Love is Truth

chapter 1: pertemuan

"kamu siapa?" tanya seorang gadis bermata hitam pekat kepada seseorang di balik kabut putih itu

"aku adalah dirimu kan?"

"tidak mungkin!!" gadis itu terduduk tak percaya

"aku memang dirimu kan, miclyra?"

"aku tidak sepertimu! aku... aku.." gadis bernama miclyra itu mengeluarkan airmata dan membasahi pipinya

"aku tidak pernah melukai orang! aku.. tidak.. mau.. melukai.. orang..." katanya lagi dengan suaranya yang lirih, membuat kabut semakin tebal

"takdir adalah kenyataan yang tak dapat kau ubah, terima saja kekuatanmu itu." kata dirinya yang satu lagi, lalu pergi menghilang bersamaan hilangnya kabut itu

Konoha's Hospital

"ugh..." miclyra terbangun, dilihatnya sesosok laki-laki yang tengah duduk menunggunya

"sudah bangun ya?" tanya laki-laki itu

"siapa?"

"oh, perkenalkan, namaku Inuzuka Kiba, shinobi dari desa Konoha"

"aku di mana?"

"kamu sedang di rumah sakit konoha, umm, itu.. waktu aku lagi jalan-jalan aku melihatmu terjatuh pingsan, jadi, ya.. kubawa saja kau ke sini" kata Kiba gugup

"terimakasih" gadis itu menatap dalam-dalam mata anak Klan Inuzuka itu

"ah, tidak usah dipikirkan..." kiba memalingkan wajahnya yang memerah dan segera beranjak dari tempat duduknya

"sebentar lagi hokage akan datang, sebaiknya jaga sikapmu itu." kata Kiba segera pergi

"..." miclyra terdiam, beberapa saat setelah itu terdengar suara gaduh dari luar ruangan.

"pagi miclyra" sapa tsunade.

"..." miclyra hanya terdiam

"baiklah, perkenalkan namaku tsunade. aku adalah hokage di desa Konoha ini." tsunade memperkenalkan diri

"bisa kutahu siapa namamu?" tanya tsunade kembali

"umm,..."

"kiba! siapa namanya?!" tanya tsunade ke kiba

"ugh, aku juga gak tau!" kata kiba, seketika itu juga miclyra beranjak dari kasurnya dan membisikkan sesuatu ke telinga kiba

"um, godaime, nama anak ini miclyra.." kata kiba melirik miclyra

"ah, baiklah..! kiba, ikut aku sebentar" kata tsunade, dan mereka berduapun keluar ruangan itu, bertepatan dengan hal itu. di ruangan itupun tiba-tiba saja muncul kabut tebal.

"kenapa? apa kau sadar? laki-laki yang bernama Kiba itu akan menyusahkan ku!" kata dirinya yang lain

"pergi kau!! aku tak kenal dirimu!!" kata miclyra melempar apel ke dirinya yang lain itu

"kau belum juga bisa menerimaku sebagai kekuatanmu?"

"aku tidak mau!!" teriak miclyra

"dasar,!! butuh berapa kali aku menyiksamu dengan kekuatanku?" sebuah sinar hitam keluar dari tangan dirinya yang satu lagi itu

"tidaaak!!" teriak miclyra mengambil kunai, bersamaan dengan itu..

GUBRAK, pintu itu didobrak oleh kiba

"ada apa miclyra?" tanya kiba bersiap, dilihatnya miclyra memegang kunai dengan lengan terluka

"dia... selalu dia.." miclyra hanya berdiri dengan mata terbelalak sepeti melihat sesuatu

"miclyra!! sadarlah!" kiba memgangi pundak miclyra dan berusaha menyadarkannya

"kenapa..? harus aku...?" matanya mengeluarkan airmata yang terus mengalir

"..." kiba hanya bisa melihatnya tanpa bisa berbuat apa-apa

Hokage's Place

"sesuai yang kita bicarakan sebelumnya, jadi apa jawabanmu?" tanya Godaime

"kuterima misi ini!" kali ini Kiba yakin sekali

"fufufufu... apa alasanmu menerima misi kali ini? kau bisa saja menolaknya karena beresiko tinggi kan? misal kau tidak mau, bisa kugantikan dengan kakashi atau tenzo."

"karena aku sudah bertekad!" kata kiba

"kau yakin? hanya tekad?"

"..." kiba tertunduk

"yah, apapun alasanmu itu tak masalah.. baiklah! Inuzuka Kiba kau ditugaskan dalam misi kali ini!" kata tsunade menegaskan

"terima kasih banyak, Godaime!" kiba lalu pergi dari tempat itu

Konoha's Hospital

"apa kau baik-baik saja miclyra?" tanya kiba

"tidak apa-apa... hanya saja... aku agak sedikit merasa tidak enak padamu."

"kenapa?"

"ah, sudah beberapa hari ini aku merepotkanmu" kata miclyra

"ah, tidak apa-apa kok..! oh, ya nanti siang kau sudah boleh keluar rumah sakit lho.." kata kiba, cewek berambut hitam itupun malah kaget mendengarnya

"ada apa? bukannya bagus kau cepat keluar dari rumah sakit?" tanya kiba

"bukan.. hanya saja... aku takut kalau.."

"tidak apa-apa! kan ada aku ini! hehehehe..." kata kiba tersenyum

"..."

"oh, ya... untuk semetara kau akan tinggal di tempat hokage" terang kiba

"kau tahu? aku ini memiliki kekuatan segel Kegelapan..!!" kata miclyra keras

"aku sudah tahu itu...!!" kata kiba memegang wajah miclyra

"lantas, kenapa kau mau menolongku?! bukankah itu sama saja mempertaruhkan nyawa?!" miclyra melepaskan tangan kiba dari wajahnya

"justru karena itulah aku mau menolongmu dan menerima misi ini!!" kata kiba makin keras lalu berdiri

tok, tok.. suara ketukan pintu kamar bernomor 96 itu

"maaf, mohon jangan ribut di rumah sakit" kata seorang kunoichi medis

"ah, ya.. maafkan kami.." kata kiba mengangguk minta maaf

"sudah kubilang, kau tak perlu menolongku!" kata miclyra

"tidak apa-apa kalau harus sampai mempertaruhkan nyawa.." kata kiba menatap tajam ke arah miclyra lalu pergi

"... dasar bodoh!" gumam miclyra

Hokage's place

"selamat datang miclyra!" sambut tsunade, miclyra hanya terdiam sementara kibapun juga terdiam

"ayolah... jangan muram begitu, kalian berdua ini" kata tsunade mencoba mengembalikan suausana

"kamarnya sudah siap" kata shizune masuk

"nah, shizune, antar miclyra ke kamarnya, aku mau bicara dengan kiba" kata tsunade

"baiklah kiba, bagaimana perkembangannya?" tanya tsunade

"sejauh ini tak ada masalah" jawab kiba

"baguslah, kau boleh pergi." kata tsunade

"umm, maaf, sampai kapan ia akan terus dibeginikan?" tanya kiba

"ada apa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?"

"tidak, hanya saja..."

"dia akan terus di sini sampai kekuatannya itu diambil" kata tsunade

Miclyra's room

"terima kasih.." miclyra mengangguk terima kasih

"ah, ya.. sama-sama" shizune juga

"kalau ada apa-apa tolong panggil saja saya, saya ada di kamar sebelah" kata shizune

"iya.." shizune lalu pergi

tok,tok, seseorang mengetuk pintu itu

"silahkan masuk"

"miclyra..." kiba masuk, miclyra hanya terdiam terduduk di kasur

"maafkan aku atas sikapku yang tadi, ya!" kata kiba agak malu-malu

"nah, sekarang apa yang kamu inginkan? makan? minum? jalan-jalan?" tanya kiba

"aku mau kau tidak menolongku" kata miclyra

"apapun yang kau inginkan akan kukabulkan, tapi, untuk yang satu itu tidak akan pernah kukabulkan" kata kiba

"kalau begitu, keluar dari kamarku" kata miclyra

"baiklah-baiklah.. tapi nanti sore aku harap kau mau jalan-jalan" ajak kiba. miclyra tak bisa menjawabnya, kibapun pergi dari tempat itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"ini adalah tempat favoritku.. hehehe!" kata kiba santai

"di hutan seperti ini?" tanya miclyra melihat-lihat

"ya, biarpun ini di hutan, tempat enak seperti ini ada banyak lho.." jelas kiba

Grosak! suara dari semak-semak

"kiba? kau dengar?"

"dengar apa?"

"ah, tidak.. umm, anu.. aku mau pergi dulu, jangan ikuti aku ya!" kata miclyra, mungkin buang air kecil pikir kiba.

"siapa di sana?" tanya miclyra mengeluarkan kunai

shuut! 2 buah shuriken meluncur, trang! kunai miclyra pun tertancap di pohon

"hallo, bocah kecil.." seorang pemuda berkacamata dengan tuannya yang sedang bersama ular besar itu

"siapa kalian?" tanya miclyra

"dia tuan orochimaru, saya yakushi kabuto" terang pemuda berkacamata itu

"mau apa kalian?!" tanya miclyra

"yang kami inginkan adalah kekuatanmu.." kata kabuto

"lawan dulu aku!" kata miclyra mengeluarkan kunai lagi

sret, kabuto mendekat, miclyra menghindar, namun orochimaru sudah tepat ada dibelakangnya

"selamat tinggal bocah!" kata orochimaru

DHUAR!!

kiba mendengar ledakan dari arah timur, dengan segera ia berlari menuju tempat itu

setelah beberapa lama kiba berlari, ia melihat sesosok perempuan yang ia kenal, miclyra

"miclyra!!" kiba mendekati miclyra, miclyra yang berlumur darah itu sedang berdiri tegap

"lagi-lagi aku nyaris membunuh... membunuh..." miclyra menangis, namun ia tetap berdiri tegap, kiba lalu memeluknya erat-erat

saat memeluknya, kiba melihat mayat ular besar

"orochimaru?!" kiba kaget, seketika ia menggendong miclyra lalu pergi menuju kantor hokage dengan kecepatan penuh.

to be continue...

gimana? gimana? kibaxmiclyra? biar pemula tapi bagus kan? hehehe... tunggu saja kelanjutannya!!