Genre : Romance, Hurt/Comfort

Rate : Teens

Pairing : Sasuke Uchiha x Hinata Hyuuga

Desclaimer : Naruto by Masashi Kishimoto

Warning : OOC, Typo bertebaran, dan segala kekurangan yang ada

Title : A Vampire Boy

.

.

.

Chapter 1

Di suatu pagi tepat nya di sebuah kota terlihat gadis berumur 27 tahun tengah sibuk bersiap-siap. Dibuka nya lemari pakaian dan ia pun mengambil dress manis berwarna biru laut. Hinata Hyuuga adalah nama gadis tersebut. Warga Jepang yang bertempat tinggal di Negara Korea. Rutinitas pagi nya adalah sarapan pagi bersama keluarga kecil nya, di sela-sela makan mereka membicarakan Hanabi Hyuuga, adik perempuan Hinata yang masih menetap di Jepang bersama kakak nya yaitu Neji Hyuuga.

Telepon berdering, Hinata mengangkat nya dan seketika raut wajah Hinata terdiam dan wajahnya menunjukan raut yang tidak seperti biasanya. Hinata harus kembali ke Jepang dan entah kenapa kembali ke Jepang seolah membuka kenangan lama untuk nya.

.

.

.

Hanabi terlihat sangat senang bertemu dengan kakak nya. Di perjalanan Hanabi bercerita mengenai sekolah nya juga pacar nya. Tiba – tiba handphone Hinata berbunyi dan yang menelpon adalah kaa-san nya. Kaa-san nya mengingatkan agar putri nya tidak lupa meminum obat sesuai anjuran dokter.

Hinata menatap rumah yang berdiri kokoh di hadapannya. Rumah yang dulu pernah ditempati dan ditinggalinya bersama Kaa-san dan adik nya. Rumah yang menyimpan kenangan manis sekaligus pahit untuknya. Rumah dimana Hinata menemukan arti mencinta.

.

.

.

Flashback …

10 tahun yang lalu.

Hujan deras mengguyur kota Jepang terutama Konoha dengan sangat deras. Tetapi, hal itu tidak menyurutkan semangat pemuda yang sedang berjalan menuju sebuah gudang kosong yang digembok. Pemuda tersebut terlihat hampir jatuh tetapi dia berusaha kembali fokus pada pintu didepannya. Saat semua gembok sudah terbuka pemuda tersebut tiba-tiba memegang dada nya dan jatuh pingsan.

.

.

.

Seorang gadis bersurai indigo dan bermata amethys membuka gudang yang terlihat gelap dan berdebu. Langkahnya kemudian beralih pada beberapa orang yang sibuk memindahkan beberapa barang dari truk ke dalam rumah. Di antara mereka ada Kaa-san nya juga Hanabi.

Hinata, dia tidak ingin tinggal diam dan memilih ikut membantu walaupun kaa-san nya sudah melarang. Penyakit paru-paru yang di deritanya bukanlah suatu pengahalang untuk melakukan sesuatu. Hal tersebut dilihat oleh seorang pria berambut klimis yaitu Sai , pria pemilik rumah yang ditempati oleh Hinata dan keluarga nya.

Tak terasa matahari sudah tergantikan oleh sinar bulan yang indah. Untuk Hinata ini adalah waktu nya meminum obat dan tidur. Hitomi ~Kaa-san Hinata~ sedikit membuka jendela kamar agar udara bisa masuk dan merapikan selimut Hinata. Lampu yang sudah dimatikan dinyalakan lagi oleh Hinata begitu Hitomi pergi. Sebuah buku diary dikeluarkannya.

"Bayangan gelap dalam diriku, keberadaanku tak berarti. Membusuk dan pupus."

Tak terasa air mata Hinata membahasi wajah ayu nya, Hinata pun segera mematikan lampu kamar dan menuju alam mimpi.

.

.

.

Saat ini Hinata sedang berjalan menuju gudang di samping rumah nya, di rumah nya saat ini tidak ada siapa – siapa. Hitomi mengantar Hanabi ke sekolah sekaligus berbelanja kebutuhan. Hinata sudah ada di depan gudang dan membuka nya , amethys nya menatap seorang pemuda terduduk di pojok ruangan menghindari sinar matahari, tubuhnya terlihat bergetar dan terdapat banyak luka. Perlahan Hinata menuju pemuda itu , tinggal 1 meter lagi pemuda tsb mengangkat wajah nya memperlihat kan onxy hitam nya yang tajam.

"Tenanglah , aku hanya ingin membantumu." ucap Hinata berusaha menenangkan kemudian kembali berjalan menuju pemuda tsb dan duduk di depan nya menghalangi sinar matahari yang mulai merambat ke seluruh ruangan.

"Siapa kau ?" tanya pemuda tsb dingin. Hinata menatapnya lembut dan tenang.

"Tunggulah , aku akan kembali." ucap Hinata meninggalkan pemuda tsb , tak lama kemudian ia kembali membawa selimut, baskom berisi air juga pakaian dan beberapa makanan. Lalu menyodorkan pada pemuda tsb.

"Sini , biar aku bantu membersihkan darah yang ada di tubuhmu." Hinata mendekat dan mulai membersihkan darah pemuda tsb dari tangan lalu menuju wajahnya. Setelah bersih Hinata menyuruh pemuda tsb berganti pakaian selagi ia mengembalikan baskom ke rumah nya. Saat Hinata kembali ia melihat pemuda tsb tetap pada posisi yang sama namun lebih bersih daripada tadi.

"Kau tidak mau makan ?" tanya Hinata sambil melirik roti dan susu yang ia bawa.

"Aku tidak memakan makanan seperti itu." jawab pemuda tsb datar.

"Kita belum berkenalan. Namaku Hinata , Hinata Hyuuga. Dan kau ?" ucap Hinata sambil menjulurkan tangan nya. Awal nya pemuda tsb ragu tapi kemudian ia menjabat juga tangan Hinata.

"Aku Sasuke , Sasuke Uchiha." ucap pemuda bernama Sasuke itu.

"Baiklah Sasuke-kun, kau kenapa bisa ada di gudang rumahku ?" tanya Hinata penasaran. Sementara yang ditanya hanya menundukan kepala nya. Hinata pun mengerti dan manghilangkan rasa penasaran nya pada Sasuke.

"Tak apa jika kau tak mau menjawabnya. Bagaimana jika kita keluar gudang ? Udara disini tidak terlalu baik untuk kesehatan." tawar Hinata sambil tersenyum.

"Aku tidak bisa terkena matahari. Kulitku akan terbakar." tolak Sasuke. Awalnya Hinata terkejut tapi dengan segera ia gantikan dengan senyuman manis nya.

.

.

Hinata sudah mengingatkan Sasuke untuk datang saja ke kamar nya apabila ia butuh teman berbicara , dan malam ini pun Sasuke sedang duduk di ranjang Hinata. Sementara Hinata sedang belajar. Hinata pun selesai dengan acara belajar nya dan menatap Sasuke yang juga menatap nya dengan pandangan aneh.

"Ke-kenapa kau menatap ku se-seperti itu ?" tanya Hinata sambil menunduk.

"Tak apa." jawab Sasuke datar. Tiba-tiba pintu kamar Hinata terbuka menampakkan Kaa-san Hinata dengan tampang heran.

"Hinata, siapa dia?" tanya Hitomi sambil menunjuk Sasuke.

"Di-dia pemuda yang ada di gudang ru-rumah kita, kaa-san. Karna di sana terlalu kotor, aku membawa nya kemari, hanya untuk sementara, kaa-san." jawab Hinata sambil memainkan jari-jari tangan nya.

"Ta-tapi, asal anak ini dari mana ? Kenapa dia ada di gudang rumah kita, jelaskan pada kaa-san Hinata." tuntut Hitomi tajam.

"A-aku ju-juga tidak tahu, kaa-san. Kumohon selama ini aku tidak pu-punya teman ya-yang sebaya denganku, biarkanlah Sa-sasuke-kun di sini." ucap Hinata pelan menahan tangis.

"Terserah, besok kamu bersihkan gudang. Agar dia bisa tinggal disana." ucap Hitomi sukses memgembalikan senyum Hinata.

"Arigatou kaa-san." ucap Hinata sambil membungkukkan badan nya.

"Iya, dan sekarang cepatlah tidur. Sudah sangat larut." ucap Hitomi lalu meninggalkan Hinata dan Sasuke.

"Sasuke-kun, sekarang kau tidur di sofa saja ya." ucap Hinata yang dijawab anggukan kepala oleh Sasuke.

"Oyasuminasai." tambah Hinata sebelum menuju alam mimpi. Sasuke yang mendengar nya hanya tersenyum tipis.

.

.

.

Keesokan hari nya, Hinata dan Sasuke membersihkan gudang yang akan menjadi tempat tinggal Sasuke nanti nya. Tiba-tiba saja Sai datang dengan tampang kesal, lalu menarik pergelangan tangan Hinata.

"Lepas, apa-apaan kau." ucap Hinata kesal.

"Siapa dia ?" tanya Sai dingin, sambil menatap Sasuke tajam. Sasuke balas menatap tajam Sai.

"Dia temanku. Kenapa ?" tanya Hinata sarkastik.

"Tidak, apa ada yang bisa kubantu ?" tawar Sai pada Hinata.

"Tidak ada, lebih baik sekarang kau pergi." tolak Hinata dingin. Saat Sai hendak mengeluarkan protes, Sasuke menatap nya tajam seolah-olah tatapan nya ingin membunuh Sai. Sai pun pergi meninggalkan Hinata bersama Sasuke.

"Arigatou, Sasuke-kun." ucap Hinata lebih lembut.

"Hn." balas Sasuke sambil tersenyum tipis.

~TBC~

Hallo minna, saya kembali lagi dengan fic baru. Maaf ya cerita nya agak aneh, tapi inilah saya.. #ditendang readers.

Tapi tetap Review ya minna-san.