POKOKNYA INI HUNSOO. SEHUN dan KYUNGSOO.
Typo is always.
HUG
Kyungsoo mondar mandir sambil mengigiti kukunya, kebiasaan buruk. Wajahnya memperlihatkan kebingungan dan ketidaksabaran yang jelas sekali terlihat. Kyungsoo menolehkan kepalanya begitu pintu ruang ganti itu terbuka. Matanya yang bulat nampak berbinar menanti siapa yang akan muncul di balik pintu itu. Namun raut mukanya kembali seperti semula saat melihat orang tersebut. Sepertinya bukan orang yang Kyungsoo harapkan. Seseorang itu masuk sambil memamerkan eye smilenya yang menawan.
"Eonni" rengek Kyungsoo membuat yang dipanggil kembali menyungingkan senyum manis. Seseorang itu menutup pintu kembali dan melepas tas selempangnya.
"Maaf jika lama, dosen tua itu menyebalkan sekali ia baru menyelesaikan kelas karena keterlambatannya sendiri. Cha ayo kita buat uri Kyungie menjadi cantik" serunya riang
"Ah waee, kenapa wajahmu seperti itu" tambah yang Kyungsoo panggil eonni itu lagi.
"Uuuh, tidak ada, ayo cept eonni dandani aku, sekarang sudah sampai nomor urut 10" keluh Kyungsoo.
"Sehun belum datang?" tanya sang eonni, Kyungsoo mengeleng.
"Baek eonni, apa Chan oppa akan datang? Appa dan eomma tidak datang" Kyungsoo mencebikkan bibirnya sedih.
"Sayangnya oppamu ada quiz sayang, tapi dia sudah berjanji akan menjemput" jawab Baekhyun hati-hati.
"Menyebalkan sekali orang rumah tidak ada yang datang" guman Kyungsoo membuat Baekhyun menepuk pundak sempit gadis itu.
Selanjutnya Kyungsoo hanya diam dan mengikuti semua instruksi Baekhyun yang sedang meriasnya.
"Kyungie, dapat nomor 20 bukan?" Kyungsoo hanya mengangguk.
Kegiatan mereka terhenti saat ada salah satu staff yang memberitahu jika saat ini sudah sampai peserta nomor 16. Itu artinya 3 orang peserta lagi , dan giliran Kyungsoo untuk tampil. Kyungsoo semakin mengerucutkan bibirnya. Tangannya saling meremas, dan matanya terus melirik ponselnya. Kyungsoo masi menunggu seseorang yang sama ngomong-ngomong.
-HUG-
Seorang laki-laki berwajah tampan sedang berlari dengan keringat yang sudah menetes di pelipis hingga dahinya. Bahkan kaos hitamnya sudah terlihat basah. Nafasnya ngos-ngosan namun kaki panjangnya masih terus berlari bahkan menambah kecepatan. Sesekali ia akan menunduk meminta maaf jika menabrak seseorang tanpa sengaja. Beberapa kali ia juga akan mengecek jam tangannya. Ponselnya mati sehingga ia tidak bisa menghubungi seseorang yang sedang menunggu. Pacarnya. Hari ini gadisnya akan mengikuti lomba menyanyi antar sekolah yang sudah masuk 25 besar. Memang, ini bukan perlombaan pertama bagi pacarnya hanya saja ia selalu hadir untuk menyemangati gadisnya itu.
Laki-laki itu melebarkan senyumnya begitu melihat tempat tujuannya sudah dekat. Meskipun masih butuh banyak langkah untuk sampai pada kekasih mungilnya. Semakin dekat semakin ia percepat, perasaannya mengatakan bahwa ia akan terlambat jika tidak cepat-cepat. Begitu sampai di tempat itu matanya mencari tanda panah yang mengisyarakatkan ruang ganti. Gadisnya mengatakan jika ia mendapat nomor 20. Dalam hati terus berdoa semoga kekasihnya belum tampil.
Masih dengan berlari, akhirnya sampai juga di depan ruangan ganti yang bertuliskan nama sekolah kekasihnya. Laki-laki itu segera membuka pintu dengan kasar. Nafasnya yang masih tersenggal ia coba atur dengan mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Seketika ekspresinya berubah begitu melihat di dalam ruangan sudah tidak ada lagi kekasihnya.
"Ooo, Oh Sehun kau lama sekali" itu suara Baekhyun yang sedang membereskan beberapa alat make-up
"Kyung hah hah soo dimana?" tanya laki-laki bernama Sehun itu putus-putus.
"Cepatlah, dia ada di belakang panggung sebentar lagi gilirannya" jawab Baekhyun sambil menunjuk arah dimana Kyungsoo berada.
Mau tidak mau Sehun harus berlari. Tidak, ia tidak boleh terlambat akan sangat fatal nanti jika ia tidak bertemu kekasihnya. Apalagi tadi di kampus ia bertemu dengan Chanyeol yang bilang tidak bisa datang. Setelah bertanya kepada staff yang ia temui akhirnya Sehun sampai juga di belakang panggung. Melihat punggung kekasihnya, Sehun segera menghampiri dan segera memeluknya dari belakang. Tidak perlu melihat dari depan Sehun sudah sanggat hafal jika itu kekasihnya.
"Maaf, maaf aku terlambat" bisiknya di telinga Kyungsoo.
Kyungsoo membalikkan badannya dengan mata berkaca-kaca. Mata bulat itu sembab Sehun menduga bahwa gadisnya itu habis menangis. Kyungsoo memukul dada Sehun beberapa kali sebelum tangan mungilnya meraih leher Sehun. Kaki Kyungsoo sedikit berjinjit karena jarak tinggi mereka. Kyungsoo mengusakkan wajahnya di pundak Sehun.
"Aku pikir Hunna tidak datang, aku takut aku takut sekali" lirih Kyungsoo dengan suara yang menahan tangis.
"Maafkan aku, ponselku mati dan ban motorku bocor" bisik Sehun yang masih bisa di dengar jelas oleh Kyungsoo.
'Peserta nomor 20 dipersilahkan naik ke atas panggung'
Suara pembawa acara sudah terdengar namun Kyungsoo belum melepas pelukannya. Seorang staff sudah menghampiri Kyungsoo. Sehun yang melihatnya memberi isyarat untuk memberi waktu sebentar.
"Kyungie-ya, Kyungie-ku yang hebat. Kau pasti bisa. Tidak perlu takut, tidak akan terjadi sesuatu yang buruk. Aku akan menunggumu disini" bisik Sehun sambil mengelus punggung gadisnya yang memang terasa tegang. Sehun melepaskan pelukan Kyungsoo, menatap mata gadis itu dengan senyum lembutnya. Meyakinkan Kyungsoo lagi bahwa semua akan baik-baik saja. Kyungsoo mengangguk dan melepaskan tangannya di leher Sehun. Satu kecupan di dahi Kyungsoo dapat, jangan lupakan senyum serta lambaian tangan yang mengiringi Kyungsoo menuju panggung.
Sehun menghela nafasnya lega. Baekhyun yang tadi di ruang ganti juga sudah berada di samping Sehun. Gadis yang menjadi kekasih oppa Kyungsoo itu mengajak Sehun untuk melihat penampilan Kyungsoo.
Suara lembut Kyungsoo mulai terdengar, gadis itu mengedarkan pandangannya. Senyumnya mengembang ketika melihat kekasihnya ada disana. Melambaikan tangan padanya dan menyemangatinya. Kyungsoo menutup matanya ketika nada di lagu yang ia nyanyikan semakin tinggi. Gemuruh tepuk tangan memenuhi tempat itu. Nada Kyungsoo masih stabil dan ia membuka matanya ketika Kyungsoo menunggu untuk bagian selanjutnya.
Saat lagu hampir selesai, Sehun meninggalkan bangku penonton. Laki-laki itu melangkahkan kakinya menuju belakang panggung. Sesuai janjinya tentu saja ia akan menunggu kekasihnya. Sehun membuka tangannya lebar begitu Kyungsoo tiba di belakang panggung. Gadis itu berlari dan segera menubrukkan tubuhnya.
"Kyungie sudah melakukan yang terbaik. Tadi sungguh luar biasa" puji Sehun masih mendekap kekasih mungilnya. Tubuh Kyungsoo benar tenggelam dalam pelukan Sehun.
"Selamat dear, kau masuk 10 besar" tambah Sehun
"Hei, hei kenapa menangis?" Sehun panik begitu mendengar isakan Kyungsoo. Kyungsoo mengelengkan kepalanya yang ada di dada Sehun.
"Jangan hiks dilepas hiks dulu, Kyungie masih hiks hiks mau dipeluk Hunaa" Sehun terkikik mendengar jawaban Kyungsoo. Kekasih mungilnya ini benar-benar sangat imut.
-HUG-
Kyungsoo membersihkan riasannya di ruang ganti kembali di temani Baekhyun. Calon kakak iparnya itu berkali-kali mengodanya. Kyungsoo sampai harus menutup telinganya. Kyungsoo tidak bisa melawan Baekhyun karena memang semua ucapan Baekhyun benar. Bahwa Kyungsoo sangat addict dengan pelukan kekasihnya. Bahwa Kyungsoo akan luluh ketika Sehun memeluknya. Sebenarnya dulu sebelum Kyungsoo menjalin hubungan dengan Sehun, Chanyeolah yang akan memeluk adik imutnya itu. Tapi setelah Chanyeol memiliki kekasih Kyungsoo jadi mengurangi kadar kemanjaannya.
Kyungsoo mengerucutkan bibirnya ketika melihat Chanyeol dan Sehun yang sedang berbincang. Kedua lelaki itu memang menunggu Kyungsoo dan Baekhyun tentu saja. Begitu dekat Kyungsoo memukul lengan kakaknya beberapa kali yang membuat Chanyeol meringis kesakitan tentu saja. Eii meskipun mungil Kyungsoo itu jago taekwondo.
"Auu sakit baby Soo, kau ini kenapa sih?" keluh Chanyeol karena Kyungsoo yang masih belum ingin menghentikan pukulannya.
"Menyebalkaan. Kenapa tidak bilang jika tidak bisa datang? Jahat" setelah mengatakan hal itu Kyungsoo masuk mobil Chanyeol. Chanyeol hanya bengong sementara Sehun dan Baekhyun terkiki geli. Sehun segera menyusul Kyungsoo duduk di bangku penumpang. Baekhyun juga sudah memutar dan segera duduk di samping kursi kemudi. Chanyeolpun akhirnya masuk mobil juga.
"Baby soo, maafkan oppa heum? Quiz oppa tadi benar-benar mendadak. Oppa janji besok oppa akan datang kau masuk tahapan selanjutnya kan? Chukae uri Kyungie" oceh Chanyeol saat mobil sudah berjalan.
"Jangan berjanji. Menyebalkan" ketus Kyungsoo. Sehun yang melihat kekasihnya masih dalam mood yang tidak begitu bagus segera memeluknya dari samping. Namun Kyungsoo meronta dan melepaskan pelukan Sehun.
"Aku sudah tidak butuh pelukanmu" Kyungsoo mengeser duduknya hingga menempel dengan pintu mobil. Kini giliran Chanyeol yang terkikik geli. Sehun mengusap mukanya namun ia tidak marah. Sudah teramat paham dengan kekasihnya yang memang galak itu. Kyungsoonya hanya akan berubah imut dan sangat membutuhkan pelukannya jika sedang dalam keadaan seperti tadi. Gadis itu memiliki demam panggung yang parah. Belum lagi Kyungsoo akan insecure dengan dirinya dalam keadaan panik seperti tadi. Dan pelukan Sehun adalah obat yang Kyungsoo butuhkan. Sebenarya bukan hanya pelukan Sehun sih tapi akhir-akhir ini pelukan Sehun yang paling ampuh.
END
Gak jelas? Gak sweet?mau protes?
Click tombol review..
For Deftii:
I try to write this story, sesuai photo yang aku kirim waktu itu.. semoga suka..
Terakhir semoga uri Kyungsoo selalu di lindungi dan baik-baik saja jika memang dia pergi ke Busan.
Byebyee :*
