Mr. Right

Chapter 1.

.

Kyuhyun hanyalah seorang berandalan sekolah, hingga pada suatu hari ia bertemu dengan Lee Sungmin dan jatuh cinta padanya. Namun mereka berbeda, jika diibaratkan warna, Kyuhyun adalah hitam dan Sungmin adalah si putih. Namun, apakah seorang berandalan seperti Kyuhyun dapat bersama dengan seorang berhati mulia seperti Sungmin?

.

KyuMin and Others.

.

YAOI, Typo s, Adult Scene.

.

Rate : T-M

.

.

.

Cho Kyuhyun hanyalah seorang berandalan sekolah yang sangat terkenal. Terkenal akan sifat bad boynya yang sangat luar biasa. Nyaris seluruh siswa perempuan Greyeong High School sudah ia tiduri, belum lagi hampir 12 kali dalam sehari ia memasuki ruang BK. Cho Kyuhyun adalah bad boy, namun semua wanita menyukai dan tergila-gila padanya. Entah apa yang ada di pikiran seluruh siswa perempuan di Greyeong hingga ingin ditiduri dengannya. Cho Kyuhyun tampan, adalah alasan ketiga. Cho Kyuhyun mempesona, adalah alasan kedua. Cho Kyuhyun adalah bad boy, adalah alasan pertama. Kebanyakan wanita menyukai bad boy, percayalah. Wanita akan lebih tertarik dengan seorang bad boy dibanding dengan seorang pria pendiam, sekalipun ia jenius.

Cara Cho Kyuhyun untuk mengajak wanita untuk tidur dengannya gampang saja, ia cukup memberikan smirk mesumnya, dan wanita itu akan langsung datang padanya dan memberitahukan jadwal dan tempat mereka. Ya, seperti saat ini..

"Jam 7 malam, di hotel Manhattan," bisik waita dengan dada sintal itu.

"Hyorin, kau lagi rupanya," jawab Kyuhyun dengan meremas dada sintal itu, membuat sang pemilik sedikit melenguh.

KRING.

Bel berbunyi pertanda istirahat akan selesai, Kyuhyun meremas pantat seksi milik Hyorin dan memberikan lumatan kecil di bibirnya sebelum melepaskan pelukan erat mereka dan berjalan pergi, tentu saja untuk mencari wanita lain.

Namun, ketika Kyuhyun ingin berjalan menuju toilet, seseorang menarik bahunya dengan kasar, dan memberikan satu pukulan keras di wajah tampan milik Kyuhyun.

"Young Woon, kau lagi," desis Kyuhyun dan jangan lupakan seringaian menyeramkannya.

Pria berotot itu mendekati Kyuhyun, menarik kerah seragam Kyuhyun dan mendekatkan telinganya pada Kyuhyun, membisikkan sesuatu.

"Berhenti mendekati Hyorin-ku!"

Kyuhyun semakin menyeringai mendengar permintaan Kangin, terlebih ketika melihat Hyorin sudah berada tak jauh dari mereka dengan air mata yang mengalir deras dari matanya. Dengan sekali gerakan, Kyuhyun mendorong tubuh Kangin hingga terjatuh terlentang ke lantai, dan Kyuhyun memberikkan dua tendangan untuk kaki Kangin.

Kangin berdiri, kembali menarik kerah Kyuhyun dan menyudutkannya di tembok, terlihat giginya yang sudah sangat menggertak itu, menatap Kyuhyun dengan berapi-api.

"Ku bilang, berhenti dekati Hyorin-ku!" desis Kangin lalu memberikan pukulan yang sangat kuat di wajah Kyuhyun sehingga meninggalkan darah yang mulai mengalir dari sudut bibir Kyuhyun.

Kyuhyun tetap menyeringai dan membiarkan Kangin memukuli wajahnya dengan berapi-api, dan jangan lupakan giginya yang nampak menggertak itu, rasanya Kyuhyun ingin tertawa terbahak-bahak melihatnya.

"Sudah?" tanya Kyuhyun pelan ketika Kangin nampaknya sudah tak kuat memukuli wajah Kyuhyun.

Kyuhyun sudah menduga pasti wajahnya akan sangat babak belur dan warna biru lebam menghiasi wajah tampannya, dan pasti cairan berwarna merah bernama darah itu terus mengalir dari sudut bibirnya. Tapi, tampan tetaplah tampan. Walau banyak noda di wajah Kyuhyun, tetap ia tampan.

Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada Hyorin yang berada tak jauh dari mereka.

"Hyorin-ah, apa penis Kangin begitu kecil dan tidak dapat memuaskan mu, sayang?"

Satu pukulan kencang di wajah Kyuhyun, Kangin lagi.

Hyorin tak menjawab, ia menangis kencang melihat bagaimana kekasihnya itu memukuli Kyuhyun dengan sangat emosi. Bibirnya bergetar hebat ketika Kyuhyun menanyakan pertanyaan seperti itu.

Kyuhyun menonjok perut Kangin, dan segera mendorong tubuh yang sudah lemas itu dengan kasar sampai ia terjatuh di lantai. Lalu ia berjalan mendekat pada Hyorin.

"Jangan lupakan janji kita, sayang." bisik Kyuhyun lalu meninggalkan kedua pecundang itu—menurut Kyuhyun.

.

.

.

"Baru datang, Kyuhyun? Kali ini apa lagi? Merebut kekasih orang? Melawan guru? Atau merusak prasarana sekolah lagi?"

Seluruh mata tertuju pada Kyuhyun yang baru saja memasuki kelas, mereka—para murid meringis melihat keadaan Kyuhyun yang sangat babak belur itu, belum lagi darah di sudut bibirnya yang bahkan belum dibersihkan itu. Namun masih saja ada siswa perempuan yang mengangumi ekspresi datar Kyuhyun ketika mendengar pertanyaan yang terlontar untuknya.

"Hanya bermain dengan pecundang," jawab Kyuhyun lalu segera berjalan menuju kursinya yang terletak di pojok belakang.

"Kyuhyun," panggil songsaenim.

"Ada apa, Jung Soo songsaenim? Menyuruh ku ke ruang BK? Tenang, aku sudah ke sana tadi."

Satu kelas terdiam mendengar jawaban Kyuhyun yang ketus itu. Jung Soo songsaenim pun begitu, ia menghela napas dan membetulkan kaca matanya lalu kembali menulis di papan tulis. Kyuhyun mengambil PSP dari laci mejanya, memainkannya tanpa mempedulikan apa yang dicatat Jung Soo songsaenim.

Seluruh kelas yang tadinya hening itu mendadak berubah ketika Song Songsaenim membawa seorang murid baru ke kelas 3-D. Kyuhyun tak peduli, ia masih asik memainkan PSPnya, bahkan tanpa mengetahui ada murid baru di kelasnya.

"Baiklah, Sungmin. Kau.. em.. bisa duduk di sebelah Kyuhyun," ujar Jung Soo songsaenim.

Terdengar suara napas tercekat dari satu kelas. Mereka menyayangkan murid baru yang terlihat manis itu harus duduk bersama Kyuhyun. Sungmin menatap seseorang yang sangat babak belur itu dengan meringis, ia lalu membungkuk pada Jung Soo songsaenim dan berjalan menuju bangkunya.

"Hai, aku Lee Sungmin," ujar Sungmin penuh antusias, ia tersenyum melihat Kyuhyun yang masih asik dengan PSPnya.

Kyuhyun terdiam dari aktifitas memainkan PSPnya ketika mendengar suara tenor yang menyapanya. Ia menolehkan wajahnya dan pada saat itulah ia melihat sebuah senyuman yang bahkan tak pernah Kyuhyun lihat seumur hidupnya.

Sebuah senyum tulus.

.

.

.

Bel istirahat berbunyi lagi, waktu istirahat kedua telah di mulai. Sosok bermata foxy itu menoleh sekilas pada teman sebangkunya, dan mengacak-acak tasnya mengambil suatu benda yang diketahui bernama kotak P3K itu.

"Itu..."

Kyuhyun menoleh, ia mengerjap tak mengerti menatap Sungmin dan kotak P3K yang berada di tangan Sungmin.

"Kau terluka, biar ku obati.."

Kyuhyun terbelalak, ia semakin menatap teman sebangkunya itu tak mengerti. Apalagi ketika Sungmin mengambil sebuah kapas yang sudah diberikan sedikit air itu dan perlahan mulai menempelkannya ke sudut bibir Kyuhyun yang masih ada sedikit darah. Kyuhyun terdiam ketika Sungmin sudah membersihkan darah di sudut bibirnya.

Kyuhyun bersyukur karna hanya ada dirinya dan Sungmin di kelas, apalagi pintu kelas tertutup. Kyuhyun semakin terdiam ketika Sungmin menempelkan kapas baru pada luka lebam di wajahnya, gerakan tangannya sangat hati-hati, mata foxynya menatap luka Kyuhyun dengan seksama, Kyuhyun dapat melihat bagaimana telatennya murid baru itu membersihkan lukanya.

Kini wajah tampan itu sudah penuh oleh hansaplast. Semua perbuatan Sungmin, dan selama itu juga Kyuhyun belum mengeluarkan satu kata pun. Sampai pada akhirnya dia mengeluarkan kata-kata yang sedari tadi ingin ia ucapkan.

"Terima kasih.."

Sungmin tersenyum. "Tidak masalah. Bukankah sesama manusia harus saling tolong menolong?"

Kyuhyun terdiam. Sesama manusia tolong menolong Kyuhyun tak pernah mendengar ada seseorang yang berbicara begitu padanya selama 17 tahun ia hidup di dunia ini.

"Jadi, siapa nama mu?" tanya Sungmin dengan memiringkan kepalanya.

"Cho Kyuhyun."

"Cho Kyuhyun? Nama yang bagus..."

Kyuhyun semakin terkesiap.

"Kalau begitu, mari kita berteman..."

.

.

.

Sudah dua minggu Sungmin bersekolah di Greyeong. Dan selama itu juga setiap kali Kyuhyun berjalan selalu ada Sungmin yang berada di sebelahnya. Meskipun Kyuhyun selalu menolak dan menghindari Sungmin, namun Sungmin tetap bersikeras berjalan di sebelah Kyuhyun. Asal tahu saja, itu membuat satu sekolah berpikiran kemana-mana.

Apa dia penerus Kyuhyun?

Apa dia kekasih Kyuhyun?

Apa dia teman Kyuhyun?

"Sungmin, bisakah kau berhenti mengikuti ku?" tanya Kyuhyun frustasi, kini mereka sudah berada di bangku mereka masing-masing.

"Bukankah kita teman?"

Kyuhyun memutar kedua bola matanya dengan jengah dan kesal. "Aku tidak butuh teman."

"Kita ini kan mahkluk sosial, tentu saja butuh teman."

Kyuhyun memilih tak menjawab. Ia mengambil ponselnya dan menempatkan headset di telinganya, mengabaikan Sungmin yang masih saja memandanginya dengan senyuman. Kyuhyun bersumpah dalam hati ia tidak ingin menoleh ketika Sungmin masih tersenyum, ia tak mampu melihat sebuah senyuman lain yang Sungmin berikan untuknya.

"Sungmin." Kyuhyun mendengarnya, ada seseorang yang memanggil Sungmin, meskipun ia memakai headset Kyuhyun dapat mendengar dan mengetahui siapa yang baru saja memanggil Sungmin hingga membuatnya menoleh pada orang itu dan tak menatap Kyuhyun lagi.

"Oh, Donghae!" sapa Sungmin antusias dan Kyuhyun masih dapat mendengarnya.

"Ah, kau mengenal ku juga. Begini, aku ingin bertanya sesuatu."

"Tanya saja," Kyuhyun melirik sekilas pada Sungmin, dapat ia lihat Sungmin mengulas senyum.

"Kenapa kau ingin berteman dengan Cho Kyuhyun?"

Wajah Kyuhyun seketika mengeras. Jari-jarinya yang menyentuh layar ponselnya terhenti ketika mendengar pertanyaan sialan yang Donghae lontarkan pada Sungmin. Namun sebisa mungkin Kyuhyun berpura-pura tidak mendengar itu.

"Karna dia orang yang baik."

Hati Kyuhyun mencelos mendengar jawaban polos penuh antusias Sungmin. Sorot matanya terlihat terluka, rasa sesak memenuhi dirinya ketika mendengar jawaban itu.

"Dia bukan orang baik, Sungmin. Percaya pada ku." Kyuhyun bertekad pada dirinya sendiri untuk menghajar teman sekelasnya yang sangat sialan ini. Tidak, Kyuhyun tak menganggapnya teman, dia bersumpah akan memasukkan Lee Donghae dalam daftar orang-orang yang harus dia musnahkan.

"Aku percaya Kyuhyun. Dia baik Sungmin menjawab dan berpegang teguh pada kepercayaannya."

"Ya sudah jika kau tidak ingin percaya. Tapi ku harap jangan sampai menyesal." Dan setelah itu Donghae pergi meninggalkan Kyuhyun dan Sungmin hanya berdua di kelas, seluruh murid memang asik beristirahat di luar kelas.

Kyuhyun melepas headsetnya. Menoleh pada Sungmin.

"Aku mendengar semuanya," ucap Kyuhyun datar dengan pandangan lurusnya.

"Mendengar apa?"

Kyuhyun menolehkan wajahnya pada Sungmin, memandang teman sebangkunya itu dengan sorot mata sendu. "Aku bukan orang baik, Sungmin."

"Kau orang baik, aku percaya itu."

Hati Kyuhyun semakin mencelos. Seumur hidupnya, tak pernah ada yang mempercayainya. Seumur hidupnya, dunia hanya akan terus memandang rendah dirinya, memandangnya dengan pandangan jijik. Jika wajahnya tidak tampan, jangan harap ada yang mau tidur bersamanya.

"Kau.. percaya pada ku?"

Sungmin mengangguk semangat. "Aku percaya pada mu."

"Kalau begitu jangan percaya lagi pada ku."

.

.

.

"Cho Kyuhyun."

Kyuhyun bangkit dari kursinya ketika Jung Soo songsaenim memanggil namanya. Ia berjalan menuju podium guru dan mengambil selembar kertas yang sudah disodorkan Jung Soo songsaenim padanya.

"50," ucap Jung Soo songsaenim.

Dan terdengar suara kikikan dari satu kelas, bahkan ada beberapa yang tertawa. Kyuhyun memandang hasil ujiannya dengan datar, lalu kembali lagi ke kursinya tanpa mempedulikan satu kelas yang pasti ingin menertetawainya.

"50? Bagaimana bisa?" terdengar pertanyaan tak suka dari mulut Sungmin.

Kyuhyun menoleh pada teman sebangkunya itu, "Bahkan aku pernah mendapat nilai 0."

Mata rubah itu terbelalak tak percaya mendengar jawaban Kyuhyun.

"Tapi kan kau jenius."

Kini Kyuhyun yang terbelalak. Ia memandang Sungmin dengan tatapan tak percaya.

"Jenius? Hahahaha lucu sekali. Dia murid paling bodoh di 3-D, Sungmin." celetuk Yunho sambil tertawa geli.

Kyuhyun terdiam, wajahnya mengeras nampak menahan emosi yang hampir saja meluap jika saja Sungmin tak berada di sebelahnya. Matanya tertuju pada Jung Soo songsaenim yang memandanginya dengan sendu, lalu Kyuhyun mendengus pelan dan memilih membuang muka.

"Kyuhyun jenius, aku percaya dia." Jawab Sungmin dengan senyum lembutnya pada Kyuhyun.

"Aku memang bodoh," jujur Kyuhyun.

"Kau jenius, Kyuhyun."

"Aku bodoh!" bentak Kyuhyun pada Sungmin, membuat Sungmin mengerjap takut melihat Kyuhyun yang marah padanya.

"Lee Sungmin," panggil Jung Soo songsaenim menghentikan perdebatan kecil mereka. Sungmin pun bergegas dari bangkunya dan mengambil kertas ujiannya.

"100," ucap Jung Soo songsaenim sambil tersenyum puas.

Satu kelas pun memberikan tepuk tangan sebagai tanda pujian untuk Sungmin. Terkecuali Kyuhyun, ia hanya menatap nanar punggung Sungmin yang berada di depan sana, dan lebih memilih mengambil PSP yang berada di bawah lacinya dan memainkannya.

Sungmin kembali ke kursinya. Dan pelajaran pun berlangsung kembali, dan selama pelajaran Kyuhyun terus memainkan PSPnya, dan selama itu pula ia tidak merasakan lirikan atau pandangan Sungmin untuknya. Teman sebangkunya itu menatap lurus pada Jung Soo songsaenim yang sedang menjelaskan pelajaran di depan sana.

Saat Kyuhyun menoleh pada Sungmin, tak ada juga lirikan atau tatapan dari teman sebangkunya itu. Mata foxynya nampak beku, dan Kyuhyun merasa bersalah akan itu.

Kyuhyun menghela napas, kembali memainkan PSPnya lagi.

"Bukan urusan ku."

.

.

.

"Su-Sungmin!" Kyuhyun berteriak memanggil nama itu ketika melihat teman sebangkunya pergi mendahuluinya.

"Kyuhyun," panggil Jung Soo songsaenim ketika Kyuhyun hendak mengejar Sungmin.

Kyuhyun mendengus, "Apa mau mu, Leeteuk hyung?"

"Bisa kita bicara?"

"Jangan sok formal pada ku. Katakan, cepat."

"2 minggu tidak masuk ruang BK, tidak berkelahi, tidak meniduri wanita juga. Wow, ada apa dengan mu?" Jung Soo songsaenim sedikit membenarkan kaca mata yang melekat pada matanya.

"Bukankah itu bagus?" desis Kyuhyun.

"Apa karna murid baru itu, Lee Sungmin?"

"Bukan urusan mu."

"Kau menyukainya?"

Kyuhyun tersenyum sinis. "Sudah tahu nyaris setiap hari aku meniduri wanita dan kau masih tanya apa aku menyukai pria? Bodoh sekali."

Tak mau basa basi lagi. Kyuhyun segera berlari meninggalkan Jung Soo songsaenim yang hanya dapat terdiam dan memandang punggung Kyuhyun yang sudah menjauh dengan pandangan yang sulit diartikan. Lalu ia menghela napas berat.

"Hm. Lee Sungmin..."

.

.

.

Sungmin melangkah dengan cepat, bahkan sedikit berlari. Kini ia sudah berada di lobi Greyeong yang cukup ramai oleh puluhan murid yang berlalu lalang, atau bahkan asik mengobrol dengan teman-teman mereka.

"Sungmin! Sungmin!"

Suara yang didengar oleh beberapa murid itu membuat mereka memandang sosok yang tengah berlari memanggil Sungmin itu dengan menyipitkan mata mereka masing-masing. Untuk apa seorang Cho Kyuhyun berlarian di lobi? Dan tunggu... siapa yang disebutnya tadi? Sungmin?

"Sungmin!"

Sungmin masih berjalan cepat. Walau sebenarnya samar-samar ia mendengar sebuah suara yang sepertinya sedang meneriakkan namanya. Namun dalam hati Sungmin terus meyakinkan dirinya bahwa itu hanya sebuah harapan.

"Sungmin!"

Itu panggilan terakhir yang Kyuhyun lontarkan. Sebab kini ia melihat sebuah pemandangan yang membuat dahinya berkerut.

Sungmin kini tengah berdiri di depan pintu sebuah mobil hitam mewah dan ada seorang pria yang memeluknya dengan erat.

Nada dering ponselnya membuat Kyuhyun tersentak lalu ia merogoh saku celananya, dan ia tersenyum melihat ID Caller.

Hyuna.

Kyuhyun menekan tombol merah. Lalu ia mengirim pesan pada seseorang yang baru saja menelponnya.

Malam ini, di Hilton. Pukul 8 malam.

Kyuhyun tersenyum. Nampaknya malam ini ia akan merasakan sebuah kepuasan lagi. Namun, senyum itu sirna kala matanya beralih pada Sungmin yang masih dipeluk oleh pria itu. Dan ketika matanya bertemu dengan mata seseorang yang tengah memeluk Sungmin itu..

"Bukan urusan ku."

Setelah menggumamkan itu, Kyuhyun membalikkan tubuhnya dan berjalan dengan gontai. Ia memutuskan untuk beristirahat sebentar di mobilnya setelah ini. Karna malam ini sepertinya ia memiliki suatu kegiatan yang cukup menguras energi.

Bercinta dengan 2 gadis.

TBC.

.

.

.

Chapter 1 selesai.

Bukannya update, saya justru malah ngebawa ff baru- malah ff absurd pula huhu. Maaf ya maaf, abis saya udah gatel banget buat ngepublish ff ini.

Buat first sight for kyumin, saya bakal update hari sabtu atau minggu ini. soalnya masih 3017 words hehe. Kali ini saya janji deh hehehe.

Chapter 1 ini begitu pendek ya? absurd ya? huhu T.T Okelah saya gamau banyak ceplas ceplos.

RnR?