TRUE HERO REWRITE...

Disclamer : i own nothing ex few OC here. OPM and HSCDXD belong to their owner.

Warn : terlalu melampaui over power, boring, tak jelas, tak memakai EYD, OOC, dan terlalu anti klimaks

Chapter 0. lonely hero...

...

... ...

Saitama, 3 tahun yang lalu ia hanyalah seorang pemuda biasa yang menjalani hidup normal dan monoton dimana dia seharusnya menjalani hidup seperti itu untuk sepanjang hidupnya. Tapi suatu hari 3 tahun yang lalu dimana dia tak sengaja terlibat dengan sesosok monster dan seorang gadis yang tengah diserang iblis liar yang kini merubah tujuan hidupnya.

Merubah visi dari hidupnya...

...

Dia yang ingin menjadi pahlawan...

Dia yang ingin menjadi pahlawan seperti yang dia pernah dilihat diacara televisi sewaktu kecil dulu...

Dia yang ingin menjadi pahlawan seperti yang dia pernah dilihat diacara televisi sewaktu kecil dulu yang membela kebenaran dan mengalahkan musuh-musuhnya hanya dengan satu pukulan saja...

Seorang pahlawan penegak kebenaran dan keadilan...

Dan untuk itulah dia berlatih dengan sangat keras selama 3 tahun, untuk bisa menjadi lebih kuat dan menjadi seperti pahlawan yang diimpikan. Dimana latihan yang dijalaninya sangatlah keras hingga sampai ia kehilangan semua rambut dikepalanya dan menjadi sangatlah kuat.

Terlalu kuat mungkin bisa dibilang, karena kini hampir semua musuh dan monster yang dia temui dengan mudahnya ia kalahkan hanya dengan satu pukulan dan bamn.

Mereka hancur berkeping-keping...

Entah mereka yang terlalu lemah atau dirinya yang telah menjadi terlalu kuat, dia tidak tahu pasti.

Serasa berurusan dengan serangga saja, dimana sebelumnya(sebelum menjadi sekuat sekarang) saitama merasakan berbagai emosi seperti marah, takut , benci dan berbagai hal saat tengah berhadapan dengan monster-monster mengerikan.

Tapi sekarang, dia tak merasakan apapun. Semua berakhir hanya dengan satu pukulan saja.

Apa yang salah?

Apa yang kurang?

Kedua pertanyaan itulah yang selalu terngiang dalam kepala botak tanpa rambut milik saitama yang kini tanpa sadar telah menginjak bangku sma kelas 3 diakademi kuoh...

...

'Malam ini makan malam apa ya...' batin saitama dengan bosan sambil memandangi langit siang dijam istirahat dibawah pohon rindang.

Sudah 3 tahun berlalu tanpa terasa oleh saitama yang kini telah meninjak kelas 3 sma. Semua terasa amat kosong serasa ia kehilangan sesuatu yang sangat penting dari hidupnya. Yang diinginkannya hanyalah menjadi seorang pahlawan biasa dan pada umumnya.

Tapi entah kenapa dia merasa ada yang kurang tapi apa?

"Saitama?"

"Saitama?"

"Ah, maaf tadi kau berbicara padaku issei?"

Tanya saitama yang terpecah dari lamunan disiang bolongnya karena suara junior dan juga teman baiknya hyoudo issei yang memanggilnya berulang-ulang.

"Kau ini... apa sih yang kau lamunkan? Sampai tak memperhatikan topik penting yang sedang kita bicarakan ini." ujar issei dengan wajah serius.

"Hei,hei saitama. Kau sedang melamun kotor ya?" tanya juniornya yang lain yang bernama matsuda dengan wajah mesum.

"Bukan, bukan. Aku tak melamunkan itu." gumam saitama membantah sangkaan matsuda sambil melambaikan tangannya didepan wajahnya. "Yang lebih tadi kalian ingin membicarakan apa?" tanya saitama menganti topik pembicaraan.

"Ya, dengan kata lain saitama.." lanjut issei dengan raut serius dan cool. "Oppai itu."

(=.=)

Saat mendengar satu kata itu saitama langsung memasang poker face diwajahnya. Sebuah kata yang entah bagaimana merubah semua mood saitama yang tadi sudah baik menjadi turun saat mendengar kata itu keluar dari mulut issei.

Yang dengan kata lain ini akan menjadi perbicaraan yang panjang dan merepotkan...

...

Skip time...

...

"Total 450 yen." Ujar kasir supermarket tempat saitama berbelanja untuk makan malamnya itu setelah mentotal belanjaan saitama.

Tak menjawab saitama merogoh dompet kecil miliknya untuk mencari uang pas untuk diberikan kepada kasir dan kemudian menyerahkannya. "Uangnya pas ya?" ujar kasir itu memastikan yang dijawab anggukan kecil oleh saitama.

"Terima kasih atas kunjungannya"

Clink...(suara lonceng)

Haaa..." desah saitama yang merasa benar-benar lelah setelah seharian mendengar ceramah panjang lebar tentang "oppai" oleh ketiga juniornya itu.

Bukannya dia membenci mereka, tapi entah kenapa mereka tak pernah lelah membicarakan topik yang sama berulang-ulang. Yah, mereka memang agak-agak hingga dijuluki trio mesum oleh para siswi karena tingkahnya(kalo nggak ngintip, ya ngomongin hal mesum). Tapi sesungguhnya mereka itu orang-orang yang baik...yang sayang sedikit mesum.

"..."

Terdiam saitama terdiam sesaat didepan pintu supermarket sambil memandang langit malam diatasnya dengan tatapan lelah dan bosan.

Sudah berapa lama?

Sudah berapa kali?

Saitama, dia melalui hari dengan membosankan seperti ini...

Sekolah, kerja sambilan, mengalahkan monster yang ia temui dijalan ,pulang, makan malam, dan tidur. Itulah semua tentang kehidupannya belakangan ini yang terus berulang tanpa kenal lelah.

"Grrrr..."

Dan omong-omong soal monster, ada satu yang muncul didepan saitama sekarang ini.

Sesosok monster manusia serigala hitam setinggi 3 meteran dengan sebuah kapak besar lusuh dan berkarat ditangannya yang dipenuhi goresan. Mata kirinya buta yang sepertinya dikarenakan sebuah sayatan pedangan, pisau atau sejenisnya yang membekas disana. Lidahnya menjulur keluar seperti kelaparan dibarengi liur yang membasahi taring-taringnya yang besar dan tajam.

Ya, dia adalah sosok iblis liar yang sedang mencari mangsa dengan kapaknya ditengah jalan yang tak sengaja berpapasan dengan saitama seorang pahlawan dengan penampilan rata-rata dari atas kebawah yang jelas kalah dari segi ukuran.

(mau bagaimana saitama cuman setinggi 175 cm lawannya 3 meter lebih==)

"Grrh...grrrh...grrrh..." desah nafas berat dibarengi geraman buas iblis liar itu yang tampak sangat senang karena berhasil menemukan sesuatu yang dicarinya sejak tadi...sesuatu yang disebut makanan.

Yang dimana direspon hero muda ini dengan tatapan dan ekspresi wajah datar yang seakan hal ini sudah tak asing baginya.

Ya, tentu saja, baginya yang hidup/tinggal diblok Z(kota hantu) yang sudah lama ditinggalkan dikarenakan banyaknya kasus pembunuhan dan kemunculan monster misterius diblok ini, melihat monster dalam perjalanan pulang itu sudahlah menjadi hal biasa.

Terutama saat monster itu menerjang kearahnya dengan liar dan penuh nafsu membunuh sambil mengayunkan kapak besarnya kearah pemuda tanpa rambut dengan baju jaket hoodie bertuliskan "oppai" itu yang meresponnya dengan...

Buakk!

Ya, Pukulan.

Saitama mereponnya dengan sebuah pukulan yang seperti biasanya dengan mudah menghancurkan serigala itu hingga berkeping-keping.

"Ha...Lagi-lagi." gumam saitama dengan tatapan datar kearah kepalan tangan kanannya yang masih sedikit berasap itu.

Lagi, lagi-lagi sebuah pertarungan yang berakhir dengan sangat cepat dalam satu pukulan dan menang.

Sebuah pertarungan yang entah kenapa terasa seperti kekurangan sesuatu...

Tapi apa?

Apa yang kurang?

... ... ...

... ...

...

"Pulang saja ah." Gumam santai saitama yang tak ingin memikirkan masalah ini terlalu dalam dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulangnya.

...

Saitama apartemen...

...

Kenapa semuanya jadi begini?

Tanya saitama dalam hati kecilnya yang entah kenapa merasa ada sesuatu yang hilang atau kurang dari dirinya sebagai seorang manusia.

Sesuatu yang sangatlah penting.

Yang dia inginkan hanyalah menjadi pahlawan biasa saja. Seorang pahlawan penegak keadila seperti pada umumnya.

Seorang pahlawan yang biasa-biasa saja...

Tapi entah kenapa terasa ada yang salah disini...

Semua yang dilakukannya saat ini hanyalah menjalani aktivitas seperti biasanya dan pulang tanpa luka dan mencuci kedua tangannya sebelum makan malam dan tidur. Semua terus berulang tanpa ada satupun yang berubah.

Tak ada satupun adrenalin yang terpacu seperti pertarungan dulu(sebelum ia menjadi kuat) dimana ia merasakan berbagai macam perasaan bercampur aduk saat menghadapi pertarungan berat dan monster-monster menakutkan.

Tak ada satupun...

Dia tak pernah merasakan itu lagi...

Semua terasa kosong dan hampa...

Dan terasa sangatlah membosankan...

...

...

...

Apa yang salah?

Apa yang kurang?

Saitama benar-benar tak mengerti. Apa yang kurang dari dirinya dan apa yang salah itu.

Tapi... jika ini memang yang terbaik, ya sudahlah. Toh dia melakukannya hanya karena hobi jadi tak ada satupun yang salah.

Hanya saja...

Bersama dengan pikiran itu perlahan saitama memejamkan mata diatas futon(kasur)nya.

...

... ...

#################

# LONELY HERO! #

#################

End chapter 0...