Pria bersurai biru melambaikan tangannya di tengah jalan, memberhentikan banyak mobil secara paksa. Banyak mobil yang berhenti karena tampangnya yang rupawan, sisanya hanya mengikuti perintah. Daripada mereka menabrak seseorang yang berwajah indah. Ujungnya, semua alasan berujung pada tampangnya.

.

.

.

.

THE DIFFERENCE

Disclaimer Fujimaki Tadaoshi

The Difference by Nakami~

Rated: T+ / Direktur!Akashi Seijuurou xTukangParkir!Kuroko Tetsuya

Genre : Romace, Humor

Akashi dan Kuroko, maaf sedikit OOC.

Maaf kalau gaje atau sebagainya, ini pertama kalinya post ff di ffn jujur saja. :'v

CHAPTER 1

.

.

.

Sebuah mobil mewah melaju dengan kecepatan di atas rata rata, terpaksa berhenti karena seorang berambut biru muda melambaikan tangannya tepat di depan mobil mewah tersebut. Sang supir melirik sedikit ke arah kursi penumpang. Takut takut majikannya marah karena sudah ada seseorang yang berani memerintahnya. Tidak sesuai dugaan, majikannya yang memiliki mata berbeda warna itu malah tersenyum sambil melambaikan tangannya.

"Tuan?"

"Parkirkan mobil ini sekarang Nebuya" perintah sang majikan.

"Tapi tuan, sebentar lagi ada pertemuan dengan direktur perusahaan Hyu-"

"Jangan menolak perintahku, itu bisa ku atur ulang. Junpei sangat mudah dibujuk." Jawabnya memotong perkataan sang supir

Sesuai dengan keinginan majikannya yang paling absolut, Nebuya memarkirkan mobil mewah sang bos di tempat parkir terdekat. Tempat parkir pasar ikan. Jujur saja, Nebuya agak ragu mengajak seorang direktur perusahaan terkenal yang berhasil memonopoli alur perdagangan, Akashi Seijuurou , ke pasar ikan.

Pasar ikan ini sedikit beda rupanya. Banyak mobil yang terparkir rapi berjajar. Menyulitkan Nebuya mencari tempat parkir yang cocok untuk seorang Akashi Seijuurou. Tempat yang teduh namun tidak jauh dari pintu masuk pasar ikan. Namun, satu satunya pohon rindang yang ada di tempat parkir telah terpakai untuk pangkalan becak.

"Nebuya" Akashi memanggil sang supir

Nebuya sedikit terkejut "Iya tuan?"

Akashi diam kemudian tersenyum tipis

Tiba tiba seorang berparas rupawan yang berjalan dari arah pangkalan becak menghampiri mobil yang sedari tadi mondar mandir tidak jelas. Ia kembali melambaikan tangannya, dan Akashi Seijuurou kembali membalasnya. Ia semakin mendekat , kemudian mengetuk kaca mobil pengemudi. Oh sungguh, ia adalah bidadari tak bersayap yang menyejukkan mata Akashi.

"Ano... Maaf tuan, jika tidak ada keperluan pintu keluar ada di sebelah sana." Tunjuknya

"Eh, tidak nak. Saya sedang mencari tempat parkir teduh." Sangkal Nebuya

"Kalau begitu, bisa ikuti saya.."

Jendela mobil di tutup.

Bidadari tak bersayapnya Akashi kembali melambaikan tangannya, dan Akashi .. Kalian pasti sudah tahu apa yang sedang dilakukannya.

Mobil terparkir. Akashi keluar kemudian mendekati sang bidadari.

"Boleh saya tau siapa nama anda Tuan?" tanya Akashi sopan.

Yang ditanya menoleh "Kuroko Tetsuya, ada yang dapat saya bantu?"

"Kau selalu melambaikan tanganmu padaku di tengah jalan tiap kali kita bertemu." Ucap Akashi "Aku terharu Tetsuya."

"Maaf?" tanya Kuroko, takut ia salah mendengar.

"Aku terharu, saking sukanya kau denganku, kau sampai memberhentikan mobilku di tengah jalan."

"Maaf tuan, tapi itu sudah menjadi pekerjaan saya." Jawab Kuroko sopan.

"Wah, pekerjaanmu membuat orang orang terpesona lalu jatuh cinta ya"ucap Akashi sambil tertawa kecil.

Dengan wajah datar Kuroko menjawab "Saya tukang parkir."

Akashi terdiam. Shock berat. Tidak percaya. Mengapa ada tukang parkir secantik bidadari? Itu berarti selama ini telah terjadi kesalahpahaman antaranya dan Kuroko? Ia kira Kuroko menyukainya, ternyata tuntutan pekerjaan? Ini bukan acara variety show yang suka menjahili orang kan?

Tidak mau terlihat keGRan, padahal emang iya. Akashi Seijuurou yang menjunjung tinggi harga dirinya tidak akan kalah dengan seorang tukang parkir, sekalipun ia secantik bidadari.

Tersenyum simpul dari lamunannya "Tuan Tetsuya, terimakasih atas segala informasinya. Saya akan kembali lain waktu. Sampai jumpa."

Seorang pria mungil nan manis mengambil topinya, siap untuk berangkat kerja.

"Okaa-san, aku berangkat"

"Tetsu-kun! Berangkat bersama okaa-san saja. Okaa-san akan membuka tokonya pagi."ajak sang ibu

Kuroko Tetsuya, 19 tahun. Baru lulus dari SMA Seirin. Langsung bekerja sebagai tukang parkir di pasar ikan. Tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena alasan keuangan. Mengapa ia lebih memilih menjadi tukang parkir daripada bekerja sebagai buruh? Itu karena ibunya membuka toko di pasar ikan. Ia bisa bekerja sebagai tukang parkir sambil membantu ibunya.

Sekarang, dirinya sedang duduk di depan rumah kecilnya yang sudah lama ditempati berdua dengan sang ibu pasca sang ayah meninggal. Kuroko mengurungkan niat berangkat terlebih dahulu dan menunggu sang ibu.

Seorang wanita yang sudah cukup berumur keluar dari rumah dan mengunci pintunya. Mata dan rambut birunya menjadi pujaan para bapak bapak di kampung. Ibu tercintanya ini menjadi janda kembang di sekitar rumahnya.

Ia berpisah dengan sang ibu di parkiran pasar ikan seperti biasa kemudian menghampiri pangkalan becak. Namun, ada yang berbeda kali ini. Matanya terbelalak , wajahnya sedikit pucat. Ia kaget setengah mati melihat pemuda berambut merah yang menanyakan namanya kemarin sedang duduk di salah satu becak.

"Selamat pagi Tetsuya"

Yang disapa masih kaget.

"Tetsuya?"

"k...k...ka...kau sedang apa?" tanyanya tergagap seketika

Akashi tersenyum

"Mengapa duduk di becak?" tanya Kuroko lagi

"Maaf tuan, tapi itu sudah menjadi pekerjaan saya." Jawab Akashi sambil menatap sepasang mata biru sangat dalam.

-to be continue