"Kamu serius ndri?" Tanya Sherryn lirih dengan nafas yang tercekat . Air matanya sudah tak bisa ia bendung lagi, tetesan demi tetesan mengalir perlahan-lahan dari pipi mulusnya . Entah kenapa dadanya begitu sesak kali ini , Sherryn sudah terjatuh di atas aspal yang basah karena memang saat ini hujan sedang mengguyur kota Jakarta . Seolah-olah hujan tau bagaimana penderitaan Sherryn.
"Sherryn?.. ka-kamu nggak papa?" Tanya Andrey berjongkok dan memandang wajah Sherryn yang kini menunduk lemah .
Apa Andrey pantas bertanya seperti itu setelah mengatakan hal yang membuat Sherryn sampai seperti ini?.
Sherryn diam tak menjawab pertanyaan Andrey yang bisa dibilang ' Tidak pantas'.
Sherryn mendongak dan melangkah mundur menjauhi Andrey yang masih terpaku , Kakinya ia paksakan bergerak walau rasanya lemas .
Ia menghapus air matanya dengan punggung tangannya . Menggeleng pelan tidak percaya dengan apa yang terjadi kali ini. Apa ini nyata?.
Ya , sama seperti pertama kali Andrey menyatakan cintanya. Tempat yang sama , keadaan yang sama, waktu yang sama. Tapi, pernyataan yang berbeda menyakitkan.
Dan inilah Hujan kemarin
Happy ending ?
