I'M (NOT) A MONSTER
© mayunaiise
BIGBANG Fanfiction
All members of YG Family in contract with YG Entertainment
Warnings:
maybe OOC,
maybe shounen-ai/ yaoi/ boyslove in the next chapter.
Don't like, Don't read.
Playlist:
BIGBANG - Monster
Sebuah kemajuan ilmiah dan teknologi yang disalah gunakan. Dimana semua orang menjadi haus akan kekuasaan dan rasa pemujaan terhadap diri sendiri. Ketika Bumi berubah dari tempat tinggal manusia menjadi tempat para manusia serakah lah yang dapat bertahan hidup. Dimana manusia tak ubahnya sama seperti monster.
North Pole, June 2112
Sebuah hamparan es yang tak terbatas. Hanya itulah yang dapat digambarkan. Hanya terdapat gunungan es dan es yang tebal yang tampak seperti daratan, tapi nyatanya itu hanyalah es yang terapung. Sebuah kubah putih besar—seperti eskimo raksasa dibangun diantara pegunungan es yang menjadi titik pusat dari daratan es mengapung itu. Dari luar memang tak nampak begitu spesial, seperti bola setengah lingkaran yang menangkup di atas pasir. Bagian luarnya yang keputih-putihan tampak seperti hantu jika disandingkan dengan langit gelap yang saat ini menyelubungi kutub utara.
Seorang pemuda berjalan memasuki lorong tembus cahaya yang mengerikan, jaringan labirin itu tampak dihiasi lembaran plastik tembus cahaya yang digantung pada untaian kabel-kabel kaku. Lantainya sebetulnya semu—hanya berupa es beku yang ditutupi dengan karpet agar tidak licin ketika ditapaki. Ia melewati ruang tamu utama dan kemudian beberapa tempat tidur serta toilet kimia.
Ruang utama atau ruang tengah kubah itu hanya berupa ruang lapang berbentuk lingkaran dengan dinding melengkung ke bawah hingga ke lantai yang berupa lapisan es yang keras. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling yang setiap lingkarnya terdapat lorong-lorong yang terhubung di satu titik yaitu ruang utama tersebut.
Pandangannya terhenti ketika ia melihat seorang pemuda berambut putih meringkuk di tengah-tengah ruang utama. Ia hampir akan menghampiri ketika sebuah tangan mencekal lengannya. Ia menoleh dan mendapati partner-nya lah yang menarik lengannya cukup keras.
"Jangan berani mendekatinya." Bibir merah muda itu bersuara, tangannya masih dengan keras mencengkram lengan pemuda dihadapannya. Ia kembali berbicara ketika dilihatnya pemuda itu mengerutkan kening, "Dia adalah 'makhluk' kesayangan Kapten."
Pemuda itu kembali mengalihkan pandangan ke depan ketika ia melihat pemuda yang meringkuk itu berdiri. Rambut putihnya yang lurus menutupi kedua matanya, dan model rambutnya yang seperti jamur itu membuatnya terlihat unik. Apalagi ia hanya memakai baju hitam tanpa lengan, yang membuat lengannya tampak pucat dan kurus. Ia tersentak ketika pemuda itu berbalik dan menatapnya, ia yakin pemuda itu sedang menatapnya walaupun rambut jamur itu menutupi kedua matanya. Ia bahkan tidak dapat berkedip, matanya seolah-olah mencari celah di antara rambut putih itu untuk dapat melihat mata dari pemuda itu.
Ia tersentak kembali ketika ia melihat sinar putih menyala—yang ia yakini dari mata pemuda itu. Dan kemudian pemuda itu menghilang.
"Dia… menghilang?" Ia merasa ragu untuk bertanya, tapi ia juga tak yakin ada orang yang dapat mengilang begitu saja seperti hantu.
"Tentu saja. Ia punya alat teleportasi jika kau ingin tahu, Oppa." Perempuan itu sudah menganggapnya bukan hal baru lagi. Karena nyatanya ia memang di rekrut terlebih dahulu sebelum pemuda ini.
"Kau sudah dapat melepaskan cengkramanmu sekarang, CL."
"Ups." CL—yang memiliki nama asli Chaerin sekaligus partner pemuda itu—melepaskan tangannya dari lengan pemuda itu . Ia merasa bersalah ketika ia melihat lengan pemuda itu berwarna merah ditempat yang ia cengkram tadi. "Maafkan aku, Seunghyun Oppa."
"TOP. Panggil aku TOP, CL. Apa kau lupa kita berada dimana. Seunghyun adalah namaku ketika masih menjadi manusia. Tapi sekarang, aku tak lebih dari sebuah monster."
Sebuah ruangan pengap yang terletak di paling ujung lorong itu memiliki ukuran yang lumayan luas. 5 tabung besar yang dapat memuat manusia dewasa berjejer rapi di sebelah kanan ruangan tersebut. Kabel-kabel berbagai ukuran berserakan di lantai dan bergelantungan di atap-atapnya. Sebuah panel listrik menyala berkedip-kedip di pojok ruangan. Pintu yang terbuat dari baja tebal itu berdecit ketika seorang perempuan membukanya. Ia berdecak pelan saat mengetahui objek yang dicarinya tidak ada. Ia meraih kursi besar yang memang terdapat di ruangan itu, lengkap dengan meja besar di depannya. Tangannya yang berhiaskan kuteks biru menyisir perlahan rambut pirang kecoklatannya yang menutupi sebagian mata. Kemudian beralih dengan mengambil sebuah gelang kecil di loker meja. Didekatkannya gelang itu di depan bibir merah tipisnya, kemudian menekan sebuah tombol merah kecil diatas gelang tersebut.
"GD. Kembalilah."
Lalu sebuah sinar seperti kilat bercahaya di tengah ruangan. Sebuah sosok pemuda berpakaian serba hitam muncul ketika sinar itu perlahan menghilang. Tak ada senyum dari bibir pucat ber-piercing itu, matanya bahkan tidak terlihat karena rambut putihnya menutupi hampir menyentuh ujung hidungnya. Tapi itu bukan berarti ia tidak dapat melihat perempuan yang sedang duduk di depannya. Ia tahu bahwa perempuan itulah yang tadi memanggilnya.
Perempuan itu—yang bernama Gummy, menatap GD (G-Dragon) yang sejak tadi tidak bergerak dari tempatnya muncul. Matanya meneliti dari atas hingga bawah dan tidak menemukan luka sedikitpun. Ia merasa khawatir jika pemuda itu akan kehilangan kendali karena ia merasa GD masih belum bisa mengontrol kekuatannya. Ia tahu GD adalah sosok yang paling disegani ketika berada di medan pertarungan, karena ia dapat dengan mudah membunuh lawannya. Dan karena itulah GD merupakan 'makhluk' kesayangan kapten mereka.
"Kau darimana saja?" Gummy menatap GD dengan tatapan yang teduh namun terkesan mengintimidasi. Ia sama sekali tidak suka pemuda yang sudah dianggap adiknya sendiri ini pergi tanpa izin darinya.
"Ruang utama." Sebelum Gummy bertanya lagi, GD sudah menyela. "Dan aku tidak melakukan apapun."
Gummy memicingkan matanya, berusaha mencari kebenaran dibalik perkataan datar pemuda itu. Dan ia merasa kali ini GD berkata benar.
"Kupikir kau pasti sudah tahu bahwa tinggal 2 minggu lagi pertandingan dimulai." Gummy memcoba membuka percakapan, walaupun GD masih tetap diam. Ia berusaha menarik perhatian pemuda itu. "Hadiah kali ini bukan berupa implant power lagi seperti pertandingan sebelum-sebelumnya. Ini adalah hadiah yang selama ini kau idam-idamkan." Dan berhasil, ia melihat kilat ketertarikan dari kedua mata dark brown GD.
GD berkata dengan suara rendah, "Jangan bercanda denganku, Noona."
Gummy tersenyum. "Aku tidak bercanda. Hadiah dari pertandingan ini adalah kebebasan. Freedom." Perempuan itu melihat GD mengepalkan kedua tangannya yang tertutup sarung tangan hitam. "Bukankah ini kesempatan yang bagus untukmu? Kau bisa bertemu kembali dengan keluargamu."
GD tersentak, ia ingat kenapa ia selalu berusaha untuk menang di setiap pertandingan. Karena ia ingin menjadi lebih kuat dan keluar dari kubah brengsek ini. Ia ingin melihat kedua orangtuanya, ia ingin bertemu mereka walaupun ia tidak yakin orangtuanya masih mengingatnya. Karena ia benar-benar berubah. Entah apa saja yang perempuan didepannya ini masukkan pada tubuhnya hingga ia merasa seperti bukan manusia lagi. Ia merasa bisa melakukan dan meremukkan apapun namun ia masih belum bisa keluar dari belenggu tempat ini. Tapi ia masih sedikit sangsi. Apakah hal itu benar? Dia akan bebas setelah memenangkan pertandingan ini?
"Aku berkata yang sebenarnya. Aku tak pernah berbohong padamu bukan?" Gummy berkata seakan mengetahui apa yang dipikirkan GD.
"Kenapa?" Bibir pucat itu berucap, "Kenapa tiba-tiba?"
Gummy tersenyum. "Mungkin karena kapten tahu kegigihanmu." Perempuan itu melayangkan pandangan ke sudut hitam di dalam ruangan. "Lagipula kupikir ini akan menjadi pertarungan yang sulit. Kapten kemarin membawa 4 'makhluk' dari luar. Dan tadi aku baru saja melihat salah satunya. Kupikir mereka sama tangguhnya denganmu." Ia kembali menatap GD. "Kau harus menang, Jiyong."
"Tentu saja, Noona." Seberkas api tanpa sengaja tercipta dari kedua tangan GD yang terkepal. Ia sangat berambisi untuk memenangkannya.
To Be Continue~~
Hajimemashite! Annyeong!
Salam kenal semuaaaaaaaaa #tebarbungakenanga
Saya newbie disini, tapi sudah mengenal dan menjadi reader FFn dari bertahun-tahun lalu.
Ini bukan FF pertama saya sih, tapi ini yang pertama saya publish :)
Jika ingin tahu cerita selanjutnya, saya minta review please~~ karena saya ingin tahu FF ini bagus atau tidak #pundung karena jujur FF ini terinspirasi setelah MV Monster Bigbang keluar kemarin xDD bahkan sejak masih jaman teaser mereka keluar, saya sudah punya plotnya, tapi bukan yang ini =,=a
Dan jika ada yang ditanyakan tanya saja di kotak review, karena aku yakin jika kalian baca FF ini bakal puyeng, saya aja puyeng nulisnya. Haha.
