Cinta Pandangan Pertama


Disclaimer © Masashi Khisimoto

Main Pairing: Naruto - Sakura


Inspirated By:

~ Song: Ungu - Cinta Dalam Hati

~ Book: Charon - 3600 Detik


Happy Reading, Friends

CHAPTER 1


Sakura sedang berlari-lari ke sekolah barunya yang ada di dekat rumah. Dia tuh hari ini seneng banget, soalnya dia udah naek ke kelas 1 SMA di SMA Konoha. Enak ya... baru lepas seragam biru boo... Yep.. Akhirnya sampe juga nih di sekolah SMA Konoha, sebenernya sih Sakura udah sekolah disini dari SMP jadi dia udah lama kenal sama sekolah ini.

"Sakura!" Kata Hinata dan Ino bersamaan. Mereka berdua udah nungguin Sakura dari tadi pagi jam enam.

"Sakura, lo gak lupa sama janji kita pas sebelom libur panjang kemaren kan?" Tanya Ino sambil mengingatkan janji yang mereka buat.

"Tenang aja gue inget kok. Nanti siang lo berdua mau nyirem gue karena gue ultah kan, hari ini..." Jawab Sakura lengkap.

"Hehehe... lo jangan marah dong Ra, lo juga udah sepakat kan?" Tanya Ino lagi.

"Gue gak marah koq, siapa yang bilang gue marah?" Kata Sakura protes.

"Hahaha yaudalah lo berdua jangan berantem, pokoknya lo jangan lupa sama janji kita ya Ra!" kata Hinata menengahi. Soalnya Hinata emang pendamai-orangnya.

"Siip deh Ta…. Yaudah masuk kelas yuk, entar telat loh!" kata Sakura mengakhiri pembicaraan.

Sakura, Ino, dan Hinata itu udah sahabatan dari TK, jadi wajar ajalah kalo mereka bertiga akrab banget. Sakura punya kakak laki-laki namanya Neji yang lebih tua setahun darinya. Dia tinggal dirumah yang sederhana aja kok, orangtuanya sangat menyayangi Neji dan Sakura. Sedangkan Hinata anaknya pejabat yang cukup terkenal di Konohagakure, jadi kita gak heran kalo rumah Hinata tuh gede banget, ada kolam renangnya pula! Gak nyesel deh jadi Hinata, sayangnya Hinata anak tunggal. Tapi Hinata gak sedih kok karna gak punya saudara seperti Ino dan Sakura. Kalo Ino laen lagi, dia punya adik tapi perempuan, namanya Temari. Dia tinggal pas disebelah rumah Sakura jadi mereka sering nginep, maen sampe malem. Orangtua mereka bertiga juga udah saling kenal, jadi gak heran kalo mereka boleh gila-gilaan sampe malem.

"Ra, kakak lo kan jadi ketua OSIS di sekolah ini, tapi kok dari atdi gak keliatan batang hidungnya sih?" Tanya Ino penasaran.

"Ye... lo naksir emang sama kakaknya Sakura?" Goda Hinata pada Ino.

"Enak aja lo Ta, gue gak mungkin lah suka sama kak Neji, lagian setau gue dia kan lagi pacaran sama Tenten, anak kelas XI-2 IPA 1. Emang sih gue akuin, kak Neji tuh cakep, pinter, baik, ketua OSIS lagi. Siapa coba yang gak bakal naksir sama dia kecuali Sakura?" Elak Ino.

"Ngomong-ngomong Ra, kakak lo kelas XI berapa sih?" Tanya Hinata sambil melirik menang ke arah Ino.

"Kalo gak salah XI-2 IPA 2. Taulah, gue gak pernah tanya sama kakak gue. Emang kenapa lo tanya-tanya?. Apa jangan-jangan, lo naksir ya sama kakak gue? Tenang aja lagi, gue pasti bantuin lo kok." Kata Sakura enteng.

"Yeee... nagrep lo!" Teriak Ino dan Hinata sambil melempar penghapus ke arah Sakura.

"Ampun-ampun, yaudah, masuk kelas yuk entar telat lagi. BTW, kita 1 kelas kan?"

"Iyelah.. kan kita udah kayak perangko sama amplop.. gak bisa dipisahin" Kata Ino bangga.

Mereka pun berjalan ke kelas X-2 dan ambil tempat duduk tepat di tengah-tengah kelas. Kelas ini cukup besar karena muridnya ada empat puluh lima orang dan ada cowok dan cewek. Tak lama kemudian wali kelas mereka, pak Shikamaru sang guru fisika datang untuk mengabsen dibantu oleh sang ketua OSIS, Neji. Nama mereka dipanggil satu-satu lalu maju kedepan kelas untuk memperkenalkan diri. Setelah selesai, pak Shikamaru menjelaskan tentang MOS selama tiga hari. Pak Shikamaru ternyata sangat ramah dan sabar dalam menjelaskan tentang MOS itu.

"Ya, sampai disitu dulu penjelasan saya, selanjutnya akan disampaikan oleh Neji, ketua OSIS SMA Konoha ini. Silahkan Neji.." Kata pak Shikamaru sambil mempersilahkan Neji untuk maju kedepan kelas.

''Jadi seperti yang tadi pak Shikamru jelaskan, bahwa sesudah MOS selesai tiga hari lagi, kita akan mengadakan camping penutupan MOS di Puncak selama empat hari tiga malam. Saya sarankan kalian membawa tas jangan yang terlalu besar, dan jangan lupa bawa jaket, topi, jas hujan, dan senter untuk kegiatan hiking di hari kedua nanti di Puncak. Daftar acara selama kalian di puncak akan dibagikan besok oleh wali kelas kalian. Dari kakak kelas yang ikut hanya pengurus OSIS saja, termasuk saya. Sedangkan dari guru. hanya ada enam orang yaitu wali kelas X1-X6. Baiklah hari ini penjelasan cukup, terima kasih" tutup Neji.

"Terima kasih Neji, sekarang kamu silahkan kembali kekelasmu" Kata pak Shikamaru.

"Pagi, pak. Saya permisi" Balas Neji sambil melangkah meninggalkan kelas adiknya itu.

Setelah Neji keluar kelas, pak Shikamaru masih nyerocos aja didepan kelas sambil menerangkan peraturan-peraturan sekolah. Hinata, Ino, dan Sakura sampai ngantuk mendengarnya. Untungnya tak lama bel pulang berbunyi, tapi itu tandanya... Sakura akan disiram, TIDAK! teriaknya dalam hati. Ternyata Ino dan Hinata sangat lengkap dalam mempersiapkan "Ramuan Cinta" untuk Sakura dalam rangka ulang tahunnya. "Ramuan Cinta" itu baru dibuat kemarin malam oleh Ino dan Hinata, mereka mencampur coca-cola, fruit tea, fanta, dll dengan telor dan tepung tentunya. Sakura langsung kabur begitu melihat apa yang dibawa oleh kedua sahabatnya itu.


Fiuhhh... akhirnya, selesai juga acara menyiram "Ramuan Cinta" buat Sakura. Gak nyangka juga, ternyata Sakura basah kuyup dari ujung rambut sampe ujung kaki gara-gara ulah kedua sahabatnya itu. Gak bisa disangka juga ternyata Neji juga ikut-ikutan nyirem Sakura sama Tenten, ceweknya.

"Kak, udah dong nyiremnya, baju gue udah basah semua nih, gak liat apa?" Omel Sakura pada kakaknya.

"Hehehe.. iya deh, kan gue baek.." Balas Neji enteng.

"Yaudah, sana gih, bersih-bersih di WC. Entar ketauan sama KepSek gimana?" Komentar Tenten khawatir.

"Tuhh kak.. liat tuh kak Tenten aja masih perhatian sama gue. Gak kayak lo.. kakak yang gak perhatian sama adeknya sendiri" Kata Sakura sambil melirik sebal pada Neji.

Sakura pun segera lari ke WC bersama Ino dan Hinata. Ternyata kedua sahabatnya ini baiikkk bangett, mereka berdua udah bawain baju ganti buat Sakura. Beruntung ya Sakura bisa punya sahabat baik kayak gini, (jadi ngiri nih). 15 menit kemudian, Sakura sudah bersih dan keluar dari WC sekolahnya itu.

"Thanks ya Ta, No. Udah mau bawain baju ganti buat gue. Coba gak ada kalian, pasti gue udah kedinginan tau nggak" Kata Sakura lembut.

"Kakak lo tadi udah pamit sama kita berdua. Katanya mau nonton bioskop sama Tenten, jadi gak bisa nungguin lo" Ucap Ino cepat.

"Gue tau kok, mana mungkin kakak gue mau nungguin gue Cuma buat beginian yang gak penting" Balas Sakura sambil setengah berteriak.

"Udah dong, jangan bikin suasana jadi gak enak. Seharusnya kan kita seneng-seneng karena Sakura ulang tahun, bukan jadi berantem kayak gini" Hinata menengahi.

Akhirnya, Ino, Sakura, dan Hinata cabut dari sekolah, mereka emang udah janji hari ini bakal ke mall buat ngerayain ultahnya Sakura. Saat mereka sedang jalan-jalan di mall, tiba-tiba Sakura menabrak 2 cowok yang kelihatannya masih SMA.

"So... sori" Ucap Sakura terbata-bata.

"Lo tuh jalan pake mata dong, jangan pake dengkul" Omel salah satu cowok yang ditabraknya itu.

Sakura pun jadi terpancing emosi dan menantang cowok yang menjawabnya itu.

"Eh, gue minta maaf baek-baek ya, dan lo tuh juga salah, bukan gue aja. Nyadar dong, elo tuh yang jalan pake dengkul"

"Nyolot lo ya, brani lo sama gue? Lo tau gak gue ini siapa?"

"Iye, kalo gue nyolotin elo, emang kenapa? Lo gak suka? Emang lo siapa?"

"Naruto, udah, stop, lo jangan berantem sama cewek kayak gini. Kalo lo braninya sama cewek, namanya lo gak gentle tau" Kata cowok yang satunya lagi menengahi perkelahian antara Sakura dan cowok yang bernama Naruto itu.

"Tapi Sasuke, gue gak bisa lepasin nih cewek. Gue udah kesel banget sama dia" Balas Naruto dengan mimik wajah sebel pada Sasuke.

"Yaudalah anggep aja dia tadi salah ngomong" Bela Sasuke.

Sedangkan Naruto berpikir apakah akan melepas cewek ini apa enggak, Sakura sudah siap-siap jika cowok yang bernama Naruto ini akan memukul atau ngapa-ngapain dia. Akhirnya karena bujukan Sasuke, Naruto melepaskan Sakura.

"Oke, kali ini lo gue lepasin. Tapi, kalo kita ketemu lagi, gak bakal gue lepasin lo bertiga. Lo harusnya ngomong trima kasih sama Sasuke, karna dia yang udah nahan gue, coba kalo gak ada Sasuke, udah gue apain lo" Kata Naruto panjang lebar.

Saat Sakura akan membalas Naruto, Hinata buru-buru menahan Sakura dan mengajaknya pergi dari situ. Ino pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kejadian itu. Ino pun langsung minta maaf lagi pada kedua cowok tadi.

"Yang tadi gue minta maaf ya, temen gue kalo emang urusan marah, dia paling cepet kepancing emosinya" Ucap Ino pada Sasuke dan Naruto.

"Gak apa-apa kok. Temen gue juga salah, gak liat kalo didepan ada orang" Balas Sasuke ramah.

"Sas, kok lo salahin gue gitu sih?" Omel Naruto.

"Udahlah, jangan Cuma gara-gara masalah sepele gini, lo besar-besarin" Jawabnya menengahi.

Ino pun geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua cowok ini, sampai ia ingat ia telah ditinggal kedua temannya.

"Gue tinggal dulu ya, mau nyusul temen gue" Ucap Ino sambil setengah berlari.

Cowok yang bernama Sasuke itu pun, mengacungkan kedua jempolnya kearah Ino, lalu ia mengajak Naruto untuk pergi dari tempat itu. Di perjalanan, Naruto bertanya kesal pada Sasuke kenapa menahannya untuk memukul cewek itu. Sasuke diam, tidak menjawab pertanyaan Naruto. Matanya tetap lurus kedepan, tiba-tiba Naruto mengagetkannya.

"WOI!"

"Astaga, lo tuh bikin gue kaget aja ya" Ucap Sasuke yang masih kaget.

"Habis, lo diem aja sih dari tadi. gue pikir lo kesambet setan tau gak" Balasnya jahil.

"Sialan lo... gue gak mungkin kesambet setan, lagian tadi gue cuma bengong doang. Lo tuh, pikirannya negatif amat ye sama sahabat lo sendiri" Kata Sasuke sebal.

Akhirnya mereka berdua malah bercanda di tengah mall tersebut. Mereka juga sama kayak Sakura, Ino, dan Hinata, udah sahabatan dari kecil. Naruto dan Sasuke anak tunggal. Tapi karena kedua orangtua Naruto sudah meninggal, ia tinggal di tempat kos milik Kakashi Hatake. Kakashi sangat baik pada Naruto. Ia tahu bahwa Naruto kehilangan orang tuanya saat ia masih bayi, karena dulu Kakashi adalah mantan murid ayah Naruto, ia pun dititipi Naruto oleh kedua orang tuanya. Kakashi juga sudah menganggap Naruto seperti adiknya sendiri. Naruto dan Sasuke sekarang kelas X di sekolah yang sama yaitu SMA Konoha. Saat bertabrak dengan Sakura tadi, mereka tidak memakai seragam sekolah, jadi Sakura tidak mengenalinya sebgai anak SMA Konoha. 3 jam kemudian...

"Ra, No.. pulang yuk, udah malem nih, liat deh, udah jam setengah delapan nih. Besok kita ada pr mat 4 lembar bolak balik" Kata Hinata khawatir.

"Yaudah deh, kita pulang. Gue juga belom buat soalnya. Lo berdua gue anterin aja ya, udah malem soalnya. Gue takut ada apa-apa sama kalian" Balas Sakura cepat.

"Oke deh. Thanks ya Ra" Ucap Ino senang.

"Gue juga, thanks" Ucap Hinata.

"Sama-sama. Yok kita langsung aja ke parkiran" Ajak Sakura kebawah, untuk mengakhiri pembicaraan.

Lima menit kemudian, mereka udah ada di mobil sedan hitam Sakura yang baru dibeli sama bokapnya Sakura kemaren. Mereka seneng banget bisa dianter pulang sama Sakura. Lumayan, itung-itung irit ongkos pulang. Sakura menyetir mobil sangat cepat, jadi mereka berdua cepet juga sampe rumah masing-masing. Dua puluh menit kemudian, Sakura sudah sampai dirumahnya, ia capek banget gara-gara kejadian "nabrak" tadi.

"Lho, kamu baru pulang sayang? Dari mana aja kamu?" Tanya bundanya penuh khawatir.

"Tadi abis pulang sekolah trus langsung pergi ke mall bun, jadi gak pulang dulu kerumah. Ngomong-ngomong kak Neji udah pulang belom bun? Katanya tadi dia nonton sama Kak Tenten kan?" Sakura balik bertanya pada bundanya.

"Udah dari tadi kok, dia pulang duluan. Sekarang lagi dikamarnya, lagi main PSP. Yaudah, kamu mandi gih, jangan lupa pakai air hangat biar gak dingin. Entar abis mandi kamu turun ya, makan dulu. Tadi bi Chiyo udah buatin sate ayam kesukaan kamu. Tuh uda ada di meja makan" Kata Bunda lembut.

"Beres bun. Entar pokoknya Saku bakal turun kok, kebetulan lagi laper juga bun, tadi makan cuma sedikit" Goda Sakura jahil pada bunda sambil naik ke atas.

10 menit kemudian, Sakura sudah selesai mandi dan turun ke bawah buat makan sate ayam yang tadi udah dibuatin sama bi Chiyo. Bi Chiyo udah kerja dirumah Sakura dari Neji belom lahir, jadi bi Chiyo tuh udah kayak saudara mereka sendiri. Kalo mereka pergi, pasti bi Chiyo diajak, pokonya udah kayak anggota keluarga mereka sendiri deh.

"Bi Chiyo, bunda, Saku makan ya" Katanya menawarkan.

"Iya sayang" Balas bunda sambil nonton sinetron sama bi Chiyo.

"Iya non, makan aja" Balas bi Chiyo setelah bunda yang sambil nonton sinetron juga.

'Dasar, bi Chiyo sama bunda gak ada bedanya, sama-sama suka nonton sinetron. Apa bagusnya sih? cuma menang di ekting doang kan? Dasar, bunda sama bi Chiyo ga bisa dibedain' pikir Sakura dalam hati.


"Bun, yah, bi Chiyo. Saku sama kak Neji berangkat dulu ya" Teriak Sakura sambil melangkah pergi ke pintu keluar rumahnya.

"Hati-hati ya, jangan sampe ketiduran dikelas Ra.." Bunda menasehati Sakura.

"Beres bun.. dada.." Katanya sambil menyempatkan diri mengecup ia pengen naik mobil sendiri, tapi ayah belom ngasih ijin. Terpaksa deh harus sama kak Neji. Hari ini, hari terakhir MOS di sekolah, pasti hari ini pulang cepat, pikir Sakura. Karena pipi bunda.

Sakura berangkat sekolah naik mobil dianter Neji. Sebenernya masih ngantuk, Sakura pun terdidur di mobil Neji sampai didepan sekolahnya.

"Ra, bangun dong, udah sampe skul nih, gue mau parkir mobil dulu" Ucap Neji sambil menggoyang-goyangkan tubuh Sakura.

"Iya iya.. gue turun sekarang, tapi entar gue pulang sama lo lagi ya, jangan lupa" Balasnya sambil mengambil tas dan keluar dari mobil Neji.

Tak lama kemudian, ia bertemu dengan Hinata dan Ino di koridor kelas X. Mereka pun langsung pergi ke kelas mereka. Sambil nunggu bel sekolah, mereka ngerumpi dulu di kelas bareng sama anak-anak yang laen. Tanpa terasa bel pun berbunyi...

"Woi, bel udah bunyi tuh, balik yuk ke tempat duduk. Entar keburu pak Shikamaru dateng lagi" Kata salah satu teman.

Ternyata benar, tak lama setelah mereka kembali ke tempat, pak Shikamaru datang sambil membawa 45 kertas kecil. Sepertinya itu acara kegiatan selama di Puncak dan barang apa saja yang perlu dibawa. Kayaknya para pengurus OSIS telat mengetik, jadi baru dibagi hari ini.

"Berdiri" Kata ketua kelas X-2, Shino Aburame lantang.

Langsung semua siswa X-2 berdiri.

"Selamat pagi, pak" Kata mereka serempak.

"Pagi anak-anak. Hari ini bapak akan membagikan jadwal kegiatan kalian selama di Puncak dan barang yang perlu dibawa" Katanya singkat.

Ternyata pak Shikamaru ini orang yang doyan ceramah, buktinya ia ceramah hampir tiga jam. Padahal hanya untuk membahas acara kegiatan selama di Puncak. Gila, jangan-jangan dulu bapak sering buat pelanggaran kali ya, jadi disuruh buat surat permintaan maaf sampe dua lembar bolak balik. Setelah tiga jam diceramahi wali kelas, bel pulang pun berbunyi yang menandakan mereka boleh pulang.

"Anak-anak, jangan lupa besok kumpul di sekolah jam setengah tujuh pagi. Jangan sampai ada yang telat, kalo tidak akan ditinggal. Baiklah, silahkan pulang. Selamat pagi anak-anak" Kata pak Shikamaru sambil menutup pembicaraan.

"Pagi, pak" Jawab mereka serempak lagi.

Mereka pun langsung berhamburan keluar kelas untuk makan di kantin sekolah. kantin sekolah ini memang cukup luas, cukuplah untuk lima puluh orang yang makan di kantin. Biasanya anak-anak yang duduk di tengah adalah anak-anak yang populer atau yang kegenitan. Sakura cs juga langsung ke kantin untuk mengisi perut yang sudah keroncongan. Setelah kenyang ngisi perut, mereka bertiga langsung pulang ke rumah masing-masing.

"Duhh... kak Neji lama banget sih.. udah jam setengah dua belas nih.. gue kan belom siap-siap buat besok, tau" Kata Sakura sambil menjewer kuping Neji pelan.

"Auw... sakit.. iya iya.. sori tadi gue ada rapat OSIS bentar, buat besok" Balas Neji sambil memegangi kupingnya yang sakit.

Neji pun langsung mengambil mobil dan pulang ke rumah. Sakura hanya diam selama di mobil, begitu juga dengan Neji. Begitu sampai di rumah Sakura langsung keatas, kamarnya. Bunda sampai bingung melihat Sakura yang langsung melesat keatas. Saat ingin bertanya dengan Neji, Neji langsung angkat bahu. Makin bingunglah bunda.

"Neji, adikmu kenapa sih, kok kayaknya lagi bad mood gitu?" Tanya bunda penasaran.

"Tau tuh, tadi di mobil juga diem, gak mau ngomong" Balas Neji singkat.

"Bun, besok aku sama Saku perginya agak pagian, soalnya ada camping penutupan MOS empat hari di Puncak"

"Ohh... kok lama amat sampe empat hari?"

"Gak tau bun, padahal taon lalu cuma tiga hari. Aku sih cuma ikutin mau pengurus OSIS yang laen aja"

"Yaudah, kamu berangkat jam berapa besok?"

"Jam setengah tujuh pagi udah harus di sekolah bun, jadi paling berangkat jam enam lewat sepuluh dari rumah" Jawab neji yang langsung ke dapur untuk makan cemilan.

Jam sembilan malam... kira-kira Hinata sama Ino lagi ngapain ya? beres-beres gue udah selesai, barang-barang semua udah masuk tas. Cemilan, ah entar juga banyak yang bawa, minta aja sama mereka. Ribet amat. Paling mereka udah tidur, besok kan harus bangun pagi. Tiba-tiba bunda ngetuk pintu kamar Sakura.

"Sakura, kamu udah tidur belom?" Tanya bunda.

"Baru mau bun, kenapa?" Sakura balik bertnaya.

"Gak apa-apa. Cuma mau ngucapin selamat tidur aja kok"

"Oke bun. Met bobo juga" Jawab Sakura enteng.

Moga-moga besok di camp, gue ketemu cowok cakep.. Kan gue belom liat semua cowok yang ada di kelas X-1 sampe X-6. Siapa tau ada yang cakep. Who knows?.. Hihihi.. siapa tau juga Hinata sama Ino punya pikiran yang sama kayak gue.. Pikir Sakura dalam hati. Ia pun lama-lama tertidur pulas. Ternyata Neji pun punya pikiran yang sama. Moga-moga aja dalam camp itu, ia sama Tenten bisa makin mesra, atau misalnya Tenten jatoh, terus dia nolong... SO SWEET! pipi Neji pun memerah karna ngebayangin hal itu..

"Udah ah.. daripada kebanykan mikir. Mending gue tidur, siapa tau, gue mimpiin Tenten.. I love you, Tenten" Kata Neji setengah berbisik.


Aaaa... ini fic pertama yg author buatt, gaje bangett, jadi mohon maaf yg sebesar-besarnya klo mci ada kata'' yg ga nyambung sm sekali.. maklum, author mci amatiran. Tapi, gue terbuka kok buat kritik dan saran dr para pembaca atau pun dr author'' senior yg udah mau bca crita gue. Semoga crita bisa membuat pembaca terhibur, yah walaupun cma dkitt.. Oke deh, mumpung kalian udah baca, jgn lupa buat REVIEW ya... thank's =D