Fanfic pertama aku nih, jadi wajar kalau banyak yang kurang ^_^

Disclamer : Naruto bukan punya saya tapi punya Om Masashi Kishimoto

Pairing: SasuNaru atau NaruSasu? Nanti juga tau sendiri

THE FULL MOON

My first friend and my first love

"Kau sendirian?" Tanya seorang anak berumur 7 tahun kepada anak sebayanya.

Butuh beberapa detik bagi Naruto, anak sebaya tadi, untuk menyadari bahwa dialah orang yang dimaksud, mengingat dialah satu-satunya orang yang masih duduk disebuah taman berudara dingin dengan bulan yang bersinar penuh.

Naruto mengangkat wajahnya, mata birunya menatap mata hitam yang begitu indah. Ia terpesona sekaligus kaget, belum pernah ada anak lain yang mau mengajaknya bicara, dia sendiri tidak tahu kenapa. Ia selalu dikucilkan dilingkungannya hanya ayah angkatnyalah yang selalu bersikap baik padanya.

Anak itu berkulit putih dan berambut hitam dengan model rambut yang berdiri ke belakang. Ia mengenakan kaos berlengan panjang hitam dan celana pendek putih selutut. Tingginya hampir sama dengan Naruto. Mata onyxnya memancarkan cahaya ditengah kegelapan, sehingga Naruto dapat melihat betapa tampannya dia.

"Kau sendirian?" Anak bermata hitam itu bertanya lagi.

Naruto diam sejenak. Ia ingin memberikan jawaban yang menyenangkan untuknya. Dia tidak ingin anak itu pergi karena menganggap Naruto tidak menarik. karena bagi Naruto ada anak lain yang mau mengajaknya bicara merupakan keberuntangan yang tak ternilai untuknya. Tapi sayangnya dia hanya bisa menjawab "ya" setelah berusaha memutar otak. Dan langsung merasa benci dengan dirinya sendiri.

"Mau main denganku?"

Mata biru Naruto melebar, 'apa ini mimpi?' ia bertanya dalam hati. Ada seorang anak yang mengajaknya bermain! Bagai mimpi yang sangat indah, 'tapi ini bukan mimpi' batinnya 'ini kenyataan!'.

"Ka… kau mau main denganku?" Naruto mengulang pertanyaan anak itu. Ingin memastikan bahwa ia tidak salah dengar.

Anak itu tersenyum seraya mengangguk. "Namaku Sasuke, Uchiha Sasuke," jelasnya "kau?"

Naruto yang lagi-lagi terpesona dengan senyuman Sasuke hanya bisa menjawab tanpa melepaskan pandangannya dari mata onyx itu, seakan-sakan ia telah terhipnotis olehnya. "Uzumaki Naruto."

"Baiklah Naruto, sekarang kita main apa?" Sasuke menatap berbagai macam mainan disekelilingnya.

"Bagaimana kalau itu?" Naruto menunjuk ayunan yang kosong.

"Boleh…" Jawab Sasuke, "Tapi ayunannya cuma satu."

Naruto terdiam, ia bermaksud membiarkan Sasuke bermain duluan dia tidak keberatan jika harus membantunya mendorong dari belakang. Karena bagi Naruto, Sasuke adalah teman pertamanya jadi dia harus memperlakukannya dengan baik. Dia tidak ingin Sasuke membencinya dan meninggalkannya. Sendirian itu tidak enak.

Ketika Naruto masih sibuk dengan pikirannya, Sasuke tersenyum jahil dan berkata " Yang terakhir sampai ke ayunan, dia yang mendorong!"

Dan tanpa aba-aba, Sasuke berlari menuju ayunan, Sebaliknya Naruto hanya berdiri kaku ditempatnya masih sulit mencerna apa yang baru terjadi.

Merasa tidak diikuti, langkah kaki Sasuke berhenti, ia berbalik dan menatap Naruto dengan tatapan heran lalu berteriak, "Hei Uzumaki Naruto, kalau kau diam saja aku bisa menang!"

Naruto berbalik menatap yang diteriakan Sasuke tadi, membuatnya tersadar. Benar dia adalah Uzumaki Naruto. Ia tidak perlu berpura-pura baik atau menyenangkan didepannya, karena yang harus dia lakukan sekarang ini adalah menjadi dirinya sendiri.

Naruto, yang telah memutuskan untuk menjadi dirinya sendiri, tersenyum "kau tidak akan menang!" teriaknya dan berlari menyusul Sasuke .

"Kau kalah! Sekarang kau yang dorong."

"Kau curang, Sasuke!"

"Siapa suruh kau diam saja."

"Kau tidak bilang kapan kita boleh berlari?"

"Kapan aku bilang kita menggunakan aba-aba sebelum berlari?"

Naruto cemberut dan Sasuke tertawa. Kedua anak itu bermain dengan girangnya kadang mereka tertawa dengan ceria. Sampai-sampai mereka lupa bahwa mereka sudah cukup lama bermain. Orang tua mereka pasti khawatir, Sasuke adalah orang yang menyadari hal ini.

"Orang tuamu tidak mencarimu?" Sasuke bertanya pada Naruto yang langsung berhenti mendorong ayunan Sasuke.

Dia diam sebentar sebelum menjawab "Tidak. mereka tidak akan."

"Kenapa?"

"Karena mereka sudah ada disana." Naruto menunjuk bintang.

Sasuke menatap Naruto dengan tatapan kasihan, Naruto hanya bisa menundukkan wajahnya tidak ingin menatap Sasuke. Ia yakin kalau dia menatap mata Onyx itu dia pasti akan menangis. Tidak! dia tidak ingin menangis, tidak akan.

"Kau kuat" Sasuke berkata pelan "Mereka pasti bangga denganmu"

Naruto mengangkat kepalanya, Ia melihat Sasuke yang memandangnya sambil tersenyum. Dan lagi-lagi ia terpesona dengan senyuman Sasuke. Ada sesuatu hal yang ada didalam diri Sasuke yang membuat Naruto begitu tertarik entah wajahnya, gerak-geriknya, sikapnya atau senyumannya. Mungkin semuanya.

"Aku yakin, mereka selalu melihatmu dari sana sambil tersenyum." Sasuke melanjutkan, Mata Onyxnya memandang bintang yang tadi ditunjuk Naruto. "Dan terus menjagamu."

Naruto juga melihat bintang.

"Tapi aku harus pulang." Sasuke berkata akhirnya sambil menatap Naruto dengan sedih, seakan-akan ia tidak akan bertemu Naruto lagi.

Naruto memandang Sasuke, memberikan tatapan memohon kepadanya agar tetap disisinya. Belum pernah dia merasa sebahagia ini.

Sasuke menggeleng "Keluargaku pasti mencariku." Ia berdiri dari ayunan, tempatnya duduk.

"Kau akan kembali kesini lagi kan?" Tanya Naruto. Lebih kepada permohonan.

Sasuke hanya tersenyum sedih. Dan berbalik membelakangi Naruto "Aku pulang dulu." Katanya "Dan.." Ia diam sebentar sebelum berkata " selamat tinggal"

Sasuke berlari meninggalkan Naruto, yang terus memandanginya. Ia tahu ucapan terakhir Sasuke tadi adalah jawaban dari pertanyaannya . 'Ia tidak akan kembali' batin Naruto. Sebutir air mata jatuh dari mata birunya. 'aku akan merindukannya' ia menangis 'aku akan sangat merindukannya.'

Yah itulah saat pertama kalinya seorang Uzumaki Naruto mempunyai seorang teman. Seorang teman yang mengajarinya tentang persahabatan dan teman yang dengan ia sesali karena telah membiarkannya pergi. Seorang teman yang telah merebut hatinya. Seorang teman yang suatu saat nanti akan menjadi orang yang lebih dari seorang teman.

"Aku akan mencarimu…" Naruto berkata pelan. Wajahnya yang berwarna coklat memandang bulan purnama "Dan tidak akan pernah membiarkanmu pergi."

Continue

Gimana? Gimana? Aneh ya? Aku juga ngerasa begitu

Setelah dibaca berkali-kali tetap aja terasa aneh kayak ada yang kurang _

Review dong…