Naruto © Masashi Kishimoto

You're Remind Me About My Memories © Takamura Uru

yow bertemu lagi dengan Taka disini yeah XDd umm ini fict ke-3 Taka. umm mungkin selalu dan selalu sama yah fict Taka pasti pemerannya OOC XDa dan Taka masih belum bisa membuat fict one-shoot hehe tak apalah yang penting Taka terus belajar :3 umm daro pada Taka banyak omong lebih baik baca saja yaa~ dan bagi yang tidak suka harap klik tombol back :P

Genre : Romance/Hurt/Comfort

Warning : Typo, semua karakter mungkin OOC berat, gaje, abal, dan berbagai peringatan

aneh bin ajaib lainnya...

Pairing : NaruSaku

Rate : T

Request from : Ryu-uzumaki Uchiha Sena Yagami(My Friend)—nih fict request mu bebek, haha

gomen kalau ancur yah O.O selamat membaca bebek XD


"You're remaind me about my memories"

Naruto POV

'Sekolah dan sekolah apa tidak ada yang lain sih' batin diriku seorang diri dalam perjalanan menuju sekolah Konoha Senior High School, yah bisa dibilang ini sekolah elit. Aku sudah cukup muak dengan semuanya, walau kucoba cuek saja tapi semua nya menggangu.

"Kyaa Narutoo..." teriak seorang anak gadis berambut pirang panjang yang kuketahui namanya Ino.

'cih' anak2 gadis semua nya sama saja, norak. Tidak ada yang menarik dari mereka satupun. Dan aku bahkan berharap tidak ada anak perempuan di dunia ini.

"yo naruto" ucap seorang laki-laki yang memiliki tato segitiga di pipinya.

"hn yah.."

"haha kau ini dingin sekali sih sama cewek, ayo lah nanti kalau begitu terus bagaimana kau bisa dapat pacar?" hh..dasar apa pedulimu sih kiba.

"biarkan aku tidak tertarik" jawabku yang langsung berjalan dengan santai menuju ruang kelas.

Normal POV

Naruto berjalan menuju kelas dengan santainya. Tidak satupun raut wajah yang menandakan kebahagiaan terpancar dari wajahnya. Hanya ada wajah dingin yang terpampang disana. Naruto sudah sejak lama bersikap seperti itu, tepatnya setelah kedua orang tuanya meninggal, bersama dengan pacar dan sahabatnya 3 tahun yang lalu. Kejadian itu bermula saat mereka sedang mengadakan wisata bersama di gunung dan satat perjalanan pulang mobil mereka mengalami kerusakan tiba-tiba, dan tanpa di duga di belakang mereka ada truk yang melintas dengan cepatnya membuat mobil itu hilang kendali dan masuk ke jurang. Hanya Naruto yang selamat, sedangkan semunya tewas di tempat. Setelah itu pula dia sudah tidak percaya akan cinta dan persahabatan, karena yang naruto tahu cinta dan persahabatan hanya akan membuat dirinya semakin terpuruk.

"eh..eh kau lihat kan dia, kyaa ganteng kan..." ucap seorang gadis yang bernama Ino tadi.

"iya Ino-pig, kau sudah mengatakannya berulang kali tau. Tapi memang sih dia ganteng tapi gak kalah ganteng nya sama Neji-nii.." lanjut seorang gadis bercepol dua bernama Tenten.

"masih gantengan Naruto! Dia itu tinggi, kulitnya tan, matanya seperti batu safir..wahh pokoknya sempurna deh.."

"iya iya sempurna hahaha..." tawa mereka bersamaan.

"hei mm boleh aku gabung.."ucap seorang gadis yang memiliki mata emerald dan rambut soft pink.

"heh? Siapa kau ikut-ikut kami huh? Sudah sana aku tak mau di ganggu olehmu..!" kata Ino dengan ketusnya kepada seorang gadis tersebut.

"ah..baiklah jika aku tidak boleh bergabung dengan kalian.." ucap gadis itu dengan senyuman yang lembut seraya dia pergi meninggalkan Ino dan Tenten untuk kembali ketempat duduknya di pojok ruang kelas.

"Ino apa kau tidak keterlaluan pada gadis itu?"

"ya nggak lah aku kan belum kenal dia huh dasar tiba-tiba aja sok kenal banget. padahal anak baru..ah sudahlah ayo kita lanjutkan mengobrol saja Tenten.."

Lalu kedua gadis itu melanjutkan mengobrol mereka, sedang kan gadis anak baru yang tadi membaca buku pelajaran yang akan di pelajari hari ini.

"hmm apa aku salah ya jika ingin berteman dengan mereka? Hh,," gumam gadis itu sambil menghela nafas. Lalu dia agak terkejut dengan seseorang lelaki yang duduk disampingnya, dia cukup tampan pikir gadis itu.

"halo, salam kenal..aku anak baru disini.."

"..." tidak ada jawaban dari Naruto, ternyata dia sedang memakai headset jadi tidak mendengar perkataan gadis itu. Dan gadis itu hanya mendesah pasrah karena pertanyaan nya di abaikan begitu saja oleh lelaki disampingnya.

Bel tanda pelajaran pertama berbunyi, semua murid langsung duduk di tempatnya masing-masing karena sebentar lagi pelajaran sejarah akan dimulai. Lalu masuklah Kakashi-sensei, seorang guru mata pelajaran sejarah.

"baik kali ini aku akan memperkenalkan seorang murid baru, yah kau majulah dan perkenalkan dirimu .." ucap Kakashi-sensei sambil menunjuk seorang murid berambut soft pink tadi.

"hai sensei... perkenalkan nama ku Haruno Sakura, kalian bisa memanggil memanggilku Sakura. Aku pindahan dari Suna salam kenal..." jawab gadis itu dan langsung memperkenalkan dirinya di depan kelas.

"nah Sakura kau boleh duduk kembali.."

"haii~ sensei.." sakura kembali ketempat duduk nya dan pelajaran pun dimulai.

XXX

Di atap sekolah,

"ahh disini nyaman hmm kenapa ya dengan mereka semua..kenapa mereka tidak mau berteman denganku? " ujar Sakura sambil menatap langit diiringi angin sepoi-sepoi. Wajahnya kini terlihat sedih dan itu karena teman2 nya tidak ada yang mau berteman dengannya.

==flashback on==

Bel tanda pelajaran selesai berbunyi, Sakura bergegas berdiri untuk istirahat dan dia berniat untuk berkenalan dengan teman-teman barunya. Baru saja dia akan menyapa seseorang pasti orang tersebut tidak menggubrisnya.

"ano~ salam kenal boleh tau nama mu?" ucap Sakura kepada seseorang namun tidak digubrisnya, dan begitu seterusnya. Akhirnya Sakura hanya pasrah dan berjalan menuju atap sekolah agar bisa melihat langit kesukaannya.

== flashback off==

"kapan ya aku bisa punya teman hh..." sakura menghela nafas untuk yang kesekian kalinya sampai dia kaget karena ada sebuah suara yang terdengar olehnya. Dan saat dia menoleh kebelakang ternyata ada seorang laki-laki teman sebangkunya sedang tidur disana. Namun dia terbangun mungkin karena suara Sakura.

"kau..lagi? kenapa kau selalu menggangu sih.." gerutu laki-laki itu yang ternyata Naruto.

"gomen nasai, tapi memang nya aku pernah mengganggu apa?"

"kau..menggangu karena wajahmu... itu.. aku tidak suka.." ujar Naruto sembari memalingkan wajah.

"memang nya wajahku kenapa aku kan hanya menjadi diri sendiri..." jawab Sakura dengan senyumnya.

"ck..terserahlah.." decak Naruto yang lalu pergi begitu saja dari atap.

"aneh.." gumam Sakura.

XXX

Di apartemen Naruto,

Naruto POV

'Aku tak menyangka akan bertemu orang selembut Hinata kembali. Mungkinkah dia adalah seseorang yang dapat merubah hidupku kembali...' batinku yang tengah meringkuk di atas kasur empuk milikku.

'tak mungkin...aku tak akan percaya lagi pada cinta..itu harus ..aku tak mau terluka kembali...' gumamku sambil meremas geram seprai kasur hingga terlihat agak kusut. Tidak lama kemudian dering telefon berbunyi mengharuskan diriku ini untuk bangkit dan menerimanya. Namun pikirku jarang sekali ada orang yang menelfon diriku. Semoga ini bukan berita buruk...

"halo.." ucapku dengan dingin.

"ini aku Haruno Sakura.." ha? Untuk apa perempuan ini menelfonku, lagipula dari mana dia dapat nomor ku?

"untuk apa kau menelefon ku huh?"

"mm ano~ aku disuruh oleh Jiraiya-sensei mengajarimu tentang pelajaran sains karena kau dipilih sebagai peserta Olimpiade sains eeto~ karena aku sudah pernah mengikutinya di Suna makanya Jiraiya-sensei menyuruhku untuk mengajarimu..mm kau ada dimana sekarang?"

"tak perlu tau, aku tak tertarik dengan olimpiade itu lebih baik kau saja yang ikut!"

"hei tapi..." belum selesai sakura melanjutkan perkataannya aku sudah memutuskan sambungannya terlebih dahulu. Aku tidak tertarik mengikuti olimpiade seperti itu walaupun aku bisa. Dan aku tidak mau jika di ajari wanita cerewet dan sok manis itu.

Baru saja diriku hendak menidurkan kembali tubuhku di atas kasur telefon itu kembali berbunyi, dan kali ini aku tidak ada niat untuk mengangkatnya karena kutahu itu pasti telefon dari Sakura. Dan aku merasa lega ketika telefon itu berhenti berdering. Dengan perlahan kupejamkan mataku untuk mencapai alam mimpi namun lagi-lagi telefon itu berdering dan cukup sudah kali ini ku akui dia cukup gigh dan berani untuk menelfonku berkali-kali.

"apa lagi huh?!"

"ano~ ayolah Naruto-san kau mau kan belajar bersama ku? ini demi sekolah Nruto-san.."

"..."

"bagaimana Naruto-san apa kau mau?"

"yah baiklah dan berhenti panggil aku dengan tambahan san"

"yey arigatou Naruto-san eh, Naruto-kun, aku tunggu kau di taman gincko ya"

Setelah percakapan itu dengan malas aku berganti baju seadanya yaitu kaos lengan pendek berwarna oranye dan celana pendek berwarna krem lalu tidak lupa aku membawa beberapa buku yang sekiranya dibutuhkan saat aku belajar dengannya. Ah ya mengingat kata 'belajar dengannya' aku jadi ingat saat aku diajari oleh Hinata kala itu. hmm kejadian kali ini persis saat aku ingin mengikuti olimpiade sains waktu itu.

XXX

Normal POV

"Naruto-kun...!" teriak seorang gadis dari kejauhan dia adalah Sakura.

"ya.." jawab Naruto singkat sambil menghampiri Sakura yang sudah duduk di rerumputan yang di alasi oleh kain.

"oh ya Naruto-kun apa kau membawa buku sains? Hehe.."

"pasti? Memang kenapa?"

"ano~ aku lupa membawanya gomen.."

"oh..ya sudah ayo cepat di mulai aku tak mau menghabiskan waktu dengan mengobrol yang tak perlu.."

"baiklah.." ujar Sakura diiringi senyuman manisnya.

"jadi..kita akan belajar apa?" tanya Naruto sambil mengambil buku-buku dalam tas nya.

"tentang yah pelajaran semester 1 dan 2 pastinya oke kita mulai.." jawab Sakura sambil membuka lembar demi lembar buku pelajaran sains milik Naruto.

XXX

"wah sudah jam 5 sebentar lagi matahari terbenam mm gomen Naruto-kun aku sudah membuat pelajaran ini terlalu lama.."

"ya memang.."

"kalau begitu belajarnya sampai disini saja dulu besok setelah sepulang sekolah kita bertemu lagi disini.."

"ya..aku duluan" ucap Naruto yang kemudian melenggang pergi meninggalkan Sakura di taman itu setelah sebelumnya dia membereskan buku-buku miliknya.

Sakura POV

"uhh perasaan apa ini? kenapa aku merasa detak berdetak begitu cepat saat bersama Naruto..apa mungkin aku..." gumam diriku sambil berjalan menyusuri gang-gang menuju rumah. Yah memang jarak taman gincko sampai rumahku itu agak jauh butuh waktu 1 jam, tapi tak apa asalkan tempat itu dekat dari rumah Naruto karena aku tahu dia tak suka pergi terlalu jauh dari rumahnya. Tapi entah kenapa rasanya ada yang mengikutiku dari belakang dan itu membuat aku agak merinding. Takut-takut aku menoleh kebelakang dan ternyata ada seorang pria beralis tebal, berambut bob, dan memakai pakaian berwarna serba hijau. Aneh memang namun sepertinya dia agak berbahaya karena kulihat dia seperti orang mabuk. Aku yang takut akan terjadi sesuatuu langsung berlari dari tempatku sekarang, beruntung orang itu tidak mengikutiku. Sejenak aku merasakan lega.

XXX

Sekarang ku tenggelamkan diriku ini sejenak di dalam bathub. Memutar kembali memori dengan mantan kekasihnya yaitu Uchiha Sasuke. Dari dulu memang kami selalu menjalani hubungan jarak jauh dan itu ku terima demi cinta ku padanya. Namun apa daya kisah ku dengan Sasuke harus berakhir disaat aku ingin kembali ke Konoha dan bertemu dengan mu. Kau..telah tiada karena kecelekaan itu aku tak sanggup menahan rasa sedihku, karena itu aku menunda perpindahanku ke Konoha.

Ingin rasanya aku akhiri hidupku sekarang juga karena kupikir untuk apa ku hidup dalam kesendirian ini lebih lama. Lalu terlintas difikiranku bayangan Naruto. Terpikir olehku Naruto sedikit mirip seperti Sasuke, karena sifatnya yang dingin itu. Tapi menurutku jika Sasuke bersikap dingin karena memang sifat tapi kalau Naruto karena masa lalu. Hmm apakah mungkin dia juga sama seperti diriku ini yang kehilangan seseorang yang disayang? Kurasa aku hanya mengira-ngira saja.

Sudah berjam-jam aku berendam di bathub dan sekarang kulitku mulai berkerut karena terlalu lama berendam. Kemudian kubalut diriku dengan handuk dan keluar dari kamar mandi. Tepat di depan kamar mandi apertemenku ada sebuah foto yang menunjukkan diriku bersama Sasuke yang saat itu sedang berlibur ke Suna. Tertegun aku memandangi foto itu, tak terasa air mata kembali mengalir dari mata emerald ku.

XXX

Normal POV

"pagi Sakura.." ucap seorang gadis yang di kucir empat pirang itu.

" pagi " jawab Sakura dengan sumringah.

"hei mm salam kenal ya aku Temari, oh ya jangan hiraukan mereka yang mengucilkanmu. Mereka itu hanya iri denganmu yang pindahan dari sekolah terbaik di wella aku juga minta maaf kemarin aku menjauhimu itu karena aku dipaksa menjauhimu. Hehe tapi sekarang aku akan jadi temanmu kok, tenang saja.." jelas Temari sembari menaruh tasnya di tempat duduknya yang tepat berada di depan Sakura lalu mendudukkan dirinya dikursi itu.

"ah arigatou Temari-chan. Aku senang akhirnya bisa mendapatkan teman, kukira aku akan menghabiskan hari-hari disekolah sendirian" ujar Sakura diselingi dengan senyuman bahagianya.

"hehe douitashimashite, mm oh ya kau duduk dengan Naruto ya?"

"iya, aku duduk dengan Naruto-kun"

"hmm apa kau tau kenapa dia menjadi dingin seperti itu?"

"mana aku tahu, dia itu cuek dan dingin hmm susah mau bicara dengannya. Apa lagi sewaktu aku mengajari dia hanya memberi respon sedikit. Dia itu tidak pernah suka basa-basi hh.." helaan nafas Sakura terdengar sangat berat sekarang.

"hmm souka~, dia itu jadi berubah semenjak dia kehilangan keluarga, sahabat, dan kekasihnya..yah dia bisa bersekolah disini itu karena dia pintar makanya dia mendapat beasiswa untu bersekolah disini.." jelas Temari, sesaat itu juga Naruto datang dan duduk ditempat nya seperti biasa.

"ohaiyo Naruto-kun.." ucap Sakura sembari menyunggingkan senyumnya.

"ya" jawab naruto singkat, lalu dia membaca buku biologi. Seketika Sakura mengingat sesuatu.

"oh iya aku lupa hari ini kan ada ulangan biologi huwaah payah.." Sakura panik dan langsung mengambil buku biologi di dalam tas nya.

"wah Sakura-chan tidak usah panik, kau kan sudah jago masalah biologi haha" kikik geli Temari.

"yah tapi aku juga ingin belajar lagi supaya aku bisa lebih baik.." ucap Sakura sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"hehe Sakura-chan rajin ya.."

XXX

"oke Naruto-kun hmm kali ini kita belajar tentang gen pada makhluk hidup, yang..." jelas Sakura pada Naruto.

"hmm yah aku sudah tahu itu.." sergah Naruto sambil menidurkan tubuhnya pada karpet yang sengaja di gelar untuk alas tempat diduduk di taman ini.

"Naruto-kun tapi, kau juga harus mengulang-ngulang kembali.." ucap Sakura lembut kepada Naruto.

"sudahlah cukup! Aku bisa belajar sendiri!" bentak Naruto yang lalu menyambar tas nya bersiap untuk pulang.

"Naruto sudahlah lupakan masa lalu, jangan terlalu dibawa berlarut-larut Naruto..." dengan nada setengah berteriak Sakura berkata demikian, lalu sesaat kemudian dia kaget dan menutup mulut dengan tangannya karena dia tahu yang dia katakan ini pasti akan menyinggung hati Naruto.

"apa yang kau katakan huh?! " Naruto terdiam di posisinya dengan tangan terkepal erat.

"a-aku ti-tidak..." ucap Sakura terbata-bata.

"kau itu tahu apa huh tentang kehidupanku?! Kau itu hanya sampah yang tidak tahu diri! Kau sama saja dengan wanita yang lain yang hanya mengasihaniku! Kau...lebih baik menjauh dariku!"

lanjut Naruto sambil menarik kerah Sakura dan mata safirnya menunjukkan kekesalan dan kesedihan di saat yang dengan kasar didorongnya Sakura, kemudian Naruto berlalu begitu saja meninggalkan Sakura yang tengah terdiam syok dengan kejadian yang dialaminya barusan.

XXX

Sakura berjalan dengan gontai, menuju apartemennya. Perkataan Naruto tadi, masih terus terpikirkan oleh Sakura. Tanpa Naruto sadari perkataannya tadi juga menyakiti Sakura. Sampai di depan pintu rumahnya, Sakura hanya memainkan gagang rumahnya tanpa membukanya sedikitpun ada perasaan bimbang yang dia rasakan sekarang..

Sakura POV

Apa yang kupikirkan sekarang. Kenapa aku menjadi berpikir untuk meminta maaf pada Naruto, padahal dia kan juga sudah menyakitiku. Tapi ada perasaan lain saat aku bersama nya. Hh..entah kenapa aku menjadi merasa bersalah, toh dia mengataiku seperti tadi karena aku keterlaluan. Apa mungkin aku sebaiknya meminta maaf padanya sekarang ya..? hmm setelah ku pikir-pikir baiklah aku akan ke apartemennya sekarang untuk meminta maaf.

Aku berjalan sendiri menuju apartemen Naruto. Yah aku tahu jarak apartemen ku dan dia jauh, tapi tak apa akan kuselesaikan sekarang juga. Aku tidak mau memperpanjang masalah.

XXX

Aku sekarang tengah berdiri di depan pintu apartemennya. Aku masih ragu untuk menekan bel apartemennya. Aku takut bila dia justru malah marah padaku. Tapi aku semakin tidak tenang jika tidak meminta maaf sekarang. Baiklah, aku akan mengatakannya tidak peduli jika aku justru dimarahi. Lalu kemudian ku tekan bel itu, cukup sekali saja. Aku takut jika berlebihan akan menggangu nya.

'CKLEKK'

"yah si..oh kau, untuk apa kau kesini?" ucap Naruto datar.

"a-aku mau minta maaf, atas perkataan ku tadi di taman.." sambil menundukkan wajah Sakura menyembunyikan air matanya yang mau tumpah dari mata emeraldnya.

"oh, sudah cukupkan?! Kalau begitu silahkan pergi!" jawab Naruto sembari menutup pintu apartemennya kembali.

"Ta-tapi Naruto, tunggu !" ujar Sakura yang lalu menahan pintu yang hampir tertutup.

"apa lagi sih?" Naruto menjawabnya dengan nada kesal.

"boleh kita menjadi teman Naruto?" ucap Sakura sambil memberikan senyumannya yang tulus kepada Naruto.

...


hoho chapter one update minna~ XD khu khu Taka masih bingung mau dibuat berapa chapter haha pikiran mumet XDa umm bagi yang membaca tolong review yaa~ please jangan jadi pembaca gelap :P#plakk hehe sekali lagi

.

.

.

.

Review please :D

.

.

.

.