Feathers: Yo! Ini Fic perdana kami! Sebelumnya, diberitahu-…
Crimson: Aho ka? Debut pertama kita itu udah dibabat ama rated M eyeshield 21 tau!
Feathers: Iya! Gue salah ngomong! Sebelumnya, diberitahukan bahwa Crimson and Feathers adalah gabungan dari 2 author gaje Crimson
Shinigami D. Evils dan BlackWhite Feathers. Sebenernya yang paling gaje itu adalah Crimson..Ha ha ha! –disumpel pake violin hasil nyolong-*
Crimson: Sebenernya dari namanya aja udah ketauan, emang kebodohan Feathers itu gak ada yang bisa nandingin, hm..*Bisik*
Feathers: *nahan diri biar nggak ngamuk* Crims, lanjutin!
Crimson: Oh, oke! Fic pertama kami di fandom Fatal Frame! Dibaca dan di Review! Namanya juga fic perdana di fandom ini..jadi mungkin rada gaje ya (bukan mungkin, tapi pasti!). Saa, Ikuyo!
Feathers: -ngegeplak Crimson- Geblek! Lu lupa sesuatu!
Crimson: Sakit tau! Apaan?
Feathers: DISCLAIMER-nya, Baka Omae! –ngikutin Chaos Jealkb- Pikunnya dirimuu...
Crimson: Lupa dikit kagak apa kale. Udah tau gue tipe orang yang suka kelupaan ama disclaimer…Lu aja yang bilang!
Feathers: Aha-ha, Trust me! FATAL FRAME BELONGS TO TECMO! And...
Sunyi…
Feathers: *Celinguk kiri-kanan* Crimson?
Crimson: *Dipojokkan* Yay! Makan mie ayam disaat kayak begini emang enak…*nyeruput mie ayam tanpa dosa*
Feathers: Crimson!
Crimson: Oh, hay, Fea-chin! Ayo makan mie ayam! Enak, lho.. *nawarin*
Feathers: *mengeluarkan aura pembunuh dan tatapan kayak Reika*
Crimson: Baik, saya mengerti…*naro mie ayam*
Crimson n Feathers: ENJOY! YAA~~! (Suzuna mode: ON)
Crimson: Makan mie ayam lagi…*jalan dengan girang*
Feathers: CRIMSON!
Di pagi hari yang cerah. Di kediaman Rei (lebih tepatnya, kediaman Yuu dan Rei), semua sedang berkumpul. Rei, Yuu, Miku, Mafuyu, Kirie, Kaname, Reika, Kei, Mio, Mayu, dan juga Ruri pastinya. Kenapa mereka semua bisa disana? Fu fu fu, alasannya mudah, mereka lagi arisan! *Digampar sekampung* (Feathers: Tidak! Tidak! Jangan pedulikan kata-kata Crimson yang gaje ini!). Mereka kesana cuma lagi pengen nostalgia aja. Awalnya suasana ramai dan gak terlalu sepi apalagi angker seangker Abyss of Horizon yang isinya Tattoed - Tattoed Priestess semua. Tapi, mendadak sepi. Hanya terdengar suara televisi (itupun ujung-ujungnya dimatiin sama Rei, katanya penghematan) dan suara ngeong-ngeongnya Ruri. (?)
"Enaknya...kita ngapain lagi nih?" Tanya Rei ke geng-nya. "Makan, udah. Ngegosip (?), udah. Ada yang punya usul?" lanjut Rei. Semuanya langsung diem pada mikir……
"Ayo kita main rumah-rumahan!" usul Mio ceria sambil angkat tangan.
"Tidak!" tegas Rei secara instant. Mio ciut.
"Ayo main injek bayangan!" usul Mayu.
"Seperti orang idiot!" kesal Kaname. Mayu ciut.
"Ayo main ibu-bapak-an!" usul Miku.
"Kekanak-kanakan!" kompak Rei dan Kaname. Miku ciut. Mereka pada diam dan suasana hening…
5 menit…
10 menit…
30 menit...
1 jam…
Karena FF gang kelamaan mikir, kedua author pun pergi. (-dikeroyok readers- readers: LAMA LU AH! UDAH LAMA, MAU KABUR LAGI! LANJUTIN BURUAN! BIKIN ORANG PENASARAN AJA...Crimson n Feathers: G-gomen, back to the story…)
"AHA!" Seru Mio tiba-tiba sembari loncat dari sofa. Semua kaget, "Innalillahi!" Kei tersentak kaget sambil terjatuh dari tangga saat lagi asik baca buku. Sementara yang lain, semua mata tertuju pada Mio. (Lho? Kayak Miss Indonesia aja…)
"Hee? Ada apa Mio? Kau punya usul?" tanya Mayu.
Mio mengangguk. "HOREE! Keajaiban dunia ke-delapan! Mio otaknya jalan!" bahagia Mayu sambil tepuk tangan dan diselingi loncat.
"Aihh, jadi malu daku…" malu-malu Mio membungkukkan badan.
"Otak gak bisa jalan, bodoh!" ucap Yuu santai sambil tetap tertuju pada majalah yang dia baca. Mayu duduk karena ciut.
"Seneng dikit kan kagak apa. Yuu-san gak bisa diajak bercanda nih…" umpat Mayu cemberut.
"Lanjut!" perintah Yuu.
"Oke! Gi-…"
"Jangan maen rumah-rumahan!" potong Rei saat Mio mau ngomong.
"Kagak! Gima-…"
"Jangan main ibu-ibuan!" lanjut Kaname.
"Kagak! Et dah pada berisik banget! Gimana kalo kita… Main petak umpet!" ucap Mio bersemangat sambil ngancungin jempol dan nge-wink. Yah, mungkin penyebabnya gara-gara dari tadi dimarahin Rei dan Kaname melulu. Terjadi keheningan beberapa saat………
"………….."
"………….."
"WUAAPPUAAH? PETAK UMPET?" Seru para geng Fatal Frame minus Mio dan Mayu. Sementara Mio memasang tampang blo'on dan terpaku pada pose-nya.
"Iya! Petak umpet! Kan seru! Lagipula rumah Rei-san cukup luas, kan?" ucap Mio bersemangat (lagi).
"Haa! Kau bodoh apa idiot, cebol sialan! Petak umpet? Jangan bercanda!" kesal Kaname teriak.
"Kaname bener! Kau bocah idiot sialan! Biar pun rumah gw luas…tempat ngumpetnya terbatas…!" lanjut Rei memojokkan Mio ikutan Kaname.
"A-aku kan cuma ngusulin…" ucap Mio gemetar dan ciut. Mio benar-benar ketakutan seperti saat dia ketemu sama Twin Kiryuu di hallway.
"Kau…" geram Rei dan Kaname dengan background hitam. "Ma…maaf…"
"Kami ikut…" ucap Rei dan Kaname sambil ngancungin jempol. –Gubrak!-
"Ah, kalian kenapa?" polos Rei melihat FF geng kecuali Kaname pada terkapar dengan kaki keatas.
"Re… Rei-san benar-benar enggak bisa ditebak…" ucap Miku.
'Tunangan gue makin hari makin aneh… kesambet apaan sih dia?' batin Yuu.
"Baiklah, apa ada pertanyaan?" tanya Mio.
"Tanya!" seru Reika lantang. Mio mengangguk. "Mau tanya apa, Reika-san?"
"Anu…Ngumpetnya dimana aja kan?" Tanya Reika.
"Tentu..." jawab Mio.
"Di Attic boleh?" lanjut Kaname. Mio mengangguk. "Kalo di kamar mandi?" tanya Kaname mengacungkan tangannya. Mio lagi-lagi mengangguk.
"Kalo di-...uagh!" belum sempat Kaname melanjutkan pertanyaannya, mendadak ada buku terbang dari tangga.
"Berisik!" kesal si pelempar, Kei. Kaname pun terkapar di lantai.
"Waa! Kaname! Kau tidak apa-apa?" tanya Reika cemas.
"Hahaha…bunganya banyak banget…" ngigo Kaname sambil tertawa garing.
"Bunga? Kyaa! Jangan! Itu surga! Kaname, you can't leave me this time!" Reika mengguncang-guncang tubuh Kaname.
"Hei, itu kata-kata gue saat Yuu mau pergi!" kesal Rei.
*Duak!* Kei menendang vas bunga diujung tangga biar semua mata tertuju padanya. (Crims: Minta banget diliatin ni orang tua…)
"Aduh! Sakit juga, nih nendang vas bunga!" rintih Kei megangin kakinya. Semuanya sweatdrop ngeliat Kei. Kei langsung 'Ehem'.
"Kalian ini...udah gede aja masih maen petak umpet! Balik ke TK aja sana, dasar orang-orang idiotisme!" lanjut kesal Kei.
"Pa…Paman…Pa…man…Paman Kei...PAMAN KEI JAHAAATTT!" Mio langsung nangis kejer sebelumnya mewek dulu. Langsunglah Mayu menenangi Mio.
"Ooh, Mio…jangan nangis…" ucap Mayu memegangi kepala Mio. Melihat Mio nangis, Kei langsung panik.
"Ee-eh ma-maaf Mio! Maaf! Paman salah, paman salah! Maafin paman, ya?" pinta Kei. Mio langsung berhenti nangis n ngangguk-ngangguk.
"Beliin kamera baru…" pinta Mio.
"What! Kamera? Gila lo! Kamera tuh mahal banget! Lu pikir gaji gw sebulan noh berapa, ha?" bentak Kei. Miomewek lagi.
"Ibuuu! Paman Kei jahaaaat!" adu Mio. "Wa! Wa! Wa! Kayaknya bentar lagi ada yang mau pergi, nih. Kasih sesajen, nyok!" ajak Mafuyu enteng. "Ayo! Ayo!" antusias Kaname.
"Woy! Gue masih idup neh! Iya iya. Entar paman beliin…" hibur Kei. Mio senyum puas. "Makasih…"
"Fuh, mati aja gue kalo ampe Mio nangis terus ketauan ama Shizu... Bisa abis gue sama dia..." batin Kei sambil senyum sweatdrop.
"Kei! Apa-apaan kau? Kau itu kesal sama Kaname karena dia lebih cakep dari lu ya?" kesal Reika yang masih nggak terima Kei karena Kaname masih pingsan.
"Udah tau ngapain nanya? Dasar tato sialan!" balas Kei dengan narsis (?).
"APA! KUBUNUH KAU!" Teriak Reika dengan Background saat Reika ngelawan Rei di Final Hour.
"Udahlah! Kita main ini aja. Nyantai dikit gak apa kalee~..." ucap Mafuyu menenangkan suasana.
'Oh, pacarku emang keren dan dewasa...' puji batin Kirie dengan mata kedap-kedip gaje + gigitin sapu tangan (masang tampang napsu).-dicekek Kirie-
Akhirnya mereka setuju dan melakukan janken. Beberapa menit kemudian...
"Aaaakh!" keluh seseorang yang kalah janken sambil memandangi jarinya.
"Hehehe. Dengan begini... Mafuyu, kau yang jaga ya..." ucap Kei dengan tawanya yang khas (Emang Kei suka ketawa?).
"Tidak! Ini pasti ada kesalahan tenis! Ayo ulangi...! ulangi!" kesal Mafuyu.
"Apa-apaan kau? Kalo kalah, ya udah kalah aja!" Kei ikut sewot.
"Apaaa?" Mafuyu tambah sewot.
'Tadi...Dia bilang tenis 'kan? Bukannya teknis?' batin Yuu ngeliat 2 teman karibnya adu mulut.
"Dia bilang tenis kenapa enggak ada yang nyadar, ya?" bisik Rei ke Yuu. Yuu cuma mengangkat bahu dangan pasrah.
"Bodo! Pokoknya lu jaga. Gue tabok lu ampe gak jaga!" ancam Kei sambil nunjuk-nunjuk Mafuyu. (-Kei digeplak Feathers- Feathers: Itu kata-kata gue, baka! -digampar MioMayu-)
Miku langsung memukul Kei. "Sekali lagi kau berani mengancam Mafuyu kuhajar kau!" ancam balik si pemukul Miku dan Kirie dengan background api yang saaaangat gelap. Kei langsung ciut. (Feathers: Aduh Kei, ama Tengai Narumi aja berani. Masa sama cewek aja enggak?) (Kei: Bodoh! Gue itu takut karena mereka cewek! Cowok itu gak boleh mukul cewek!) (Crimson: Huwaa! Kei-san dewasa banget...)(Fea: Sudahlah Crim. Back to the story!)
"Ba...Baik..." ucap Kei.
"Udah, dong! Kapan mulainya, nih?" Rei mulai jengkel. Yuu langsung nenangin Rei.
"Tenang tenang, Rei-chan sayang (Crimson: What? Yuu manggil Rei apa? tidaaakk... -tepar-). Ga usah ikut emosi. Bisa kan?" Rei ngangguk-ngangguk nurut aja.
"Udah! Enough with chit-chat!" Miku langsung sok bahasa Inggris (-digaplok Miku-). "Kakak! Cepet itung!" perintah Miku.
"Okelah kalo begitu. Ha...Ha...Ha..." Jawab Mafuyu dengan entengnya sambil ngikutin gaya the Warteg Boy. Semuanya pada sweatdrop.
"Pasti kepalanya terbentur sesuatu gara-gara kalah janken tadi…" batin Miku dan Kirie kompak.
Lalu Mafuyu menutup matanya dan mulai menghitung "1...2...3...". Otomatis, semua langsung pada kalang kabut nyari tempat buat ngumpet. Ruri yang lagi di ujung tangga cuma bisa sweatdrop (emang kucing bisa sweatdrop?) ngeliat manusia-manusia gaje itu. Karena males ngeliatin mereka, Ruri pun tidur. Ngomong-ngomong, apakah mereka akan dapat bersembunyi di tempat yang strategis? Kita lihat~~!
- Hour 1: Reika & Kaname -
"Ngumpet dimana nih, Kaname?" tanya Reika dengan rada panik-panik gitu deh...
"Hmm...Ngumpet di Attic kamarnya Yuu aja!" Usul Kaname.
"Tapi bukannya itu sempit banget, yah?" Tanya Reika.
"Sempitlah. Tubuh lu segendut itu.." bisik Kaname pelan sambil memalingkan wajahnya.
"Apa katamu tadi, Kaname?" tanya Reika dengan wajah menghitam. Kaname langsung keringet dingin.
"Nggak! Nggak sempit-sempit amat kok! Muat deh! Ya? Ya? Pleease..." pinta Kaname dengan puppy eyes dan Poker face-nya.
"Yaudah! Cepet kita kesana! Ntar keduluan yang lain!" akhirnya Reika mau. Dan mereka pun melesat ke Atticnya kamar Yuu.
Reika dan Kaname ngumpet di situ. Sementara sang empunya kamar dengan tunangannya...
- Hour 2: Rei & Yuu -
"Kita ngumpet di belakang pintu kamarmu saja Yuu.." usul Rei.
"Eh? Kenapa disitu?" tanya Yuu.
"Jadi pas Kei masuk ke kamarmu, kita ga bakal langsung ketahuan, gitu. Pas dia masuk…kita masih punya waktu buat mukul leher belakangnya…trus dia pingsan…trus yang laen pada keluar, deh!" jelas Rei yang mendadak jadi sadis gitu.
"Anu…Rei, kurasa itu tidak manusiawi. Memukul dari belakang saat lawan sedang lengah begitu… Kau ngikutin Agon dari Eyeshield 21, ya?" sweatdrop Yuu.
"Pikirin? Udah, ayo buruan!" ajak Rei menggandeng Yuu.
"Iya aja dah! Kayaknya kelamaan ada di Manor of Sleep bikin Rei jadi bringas…" batin Yuu.
Mereka pun masuk ke dalam kamar Yuu.
- Hour 3: Mio & Mayu -
"Waduh kita ngumpet dimana nih enaknya?" tanya Mayu kepada Mio. Mio berpikir sejenak.
"Emm... Antara kamar mandi atau nggak Dark Room, maunya ngumpet dimana?" tanya Mio.
"Hmm... Aku maunya ngumpet di kamar mandi. Kamu?"
"Aku maunya di Dark Room sih, sebenernya..." jawab Mio. Setelah berpikir beberapa saat, Mio berkata, "Kita misah aja deh. Kamu di kamar mandi dan aku di Dark Room…"
"Hm... Oke! Kali ini aja kita misah! Ayo cepet kita mencar! Kita kelamaan ngobrol nih!" jawab Mayu. Dengan begitu, the Amakura twins pun berpencar ambil seribu langkah ke tempat sembunyi masing-masing. Tapi, baru langkah ke-3 milik Mio…
"Kyaa!" diiringi dengan suara *Bruak!*
"Yaah, si Mio pake acara jatoh…" ucap Mayu santai dan menjulurkan kepalanya keluar pintu kamar mandi buat ngintip Mio. Mio langsung bangkit dan lari menuju Dark Room.
- Hour 4: Miku -
"50... 51... 52..." Mafuyu terus menghitung.
'Waduh! Ngumpet dimana nih??' pikir Miku panik sambil muter sana-sini diujung tangga. Dia pun berpikir keras. Akhirnya, dia mendapat akal sehat (?).
'Ah ya! Di lemari kamar Rei-san aja! Kan gede juga tuh!' serunya dalam hati (CrimFea: Bukan lemarinya yang gede. Lu-nya aja yang badannya kecil. -ditabok Miku-). Miku pun langsung melesat ke lantai 2.
- Hour 5: Kirie -
"60... 61... 62..." Mafuyu masih terus menghitung sampai 100, sementara Kirie masih kelabakan di deket situ.
'Wah, gue sendirian. Ayang gue lagi jaga sih...Ngumpet dimana yah enaknya? Ayo, Kirie! Mikir! Mikir!' batin Kirie menyemangati dirinya sendiri.
Ting! Lampu ide langsung menyala di atas kepala Kirie. 'Oh ya! Di Attic kamar Miku aja! Lagian ga apa-apa, kan?' pikirnya. Tapi tiba-tiba Kirie jadi agak ragu. Soalnya kalo dipikir-pikir lagi, kurang sopan rasanya nyelonong masuk kamar orang tanpa izin pemiliknya......
Tapi Kirie langsung menendang jauh-jauh pikiran tersebut. 'Udahlah! Bodo amat! Gue ga ada pilihan lain! Toh, lagipula Miku kan calon adek ipar gue! Hi hi hi hi hi...' batin Kirie sambil cekikan nggak jelas (-dicekek Kirie-). Dan tanpa ba-bi-bu lagi, Kirie langsung ambil seribu langkah (Tapi pelan-pelan tanpa suara) dan menerobos masuk ke kamar Miku dan manjat ke Atticnya. Mungkin karena terlalu terburu-buru, kakinya terpeleset salah satu anak tangga dan jatuh.
"Mommy!" ucap Kirie kaget.
"Aaah! Tangga model escaping ladder emang merepotkan!" keluh Kirie yang manjat lagi.
- Hour 6: Kei - (Lagi di Hallway)
'Tidaak! Gue ngumpet dimana? Tadi pas gue mau ngumpet di kamar mandi langsung ditendang sama Mayu. Masuk ke Dark Room dihajar sama Mio. Naek keatas, nanti ketauan ama Mafuyu. Hmm, membingungkan...' batin Kei yang dengan bodohnya masih sempet diem tanpa gerak didepan pintu.
'Tapi, kenapa sekarang keponakan gue pada bringas bin sadis semua yak? Mayu juga yang dulu feminim jadi rada tomboy gitu. Hmm… Kelamaan tersesat di Kurosawa house bikin dia gila kali yak…' pikir Kei yang masih belum sadar dengan keadaan. Tiba-tiba terbesit sesuatu dipikiran Kei.
"Ah!" jerit Kei dengan bodoh tanpa tahu keadaannya sekarang.
"Gue ngumpet di gudang aja! Gudangnya Yuu kan nggak kecil-kecil banget tuh. Oke! Kecepatan MAX!" Kei langsung melesat dengan cepat. Tapi, baru sampai di pintu Altar Room, Kei merasakan ada sesuatu di pintu depan. Dia pun balik dan mengecek. Dia tempelkan telinganya ke pintu agar bisa dengar. Tanpa basa-basi dia membuka pintu tepat sebelum tamu itu menekan bel.
"Oh! Kau..." ucap Kei misterius.
- Sementara itu, Mafuyu -
"Ceban! Eh salah, Maksud gue..100!" seru Mafuyu dengan lantang (Feathers: Udah lantang, salah lagi. -ditabok Mafuyu-).
"Siap ato enggak.. Gue bakal nyari lu semua!" teriak Mafuyu dengan semangat 45. Lalu dia mulai mencari. Dia mulai dari dapur. Mencari dimana pun yang dia mau.
"Hmm, aneh. Kalo gak ada di dapur, berarti mereka pada ngumpet di atas ato di Hallway." gumam Mafuyu. Tapi tiba-tiba...
-Kruyuksss- terdengar suara perut Mafuyu yang menandakan dia harus makan.
"Oh sial! Aku lapar. Udah gue duga, seharusnya tadi pagi gue minta Kirie buatin gue makanan. Lapeerr..." keluh Mafuyu memegangi perutnya. Kemudian mata Mafuyu tertuju pada benda yang berada didekat pintu dapur.
"Kulkas! Pasti banyak makanan didalam sini. Lagian, Miku kan jago masak..." tanpa pikir panjang, Mafuyu membuka kulkas dan menemukan...
- Pong -
Kosong! Tak ada apapun didalam kulkas itu. Hati Mafuyu pun hancur lebur tak tersisa...
'Mustahil!' jerit Mafuyu dalam hati. *Jreng!* Mafuyu bersujud dengan lesu di depan kulkas (Fea: Perasaan, lebay amat ni cowok. Kagak dapet makan aja kayak abis ditolak cintanya...). Mafuyu berdiri dan mulai melanjutkan permainan. (Crims: Yaah, dia kan orang yang mudah menerima kenyataan dan tidak lama berlarut-larut dalam kesedihan). Mafuyu naik ke lantai 2 dan ngecek kamar Rei. Sebelumnya dia ketok pintu dulu.
"'Misii. Rei… Gue masuk ya…" ucap Mafuyu.
"Oh, ya… Silahkan!" balas Mafuyu dengan suara dicewek-cewekin (?).
"Makasih…" setelah bermain drama monolog, dia masuk kedalam kamar Rei. (Fea: Dasar. Kebiasaan lu tuh, Crimson. Crims: Hm hm -cuek-)
"Hmm, sepi. Mungkin nggak ada orang disini.." ucap Mafuyu.
'Celaka! Kakak disini! Bisa gawat kalo dia tau aku di sini...' batin Miku yang ngumpet didalam lemari. Karena terlalu panik, Miku tidak sengaja menyenggol tempat baju-baju Rei disimpan dan timbullah suara yang mencolok yang terdengar oleh Mafuyu.
"Hm? Apa ada yang ngumpet di dalam lemari kali yah?" tanya Mafuyu yang berjalan kearah lemari.
'Gawat! Gawat! Gawat!' Miku pun langsung keringet dingin sambil menutupi mulutnya.
Saat Mafuyu membuka sedikit pintu lemari. Dia menghentikan tindakannya.
"Huh! Mana mungkin ada yang ngumpet ditempat seperti ini. Lemari ini terlalu kecil untuk dimasuki. Hanya orang bodoh yang ngumpet disini.." ucap si Mafuyu. Miku merasa lega karena Mafuyu mengurungkan niatnya membuka lemari sekaligus sebel karena Mafuyu ngatain dia (secara tidak langsung) orang bodoh.
Lalu, saat Mafuyu mau keluar. Matanya tersangkut (?) pada meja Rei. Dia melihat sebuah foto terpajang disana. Dan saat dilihat, Mafuyu langsung cekikikan gaje.
"Ki ki ki ki. Apa-apaan foto ini? Jadi ini foto Yuu dan Rei saat mereka pergi ke Hawaii 2 tahun yang lalu? Yuu kocak banget. Make celana boxer doang. Ajip! Rei seksi banget...Kayaknya Miku dan Kirie kalah abis deh sama ke seksian-nya Rei..." ucap Mafuyu rada mesum mode on. (Crimson: Waaa! Mafuyu jadi nafsu gitu ama Rei!)
"Udah ah! Ntar kalo ketauan Yuu, Miku dan Kirie, gue ngeliatin foto ini bisa dikurung di Abyss of Horizon gue..." batin Mafuyu yang keluar dari kamar itu. Tepat saat dia membuka pintu kamar Rei, dia melihat sosok yang sedang mengendap-endap jalan dari arah kamar Yuu menuju bawah.
"Eh?"
Suasana hening sejenak. Mafuyu dan orang yang sedang mengendap-endap itu saling bertatap mata.
"..............."
"..............."
"Aaaah!" jerit Mafuyu.
To be Continued
Crimson: Yaaa! Minna-san! Gomen kalo tiba-tiba kita potong!
Feathers: Oi Crims!
Crimson: Apaan?
Feathers: Gue mau ngasih sesuatu...
Crimson: Eh? Apa?
Feathers: Ini! -nabok Crimson-
Crimson: -mukanya jadi ganas- WOI! APA-APAAN ITU!
Feathers: -nggak kalah ganas- BRISIK! ITU KRN LU NGELEDEKIN GUE DI DIALOG PEMBUKAAN TADI! PERCUMA LU BISIK-BISIK!
Crimson: TIDAAAAAAAKKK! -ngibrit-
Feathers: TUNGGUUU! Minna-san, Review yah!
