Aku kembali. Seperti biasa hanya membawakan fiksi sederhana untuk menjadi cemilan di kala senggang :)

Selamat hari NaruSaku!

.

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

NaruSaku, OOC?

.

dan inilah cintaku, kutukanku.

Karena aku hanyalah seorang sahabat yang berani berharap—

.

Cintaku, Kutukanku

.

.

Jingga

.

Aku pernah bermimpi memeluknya.

Aku masih bermimpi memeluknya, gadis tercinta.

Namun kini aku benar-benar memeluknya, lalu apakah ini mimpi belaka?

Jangan tampar aku, jangan sadarkan aku. Aku masih ingin bermimpi jika ini memang mimpi. Namun jangan pula buat aku terlelap jika ini memang nyata.

Ia memelukku erat; aku memeluknya erat.

Aku jamin ia dapat merasakan deru napasku di telinganya yang kini hanya seinci jaraknya dari wajahku. Aku jamin ia dapat merasakan luapan cintaku yang kini terumbar bagai mekaran bunga yang dilepar oleh gadis seumur jagung. Aku jamin ia dapat merasakan napas cintaku dari kehangatan yang kusalurkan dalam sentuhan yang kini terajut—seandainya ia membuka indera. Seandainya ia membuka indera.

Indera pertama, indera kedua, indera ketiga, hingga indera keenam—bahkan boleh hingga indera kedelapan jika itu ada.

Seandainya ia membuka setiap inderanya yang ada untuk aku. Untuk aku, bukan dia.

Tapi apa daya, dia memang memeluk aku karena memang aku yang selalu ada di sampingnya, yang selalu mengharapkannya menyadari bahwa ini adalah aku, bocah yang tumbuh menjadi pria dengan cinta yang seutuhnya dan selamanya untuknya.

Namun ia memelukku erat bukan karena cintanya untuk aku, melainkan cintanya untuk dia yang begitu dalam hingga membuatnya menangis berurai air mata layaknya detik ini.

Karena itu, dengan tanpa daya, aku membalas pelukannya erat. Walau aku tahu pasti keeratannya bukan untukku. Karena aku hanyalah sesosok sahabat baginya dan akan terus beginilah adanya.

Dan inilah cintaku, kutukanku.

Di mana aku mencintainya yang mencintai dia.

Ah, lupakan saja gumaman benakku ini karena aku hanyalah seorang pria yang dianggap sahabat yang bahkan tak cukup penting untuk dianggap.

.

.

dan inilah cintaku, kutukanku.

Karena aku hanyalah seorang sahabat yang berani berharap—

.

.

Fin.

Semoga suka.

Review?