Tittle: Black Sapphire

Disclaimer: Naruto dan Black bullet bukan punya saya

Genre: Adventure

Rated: M (jaga-jaga)

Summary: Gastrea, makhluk yang membawa ancaman bagi umat manusia. Manusia mencoba bertahan hidup disana dengan dinding varanium sebagai pelindung. Naruto, seorang remaja yang tinggal di area Tokyo menjalani hidupnya dengan biasa. Tanpa ada yang tahu siapa dia sebenarnya. Mampukah dia menjaga kedamaian dunia?

Chapter 1 : Haki

Naruto POV

Perkenalkan namaku adalah Uzumaki Naruto. Aku tinggal di area Tokyo. Ya, bisa dibilang aku baru saja tinggal disini beberapa hari yang lalu. Markas pusat memberiku tugas di wilayah Tokyo. Markas Pusat? Oh iya, Aku merupakan seorang Promotor. Jujur, pekerjaan kali ini termasuk rahasia dan hanya seitenshi kakek tua itu saja yang tahu. Entah ancaman apa yang mereka alami sampai markas pusat mengutusku kesini. Memang tidak masalah sih, hitung-hitung pulang kampung sejenak. Aku penasaran apa Kisara sudah besar ya? Aduh! Kenapa aku bicara kayak kakek-kakek, umurku baru 16 tahun. IP rangking? Kalian menanyakan IP rangking ku? Aku Promotor dengan IP rangking Khusus. IP rangking ku adalah 0. Aneh kan? Biasanya angkanya kelihatan bagus tapi untukku Cuma angka Nol yang diberikan. Markas pusat mungkin pusing melihatku melawan 9 ekor stage IV Cuma bersama dengan inisiatorku.

END POV

"Nii-san! Sudah kubilang jangan melamun! Ini hari pertama kamu kesekolah ! jangan melamun tidak jelas seperti itu!" teriak Seorang gadis kecil dengan rambut biru muda panjangpada Naruto yang melamun menatap makanan paginya.

"oke-oke, Shiro. Kau juga masuk sekolah hari ini kan?" kata Naruto dengan nada super malas. Menurutnya biarkan saja dia mengkhayal. Setidaknya untuk menghilangkan rasa suntuknya.

" Mou, kau selalu saja begitu. Ingat hari ini hari pertama pekerjaanmu dimulai" ingat Shiro.

"iya-iya" balas naruto. Naruto dan Shiropun menghabiskan Sarapan mereka dan pergi mengantar Shiro ke sekolahnya.

Skip Time

Setelah mengantar Shiro ke sekolahnya, Narutopun pergi menuju sekolah tempat ia akan belajar nanti. Akhirnya dia sampai ditempat yang dia tujuh. "hmm, jadi init oh SMA Magata" komentar Naruto. "baiklah, aku masuk saja" lanjutnya

Naruto kemudian berjalan menuju Kantor administrasi sekolah, kelihatannya nasib buruk sedang menemuinya. "DORR!" sebuah bunyi tembakan terdengar di telinganya dan sebuah peluru mengarah kearahnya. Dengan sigap Naruto menunduk sambil melihat kearah datangnya suara itu. "gila!" batinnya.

Matanya menangkap seorang gadis dengan katana ditangan dan Seorang gadis lainnya sedang memegang kipas dan pistol.

"Miori! Kau benar-benar membuatku kesal! Apa maksudmu mengajak Rentaro bekerja kepadamu?!" teriak gadis yang memegang Katana yang diarahkan ke gadis yang bernama Miori itu.

"fufufu, tidak ada yang perlu dipertanyakan. Saying sekali jika Rentaro harus bekerja di kantor kecil milikmu" balas Miori dengan nada menghina

Naruto yang berniat pergi harus menahan niatnya karena kantor administrasi berada di depan kedua gadis itu. "sial" batin Naruto

Narutopun mengambil inisiatif untuk melerai mereka berdua. "permisi, sebaiknya kalian berdua tidak bertengkar disini. Ini adalah sekolah dan tidak diizinkan membawa senjata api." Ingat Naruto

"berisik!" kata mereka berdua tanpa melihat Naruto. Akan tetapi, ketika mereka berbalik menatap Naruto tiba-tiba Mereka terdiam. "K-kau?" tanya Kisara.

Naruto merasa bingung dengan perkataan Kisara. "aku?" tunjuknya pada dirinya sendiri

"N-naruto kan?" tanya Kisara.

"iya, eto….. darimana kau tahu namaku?" tanya Naruto

"Aku Kisara! Kisara Tendou! Kau ingat kan?!" tanya Kisara

"Kisara?! Ahahahha kau pasti bercanda, Kisara yang ku kenal dadanya rata dan tempramennya jelek hahaha" balas naruto dengan tawa tanpa dosa

"Bruaakkhhhhhh!" Kisara menggunakan gagang katananya dan menghantamkannya keperut Naruto. Naruto tersungkur menahan sakit.

"T-ternyata kau memang Kisara! D-dari mana kau dapat dada itu? Silikonkah?!" tambah Naruto yang menuang minyak dalam kobaran api.

"Bruakh!" "Bugh!" Kisara tanpa ampun menghantam Naruto dengan Katananya.

"A-ampun! Aku percaya sekarang" mohon Naruto

Naruto lalu berdiri dan memperkenalkan diri pada Miori yang dari tadi hanya bengong melihat Naruto.

"Namaku Uzumaki Naruto, salam Kenal" kata naruto sambil menundukan pounggungnya.

"M-miori Shiba" balas Miori dengan nada gagap. "aku baru tahu Kisara punya teman setampan ini selain Rentaro-kun" Batinnya

"Naruto, kapan kau pulang ke jepang hah?" tanya Kisara

"hmm, beberapa hari yang lalu, orang tuaku mengirimku lagi kesini. Katanya disini lebih aman daripada di jerman" kata naruto

"oh, begitu . Kalau begitu kenapa kau disini?" tanya Kisara

"hmm, tentu sekolah lah." Jawab naruto. "aku mau kekantor administrasi dulu" kata Naruto sambil meninggalkan mereka berdua

Dikelas, tampak sensei memperkenalkan seoraang murid baru. "baiklah, perkenalkan dirimu" kata Sensei

"baik, Ohayou Minna. Namaku Uzumaki Naruto. Salam kenal!" kata Naruto sambil tersenyum gembira

Sementara itu, para gadis terpesona dengan Naruto. Termasuk Kisara yang kebetulan sekelas dengan Naruto. "baiklah, Uzumaki-san. Kau duduk disebelah Satomi-kun. Satomi-kun! angkat tanganmu" perintah sensei

Nampak seorang murid dengan rambut biru gelap mengangkat tangannya. Naruto pun duduk disana. "salam kenal, Uzumaki-san" kata Rentaro sambil tersenyum.

"naruto saja" balas Naruto sambil tersenyum tulus. Rentaro tertawa kecil melihatnya. Mereka pun melanjutkan pelajaran mereka seperti biasa

Tak terasa, bel pulangpun berbunyi. Tampak Naruto berjalan pulang menuju rumahnya. Tiba-tiba Naruto melihat seorang pria paruh baya merintih kesakitan. "T-tolong aku!" teriak pria tersebutt. Naruto bergegas berniat menghampiri tapi Naruto menghentikan niatnya ketika melihat sesosok gadis kecil berambut merah orange datang dan menghampiri pria tersebut. "sudahlah, infeksimu sudah lebih dari 50% kami tidak dapat menolongmu lagi"

"K-kumohon tolong aku! Arrrrggggggg!" pria tersebut berubah menjadi semacam laba-laba raksasa dan mencoba menyerang gadis itu. Gadis itu dengan sigap menghindar

Naruto yang melihat hal tersebut berniat menolong tapi dia teringat akan perintah misi rahasianya. Dengan cepat Naruto mengambil jaket hitamnya dari tas dan menggunakannya serta memakai tutp mulut dan menaikkan Hoddie jaketnya menutupi bagian rambutnya. Ia lalu merobek sedikit celana sekolahnya agar tidak ketahuan.

"Enju!" teriak Sebuah suara yang dikenal oleh Naruto. Ya,betul. Rentaro sedang berteriak memanggil gadis berambut merah tadi sambil menodongkan pistolnya kearah laba-laba itu dan menembaknya. "Dorr! Dorrr!Dorrrr!" bunyi pistol tersebut memuntahkan peluruhnya menuju laba-laba itu

"tenanglah, rentaro. Heyyaahhhh!" teriak Enju sambil menedang kepala laba-laba tersebut sampai dia mati. Tiba-tiba Enju melihat ada laba-laba lain dibelakan Rentaro

"Rentaro! Awas!" teriak enju yang mengingatkan Rentaro

Rentaro langsung berbalik dan tidak sempat melawan karena lawannya sudah sangat dekat. Dia hanya bisa membulatkan mata melihat bahaya.

"Bruakh!" naruto dengan sigap menendang lab-laba tersebut sampai terkoyak isi perutnya. Rentaro yang menyaksikan hanya bisa terkejut. "B-bagaimana bisa?! Dia bukan inisiator tapi tenaganya sekuat itu" pikir Rentaro

Naruto lalu menghampiri rentaro. "kau baik-baik saja kan?" tanya Naruto pada Rentaro.

"I-iya" jawab rentaro. "siapa kau?" tanyanya

"aku? Maaf, kau tidak boleh tahu sekarang, tapi tenang saj. Aku bukanlah orang jahat." Kata Naruto sambil melompat tinggi meninggalkan mereka berdua yang masih bengong. "T-tinggi sekali lompatanya!" batin mereka berdua.

Enju lalu menghampiri rentaro. "siapa dia?" tanya Enju.

"Entahlah, tapi dia sungguh kuat" komentar rentaro

Sementara itu.

Naruto akhirnya tiba di rumah. "wah, untung saja tidak ketahuan tadi" keluh Naruto.

"ketahuan apanya?" sebuah suara dinginnan sadis mengalun ketelinga Naruto. Naruto dengan amat perlahan menoleh dan melihat Sora telah memandang Naruto dengan mata tajam dan tampak aura hitam menyelimuti badannya,.

"T-tunggu dulu! Biar aku jelaskan!" kata Naruto. Naruto lalu menjelaskan apa yang dialaminya tadi.

Shiro yang mendengar hannya dapat menghela nafas panjang. "Ya sudah, lain kali berhati-hatilah lagipula kita mendapat tugas malam ini" kata Shiro

"hmm, baiklah!" kata Naruto dengan semangat

Skip Time

Malam harinya, Naruto dan Shiro berada di sebuah tempat di dekat hutan tempat sebuah Monolith berdiri. Monolith adalah semacam dinidng yang melindungi manusia dari serangan gastrea karena monolith mengandung Varanium yang dapat melemahkan Gastrea

"nah, sekarang jelaskan apa maksud dari misi ini?" tanya Naruto pada Shiro

"misi ini mudah saja kok, ada seekor gastrea stage IV berkeliaran dan membawa sebuah benda didalam tubuhnya. Nah misi kita adalah mengambil benda itu" jelas Shiro.

Naruto yang mendengar hanya bisa mangut-mangut dan mengambil senjatanya yaitu sebuah dessert eagle hasil modifikasinya sendiri dan sepasang hidden blade yang terpasang di lengan kiri dan kanannya yang tersamarkan oleh jaket hitamnya. "baiklah, ayo!" seru Naruto dengan semangat menatap gerombolan gastrea berbagai Stage yang mengerubuninya.

"Nii-san, jangan terlalu banyak bertarung nanti kau lelah! Aku tahu kau punya Haki!" kata Shiro sambil terbang. Shiro merupakan inisiator tipe pigeon, tipe khusus yang punya kemampuan terbang

"iya, iya!" kata naruto sambil menembaki setiap Gastrea yang mendekatinya. Nampak salah satu gastrea mencoba mengoyak kepalanya namun seolah ada baju besi yang menghalangi. Dengan sigap naruto naik keatas punggung gastrea tersebut dan menusukkan hidden blade yang terbuat dari varanium tersebut kekepala makhluk itu. "ternyata varanium kualitas tinggi memang beda." Komentar Naruto

"SHAAAA!" tiba-tiba ada gastrea aneh yang memakan gastrea lainnya dan mencoba memakan Naruto. "Dorrr!" Naruto menembakkan pistolnya kearah dahan pohon dan keluarlah tali dari pistol tersebut dan menarik naruto kepohon itu. "fiuuh, selamat!" kata Naruto.

"SHAAAAA!" tamapak gastrea berbentu ular dengan kaki buaya itun menyadari keadaan Naruto dan mencoba menyerangnya. Naruto dengan sigap melompat kearah lain pohon.

"Nii-san! Dia yang kita cari!" kata Shiro dengan wajah senang

"oi, bantu aku dong!" kata naruto.

"baiklah!" Shiro terbang dan meninju leher gastrea tersebut dengan kuat dan membuatnya tersungkur. "kuat juga dia!" batin Naruto melihat Gastrea yang masih hidup itu.

"Dorr!" Naruto menembakkan Pistol berpeluru varaniumnya dan mengenai kaki si gastrea yang membuat kakinya hancur.

"SHHHAAAAAA!" rintih makhluk tersebut. Shiro dan naruto tidak menyia-nyiakan kesempatan lalu meninju kepala makhluk tersebut dan membuat dia mati seketika. Naruto lalu membela perut makhluk tersebut dan menemukan sepeda beroda tiga using yang tertelan oleh makhluk itu.

"inikah bendanya?" tanya Naruto dengan nada sangat tidak percaya.

"iya, memang itu" jawab Shiro

"aneh sekali" kata Naruto sambil membawa benda tersebut. tak lama kemudian datanglah helicopter dan tampak seitenshi berada didalamnya. "kerja bagus, zero-san" katanya

"sama-sama, seitenshi-san" balas naruto sambil tersenyum

"shiro, kau jangan tidur dulu! Kerjakan PRmu!" perintah naruto pada Shiro yang kelihatannya akan tidur di pangkuannya

"nii-san Hidoi! Kata Shiro sambil menggembungkan wajahnya

TBC

Sekian chap satu untuk fic baru ini. Gak nyangka nonton semalem idenya keluar langsung. Silahkan, bagi yang berminat fav,follow, ataupun review fic ini, author tamping saran kalian. Sekian ^_^