An Eyeshield 21 Fanfic

Eyeshield 21 © Riichiro Inagaki and Yuusuke Murata

This (weirdo) fic © nasaka

Warning! OOC, Typo, Aneh, ah, gatau lagi! DX

DLDR!

-xXx-

.

.

.

.

.

Mizumachi berjalan dengan lemas menuju ruang klub yang dikutinya. Tunggu, Mizumachi berjalan dengan lemas? Bagaimana bisa?

Mizumachi membuka pintu ruang klubnya, lalu saat mau masuk…

DUG!

Kepala Mizumachi terbentur dinding yang lebih rendah darinya. Yah, ini sudah menjadi kebiasaannya memang.

Kakei yang tengah menonton video tentang Eyeshield 21 tidak merespon apa-apa, hal itu sudah biasa menurutnya.

Mizumachi langsung mendudukkan dirinya di dekat Kakei. Wajah polos milik Mizumachi tidak ceria seperti biasanya. Hey, ada apa dengannya?

Kakei menaikkan sebelah alisnya. Kakei yang merasakan keganjalan berpaling dari televisi dan menengok ke arah Mizumachi. Dilihatnya sahabatnya itu tengah duduk dengan wajah lesu. Kalau meminjam bahasa anak gaul masa kini, nggak Mizumachi banget.

Kakei pun memutuskan untuk bertanya pada pria yang tingginya selisih dua senti dengannya itu, "Mizumachi, kau kenapa?"

Mizumachi mengangkat sedikit wajahnya. Ia tidak bersuara, hanya menggeleng kecil.

Kakei meliapt kedua tangannya di dada. "Tidak mungkin tidak apa-apa. Kau 'kan biasanya berisik kalau baru datang," sangkal Kakei.

Mizumachi tersenyum, lalu menghela napasnya, tetapi, pria yang biasanya konyol ini tidak membalas kata-kata Kakei.

Kini Kakei yang menghela napasnya. "Mizumachi, mungkin sulit untuk orang sepertimu mendapatkan masalah, tapi, kalau kau ada masalah, kau bisa menceritakkannya padaku."

Mizumachi pun—akhirnya—membuka mulutnya, "Aku…," gantungnya lirih. Mizumachi nampak sulit mengatakannya.

Kakei hanya diam dan menunggu Mizumachi menyelesaikan kalimatnya. Kakei tetap tenang tetapi matanya menanti.

"Aku…," Mizumachi menyentuh bibirnya pelan, "aku…

.

.

.

.

.

sariawan, Kakei-chan! Sakit! Huwaaa!" rengeknya sembari membuka bibirnya dan menampilkan beberapa sariawan yang ada di dalam mulutnya.

Kakei sweatdropped. "Bodoh," ucap Kakei pelan.

Kakei beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kotak obat yang berada di sudut ruangan. Diambilnya sebuah obat kecil yang berbentuk bulat dan berwarna merah muda.

Setelah mengambil obat itu, Kakei kembali ke Mizumachi. Diberikannya obat itu pada Mizumachi, "Makan ini setelah makan siang," ucap Kakei pendek.

Mizumachi tersenyum lebar, "Nhaaa! Terima kasih Kakei-chaaa—AW!" pekik Mizumachi kesakitan karena terlalu banyak bicara.

"Makanya jangan berisik, Mizumachi. Kau yang sedang sariawan saja seperti ini berisiknya, apa lagi kau yang sehat," komentar Kakei, "dan satu lagi, jangan panggil aku pakai –chan."

"Ng? Kenapa?" tanya Mizumachi pendek—agar tidak terlalu sakit saat berbicara—sambil mengkerucutkan mulutnya.

"Karena aku tidak suka," jawab Kakei sembari memasang wajah '-_-', pria berambut biru gelap itu lalu berdiri, "sudahlah, ayo latihan! Sariawan saja tidak akan membuatmu bolos latihan, 'kan?"

Mizumachi tersenyum, lalu ia berdiri pula. Setelah itu, dengan tumpuan meja kecil di depannya, Mizumachi melompat, "Nhaaaa—AW!" Mizumachi mengusap-usap bibirnya.

"Haaaah," Kakei menghela napasnya lalu mematikan televisi yang tadi ditontonnya.

Kakei beranjak meninggalkan ruang klub diikuti Mizumachi di belakangnya yang sudah kembali ceria.

TAMAT

AIKAMBEEEEK~ /dor. Lagi2 buat fic begini-_-

Hm, gamau basa-basi (lah itu yg diatas apa?) tolong di RnR ya hehe.

Oia, menurut kalian fic ini sebaiknya dihapus gak? Hehe

(Nsk.)