Why?

Raten : K

Desaimer : Punya Om Kishi.

Story : Namikaze Yukiko-chan

Type : oneshort

Summary : ketika Sasuke kecil selalu mengeluh dengan sang kakak yang selalu sempurna di hadapan semua orang, sampai-sampai sang kakak mengabaikannya.

.

.

Langsung aja di baca!

Don't like, don't read.

.

.

.

.

.

TAP. TAP. TAP.

Suara langkah cepat bocah kecil berumur 6 tahun itu terdengar nyaring sekali di rumah salah satu kediaman klan Uchiha pagi itu. Dengan semangat 45'nya dia bergegas pergi ke kamar sang kakak tercinta yang maha sempurna(?). Uchiha Sasuke, nama lengkap anak yang masih memasang raut wajah bahagia itu di karenakan dia ada janji dengan kakaknya untuk berlatih melempar shuriken bersama-sama. Meskipun semangat Sasuke versi mini itu tidak hilang di hari yang masih terlihat gelap. Yep gelap, di karenakan sang adik tercinta saking semangatnya tidak bisa tertidur karena memikirkan janjinya dengan sang kakaknya. Bahkan dia sudah berada tepat di pintu kamar sang kakak, dan segera membukannya dan membangunkan pemuda berumur 15 tahun itu di futon miliknya.

Karena sang kakak yang bermarga sama namun beda nama yang bernama Itachi tersebut di paksa untuk bangun pagi-pagi sekali. Tak taukah, bahwa menjadi kapten Anbu di usia belia membuatnya capek. Apalagi mengurusi para anak buahnya yang masih baru di kepolisian devisi khusus tersebut sendirian.

"Sasuke, Nii-san masih ngantuk nih… bentar lagi yah…" ucap sang kakak yang masih bermadu kasih bersama selimut dan juga guling yang berada di dekapannya tersebut.

"Tapi, Nii-san kan sudah janji buat mengajari aku jurus melempar Shuriken yang baru!" protes Sasuke sambil mengelembungkan pipinya sampai terlihat ada sedikit rona merah tersebut di mukanya, bertanda dia ngambek karena di acuhkan.

"HAHAHA…" Tawa itachi pun pecah tak kala melihat mode ngambek Sasuke sang adik yang masih saja bermanja-manja dengan sang kakak.

"kenapa Nii-san ketawa…! Aku itu lagi marah sama Nii-san karena, Nii-san selalu saja tidak pernah ada waktu dengan Sasuke…!" Balasnya.

"Aduh Sasuke, muka kamu lucu banget …. Tapi dengar ya Otouto ku sayang. Ini masih terlalu pagi untuk berlatih."

"Kenapa? Padahal aku sudah menanti-nantikan hari ini." Tanya Sasuke kecewa.

"Karena Nii-san masih mengantuk." Lalu kembali menyembunyikan tubuhnya kembali ke dalam selimut.

"Nii-san selalu saja seperti itu. Nii-san selalu saja bilang lain kali." Mata sasukepun mulai berkaca-kaca.

Itachi hanya bisa tersenyum melihat kelakuan adik lelakinya dengan lembut. Ah, apa yang bisa dia perbuat untuk malaikat yang turun dari surga tersebut di tengah-tengah keluarganya. Bukannya Itachi tak memperhatikan Sasuke, namun misi yang di berikan kepeadanya menyita perhatian sayang sang adik juga beban anak pertama pasangan keluarga Fugaku-Mikoto tersebut menanggung beban yang tak seharusnya dia pegang. Dia sangan menyangi bahkan mencintai sauke melebihi kasih sayangnya pada kedua orang tuanya. Bahkan saat dia mendapatkan pernyataan cintapun, dia menolaknya dengan alasan agar kasih sayangnya pada sang adik tidak tersisih.

"Baiklah Sasuke aku akan menemanimu berlatih Shuriken sampai kamu puas." Jawabnya menyerah akan sikap sang adik yang seakan-akan ingin menangis kembali.

Senyum pun mulai menghiasi bibir Sasuke kecil yang membuatnya menyuguhkan senyuman di wajahnya. "Benarkah Nii-san?!" tanyanya dengan semangat.

"Tentu apapun untuk adik kecilku…. Apapun"

.

.

.

.

End

Jangan tanya kenapa aku keseringan buat oneshort atau dribble di fandom Naruto. Aku sendiri juga bingung -_-"

Berkenan untuk me-review?

.

.

.

.

Salam Yukiko-chan ^-^