Halo para pembaca, penulis memutuskan untuk menulis ulang cerita penulis, karena penulis merasa cerita penulis masih kurang begitu bagus dan makin ngak nyambung. Maka penulis memutuskan untuk menulis ulang cerita penulis, bagi para pembaca yang membaca terima kasih saya ucapkan karena telah mau membaca cerita saya. Silahkan menikmata bacaan baru saya ini.
" people, angel, fallen angel, demon talk "
( people thought )
[ sacred gear ]
{ spirit talk }
PROLOGE
General Pov
Di suatu rumah sebuah keluarga, sedang berlangsung upacara penghormatan terakhir bagi yang meninggal. Keluarga tersebut baru saja kehilangan seorang kakek yang sangat mereka sayangi apalagi untuk cucunya yang bernama Ise Hyoudou.
Semua orang pun menangis atas meninggalnya kakek tersebut, semua kecuali 1 orang.
Ise Pov ( umur 7 tahun )
( Kenapa semua orang menangis ? ) Ini adalah isi pikiran Ise.
Ise sangat bingung kenapa semua orang di rumahnya menangis, orang tuanya menangis, saudara, dan tetangga nya juga ikut menangis. Ise tau kalau kakek nya yang sangat dekat dengannya dan selalu memanjakannya telah tiada.
( Tapi kenapa semua orang menangis ?. Bukankah kakek memang sudah waktunya pergi meninggalkan dunia ini, karena sudah waktunya kenapa semua orang harus menangis ? ) Ise pun langsung ke 2 orang tuanya dan menanyakannya.
" Kaa – san, kenapa semua orang menangis ? " tanya Ise
" Itu karena kakek mu telah tiada ise " jawab Ibunya
" Lalu apa yang perlu ditangisi ? tanya Ise
Kedua orang tuanya hanya bisa tertatap diam dan melihat ise, jika ise mengatakan kalimat itu saat dewasa mungkin orang tuanya akan melihat ada sesuatu yang tak normal dalam diri Ise, tapi karena Ise masih kecil, mereka hanya merasa bahwa Ise masih belum tau apa apa.
" kakek sudah tidak akan kembali lagi, orang normal, pastinya akan sedih " jawab ayahnya
Ise pun hanya terdiam saja. Bagi semua orang Ise mungkin seperti anak biasanya rambut kecoklatan, kulit putih dan rambut coklat, sesuai dengan anak seusianya, dibesarkan seperti anak biasa nya. Tapi bagi dirinya Ise merasakan dirinya tidak seperti seperti kebanyakan orang.
( keadaan seperti ini, orang yang normal akan menangis ? ) hanya ini pertanyaan dalam pikiran ise
Saat ise tumbuh besar nanti dia akan menyadari, bahwa kematian orang yang disayangi, tentu saja akan membuat orang sedih.
Dari sudut pandang psikologis, ketika dunia subjektif seseorang dan dunia objektif menjadi satu kesatuan, itu akan menjadi normal.
Karena, psikologi adalah refleksi dari realitas objektif, sehingga setiap aktivitas mental yang normal dan perilaku harus konsisten dengan lingkungan objektif, meskipun hanya pada bentuk dan isi.
Ketika lingkungan mental atau mental seseorang dengan dunia luar kehilangan kesatuan, maka orang ini tidak akan dipahami.
Pada saat itu, orang ini akan menjadi abnormal.
Maka dari itu dari pandangan teori ini, Ise bukan lah manusia normal
Hari itu, Ise sama sekali tak menangis
Yang lain sedih, Ise hanya tenang
Yang lainnya sedang hening, Ise hanya memiliki perasaan keraguan
Yang lainnya menangis meneluarkan air mata, Ise hanya kaget
Jadi secara langsung, apa bisa Ise dikatakan Normal ?
Lalu apa yang bisa dikatan, kakek dari kecil selalu mendukung dan memanjakan Ise, selalu mebelikan apa yang Ise mau, kakek juga merupakan keluarga yang sangat Ise sayangi.
Keluarga seperti ini, jika sudah tak bisa bertemu lagi pasti akan menangis kan ?
Tetapi dari awal sampai selesai, Ise sama sekali tidak merasakan sedikitpun rasa sedih, air matapun sama sekali tak keluar dari mata Ise
Pada waktu itu orang dewasa sama sekali tak peduli tentang Ise, dipikiran mereka Ise sama sekali tak mengerti arti dari kematian. Atau awalnya karena pengaruh tangisan anak anak di sekitar, Ise sudah tak bisa menangis lagi
Hanya Ise, di tengah tengah situasi ini, mengerti akan 1 hal
( Aku tidaklah sama dengan orang lain )
Tumbuh besar nanti, Ise akan mengerti dari arti kata yang diucapkannya
Tidak hanya Ise makin peka dengan lingkungan sekitarnya, Ise pun beberapa kali mengalami hal yang sama seperti saat kakeknya meninggal.
Pada waktu itu Ise hanya terdiam, tidak menangis, tidak merasa sedih
Lalu, Ise pun mengerti
Tidak peduli sedekat apapun Ise dengan seseorang, mau itu pacar, orang yang dicintai, sahabat, dan lain lain. Pada saat orang itu mati, Ise tidak akan meneteskan air mata, tidak akan merasa sedih sekecil apapun.
Ini bukan karena Ise tidak peka, juga bukan Ise itu kejam dan tidak peduli
Ini hanya sebuah kecacatan
Ise pada umur 7 tahun sama sekali tidak menyadari, tersembunyi didalam dirinya adalah kepribadian yang cacat
" Aku sama sekali tak bisa merasakan perasaan apapun untuk kematian orang lain "
Lalu
" aku pun tak akan bisa merasakan perasaan dari kematian ku sendiri "
Fakta ini, pada Saat Ise berusia 16 tahun, sudah dipastikan kebenarannya.
Ise Pov end
General Pov
" BANG ! "
Terdengarlah suara tabrakan yang keras.
Waktu suara tabrakan itu terdengar, Ise hanya merasakan pusing, sampai penglihatan nya pulih Ise hanya melihat ke arah langit.
Tetapi, langit ini dipenuhi oleh warna merah dan sedikit demi sedikit memudar menjadi hitam
Munculnya warna merah, karena mata Ise sudah berdarah
Munculnya warna hitam, karena Ise sudah tak bisa merasakan apapun
Ise merasa tubuhnya bukan miliknya lagi, dia sama sekali tak bisa menggerakan tubuhnya ataupun merasakan tubuhnya
Satu satunya rasa dalam tubuhnya adalah – panas
Panas
Sangat panas
Seluruh tubuh seperti terbakar
Di sekitar, para pejalan kaki mulai mengerumuni di sekitar Ise
Ise sama sekali tak mendengar apa yang mereka katakan, Ise hanya bisa merasakan suara yang penuh dengan kepanikan dan ketakutan
Dan tubuh Ise seperti kehilangan sesuatu yang berharga, Ise pun dengan sekuat tenaga menoleh dan melihat cairan keluar dari tubuhnya.
Cairan itu berwarna merah
Warna merah bermuncratan dari tubuh Ise
Ise pun mengerti, tubuhnya mulai kehilangan darah dan kehidupan
Ise juga sudah mengerti situasi nya sekarang
Kecelakaan mobil, kecelakaan mobil yang tiba tiba
Kecelakaan ini, di negara jepang hanya sekitar 4000 kecelakaan tiap tahunnya.
Tapi, dari 4000 kecelakaan Ise menjadi salah satu korbannya.
" jadi beginikah "
Ise pun menerima takdirnya,
Tidak ada rasa benci, takut, atapun perlawanan dari tubuh Ise
Bahkan, tidak mungkin Ise merasakan perasaan dari kematiannya
Fakta ini yang Ise pegang saat ber umur 7 tahun. Sekarang, sudah terbukti
Untuk dikatakan pada waktu mau mati, Pikiran Ise hanya ada 1 yang dipikirkan
" Kemana kah manusia pergi saat mereka mati "
Dengan pikiran seperti itu Ise pun menutup mata, Tiba tiba saat Ise sudah mau kehilangan kesadaran suara yang dingin terdengar di telinganya
" Apa kamu mau membuat kontrak denganku ? "
Selesai, sampai disini dulu prolognya, di prolog ini penulis akan menceritakan ke cacatan yang dimiliki oleh Ise. Dan dari sini juga petualangan ise akan di mulai. Terima kasih, selamat membaca.
