Disclaimer : I Own Nothing

Fate Blaze

Rating : K-M

Romance, Friendship, Fantasy, Mystery Etc

Series Story

OC


A/N : Cerita ini author buat hanya sekedar iseng, mengisi waktu luang.

Warning : Typo, OOC


Chapter 0

- Prolog-

Holy Grail

Mereka saling mencari, Bertarung secara fisik dan pikiran serta mempertaruhkan segalanya untuk sebuah cawan emas nan suci; sebuah cawan yang dirumorkan dapat mengabulkan semua permintaan sang pemenang.

Rama Mengacungkan sebuah pedang merah keemasan ke dagu seorang pria di depannya. Matanya mengkilat orange terang saat merefleksikan sinar remang lampu di malam itu.

"Kubunuh kau!"

Sementara musuh Rama menondongkan senjata miliknya ke bawah dagu pemuda tersebut. Tersenyum sinis, musuh Rama menanggapi dengan kalem, " hm...sebelum kau menghabiskan nyawaku, Senjataku lebih cepat menebas lehermu."

"Aku tidak pernah takut mati," balas Rama dengan tenang, tanpa menghiraukan dalam hitungan detik kematiannya sedang mengintainya.

"Kau cukup berani untuk seorang bocah," pancing musuh Rama dengan tersenyum sinis.

"Aku bukan Bocah. Aku adalah penguasa kerajaan api, seventh avatar of the Vishnu. Rama."

Dari kejauhan tempat pertarungan mereka, seorang gadis kutu buku menghampiri pemuda itu dikarenakan khawatir dengan keadaannya yang dipenuhi noda darah di pakaiannya. "SABER!"

"Jangan mendekat, Master!" Henti Rama. Dan seketika gadis tersebut terhenti langkahnya. "Berlindunglah di tempat aman. Kau tidak perlu khawatir. Tenang saja, Master. Aku tidak pernah mengingkari janji. Pertarungan akan selesai dengan KEMENANGAN DI TANGAN KITA!" Rama dengan sergap membebaskan diri dari blokiran senjata dengan tangannya yang dilengkapi perisai dan mengambil jarak di antara mereka dan kembali menyerang. Sementara musuh bisa memprediksikan serangan Rama sehingga menangkis semua serangan pemuda berambut merah itu.

"Aku menyukai kepercayaan dirimu, Saber," puji musuh Rama. "HAHAHAHA...Menarik, bocah, kita liat seberapa lama kamu bisa menangkis seranganku!"

TRANG! TRANG!...Suara dentingan pedang mulai terdengar lagi. Rama mengerahkan seluruh tenaga untuk melumpuhkan musuhnya walau punggungnya terluka sementara sang musuh tidak membiarkan pemuda berambut menyala api itu melukainya.

Tak jauh dari Rama bertarung, sang master terdiam khawatir dengan kondisi Rama serta berdecak kagum dengan stamina servant nya. Walau Terluka, Rama masih tetap ngotot membawa kemenangan untuk dirinya. Beberapa menit kemudian, kelereng coklatnya melirik ke arah seorang pemuda tampan berambut pirang, warna pirangnya terlihat berkilauan bagaikan emas dalam kegelapan. Pemuda tampan itu tak lain adalah Master musuh Rama dan saingannya. Pemuda itu membalas menatap ke arahnya dengan tatapan tenang dan tajam. 'Bagaimana dia bisa setenang itu. Apa dia sudah terbiasa dengan sebuah pertarungan maut semacam ini. Apa dia tidak khawatir pada Servantnya'

Sang Master Rama menelan ludah disertai detakan jantung yang lebih cepat dari biasanya, sebelumnya dia cuma gadis biasa yang sangat suka membaca dan belajar. Dia hanya ingin membalas dendam kepada cowo yang pernah mencampakan dirinya dan teman - teman baiknya yang menikung, menghindari dirinya, menjelekkan dirinya dari belakang dan suka pamer pacar dan kemesraan mereka kepada dirinya. Mereka mengganggap gadis culun seperti dia tidak mungkin dapat pacar yang tampan. Sakit...Dia sudah cukup baik dan sabar menahan sudah mengganggap temannya adalah sahabat terbaik tetapi kenyataannya...

Niat ingin pamer dengan kedatangan Rama kepada teman temannya tanpa diduga olehnya, dia harus terlibat pertarungan maut mempertaruhkan nyawa tanpa diketahui tujuan mereka bertarung. Pengetahuannya terhadap Holy Grail nol besar bahkan dia tidak bisa menggunakan sihir untuk membantu servantnya. Jika diliat dari posisi daftar Master yang terlibat, dia yang paling lemah.


Dari sisi lain tempat pertarungan Rama vs Servant yang belum diketahui identitasnya, ada beberapa yang mengamati pertarungan mereka seakan akan sedang menyelidiki kemampuan kedua servant itu dan masternya.

"Apa kau tidak ikut membantu Saber merah itu?" Tanya seseorang dengan serak.

"Kenapa saya harus mendukung musuh tuanku?"

"Bukankah dia itu kenalanmu"

"Jangan campurkan urusan pribadi dengan Holy Grail, Master. Sekarang dia adalah musuhku bukan kenalanku lagi," cetus seorang gadis dengan nada suara terdengar imut namun dewasa.

"Hmm..."

Dari sisi lainnya,

"Hnhn...Sudah kuduga Silver Hawk itu sangat kuat,"ujar seseorang pemuda yang menyelidiki master musuh Rama dari bulatan kaca teropong. "Kau harus berhati hati dengannya..."

"Yes, My Lord..."

TRANG!TRANG!TRANG!

Suara adu senjata masih terdengar, Rama dan Musuhnya masih tetap bertarung sampai salah satunya terluka parah. Tidak mau kalah, Master dari kedua belah pihak saling menatap satu sama lainnya. Posisi Gadis kutu buku itu lemah sebab dia tidak tahu menahu soal ini. Rasanya ia ingin lari dari tempat itu namun tidak mungkin ia meninggalkan Rama sendirian. Ia menundukkan diri untuk menghindari tatapan tajam pemuda pirang itu, bingung bagaimana caranya melepaskan dari kedua orang kuat itu.

Pertarungan seperti apakah yang akan dihadapi si gadis kutu buku dan Rama Selanjutnya? Berhasilkah mereka mendapatkan Holy Grail?

.

.

.

Bersambung.


Apabila terjadi keanehan yang ditimbulkan oleh cerita yng tidak jelas ini, Author minta maaf.

Author juga pemain aktif Fate Grand Order dan pencinta Rama dan Edmund. Hehe Awalnya bimbang mau pilih Edmund atau Rama Sebagai Servant Protagonis. Dan Akhirnya jatuh pada Rama.Ah, My Lovely Rama ~

Jika berkenan, silakan memberikan komentar di kotak Review. Terima kasih

Sampai Jumpa Di Chapter 1