Empress Vs Emperor

Disclaimer : Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi. Empress Vs Emperor © Yurei

Genre : Yang mainstream aja. (Romance pokoknya)
Pair : AkaFem!Kuro.
Rated : T.

Summary : Akashi kedatangan murid baru. Tak disangka ternyata dia benar-benar pemilik Emperor Eye selain dirinya. Kau berani memerintahku?! / Dan kau berani membantahku?!

Warunin! Gitulah. Kayak biasa. Enggak usah basa-basi. Mengecawakan ceritanya? Plis click 'Back' icon disebelah kiri atas atau langsung click 'CloseTab' diatasnya atau kanan-merah-atas. :(


(AN) Hey-ho minnaaa! Yurei (new penname cieee :v ) balik lagi setelah hiatus mencari kantung ajaib Doraemon terus nemenin kera sakti mencari kitab suci biar Naruto jadi Hokage dan terus bisa ngalahin Madara daripada nungguin Gurun Sahara hujan sama nungguin doi peka yang minta sodakohnya gak peka-peka kayak nungguin author mati– A Few Moments Later


.

.

.

-[Chapter 1 : Atashi/Boku wa Kuroko Tetsuya desu]-

.

.

.

Dari ufuk timur, terciptalah garis horizontal oranye yang perlahan menyinari gelapnya pagi. Cahayanya menghangatkan tanah subur nan hijau dibawahnya. Sinarnya yang bersifat merambat lurus tanpa izin masuk melewati celah-celah ciut pada tirai putih salah satu kamar serba merah di sebuah mansion mewah.

Si surai merah yang terbaring diatas kasur King Size-nya mengerjapkan matanya beberapa kali menampakkan sepasang ruby indah. Beberapa detik berusaha mempertajam pandangannya.

Langit-langit putih dan sebuah lampu berhiaskan berpuluh-puluh berlian mahal tak ternilai harganya yang menggantung di atasnya menyapa indera penglihatannya.

Paras tampan dan surai acak-acak berkat kegiatan menggeliatnya 8 jam lalu. Siapapun bisa tergoda baik wanita maupun pria sekalipun. Serba merah yang melekat pada dirinya. Hanya menghembuskan napas dan berusaha menstabilkan indranya sebelum memulai aktivitas paginya.

.

.

Akashi Seijuurou. Anak tunggal dari keluarga Akashi dan calon pewaris perusahaan Akashi corp. Anak dari Akashi Masaomi dan (mendiang) Akashi Kaede. Terlahir dari Clan Akashi, keluarga yang paling disenggani dan dihormati sejak zaman edo. Pemuda sagitarius yang memiliki tingkat kejeniusan melebihi Albert Einstein ini juga terampil dalam berbagai hal selain pada bidang akademik. Contohnya, pandai bermain basket, memasak, bermain viollin, menyair, dan lain-lain.

Cukup untuk memenuhi syarat suami impian.

Akashi kemudian memulai rutinitasnya. Ia melangkah menuju kamar mandi, membersihkan badannya, kemudian memakai seragam dilanjutkan dengan memakan sarapannya yang sudah disiapkan maid dan butler-nya.

Disaat sedang asyik mengunyah makanannya dengan khidmat, sempat terbayang di pikiran Akashi yang masih berkecamuk karena urusan OSIS disekolahnya. Yaitu fakta adanya pemilik Emperor Eye selain dirinya.

Selama ini didunia hanya dialah yang memilik mata langka pengubah takdir tersebut anugerah Kami. Sekali lagi, hanya Seijuurou semata-sekaki. Sudah ia baca apa itu dan siapa saja pemilik Emperor Eye sebelumnya. Atau hanya duplikat? Atau Kami membuat perintah baru, pikirnya. Akashi bingung.

.

.

Diperjelas kembali. Emperor Eye adalah suatu kelebihan yang Kami turunkan pada suatu keturunan yang Ia tunjuk sejak dulu dan sampai sekarang tak pernah dirubah. Keturunan tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah clan Akashi. Untuk mengenali pemilik kekuatan absolut tersebut selain dari keturunan dan darah-daging ibu-ayahnya adalah dari melirik matanya dan sikapnya yang berubah.

Tapi, garis bawahi tolong, Bila Akashi tak selalu mengaktifkan emperor eye. Namun untuk kedepannya jangan heran bila mood-nya naik turun. Semua itu disebabkan faktor lingkungan sekitar. Berterima kasih karena dia AB dan salahkan kepada Masaomi yang memberi sebagian sifat kerasnya pada Seijuurou.

Entah ini berita Real tanpa ada watermark 'This is a hoax' dari situs yang seenak dengkulnya mengirim berita fake didalamnya yang akhir-akhir lagi nge-trend yang Akashi dapat dari kakak angkatnya dan teman-teman seperjuangannya –Taiga dan kawanan pelangi– ia akan membuktikannya nanti.


.

.

.

Priittt! Peluit ditiup menghasilkan nada datar namun panjang, memekakan telinga penghuni gymnasium yang masih menikmati latihan neraka mereka.

"Latihan cukup sampai disini! Sekarang kalian boleh pulang!" Seru Akashi setengah teriak. Semua anggota klub basket menghela napas lega dan ambruk seperti biasa.

"Ngomong-ngomong Akashi," Si Tsundere Megane mendekatinya. "Tumben latihannya cepat? Ada apa?" Seketika semburat tipis memenuhi pipi sang shooter terbaik itu, "Bu– Bukan berarti aku kepo atau bertanya ya! A– ku ha– hanya ingin mewawancaraimu saja! Jangan berpikiran aneh-aneh!" Lanjutnya sambil membenarkan letak kacamatanya.

Akashi sweatdrop. Siapa juga yang mau main nethink *Negatif Thinking*? Batinnya disertai helaan napas pendek. "Tak ada apa-apa kok, Midorima," Jawab Akashi. Sorot matanya berubah kearah sang copycat pirang yang tak jauh dari ia berdiri. "Kudengar dari Kise jika besok ada murid baru datang."

Midorima mengangguk singkat. "Lalu apa hubungannya dengan semua ini?"

Detik berikutnya, ruby kiri berubah menjadi heterochrome emas. Sorotnya kemudian melirik seorang Titan ungu yang duduk sambil memakan maiubo kesukaannya bernama– "Atsushi bilang jika murid itu spesial dan hampir menyamai kedudukanku."

Si maniak oha-asa bergidik ngeri dengan perubahan kaptennya. Meski terkadang Akashi sering main berubah mode tapi sampai sekarang dia tak biasa. Padahal terjadi dari SMP. Apakah ini termasuk kekuatan emperor eye? pikirnya.

Namun karena kegugupan dan takut mati muda dengan otak yang masih tersimpan dibalik tempurung, otot, kulit, dan rambut lumutnya, Midorima pura-pura bego, "Benarkah?" Tanyanya, ingin diberi keyakinan.

.

Perkenalkan. Midorima Shintarou, Shooter jersey Teiko #06-Megane-Tsundere-Sok Kuudere yang tak kuat di-php. Maniak oha-asa. Sukanya salting saat tanya, namun dibalik elakkannya tersebut tersirat kekhawatiran dan kekepoan yang amat sangat mendalam jika mengenai teman sejolinya.

Seperti yang kita tahu, dari namanya tentu saja dia ijo-ijo kacang ijo, turunan Ayahnya. Buat ke-tsundere-annya itu turunan dari ibunya. Midorima menyadari bakatnya menembaknya karena dia menyadari bahwa ia kidal saat Takao –teman SD-nya yang dipertemukan kembali setelah berpisah 3 tahun lamanya di SMA Teiko *ee ciee :v Disitu Midorima serasa melayang ke surga saking kangennya, tapi di urungkan karena takut imej-nya jatuh*– menantangnya menulis namanya dengan tinta cina setelah memamerkannya pada Mijayi-senpai diatas papan kayu selebar 3x5 meter dengan indah. Memang tak masuk akal namun, saat di buktikkan ternyata dengan sekali shoot-nya bola oranye itu masuk.

.

"Tentu saja, Shintarou." Jawab Akashi kalem disertai seringai devil-nya, "Lagi-lagi kau ragu. Mengece–"

"Maaf Akashi memotong pujianmu, tapi aku tak akan ragu kembali."

"Hmph. Menarik sekali."

"Sebuah kehormatan bagiku memberimu tantangan, Akashi!"

"Kalau begitu jadikan aku antagonis-nya pada skenario ini jika kau bisa."

"Dengan berat hati aku menolaknya."

Akashi mendengar jawaban tersebut memasang wajah tak suka. Kedua alisnya saling bertautan tanda bila ia kesal. Lawan bicaranya berdeham meyetabilkan suaranya yang agak serak sebelum memberi alasan yang jelas.

"Dalam skenario yang hendak kubuat, kemungkinan besar kau malahan menjadi protagonis, Tuan Seijuurou."

Madu basi dan negro berkulit hitam jenis tan mendekati 2 jenius beda tinggi dan derajat.

"Ne.. ne.. Kalian bicara apaan sih? Kok kayaknya serius amat?"

"Jangan main kepo, Kise bodoh!"

"Hiii! Aomine-cchi jahat banget sih! Betewe kembali ke pertanyaan sebelumnya, Midorima-cchi!"

.

Aomine Daiki. Ace Teiko jersey #05. Ngefans 45 sama model muda yang lagi booming berdada F-cup, Horikita Mai. Bagian nge-rem Kise yang pertama. Meski mesum tapi Aomine orangnya sampai level ecchl kok. Dirinya tak kuat menginjak level handtay. Jadi, teman-temannya menganggap dia bejatnya masih 30 persen kok. Aman sejahtera.

Serba gangguro dikarenakan saat liburan musim panas bersama Momoi –Dikatakan Momoi adalah tunangan Aomine yang dijodohkan orang tua mereka saat masih TK lohh. Jadi jangan heran bila Momoi sangat care terhadapnya– di pantai 10 tahun lalu. Berkat kecerobohannya karena tak bisa membedakan krim sunblock dengan krim tan –Saat itu 2 tabung tersebut memiliki bentuk dan warnanya yang sama. Jadi hati-hati saat memilihnya– maka jadilah Aomine yang kita kenal dengan kulit erotisnya.

.

"Hanya sekedar membicarakan anak baru besok."

"Hooo... Si pemilik emperor eye yang sama dengan Akashi-cchi itu ya?"

"Benar. Dan aku agak tersinggung Ryouta! Jangan menyamakan orang itu denganku! Ini perintah."

.

Bule Jepang yang overactive seperti bocah kecil berumur 4 tahun, Kise Ryouta. Copycat yang memiliki IQ tertinggi setelah Akashi dan sebelum Midorima. Namun ingatan kuatnya hanya bisa aktif saat basket. Model majalah termuda yang pernah ada di Kyoto dengan jersey Teiko #07. Berkat parasnya bak Ikeme– Bishounen-sama, dia diangkat menjadi lelaki terkaya setelah Akashi tentunya. Ngomongnya Air Terjun Niagara, tak bisa disaring, tak bisa dipilah, tak ada remnya, dan terkadang menusuk. Tapi dibalik semua sifat menyebalkan itu, Kise itu orangnya selain easy-going dialah yang selalu memecahkan dan membuat suasana semakin bewarna dan menyenangkan berkat sifat bocahnya.

Kenapa Kise parasnya sangat tampan? Jawabannya hanya satu. Yaitu karena manusia yang berhasil melahirkan dia ke dunia.

Berterima kasilah pada ibunya yang cantik bak bidadari matahari dan terkutuklah dirinya yang keluar sebagai manusia 'bergajah' karena doa ayahnya yang turut serta menyertainya dalam kandungan 16 tahun 9 bulan yang lalu. Darimana ia mendapatkan sifat cerewet dan embel-embel –cchi yang menjadi ciri khasnya? Tentu dari ibunya yang sempat bertengkar hebat dengan ayahnya yang hampir menuntun 2 pasangan termesra menuju perceraian.

.

"Are? Mido-chin sama Aka-chin enggak ganti?"

.

Ingatkan Midorima bahwa nanti malam ia harus menulis cerita baru yang sering ia lupakan mengenai cerita manusia yang tingginya tak wajar karena keseringan makan maiubo, berjudul Titan-san wa Itsumo Kedaruge. Dalang dari cerita nistanya ini tentunya Center Teiko jersey #06, Murasakibara Atsushi. Mata sayu, sering menguap karena keinginan tidur siang dijeda, sering mendesah, dan rakus seperti zombie dan titan yang kelaparan adalah bagian hidup Murasakibara.

Logat –chin yang ia dapatkan dan sifat yang cenderung malas berasal dari tempat tinggalnya –Akita– yang selalu turun salju dan membuat dirinya menuju tingkat kelesuan yang menunjukkan level dewa. Pengaruh dinginlah yang merubah sifatnya yang dulu overactive –seperti Kise– menjadi overlazy.

Lalu bagaimana dia bisa tinggi dan kuat? Cukup makan yang banyak dan keseringan naik-turun tangga jawabannya. Sementara bakatnya menjadi center tumbuh darimana? Yaa... Sebenarnya Murasakibara ini punya idola, namanya Kiyoshi Teppei, pebasket yang sekarang sudah pensiun karena cidera kaki 7 tahun lalu dari ia kelas 5. Darisinilah ia ingin menjadi center basket sepertinya. Maka meski malas melakukan ini-itu dia memang menolak, namun anehnya selalu dilaksanakannya. Karena perintah dari yang tertinggi dan pesan Kiyoshi-san dulu.

.

"Oh iya Atsushi," Akashi seenak dengkulnya mengubah topik. "Darimana kau tahu bila dia juga punya emperor eye sepertiku?" Keponya namun tetap menatap tajam lawan bicaranya yang baru.

"Dari Momo-chin." Jawab Murasakibara dengan nada malasnya yang khas.

Yang lainnya mengangguk paham bebarengan pemuda scarlet yang menggumamkan huruf O dan H. Tapi tentunya si pemilik emperor eye yang sebenarnya ini tak puas dengan jawaban yang kurang lengkap. Akhirnya daripada ceritanya makin panjang, Murasakibara menyuruh mereka pulang.

"Aku tahu kok Aka-chin sekarang ingin tahu siapa 'dia' lebih dalam. Tapi, karena aku tak dapat memberitahumu karena Momo-chin menyogokku dengan kare vietnam impor besok jadinya aku harus bungkam," Ujar Murasakibara. "Lagipula kita harus pulang sebelum matahari. Besok juga kita harus latihan lebih banyak lagi bukan?"

Yap. Kecewa yang mereka dapatkan, utamanya Akashi, karena sang sumber hot newser yang tersisa disini hanya Murasakibara dan si ungu ini akan pulang. Dengan berat hati semuanya pulang terhuyung-huyung, kecuali Akashi (lagi) dan Midorima yang belum mengganti kaosnya.

Setelah beres semuanya 2 sejoli yang (lumayan) dekat yang sempat ditinggalkan oleh trio raksasa beranjak meninggalkan gymnasium. Tak lupa mereka mengunci dan mengembalikkannya ke Ruang OSIS. Dan pasukan yang disebut sebagai Kiseki no Sedai berpisah di perempatan setelah menempuh perjalanan 50 meter dari sekolah.

.

.


.

.

.

Akashi, sekali lagi mendesah bosan meratapi dirinya yang sedang tak ada kerjaan. Ingin sekali ia mencari masalah seperti adik kelasnya yang duduk dibangku 3-E fandom sebelah dan memecahkan masalahnya sendiri nantinya. Tapi dirinya tak ingin dicap terlalu kuker. Bayangkan sajalah bagi yang masih bingung, main detektif-detektifan sendiri. Namun disamping itu, pemilik kepribadian ganda ini bersyukur tidak ingin mati muda karena stres berkat pekerjaan yang menumpuk seperti ayahnya.

Posisi saat ini adalah Akashi duduk anteng sambil menopang dagunya di kelas 1-A yang sudah ramai sejak pagi tadi. Padahal masih pukul 7 dan bel masuk kelas masih sejam lagi. Oh.. Bukan berarti semua kelas A SMA Teiko harus rajin dan disiplin, bukan.. Melainkan karena berita kemarin yang dibawakan anak OSIS dan sempat membuat gempar Distrik Teiko yang tak lain dan tak bukan 'duplikat' Akashi Seijuurou.

Kekepoan melanda mereka bagai seorang wartawan yang haus berita. Gelisah? Tentu.

Pintu putih digeser, kemudian muncullah pria Imayoshi-sensei, "Haaii minna.. Ada pemberitahuan nih. Silahkan semuanya duduk," Serunya sambil terus melangkah menuju meja guru.

Penghuni 1-A hanya mengiyakan dan menuruti perintahnya. Setelah semuanya duduk dan jeda beberapa detik mulutnya kembali terbuka. "Baiklah. Sesuai hoax yang tesebar sepanjang koridor kelas 1, kalian pasti mencari kebenarannya kan dari kemarin?"

Haaa... Tak teralu mengerti apa yang diucapkan wali kelas bego namun jenius semuanya hanya mengangguk.

"Berhubung sensei lagi malas menjelaskannya panjang kali lebar, 3cm kali 4cm sama dengan 10 yen dan 12cm maka langsung saja kusuruh perkenalan diri."

Kompak! Mereka sweatdrop.


.

.

Oh yaaa... Momen yang ditunggu-tunggu member 1-A akhirnya dimulai. Hati mereka berdegup kencang menanti member kelas mereka. Semakin ramai semakin menyenangkan, pikir mereka yang hanya berisikan 23 murid. Imayoshi-sensei dari bangkunya memberi kode kearah jendela kecil yang terbingkai di pintu yang dibukanya tadi.

Entah kenapa atmosfer sekitar tiba-tiba berubah. Secepatnya Akashi memprediksi seberapa hebatnya anak baru itu dengan memanggil Bokushi miliknya yang seperti navigator itu.

Pintu itu akhirnya bergeser dan membuat mereka tertegun. Langkah kaki yang berlapiskan uwabaki terdengar jelas di telinga mereka sampai pada akhirnya pemilik kaki itu berhenti didepan papan tulis.

"Hajimemashita, Boku wa Kuroko Tetsuya desu."

Seperti setelah mendengar sebuah sihir yang dilafalkan seorang penyihir dalam dongeng, mata mereka sama sekali tak bisa dikedipkan dan sama sekali tak bila dipalingkan. Bagai disengat listrik bertegangan tinggi, semuanya terpesona dengan keindahan seorang hawa yang masih berdiri didepan mereka.

Termasuk Akashi Seijuurou.

"–Yoroshiku," Ucapnya dengan mimik wajah yang datar lalu membungkukkan badan 45 derajat.

Badan ramping, kulit seputih susu, setengah pahanya terekspos bebas, surai baby blue yang menutupi setengah punggung dan warna jernih itu senada dengan manik indahnya dibalik kacamata tak berbingkai, dan... Rupawannya bak malaikat turun dari surga. Baik perempuan maupun laki-laki sudah berhasil dibuat jatuh hati pandangan pertama pada Kuroko Tetsuya ini.

Imayoshi yang memperhatikan murid-muridnya yang masih diam seribu bahasa membuyarkan lamunan mereka, "Okeelah, Kuroko-san silahkan duduk di sebelah setan merah disana." Ujarnya seraya menunjukkan bangku yang dimaksud.

Seketika perempatan merah muncul dipelipis Akashi. Pemuda bersurai scarlet ini memang sangat sensitif dengan julukkan menyebalkan yang diberikan kepadanya. Dibelakangnya sudah ada aura hitam ingin mengintimidasi wali kelasnya.

Akashi berdiri sambil memainkan guntingnya yang siap meluncur kapan saja. Tak lupa seringaian iblis terpampang jelas di wajah tampannya.

"Ohoho... Sudah berapa kali Souichi-sensei ingin bunuh diri ya? Kok aku lupa sih?"

"Sudah kubilang padamu, Akashi-kun. Aku ini tak ingin kau bunuh sebelum aku ditubruk seekor semut dan seekor hiu dalam waktu yang bersamaan di surga besok, setan kerdil."

Akhirnya sadist-san dan sadist-sensei kembali menyatakan perang ke-11 dalam kurun waktu 4 bulan di kelas. Tak ada jeda diantara adu argumen ini sampai pada akhirnya...

"Hentikan! Seijuurou-san! Souichi-sensei!"

Dan 2 insan yang dipanggil tadi seketika bungkam. Semua penghuni 1-A yang Cuma menonton ikut-ikutan terkejut dan mencari sumber suara tersebut yang mengandung kalimat perintah. Alangkah terkejutnya saat gunting yang Akashi pegang sedaritadi jatuh dan mendapati Kuroko Tetsuya sudah didepannya.

Sumpah saat itu tak ada yang menyadari pergerakkan Kuroko Tetsuya. Apa dia hantu? Batin mereka bersamaan. Jawabannya adalah tidak.

"Jangan gaduh seperti itu, Seijuurou-san." Lirih si gadis serba biru namun terkesan menohok hatinya. "Kau mengganggu atashi dan semuanya. Jadi tolong jaga sikap bodohmu itu."

Akashi mematung. Ruby-emas beradu dengan emas-aquamarine.

"Hooo... Kau berani memerintah boku?"

"Dan kau berani membangkang atashi?"

Tch! Sangat menyebalkan sekali ini gadis!

"Sesuai ketentuan dan hukum yang ada. Kau harus tetap sopan-santun pada orang yang lebih tua darimu, Seijuurou-san," Ucap Tetsuya ketus tetap menatap mata lawannya. Amarahnya sekarang terkumpul di kepalanya.

"Kau tahu apa tentangku, Tetsuya-san? Dan satu hal lagi. Baik lawanku tua maupun muda–"

"Jangan membanggakan margamu yang legendaris untuk melawan musuhmu, Akashi Seijuurou-san."

Kilatan imejiner muncul diantara 2 insan pemilik Emperor & Empress. Diantara mereka sama sekali tak ada yang mengalah sampai pada akhirnya Imayoshi melerai mereka. Masih tersirat rasa dendam meski sudah dipisahkan seperti ini. Pelajaran pun akhirnya dimulai. Dan seperti biasa, Akashi tak memperhatikan selama penjelasan sang sensei.

Entah kenapa dia merasa heran saja dengan murid baru kali ini. Bukannya bakal luu malah seperti mendapat karma. Sia-sia juga ia menanti momen bodoh tadi pagi. Lalu, ada sesuatu yang membuatnya sedikit bingung tentang gumaman si pemilik marga Kuroko.

"Sama sajalah dengan Masaomi-san"

Bukankah itu nama ayahnya? Kenapa dia tahu tentang namanya dan ayahnya? Apa ada masalah dengan keluarga Kuroko dan keluarga Akashi ini? Lalu kenapa dia memiliki EmpeEmpress eye sepertinya? Kenapa dengan dirinya yang...

...Setiap kali membayangkan gadis itu hatinya terus berdegup kencang dan wajahnya yang semakin memanas ini?

Apa nama gejala ini?

Apa Kuroko Tetsuya mempunyai penyakit serius yang menular pada dirinya saat ini?

Dan sukseslah sang empress menjatuhkan hati sang emperor-nya dalam sekali kedip.

TBC (Or delete?)


.

.

.

Ya ampunn... Padahal Yurei besok UTS -_- Tapi gak apa-apa deh, skalian minta doa :'v

.

Gk tahu harus bilang apa, tapi jujur aja, ini fict gaje (pakek ultimate-ultra-super-sangat-sekali)pertama yang Yurei publish setelah hiatus beberapa bulan*Gk tau lagi deh klo udah bejat ceritanya. Penting baca jaa :'v * dan fict pertama di fandom Kurobas. Readertachi dan Authortachi yang sempat baca ini fict, kalo mau silahkan komplain aja di kolom komentar ataupun PM (Gk boleh protes maupun flame -,- XD )

.

Yaa... Sekian lah. Gk tau lagi deh kalian suka apa gk ini cerita tapi peringatan keras aja sebelum beranjak pergi. Kalo ada persamaan cerita maupun judul atau yang lain (selain karakter) tak usah segan-segan untuk menghubungi saya di kantor kementrian fiksi terdekat. (Emang elo makek jurus 1000 bayangan hah?! Trus paan tuh maksudnya?! #YureiDitenggelamkan)

... Yurei-saan ..