Naruto mengalami sebuah insiden dimana dia merenggang nyawa..dan pada saat terakhir dia melihat Adiknya mempunyai telinga Rubah? Spesial's fict untuk meremaikan kembali fanfiction yang mulai pudar ditelan waktu :)

Naruto & High School DXD not my own

Chapter 1 : Prolog

.

.

.

.

"Onii-chan bangunn~!"

Tangan mungil seorang gadis sedang menggoyangkan sesuatu yang ada dibalik gumpalan selimut, tetapi setelah diteliti ternyata ada sesosok raga yang terdapat dibalik selimut tadi.

Kembali, tangan mungil tersebut masih setia menggoyangkan selimut tadi tetapi melihat tidak ada respon yang cukup berarti goyangan tadi mulai berubah menjadi goncangan dan naik tingkat menuju pukulan ringan.

"Onii-chan! Bangun huhh, nanti kita terlambat."

Melihat tidak ada tanggapan yang cukup memuaskan untuk si gadis terhadap objek yang dipanggil 'Onii-chan' tadi, sigadis mulai melakukan hal yang cukup extrim dimana gadis tadi mulai beranjak naik keranjang ukuran king size dan melakukan pemanasan kecil dengan mengangkat tangan dan lompat-lompat kecil.

Dan Yap, gadis tadi ternyata melompat meniban untuk membangunkan sang kakak.

"Gyahhh!?"

"Ah, akhirnya onii-chan bangun juga hehe"

Dengan wajah tanpa dosa sang adik hanya menampilkan cengiran dengan memperlihatkan gigi putih dengan satu gingsul atas perbuatannya tadi.

"Eh? Kyuu-chan kenapa sih membangunkan nya tidak ada lembut-lembutnya sedikit dan kenapa badanku terasa pegal semua uhhh"

Dengan wajah khas bangun tidur sang korban bertanya kepada sang pelaku dengan wajah sebal.

Sementara yang ditatap masih setia dengan cengirannya.

"Habisnya Onii-chan gak mau bangun padahal kyuu kan sudah membangunkan dari tadi."

Wajah sang adik cemberut dengan pipi yang digembungkan.

Melihat expresi sang adik sang kakak hanya menghela nafas dan menyentil hidung sang adik gemas

"Hah~ iya-iya kakak cuma kecapekan sebab tugas sekolah kemaren banyak, dan sudahlah jangan cemberut lagi kita kan mau berangkat ke akademi nanti kita terlambat"

Setelah mengatakan hal tadi sang kakak pun mulai beranjak bangun seraya mengecup singkat kening sang adik.

Mendengar penuturan sang kakak serta mendapatkan sikap manis tersebut membuat wajah cemberut sang adik bertranformasi menjadi cerah dengan warna pink kecil yang menodai wajah putihnya.

Setelah itu terdengar suara pintu terbuka dan tertutup pertanda sang empu kamar telah meninggalkan kamar guna bersiap memulai aktivitas pagi nya.

Sementara itu, sepeninggal sang kakak si gadis masih termenung sambil menangkup kedua pipi gembilnya dan masih memikirkan tentang kejadian tadi.

-Line Break-

Naruto POV

Hai perkenalkan nama saya Naruto Namikaze dan akan beranjak umur 17 tahun, dan sekarang ini saya sedang berangkat menuju akademi sekolah bersama adik saya yang bernama Kyuubi Namikaze dengan umur 15 tahun dan oh yaa pastinya bukan perkenalan saja kan yang harus dipersiapkan dalam sesi introduction kali ini.

Kalo berbicara mengenai rupa karakter saya dengan adik saya bisa diungkapkan bahwa kita itu agak kontras karena saya memiliki wujud persis legacy ayah saya Namikaze Minato sedangkan adik saya lawannya yaitu ibu saya Yasaka Namikaze, dengan rambut pirang dengan jambang yang agak membungkus Wajah tetapi tidak terlalu panjang, mata biru shappire, dan kulit putih bersih yah kalo bisa dibilang rupaku hampir seperti ayah saya waktu muda.

Sedangkan untuk adik saya, dia memiliki tampilan cantik atau malah lebih bisa dikatakan imut atau manis? AH entahlah saya sendiri kurang begitu bisa menilai perempuan hehe.

Adik saya memiliki rambut orange semi pirang agak gelap dengan wajah bulat berpipi gembilnya serta gigi yang mempunyai gingsul yang akan membuat senyumnya sangat manis :) mata berwarna iris Ruby serta tubuh setinggi 155 dan bisa dikatakan umm pendek? Sekali lagi saya kurang tahu :( tapi satu hal yang saya heran yaitu adanya dua bola yang ughh lumayan besar didadanya!

Astaga! Apa yang kupikirkan! Pasti ini ulah teman bejat diakademi, habis ini akan kupukul kepalanya karena sifat mesumnya keluar menular.

Oke mungkin cukup segitu karena saya merasa tangan kanan saya mulai sakit entah kenapa.

Naruto POV end

"Hei Onii-chan kenapa kamu melamun sih daritadi, denger kyuu ngomong gak sih?"

Melihat kakaknya yang dari tadi melamun membuat kyuubi penasaran dan mencubit lengan sang kakak agak keras, walaupun sebenarnya kyuubi telah mencoba menggoyangkan lengan kakaknya pelan tetapi entah apa yang dilamunkan sang kakak hingga upaya kyuubi diawal tidak digubris sang kakak.

"Owhh hanya sekedar introduction"jawab sang kakak yang terkesan ambigu

"Apa sih gak jelas bweee" sebuah leletanpun diberikan sang adik atas jawaban sang kakak yang terkesan aneh, merasa masih tidak puas dengan jawaban sang kakak tangan yang masih menempel di lengan Naruto pun kembali dicubit kyuubi dengan agak keras setelah itu berlari kecil mendahului sang kakak.

"Aw kok maen cubit-cubitan sih, okee sini jangan lari kamu~"

Dan terjadilah kejar-kejaran kecil yang membuat suasana di pagi NaruKyuu serasa hangat seperti biasanya.

Kejadian tadi terus berlanjut sampai di gerbang akademi mereka dengan tertangkapnya kyuubi yang langsung masuk dalam dekapan sang kakak dan tak lupa sebuah gelitikan Naruto keluarkan sebagai balasan perbuatan kyuubi tadi.

Sayangnya momen hangat tadi harus berhenti ditengah jalan sebab sebuah sapaan.

"Ohayou Naruto dan kyuu-chan!"Naruto pun menghentikan kegiatan asiknya tadi, lalu menoleh kearah sumber suara.

"Eh Ohayou Issei" ternyata teman sekelas Naruto tadi yang menyapa mereka.

"Ano Naruto kamu sedang ngapain ke adikmu?" Sebenarnya Issei akan melanjutkan kalimatnya seperti 'apakah aku boleh join?' tetapi entah kenapa instink nya berteriak kalo dia tidak akan melihat hari esok jika dia melanjutkan apa yang di pikirannya tadi.

"Tidak apa-apa hanya sekedar balas dendam saja" balas Naruto

"Bukankah begitu kyuu?" Lanjut Naruto sambil melihat ke objek yang sekarang masih berada di dekapannya ini.

Sementara kyuubi masih mengatur nafas akibat ulah sang kakak, kyuubi kira awalnya dia akan berlari cukup kencang meninggalkan sang kakak mengingat tubuhnya yang cukup mungil tapi entah kenapa kakaknya bisa mendekapnya hingga menggelitikinya, kyuubi tak mau lagi terkena gelitikan maut kakaknya lagi, sungguh.

Melihat tidak ada respon dari kyuubi Naruto pun mengambil inisiatif untuk melanjutkan perjalanan mereka yang sempat terhenti karena mengingat mereka akan terlambat jika percakapan mereka terus berlangsung.

"Hei Issei mungkin bukan bermaksud menghindari pertanyaan mu tapi ini sudah terlambat maka sebaiknya kita masuk dulu ke akademi"

"Hah~ baiklah"

Mereka bertiga pun melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda dan tiba-tiba Naruto menghentikan langkahnya.

"Hoi Issei!"

"Apa sih Nar-"

'Bletakk!'

"Kenapa lu mukul pala gua sih!" Semprot Issei.

"Entah alasan apa tiba-tiba saja ingin pukul kepalamu pas kita bertemu" jawab Naruto dengan wajah mengkerut berusaha berfikir.

Akhirnya Naruto cuma mangangkat bahu tak peduli dan mulai meninggalkan Issei secara sepihak.

"Apa sih g-" sebelum Issei merampungkan kata-katanya sipelaku penjitakan telah lebih dulu menggandeng sang adik masuk akademi.

"Apa mungkin dia marah karena dada adiknya aku lihat saat lari tadi?" Ucap konyol issei.

Oh Issei apabila Naruto mendengar apa yang kamu ucapin pasti bakal abis lu!

Akademi kuoh sendiri adalah akademi Senior High School tempat anak-anak berada dan anak-anak berprestasi yang mendapat beasiswa supaya bisa masuk ke sekolah elit ini. Dengan rasio perbandingan anak perempuan dengan laki-laki yang cukup besar yaitu 8 : 3 , sehingga banyak mayoritas perempuan dibanding laki-laki dan author meyakini bahwa pastilah dengan selisih perbandingan seperti itu pasti ada satu atau dua remaja gila yang mempunyai cita-cita menjadi Raja Harem, pasti.

-Line Break-

Skip time (sama persis waktu Issei ngenalin pacarnya yunma/raynare ke Matsuda & Motohama tetapi bedanya disini ditambah Naruto)

"Sungguh tak adil kau Issei ! Kenapa kau mendahului kami dalam hal menghilangkan perjaka !" Ucap duo mesum bersamaan.

"Oi oi apa yang kalian katakan, aku tidak akan melakukan hal tabu itu sebelum menikah!" Sungut Issei. "Bisakah kalian menjaga mulut kalian, kalian merusak image ku!" Bisik Issei ke dua orang mesum tadi sambil disertai dua buah sikutan ke badannya.

"Ngomong apa sih!? Gak kedengaran dan apapula maen sikut!? Sakit oii!" Emang dasarnya kepekaan dua orang ini masuk ke tahap berbahaya yang hanya membuat Issei menepuk pelan keningnya karena bisa mempunyai teman seperti itu.

Sementara Naruto yang ada di sana cuma menyimak apa yang mereka perbuat, dan itu sudah menjadi rutinitas keseharian mereka saat masih di akademi hingga pulang dari akademi seperti saat ini. Sesekali Naruto hanya memutar bola matanya karena mendengar ucapan naif Issei tentang menikah atau apapun itu, sungguh bocah itu ingin Naruto tempeleng wajahnya.

"Hoi Naruto mana Kyuu-chan kok tidak biasanya dia gak lengket sama kamu!" Kini giliran si botak mencoba bertanya ke sahabat pirang mereka yang dari tadi kerjaannya cuma menyimak saja.

"Kyuu-chan sedang ada urusan jadi dia tidak masuk ke sekolah, kalo tidak salah dia pulang ke Kyoto untuk bertemu orang tua kami entah dalam urusan apa aku sendiri kurang tau huhh."

-Line Break-

'Apa yang terjadi pada diriku? Dan apa ini? Darah?'

Entah kesialan apa yang kini Naruto dapatkan, padahal dia memulai hari seperti biasa bangun, mandi, sarapan, berangkat bersama Kyuu-chan eh dia mulai ingat bahwa dirinya hari ini hampir tidak melakukan sesuatu bersama adiknya itu pantas dia merasa agak berbeda hari ini.

Kini kalau dilihat kondisi Naruto cukup memprihatinkan atau lebih tepatnya mengenaskan dimana terdapat lubang yang menganga cukup besar bersarang di perutnya. Hal ini disebabkan karena dia tidak sengaja menemukan mahluk aneh dengan memegang tombak cahaya di tangannya seolah itu bukan hal yang berbahaya kalo di lihat, tetapi Naruto harus membuang argumen tentang ketidak bahayanya tombak tadi kalau tidak mengingat dampaknya pada perutnya saat ini.

Tapi kalau dipikir apa salah Naruto sampai dilempar tombak seperti ini?

Flashback

Naruto tadi hanya tidak sengaja mendengar suara orang merintih/mendesah setelah dirinya pulang dari kedai ramen langganan nya mengingat adiknya sedang pulang ke Kyoto, tapi apa yang dia temukan setelah mengecek suara tadi.

Dia mendapati sebuah Wanita sedang 'digagahi' oleh pria, sebenarnya Naruto cuek saja tentang hal itu karena dia berfikir mungkin nafsu keduanya tidak bisa ditahan hingga mereka melakukan hal seperti itu di bekas bangunan seperti ini tetapi sesaat sebelum Naruto meninggalkan mereka sebuah suara langsung menghentikan langkahnya.

"Ampunn~ to-tolong berhenti ahh jangan perkosa saya~"

entah mengapa jiwa dalam diri Naruto ingin menolong sang korban, hingga saat Naruto akan menegur untuk menghentikan kegiatan pemaksaan si pria sebuah tombak sudah menancap cepat dan membuat perut nya berlubang sebelum tombak tadi hilang dari ketiadaan.

Flashback end

'sepertinya waktuku telah tiba, semua badanku dingin terlalu dingin hingga badan ini tidak ada rasa sama sekali dan ahh pikiran ku mulai tenang...maafkan aku semua, mungkin ini akhir riwayat ku dan dan ahh pikiranku kosong~~'

Tetapi sebelum menutup matanya Naruto sempat mendengar teriakan yang cukup keras di kedua telinganya, dan dia seperti melihat adiknya dengan penampilan aneh serta apa itu? Naruto melihat adiknya mempunyai...

...Telinga Rubah.

To be continued

.

.

.

.

A/N : Tidak banyak kata yang kuucapkan untuk chapter ini, cuman saya ingin bercerita lumayan banyak tentang bagaimana reaksi saya melihat dunia fanfiction saat ini.

Pertama-tama saya mengenal fanfiction waktu tahun 2010 dan waktu itu masih SMP kelas 8dan kalau dihitung Sampai saat ini sudah 8 tahun! Saya belum mengenal apapun dan masih nol waktu itu! Bahkan dulu fict pertama yang saya baca itu ber-rated M lemon lagi! Wow gila gak tuh :p

Dan saya melihat waktu itu banyak Author-author hebat yang datang dan pensiun, kalaupun saya menyebutkan nama author yang hebat tidak akan pernah habis... Tapi saya yakin pasti banyak author hebat yang akan terlahir kembali karena semua nya itu dimulai dari nol.

So, buat mantan ataupun masih silent reader ayolah mulai menulis.. tidak ada ruginya kok, siapa tau apabila kalian mencoba menulis merupakan hobi terpendam kalian :)

Kritik, Saran, maupun Review bisa anda berikan kepada saya.

Dan Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk mampir.

Akhir kata bye-bye

Nathan out