Baekhyun tau betul bagaimana kelamnya sejarah yang dimiliki oleh calon sekolah barunya ini. Ada banyak hal mengerikan yang terjadi; kasus pemerkosaan bahkan pembunuhan yang silih berganti terjadi tiap tahun menjadikan sekolah ini memiliki reputasi yang sangat buruk.

Tahun lalu, kasus pembunuhan terjadi lagi, seorang pengidap Skizofrenia akut tiba-tiba saja mendatangi sekolah dan membunuh acak para siswa, korbannya berjumlah 19 orang dan dia ditembak mati di tempat oleh petugas kepolisian. Kejadian itu sangat menghebohkan bahkan media tak berhenti memberitakan sampai berbulan-bulan lamanya.

Baekhyun menjadi ragu untuk mendaftar kesana namun kemudian Chanyeol lagi menyakinkannya tak ada hal yang harus ditakutkan karena hal itu.

"Lagipula kau memiliki aku yang akan menjagamu," Chanyeol berkata selembut hembusan nafas yang beradu pada wajah Baekhyun sore itu. "Jika kita bersekolah di tempat yang sama, bukankah itu berarti kita akan memiliki waktu yang lebih banyak untuk bersama?"

Itu adalah hal yang menggiurkan dan sebenarnya pula itulah alasan mengapa Baekhyun berkeinginan untuk bersekolah disana.

Dan disinilah Baekhyun akhirnya. Berdiri di depan kelas memperkenalkan dirinya sebagai murid baru. Suasana kelas terasa sedikit rikuh dengan keterdiaman menyelimuti terlalu lama selama jam pelajaran berlangsung. Pada hari pertama dan taunya masih berlanjut pada hari-hari selanjutnya.

Baekhyun pikir itu dikarenakan kejadian yang terjadi di lingkungan pendidikan itu dan pikirnya pula itu menjadi hal yang wajar dilakukan.

Dan juga Chanyeol yang berada di kelas yang berbeda dengan Baekhyun menjadikan lelaki mungil itu diam-diam menyimpan kesal dan sedikit menyesal. Bosan selalu melanda setiap saat dengan mata menatap tanpa minat pada lembar buku ajar pada meja.

"Chanyeol aku bosan." Baekhyun selalu berakhir mengetikkan sebaris pesan kepada pacarnya itu dan tak sampai dua menit ponselnya bergetar menerima balasan dari Chanyeol.

"Aku juga, ayo bertemu."

Senyum Baekhyun mendadak cerah. Buku di atas meja Baekhyun biarkan terbuka tanpa peduli keluar dari kelas segera mungkin. Koridor terasa panjang dan lenggang hanya dilalui oleh satu dua guru yang terlihat tergesa.

Baekhyun hanya menyapa pelan sebelum menghilang pada pintu toilet menunggu Chanyeol di dalam ruang itu seorang diri.

Toilet menjadi tempat sempurna untuk menghindari para guru yang mungkin akan memergoki mereka yang membolos di jam pelajaran.

Mendekati wastafel, Baekhyun mencuci tangannya seraya memperhatikan paras pada cermin. Tak ada noda pulpen pada wajahnya, rambutnya juga masih tertata rapi seperti saat dia berangkat pagi tadi. Baekhyun tersenyum, dalam hati menyimpan rindu yang tiba-tiba saja membuncah akan kehadiran sosok Chanyeol.

"Berhenti membuat cermin iri dengan kecantikanmu sayangku."

Baekhyun tersentak luar biasa oleh ucapan itu diikuti sepasang lengan yang membelit perutnya tiba-tiba. Dia berbalik cepat dan menghela nafas lega mendapati Chanyeol-lah yang berada di balik sana.

"Kau mengangetkanku!" Baekhyun mendelik seraya memukul gemas lengan Chanyeol para perutnya.

"Surprise!"

"Surprise kepalamu!" Baekhyun merutuk sembari menarik main-main ujung hidung Chanyeol.

Chanyeol mengaduh main-main dan Baekhyun malah mencibir karena hal itu. Dia kembali berbalik dan membilas tangannya yang berbalut busa sabun. Keran masih terbuka menghasilkan percikan air beradu dengan keramik wastafel menemani kebingungan Baekhyun. Lehernya terangkat perlahan dengan kening berkerut samar di balik poni menatap sejurus pada cermin. Tidak ada refleksi apapun yang terpantul disana, tidak ada refleksi dirinya juga sosok tinggi Chanyeol yang tengah memeluknya di belakang sana.

Baekhyun berbalik cepat dan taunya menemukan Chanyeol masih berada di belakangnya lengkap dengan sepasang lengan memeluk perutnya dengan erat.

"Ada apa?" Chanyeol bertanya menyadari gurat kebingungan Baekhyun disana.

"Chanyeol... mengapa bayangan kita tidak terlihat di cermin?" Baekhyun bertanya dengan satu alis berada pada kening.

Desah nafas Chanyeol terasa menerpa ceruk leher Baekhyun sebagai respon pertama mengantar rasa geli juga hangat di saat bersamaan.

"Baek..." Chanyeol memanggil lelah nama pacarnya itu. "Mengapa kau selalu saja lupa jika kita sudah mati? Kau yang membunuhku sebelum akhirnya kau ditembak mati oleh polisi. Kau tidak mengingatnya, hm?"


tamat


Repost an yang di wattpad ehe

Bagi yang belum tau Skizofrenia adalah penyakit mental kronis yang menyebabkan pengidapnya tidak memiliki kemampuan untuk berpikir, mengingat, ataupun memahami masalah tertentu. Bagi orang yang memiliki skizofrenia khususnya skizofrenia paranoid juga sering menunjukkan perilaku kacau yang menyebabkan diri mereka tidak dapat mengendalikan perilakunya. Akibatnya mereka sering berperilaku tidak pantas, sulit mengendalikan emosi, hasrat, serta keinginannya sendiriㅡ (sumber google).

Anyway makasih udah baca (lagi) :D