dengan wajah shock. Chanyeol menatap keduanya bergantian dengan muka garangnya yang menyeramkan.

"Simpan panggilan sayang kalian untuk nanti! Waktu kita hanya tinggal lima belas menit sebelum pelajaran pertama dimulai. Tidak bisakah kalian berhenti bersikap bodoh walau hanya sehari saja?!"

Pemuda tinggi itu tampak sedang menahan diri untuk mengumpat. Namun kemudian ia melanjutkan,

"Sudahlah. Ayo pergi dan selesaikan semuanya dengan benar."

Lantas ia melangkah cepat, pergi dari sana setelah sempat menghela napas berat dihadapan dua temannya yang lain.

Sepeninggalnya, Sehun dan Jongin hanya diam dan saling bertatapan dengan wajah teramat heran.

"Kenapa dia marah marah seperti itu?"

Tanya Jongin, entah pada siapa.

"Mungkin dia sedang PMS?"

Sehun menjawab asal.

"Dan... Jong, sejak kapan dia bisa menahan diri untuk tidak mengumpat ketika sedang marah?"

Jongin mengendikkan bahu sebagai jawaban.

"Dan kenapa sekarang kita berdua malah ditinggalkan?"

Pemuda Kim itu bertanya lagi.

Untuk sesaat mereka terdiam. Namun tak lama, segera berlari menyusul Chanyeol yang sudah sangat jauh berada di depan sambil berteriak heboh,

"OY! Jerapah Afrika! Tunggu kami!" -Oh sehun.

"YA YA YA! Model Video JAV! Jangan berjalan terlalu cepat!" -(kalau sudah seperti ini sudah pasti) Kim Jongin..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kalau kalian tanya;

"Apa yang membuat Royal Crown Senior Highschool terkenal?"

Jawabannya simpel saja;

Karena sekolah megah ini adalah sekolah yang berisi ratusan murid penuh bakat dan talenta. Pemilik gelar "The National's" karena siswa siswi nya berasal dari berbagai kota yang berbeda di seluruh penjuru Korea Selatan. Mereka adalah pemilik nilai nilai prestisius, atau para Bintang dari Junior High masing masing. Lalu semuanya berkumpul dan bersaing dengan sangat ketat di Royal Crown. (Atau orang orang kebanyakan menyebutnya 'RC')

Sekolah megah selevel RC biasanya akan menjadi destinasi pertama para remaja setelah lulus dari tingkat menengah mereka.

Yeah. Seperti itu lah jawaban dr pertanyaan,

"Apa yang membuat Royal Crown Senior Highschool terkenal?"

Akan ada banyak penjelasan mengenai hal itu. Terlalu banyak versi. Biasa lah, Point of view masing masing orang itu berbeda...

Lain lagi jika kalian bertanya;

"APA yang terkenal di Royal Crown Senior Highschool?"

Semua orang, dari seluruh lapisan strata di sekolah elit itu, akan menjawab dengan satu jawaban yang sama, sepakat tanpa ada perdebatan;

Park Chanyeol, Kim Jongin, dan Oh Sehun..

Yeah.

Tiga 'makhluk' itu.

Tiga pria tampan penuh talenta itu..

Park Chanyeol, si jangkung yang punya bakat lebih di bidang seni; Jago akting, pandai memainkan berbagai macam alat musik, pintar menciptakan lagu dan mengaransemen nada, cerdas, romantis, mahir membuat grafity, hobby dan jago bermain basket.

Benar benar ciri "Berandalan Seni" sejati.

Lalu Kim Jongin, si kulit eksotis yang sudah menjabat sebagai ketua klub dance sekolah dan -bahkan- klub dance terbesar di Seoul, "SDAG" (Seoul Dance Adult Generation) sejak tiga tahun yang lalu. Si Multitalent yang skill menarinya sudah diakui oleh berbagai pihak -termasuk beberapa selebriti papan atas yang pernah melihatnya menari di berbagai even nasional.

Dan Oh Sehun, Si tampan yang super duper Cerdas. Pintar. Jenius. Menguasai hampir seluruh mata pelajaran. Pemegang gelar 'Juara Bertahan' di beberapa olimpiade Science-Matematics. Disamping itu, ia juga memiliki kemampuan dance yang juga luar biasa hebat. Dia jadi wakil Jongin di klub dance sekolah. Di klub basket, dia jadi pujaan kedua setelah Chanyeol.

Yeah.

Mereka bertiga..

Tapi,

Kalau kalian berpikir mereka jadi famous dan 'masyhur' di RC karena segala talenta yang telah disebutkan diatas, dengan sangat berat hati harus ku katakan;

Maaf. Kalian salah BESAR.

Mereka tidak terkenal karena hal hal hal tersebut. Park Chanyeol, Kim Jongin, dan Oh Sehun tidak terkenal karena bakat bakat mereka. Karena mau bagaimanapun juga, kelebihan dan talenta semacam itu sudah bukan lagi hal yang asing di sekolah selevel RC. Kalian tak akan mendapatkan banyak pujian hiperbolis hanya karena memiliki bakat bakat seperti itu disana. RC bukan sekolah biasa, jika kalian lupa. RC lebih dari yang diperkirakan orang. RC adalah gudangnya para bintang.

So, apa gerangan yang membuat ketiganya jadi amat tenar di RC?

Jawabannya adalah,

Karena mereka adalah

"Pembuat Onar"

Yeah.

Pem-bu-at O-nar

Tapi,

Tidak.

Jangan mulai berpikir bahwa mereka adalah siswa siswa nakal yang hobby tawuran. Remaja remaja tanggung yang sering merokok diam diam. Atau anak anak bodoh hasil keluarga broken yang akan meludah didepan gurunya hanya karena diperintah untuk mengerjakan sebutir soal didepan kelas.

Oh, please.

Chanyeol, Jongin, dan Sehun tidaklah seburuk itu.

Mereka anak baik baik, percayalah.

Julukan Pembuat Onar itu tersemat karena memang mereka adalah biang keonaran. Para Pembuat Onar dalam artian yang "sebenarnya".

Yang selalu berhasil menciptakan kegaduhan. Yang selalu membuat kehebohan.

Mulai dari menghidupkan belasan kembang api superbesar di lapangan sekolah ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, mengganti desktop seluruh komputer -termasuk milik para guru dan kepala yayasan- dengan gambar dewasa yang luar biasa vulgar, mendekor ulang ruangan kepala sekolah (dari yang awalnya bernuansa elit minimalis) menjadi bertemakan heavy metal (lengkap dengan beberapa tengkorak bermandikan tanah yang dijadikan hiasan meja kerja), memasukkan belasan belut listrik ke dalan kolam renang sekolah ketika ujian praktek renang sedang berlangsung, dan yang paling baru, yang paling gila yang pernah mereka lakukan;

Membawa kabur sekitar 30 pasien rumah sakit jiwa dan melepas semuanya di aula utama ketika acara wisuda kelas akhir sedang brlangsung khidmat. Membuat acara megah itu hancud berantakan dalam waktu sekejap. Seluruh murid kelas XII emosi, kepala sekolah dan pihak yayasan tak kuasa menanggung malu, para undangan dan tamh tamu kehormatan lari tunggang langgang menghindari kejaran orang orang tak waras itu.

Dan di saat yang sama, Chanyeol, Jongin, dan Sehun malah tertawa terbahak bahak menonton keseruan itu di rumah salah satu dari mereka, yang terhubung langsung dengan belasan kameran CCTV yang telah mereka pasang dengan sengaja beberapa hari sebelumnya.

Lalu, masih banyak lagi. Benar benar masih banyak lagi "kehebohan-kehebohan" yang telah mereka ciptakan. Dan tak mungkin -rasanya memang mustahil sekali- kutulis satu persatu disini karena keterbatasan ruang.

Hebatnya, mereka telah bersama sama menekuni 'profesi' itu sejak hari ke lima belas bersekolah di RC. Sedangkan hari ini adalah awal minggu keempat tahun ajaran baru setelah libur panjang kenaikan kelas. Itu artinya, mereka sudah menjadi Pembuat Onar selama setahun lebih. Benar benar sepak terjang yang keren.

Keadaan seperti itulah yang membuat ketiganya memperoleh ketenaran gemilang di RC.

Siapa yang tidak mengenal Chanyeol? Jongin? Sehun?

Heh. Bahkan para adik kelas pun akan langsung mengetahui mereka dihari pertama menginjakkan kaki di RC.

Apalagi jumlah fans mereka yang membludak -beberapa bahkan sengaja membentuk fansclub. Laki laki, perempuan, yang fanatik, yang selalu histeris saat bertemu, atau yang hanya menjadi sebatas pendukung sesama teman, semuanya ada. Benar benar paket lengkap pendukung mereka itu.

Tapi sekarang pertanyaannya,

Bagaimana bisa mereka tetap bisa melakukan "pekerjaan pekerjaan gila" semacam itu di sekolah SELEVEL Royal Crown tanpa ada tindak lanjut dari pihak dewan siswa, atau bahkan guru konseling, atau kepala sekolah, atau kepala yayasan?

Oh, tolong. Jangan salahkan pihak sekolah atas segala "keseruan" yang telah mereka ciptakan ini. Para petinggi dewan siswa sudah angkat tangan tanda menyerah. Keberadaan guru konseling hanya dianggap angin lalu oleh ketiganya. Dan kepala sekolah...

Dia sudah tak tahu lagi harus berbuat apa.

Pada mulanya, setelah melakukan kekacauan ketujuh, Chanyeol, Jongin, dan Sehun dipanggil menghadap Kim Youngmin Sang Kepala Sekolah untuk diintrogasi. Mereka mendapat hukuman pertama mereka di hari kelima belas bersekolah di RC. Yaitu berlari mengelilingi lapangan utama sebanyak sepuluh kali tanpa alas kaki di bawah terik matahari. Dengan harapan, hukuman itu bisa membuat mereka jera. Saat itu, Kim Youngmin hanya berpikir; mungkin Chanyeol, Jongin, dan Sehun masih belum bisa beradaptasi dengan lingkungan dan undang undang baru. Mungkin di Junior High mereka dulu kekacauan kekacauan semacam itu dianggaoa biasa. Mungkin mereka bertiga hanyalah remaja remaja kecil yang terkadang memang amat membutuhkan permainan.

Ya. Sayangnya semua analisa Kim Youngmin saat itu adalah sebuah Kesalah BESAR...

Tak ada yang berubah di hari hari bahkan minggu minggu setelahnya. Kekacauan yang mereka ciptakan semakin hari malah jadi semakin gila. Membuat hukuman yang diberikan Kim Youngmin harus dinaikkan level sedikit demi sedikit.

Hingga pada akhirnya, seorang Kim Youngmin merasa lelah. Dia menjatuhkan hukuman skors selama 3 hari sebagai keputusan final.

Chanyeol, Jongin, dan Sehun benar benar menjalankan hukuman mereka dengan baik. 3 hari berturut turut mereka rak hadir di sekolah. 3 hari berturut turut Royal Crown Senior Highschool diselimuti kabut mendung kesedihan -tak ada tawa lepas, semua orang berduka karena tiga 'patriot' itu tak ada.

Saat sudah kembali, mereka disambut dengan suka cita. Waktu itu, Kim Youngmin tak henti hentinya berdoa, berharap semoga RC akan jadi damai sentosa setelahnya.

Tapi ternyata tidak.

Keonaran keonaran selanjutnya -yang tentunya lebih seru- pastinya menyusul.

Kim Youngmin emosi. Ia mengancam akan mengeluarkan ketiganya dari sekolah secara tidak terhormat kalau terus terusan seperti itu.

Dan kerennya, saat itu mereka malah balik mengancam;

Chanyeol dan Jongin akan memaksa orang tua mereka untuk menghentikan aliran dana bulanan yang rutin diberikan untuk RC. Mau bagaimanapun juga, keluarga mereka adalah donatur terbesar sekolah sejak lama.

Dan Sehun, anak itu mengancam akan DENGAN SENGAJA menjawab seluruh soal soal olimpiade dan perlombaan yang akan dia ikuti dengan asal asalan. Dia bilang dia akan DENGAN SENGAJA menjatuhkan nilai nilainya di lomba lomba itu karena dengan begitu, gelar The National's yang sudah belasan tahun tersemat di belakang nama baik RC akan hilang pelan pelan. Dan, yang paling menanggung malu nantinya juga pasti Kepala Sekolah sendiri.

Walhasil, dengan ancaman ancaman seperti itu, Kim Youngmin langsung diam tak berkutik.

Well. Katakanlah-

Oke. Ini memang sedikit tidak adil.

Tapi, please.

Adakah sesuatu yang benar benar adil di dunia ini?

Oh, baiklah.

Kenapa sekarang malah jadi membahas masalah keadilan?

Kembali pada 'objek kajian' kita saja.

Seperti yang telah sama sama diketahui, Park Chanyeol, Kim Jongin, dan Oh Sehun benar benar kebal dengan ancaman apapun. Mereka sungguh sungguh tak mau menghentikan segala apa yang telah mereka rintis.

Dan setelah merasa sedepresi itu, akhirnya, karena merasa sangat heran setengah hidup, Kim Youngmin bertanya;

Apa yang sebenarnya mereka inginkan?

Lalu dua detik setelah pertanyaan itu terlontar, dengan senyuman kelewat lebar dan wajah berseri seri, ketiganya menjawab dengan serempak,

"KAMI HANYA INGIN DIHUKUM, SAEM!"

Mendengarnya, Kim Youngmin hanya bisa tercengang kaget...

Sebaris kalimat super bodoh itu telak menghantam jantungnya sampai merosot ke area ginjal. Rasanya benar benar mengagetkan. Sungguh. Ia tak pernah tau bahwa tuhan ternyata pernah menciptakan makhluk makhluk seAbsurd mereka. Dan ia sangat tak bersyukur akan hal itu.

Detik itu, tak ada lagi yang bisa ia lakukan selain diam dan mengiyakan. Sejak hari tersebut hingga saat ini, satu satunya hal yanv mampu ia perbuat adalah menuruti keinginan mereka; memberikan hukuman hukuman yang sepadan setiap harinya. Membiarkan daerah kepemimpinannya (red: RC) berheboh ria setiap hari.

Tapi tak apa. Setidaknya seluruh jajaran staf guru dan bahkan kepala yayasan sudah mengetahui akan hal ini. Jadi ia tak akan menanggungnya sendiri.

Karena memang, sudah sama sama diketahui sedari awal. Bahwa Park Chanyeol, Kim Jongin, dan Oh Sehun menjadi "Pembuat Onar" hanya karena menginginkan Hukuman.

Mereka hanya ingin dihukum.

Mereka ingin jadi pusat perhatian.

Mereka ingin menyedot seluruh atensi.

Sebab hanya dengan cara seperti inilah, manusia manusia pujaan mereka akan melihat.

Hanya dengan cara yang beginilah, orang orang terkasih mereka akan menyadari eksistensi mereka.

Iya.

Hanya dengan cara seperti ini.

Chanyeol, Jongin, dan Sehun suudah kesulitan untuk menemukan cara lain.

Mereka sudah stuck on.

Sungguh.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Lakukan dengan cepat. Waktu kita hanya tinggal lima belas menit"

Chanyeol memberi instruksi. Jongin mengangguk mengerti. Ia berjalan mendekati pintu berwarna coklat dengan tulisan "RUANG KEPALA YAYASAN" itu dengan langkah santai. Lalu berhenti tepat didepannya.

Kemudian Sehun memeluknya dari belakang. Chanyeol memeluk Sehun dari belakang. Mereka diam dengan posisi itu untuk beberapa menit lamanya.

TOK TOK TOK

Jongin mulai mengetuk pintu. Dan tak ada jawaban setelahnya. Sehun berbisik bisik. Menuruhnya untuk mengetuk lagi dengan lebih keras.

TOK TOK TOK TOK TOK

"Silahkan masuk!"

Terdengar suara seorah pria -lumayan- tua dari dalam. Ketiganya tersenyum cerah. Tanpa basa basi lagi Sehun mengeluarkan sebuah korrk api elektrik dari dalam saku celananya. Lantas menyerahkannya pada Jongin. Chanyeol sibuk menengok kanan kiri. Khawatir ada yang menangkap basah keberadaan mereka ini.

"Lebih cepat"

Bisiknya, dan hanya ditanggapi dengan anggukan oleh dua orang di depannya.

Ketika Jongin mendekatkan api dari korek elektrik dengan ujung tali petasan yang sedari tadi ia pegang, Sehun memajukan tangan, memutar daun pintu. Lantas kabur secepat kilat bersama Chanyeol dan bersembunyi dibalik tembok di ujung koridor.

"Selamat pagi, Saem."

Jongin membungkuk hormat dengan sangat cepat. Lee Sooman, sang kepala yayasan, mendongak menatapnya sambil membenarkan letak kacamata. Ia tersenyum ramah.

"Selamat pagi Jongin. Ada perlu apa tiba tiba datang kemari?"

"Tidak ada apa apa, Saem."

Jongin menyeringai kecil,

"Aku hanya ingin mengantarkan ini"

Ia mengeluarka tanga kanannya dari balik punggung. Dan,

SWING...

melemparkan petasannya ke arah meja kerja Sooman.

BRAK!

lantas menutup pintu dengan sebuah bantingan keras. Setelah itu berlari kabur brrsama Chanyeol dan Sehun meninggalkan koridor.

DUAR!

lalu tertawa terbahak bahak disela kegiatan lari mereka kala terdengar suara ledakan sedang yang disusul pekikan kaget sang kepala yayasan.

Tak sabar rasanya menanti hukuman yabg akan mereka terima hari ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Luhan mendudukkan diri di salah satu dari tiga kursi yang mengelilingi meja sudut itu seraya meletakkan sepiring kimchi spaghetti dan segelas bubbleshake nya disana. Pandangannya menyapu kantin secara menyeluruh. Lantas ia ganti menatap Baekhyun dan Kyungsoo yang tampak menikmati makanan mereka dengan khidmat.

"Ada apa dengan penduduk sekolah hari ini? Kenapa kantin jadi sangat sepi dan horor?"

Tanyanya, sambil mengambil sumpit dan mulai makan. Kyungsoo mengendikkan bahu. Ia mendongak memandang Luhan sambil menelan kunyahan makanannya.

"Mungkin mereka sedang tidak ingin makan."

Ia menjawab santai.

Luhan menyeringai kecil mendengar jawaban ini.

"Jadi, dari hampir seribu murid disini, hanya kita bertiga yang SEDANG ingin makan?"

Tanyanya, sarkatis. Kyungsoo nyengir lebar.

"Sudahlah Lu. Makan saja dan diam. Sejak kapan kau jadi super perhatian pada anak anak lainnya seperti ini? Ingin jadi ketua palang merah remaja?"

Baekhyun turut menyumbangkan pendapat. Kyungsoo terkekeh kecil. Luhan hanya mendengus. Lalu memukul bagian belakang kepala sahabatnya itu dengan novel tebal milik Kyungsoo yang menganggur diatas meja.

"YA!" Baekhyun tak terima.

"MWOYA?!" Luhan melotot lebih garang.

Kyungsoo menggeleng maklum. Adegan seperti ini sudah sangat biasa terjadi.

"Luhaen! Kungsoo! Byunbaek!"

Hingga tiba tiba saja terdengar sebuah teriakan nyaring dari arah pintu masuk kantin. Ketiganya menoleh serempak. Ada Minseok dan Zitao, sedang berlari kecil kearah mereka.

"Ayo! Cepat ikut kami!"

Tanpa banyak bicara Minseok menarik tangan Kyungsoo dan Baekhyun secara tiba tiba. Zitao menarik Luhan.

"Hey,hey! Sebentar!"

Kyungsoo menahan Minseok.

"Ada apa sih?"

Ia bertanya heran.

"Pokoknya kaluan harus ikut kami ke balkon sekarang juga."

Minseok menjawab dengan diakhiri sebuah senyuman lebar. Kemudian kembali menarik paksa ketiganya bersama Zitao.

"Hey! Lepaskan dulu!"

Luhan melepaskan pegangan tangan Zitao dari pergelangan tangannya.

"Untuk apa kita kesana?"

Ia menatap Zitao dengan dahi brkerut.

"Nanti juga gege akan tau. Sudahlah, ayo pergi!"

Dan dengan itu, ia kembali menarik Luhan bersamanya. Minseok bersama Kyungsoo dan Baekhyun di kanan kirinya. Mereka keluar dari kantin dengan terus bertanya tanya dan meronta. Tapi Minseok dan Zitao hanya tertawa tanpa memberi satupun jawaban.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Lapangan utama penuh sesak. Hampir seluruh murid RC berkumpul disana. Ratusan orang membentuk lingkaran super besar dibawah. Di balkon lantai dua, dan lantai tiga, sisanya -yang juga berjumlah ratusan- berjejer berdesakan.

Suara teriakan penyemangat, teriakan kekaguman, teriakan histeris para gadis, berbaur menjadi satu. Menggema memenuhi setiap ruang di udara.

Spanduk spanduk berbagai macam ukuran dibentangkan. Jika dilihat, ada empat spanduk yang palibg besar yang sedang diangkat bersama sama. Yang pertama; "Chanyeol Is The Best!" Lalu; "KingJongin is Ours!" kemudian; "OH SEHUN LOVERS"

dan yang terakhir;

"FIGHTING THE BASTARDS! MAJU TERUS PANTANG MUNDUR!"

Yeah,

Sudah bisa ditebak untuk siapa spanduk spanduk itu dibentangkan.

Untuk siaoa teriakan teriakan penyemanangat itu ditujukan...

Luhan, Baekhyun, dan Kyungsoo turut berdesakan di antara para murid di balkon lantai dua. Minseok dan Zitao -yang menculik mereka- sudah menghilang entah kemana.

Ketiganya melihat kearah lapangan utama yang tengah dipadati manusia dibawah sana. Dan tatapan mereka tertuju pada tiga makhluk tak asing yang kini sedang berdiri di tengah tengah lingkaran besar itu.

Berdiri dibawah panas terik matahari sian tanpa alas kaki. Masing masing mengangkat sebuah karton besar diatas kepala.

Karton 1 :

WITH ALL OF MY SOUL,

BYUN BAEKHYUN

PLEASE BE MINE!

Katon 2 :

DKS Notice me, Jaebal!

Here iam waiting 4u ^^

Karton 3 :

WOULD U B MA SWEETHEART, OH LUHAN? 3

#selu #hunhan #hunhanisreal

Sedangkan diatas rumput lapangan, didepan masing masing dari ketiga makhluk tersebut, ada tiga buah karton besar bertuliskan "KAMI PEMBUAT ONAR" yang tergeletak begitu saja.

Tanpa ditanya juga semua orang sudah pasti paham. Merek a sengaja mengganti karton karton hukuman mereka dengan buata mereka sendiri.

Kreatif sekali kan?

"Seharusnya aku sudah tau.."

Desis Baekhyun dengan pandangan matanya yang lurus tertuju pada salah satu dari ketiga tersangka dibawah sana. Pada yang paling tinggi, lebih tepatnya.

"Kali ini keseruan macam apa lagi yang mereka ciptakan?"

Kyungsoo turut berpendapat. Ia menggeleng beberapa kali. Heran dengan ketiga makhluk itu.

"Kapan mereka akan menghentikan semua kegilaan ini?"

Luhan bertanya retoris dengan suaranya yang kali ini terdengar sedikit lebih ganas. Ia benar benar sudah tak tahan dengan kelakuan tiga bocah itu.

"BYUN BAEKHYUN!"

Dan secara tiba tiba salah satu dari para tersangka itu berteriak lantang memanggil sebaris nama. Semua orang menatap Park Chanyeol -yang baru saja bersuara- dengan ekspresi penasaran berlebih. Lalu entah bagaimana, dengan amat cepat keramaian terhenti. Tak ada lagi suara suar a teriakan seperti semula.

Hening.

Benar benar sepi.

Di balkon lantai dua, tubih baekhyun menegang seketika. Ia berkeringat dingin. Apalagi si idiot Chanyeol itu sedang memandanginya lekat lekat dari bawah sana. Dan perlahan, semua orang turut melakukan hal yang sama.

"BAEKHYUN-AH! AKU MENYUKAIMU! JADI PACARKU YA?!"

Sedetik setelah pernyataan cinta dadakan itu berlangsung, para murid kembali gegap gempita. Heboh berteriak sambil bertepuk tangan. Menggemakan kata "TE-RI-MA!" berkali kali dengan serempak. Secara tidak langsung menyudutkan Baekhyun bersama sama. Ditambah lagi tatapan tatapan mengintimidasi penuh kebencian yang dilayangkan puluhan gadis bernaungkan spanduk "Chanyeol Is The Best!" dibawah sana.

Sempurna...

Baekhyun menggeram dengan kedua telapak tangannya yang mengepal erat. Ditatapnya Park Chanyeol itu dengan tatapan paling tajam yang ia punya. Tapi si objek malah membalasnya dengan cengiran bodoh.

Pelan pelan Baekhyun menarik napas. Menghembuskannya perlahan. Ini memang bukan yang pertama kalinya. Ia sudah tetamat sering dipermalukan seperti ini oleh Park Chanyeol. Tapi tetap saja. Sensasinya tak pernah berubah. Rasa kesal, emosi, marah, sedih. Tak ada yang berubah.

Ia masih terus merasakannya sampai saat ini. Dan Baekhyun tak pernah menyangka, ia akan dipermalukan lagi didepan banyak orang untuk yang kesekian kalinya.

"Brengsek, kau. Park Chanyeol."

Bisiknya, penuh penekanan. Sebelum akhirnya melesat pergi meninggalkan tempat itu. Suara keriuhan para murid terdengar dua kali lipat lebih heboh. Kyungsoo dan Luhan agak panik. Dibawah sana, Kim Jongin dan Oh Sehun masih sempat mengedipkan mata dan memberikan flying kiss smbil menyeringai. Membuat Kyungsoo dan Luhan bergidik ngeri sebelum kemudian memutuskan untuk mengekar Baekhyun. Berlari pergi meninggalkan tempat itu.

Membiarkan keriuhan gila harian RC tetap berlangsung dibelakang mereka.

Satu lagi hari buruk yang terjadi.

Mereka benar benar lelah.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC dulu gan.

.

.

.

.

.

.

.

Akun lama tbtb ilang. Mungkin ffn tau bhwa tu akun gapernah ada yg mampir jadilah dipindahin ke meikarta *halah

Kenalan dari awal yuk say :*

Ff gaje macem gini juga butuh ripyu tau. *pout ala teh cupi

/iyain aja gan/