Disclaimer: Sket Dance © Shinohara Kenta-sensei.
Warning!
Hanya terinspirasi dari anime Tamako Market episode 11^^ Aneh, Gaje, AU SANGAT! typo, mungkin, OC^^ Disini, Housuke bisa bicara seperti manusia^^ Alur ceritanya di ubah. Tapi sedikit di samain, biar.. Yah, biar sreg aja lah~(?)
Rated: T.
Category: Romance, Hurt/Comfort, Drama.
Miwa Lucifer present,
I can't believe that Girl is a Princess
-oOo-
Gadis itu terbangun dengan rambut yang berantakan. Gadis pirang itu duduk dipinggir kasurnya dan membuka tirai kamarnya. "Sudah siang, rupanya." Gumam gadis itu. Gadis itu berbalik dan menuju kamar mandi guna membersihkan tubuhnya.
Kurang lebih setengah jam kemudian, ia keluar dengan mengenakan handuk yang membalut tubuhnya. Kemudian ia mengambil seragamnya dan mengenakannya. Gadis itu turun kebawah dan izin untuk berangkat.
"Himeko-sama, kau tidak sarapan?" Seorang gadis berkulit putih berambut coklat.
"Eh, Yuu-chan, maaf, aku hari ini tidak sarapan dulu.." Jawab Gadis itu.
"Kenapa?" Tanya gadis yang bernama Yuu.
"Aku sudah terlambat, Yuu-chan. Aku akan berangkat." Jawab gadis pirang itu.
"Himeko-sama, bawa saja bekal ini. Sudah kusiapkan sedari tadi." Yuu memberikan bekal itu kepada gadis berambut pirang itu.
Gadis itu menerima kotak bekal itu dan memasukkannya kedalam tasnya. "Terima kasih, Yuu-chan." Gadis itu berjalan kedepan pintu dan diikuti oleh Yuu. "Aku berangkat!"
"Hn." Yuu membungkuk guna memberi hormat kepada 'puteri' yang ada didepannya. "Hati-hati, Himeko-sama!"
Ia berjalan dari rumahnya menuju sekolah tempatnya belajar. Setelah ia sampat sekolah, ia langsung meletakkan tasnya di bangku miliknya dan segera pergi menuju ruangan klubnya.
Pintu dibuka. Gadis berambut pirang itu memasuki ruangan klub tempatnya biasa bersama. "Astaga, ruangan ini berantakan sekali!" Gadis itu mengeledahkan pandangannya ke seluruh sudut diruangan. "Kemana Switch dan Bossun?"
Gadis itu membereskan satu persatu sampah dan benda lain yang mengganggu pemandangan. Sekitar 45 menit kemudian, gadis itu selesai membereskan ruangan klub itu. Tak lama, datanglah dua orang yang sudah sangat dikenalinya.
"Kalian terlambat, Switch, Bossun!"
Tanpa bicara panjang lebar, Switch dan Bossun segera masuk keruang klub mereka. "Himeko, buatkan aku teh!"
"Iya." Tanpa membantah, Himeko langsung membuatkan teh untuk Bossun.
"Oh, Himeko-chan,"
Himeko menoleh kearah Housuke. "Ha? Kau panggil aku apa, tadi?"
"Himeko-chan. Ada apa? Kau tidak suka?" Tanya Housuke.
"Jelas! Aku tidak suka dengan panggilan 'chan' itu, Housuke-chan." Ledek Himeko. "Sudah, aku akan membuatkan teh untuk Boss— ah, telfon? Dari siapa ini?" Lalu Himeko mengangkat telfonnya sambil membuatkan Bossun teh. "Oh, Yuu-chan? Hn. Aku ada di sekolah. Hn. Ahaha, tidak, tidak usah difikirkan. Hah? Haha.. Kau terkadang suka aneh, Yuu-chan. Hn. Hn. H— Apa!? Se-sebaiknya jangan datang kesini, Yuu-chan!"
Beberapa saat, Gadis itu terdiam. Bossun dan Switch menoleh kearahnya. Housuke juga. Lalu, Gadis itu membuka suaranya. "Hn.. Ba-baiklah, a-aku mengerti. Hn." Gadis itu berkata dengan nada yang lesu. "Hn. Iya, aku mengerti, Yuu-chan. Apa!? Ti-tidak mungkin! Yu-Yuu-chan? Yuu-chan? Hei, Yuu-chan?"
"Ada apa, Himeko?" Housuke bertanya kepada gadis bernama Himeko itu dan bertengger di kepalanya. "Apakah ada masalah dengan Yuu-sama?"
"Hm.. A-aku tidak tahu pasti, Housuke-chan.."
[Skip]
Himeko terlihat sedang bengong saat pelajaran sedang berlangsung. Akhirnya, ketika bel berbunyi di sore hari tanda jam sekolah sudah usai, ia segera merapihkan buku-bukunya dan segera pulang.
Diperjalanan pulang, ia hanya terdiam. Entah apa yang difikirkannya. Setelah ia sampai dirumahnya, ia segera menuju ke kamarnya guna beristirahat. Namun tidak bisa. Karena ia masih mengingat kalimat Yuu tadi ketika ia di ruang klub.
"Pangeran akan menghubungimu, Himeko-sama. Pastikan Housuke bersamamu."
Ya, kini Housuke telah berada dirumah dan dikamar Himeko. Himeko yang sedari tadi duduk, kini ia berdiri dan membuka tirai jendela kamarnya. Ia berdiri terdiam disitu dan memandangi pemandangan sore.
Pintu kamar Himeko diketuk sebanyak tiga kali. Seseorang berada didepan pintu itu. "Himeko-sama, apakah Housuke pulang bersamamu?"
"Hn." Jawabnya singkat. "Hei, Yuu-chan, apa sebaiknya pangeran itu tidak usah menghubungiku saja, ya?"
"He? Kenapa?" Tanya Yuu dari luar kamar Himeko. "Apakah Himeko-sama belum siap bertemu dengannya? Tapikan, itu hanya lewat perantara.."
"Entahlah," jawab Himeko. "Aku tidak tahu. Kita lihat saja nanti."
"Begitu. Oh, Himeko-sama, aku ingin meminjam Housuke." Kata Yuu. "Aku mendapat surat dari pangeran, kalau ia akan menghubungi kau dan yang lain disini. Sekarang."
"Oh, begitu. Housuke-chan," Ucap Himeko. Lalu Himeko membuka pintu kamarnya dan berjalan keluar. "Yuu-chan, apakah yang lain juga akan melihatnya?"
"Melihat? Melihat apa?" Yuu bertanya sambil menyilangkan kedua tangannya didepan perutnya.
"Pangeran. Apakah semua, maksudku, teman-temanku dapat melihat pangeran?" Jelas Himeko.
"Oh, tentu. Pangeran adalah orang yang baik. Baik, Himeko-sama, kau bisa memanggil teman-temanmu, kalau begitu."
"Uh." Lalu, Himeko menelfon mereka satu per-satu. (Bossun, Switch, Saaya, Yabasawa, Shinzo dan Momoka.) "Yosh, katanya mereka bisa datang."
"Bagus." Tak lama, mereka (nama yang diatas) datang dan duduk di tempat masing-masing. "Teman-teman, selamat datang. Himeko-sama, apa kau siap?"
"A-ah. I-iya. Aku siap." Jawab Himeko.
Lampu dimatikan. Mereka duduk di banggku yang disediakan dan menutup tirai ruangan. Mata Housuke bercahaya. Layaknya sebuah in-focus di sekolahan. Lalu menampilkan seorang lelaki muda berkulit putih dan berrambut hitam.
"Hai, Housuke, Yuu. Apa kabar kalian? Sudah lama aku tidak mendengar kabarmu."
"Oh, hai, pangeran. Ini adalah Hime Onizuka. Dialah orang yang aku ceritakan padamu."
Saaya terperanjat. "Hime Onizuka.."
"Itu hanya dibalik saja, namanya.." Jawab Bossun.
"Hai, Hime-sama. Namaku Lerin Houston. Senang berkenalan denganmu. Kudengar, kau merawat Yuu dan Housuke, ya? Terima kasih banyak."
"Ah, hai, pangeran. Sama-sama." Jawab Himeko tersenyum.
"Aku akan mengunjungimu untuk.."
"Oh, sistemnya rusak lagi? Kurasa ada yang salah,"
Lalu Momoka berdiri dan menyalakan lampu. Momoka menoleh kearah Himeko dan Yuu. "Jadi.. Itu artinya,"
"Himeko akan menjadi seorang puteri dan menikah dengan pangeran.." Saaya melanjutkan kalimat Momoka.
"Dan.. Tidak akan kembali lagi?" Tanya Bossun. "Apakah kau tidak akan kembali lagi?"
Himeko menundukkan kepalanya. Membuat poni-nya menutupi sebagian wajahnya. Lalu ia mengangkat kepalanya dan tersenyum ke arah Yuu. "Yuu, aku fikir, kau salah orang. Aku fikir, aku bukanlah puteri yang dia cari.."
"A-apa yang kau bicarakan, Himeko-sama? Kau adalah calon yang cocok dengan pangeran!" Ucap Yuu.
Himeko berjalan perlahan keluar dari ruangan klub-nya. "Himeko.." Ucap Yuu pelan. Dan itu membuah Housuke menoleh kearahnya. Karena hanya Housuke-lah yang mendengar Yuu berbicara.
-oOo-
Ketika dirumah, Himeko memperlihatkan medali yang ia dapatkan ketika poling orang nomor satu di sekolah waktu itu. "Lihat ini, Yuu-chan! Aku mendapat medali ini!"
"Itu bagus, Himeko sama.." Jawab Yuu ketika melihat medali yang ditunjukkan oleh Himeko.
"Sesudah makan malam, aku ingin tidur.." Himeko tersenyum. "Ya! Aku sudah selesai."
Himeko naik ke atas menuju kamarnya dan berhenti didepan pintu. "Aku fikir, aku bukanlah orang yang cocok untuk pangeran itu.." Lalu ia membuka pintu kamarnya dan masuk kekamarnya.
Keesokan paginya, ia berdiri didepan jendela kamarnya lagi. Ia segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, ia mengenakan pakaian bebas. Karena kebetulan, hari ini adalah hari Sabtu. Jadi, sekolah libur.
Ia turun kebawah dan mendatangi meja dandan kecil di dekat dapur. "Hm.. Mungkin aku akan meletakkan medaliku disini saja.." Lalu ia membuka laci kecil di meja itu.
"HILANG!" Ia berteriak sangat kencang. Membangunkan Yuu dan Housuke yang sedang tertidur. Ia berlari keluar rumah dan mencari-carinya.
"Ada apa, Himeko?" Tanya Bossun yang ketika itu berencana datang ke rumah Himeko. Beserta Switch, Momoka dan Saaya.
"Hilang!" Ia menjawab pertanyaan Bossun sambil berlari bolak-balik.
"Apanya yang hilang?" Tanya Saaya.
"Medaliku!" Jawabnya lagi dengan adegan yang sama. Ia menuju gang kecil di dekat rumahnya. "Ah! Medaliku hilang!"
"Sudahlah, Himeko.. Aku akan memberikan salah satu medaliku. Akukan punya dua." Ucap Switch.
"Terima kasih. Tapi itu tidak ada artinya karena bukan kategoriku!" Balas Himeko.
"Permisi, apa kau mencari ini?" Tanya seseorang dibelakangnya.
Himeko menoleh dan terbelalak sedikit. Begitu juga dengan Yuu, Housuke, Bossun, Momoka dan Saaya. Juga Switch. "Me-medaliku!"
TBC
-oOo-
A/N: haha.. Bagaimana dengan fiksi terbaruku? Aneh? XD ya, aku tahu itu.. X'D ini hanyalah sebuah cerita yang muncul karena terinspirasi dari anime Tamako Market^^ jadi, aku butuh saran dan komentarnya XD
Satu review, sama dengan semangatku!^^
Miwa Lucifer.
