Saint Seiya dan seluruh Karakternya bukanlah milik saia, tetapi hanyalah milik masami kurumada seorang.

Saia hanyalah membuat fic ini atas kesukaan saia terhadap Saint Seiya.

Dikarenakan saia sukalah maka tercipta fic ini

Karena fic ini- *author dilempar ke jurang karena kebanyakan ceramah

"Time"

Dillema Gold Saint 18th

Aries

Kuil pertama di Sanctuary, kuil yang dijaga oleh seorang kesatria bersurai pirang panjang ini terlihat kosong tak berpenghuni. Sepi, sunyi, tak ada tanda-tanda pergerakan manusia ditempat itu.

Sang penjaga kuil sedang termenung didalam kuil, mengurung diri di dalam kuilnya sendiri. Malas menemui yang lainnya, bahkan para muridnya yang lucu-lucu nan imut.

Aries Shion nama sang penjaga kuil pertama dari deretan kuil bintang Sanctuary.

Dia sama sekali tak beranjak dari sofa empuk yang berada di dalam kuilnya. Terlihat semakin malas ia bergerak, tak ada yang mampu ia lakukan hari ini. Mungkin ini hari bermalas-malasan se-Sanctuary.

Tapi, 'Shion… segera ke tempatku ya,' suara lembut dari sang Athena yang terhormat terdengar melalui cosmo yang berterbangan bebas. (kelopak mawarnya Aphro juga terbang) *author dijitak Albafica

Dengan langkah gontai Shion berjalan menuju tempat junjungannya yang ia hormati.

Taurus

Kuil kedua deretan kuil bintang Sanctuary, Taurus kuil yang dijaga oleh seorang Saint denga postur tubuhnya yang besar dan gagah. Lelaki besar dengan surai perak panjang ini terduduk diam di anak tangga di depan kuilnya. Termenung dan melamun. Meratapi langit yang membentang dengan indahnya, entah itu yang ia lihat tapi tatapan terlihat ia memperhatikan arakan-arakan awan.

Dari kejauhan terasa sebuah cosmo yang semakin mendekat dan mendekat, namun sang kesatria tak menggubris cosmo itu. Karena ia tahu cosmo itu adalah cosmo milik temannya yang tinggal di kuil bawahnya.

"yo, Hasgard!" Shion melambaikan tangannya saat melihat sang Taurus.

"yo," Hasgard tak terlalu memperdulikan Shion yang berjalan terus melewatinya, yang juga sama-sama tak peduli padanya yang termenung, semakin hanyut dengan lamunannya.

Hasgard menghela napasnya yang panjang, dunianya terlihat kelabu.

Tiba-tiba, 'Hasgard saya tunggu di kuil saya, sekarang' suara Athena terdengar dengan sangat merdunya.

Hasgard menghela napas dengan agak panjang lalu beranjak menyusul Shion, walau dalam perjalanan mereka berdua tak berbicara satu sama lain. Masing-masing terdiam dalam lamunannya.

Gemini

Kuil kembar deretan ketiga kuil bintang Sanctuary. Gemini yang dijaga oleh sang adik kembar Gemini dengan surai biru panjang yang indah, ia tertidur dikuilnya dengan beralaskan sofa empuk yang berada di ruang tamu kuilnya yang nyaman. Tenang dan terlihat nyaman.

Tak lama kemudian, ia terbangun karena merasa dua buah cosmo yang mendekati dan memasuki kuilnya, namun ia tetap tak beranjak dari sofa empuknya. Hanya menatap lurus arah datangnya cosmo kuat ini.

"Lho, Hasgard, Shion sedang apa?" Tanya sang Saint Gemini itu tanpa beranjak dari sofa empuknya yang nyaman.

"Hei Defteros. Mau ketempat Athena, mau ikut?" Tanya Shion tapi tak menghentikan langkahnya yang sedikit lebih cepat dari Hasgard.

"Aku ikut!" ujar Defteros lalu beranjak dan mengejar kedua temannya.

Cancer

Kuil yang terlihat sangat angker, ini ada dideretan keempat jajaran kuil bintang Sanctuary. Saint yang menjaga kuil ini paling suka memajang topeng berbentuk wajah manusia di dinding kuilnya. Yang gelap dan suram. Tapi sang penjaganya malah berada diluar yang lebih nyaman dari bagian dalam kuilnya. (ya elah, dasar si Manigoldo tuh kuil yang bikin angker dia tapi dianya ga mau di dalam kuilnya sendiri) *author dilempar pake sekishiki

Dia termenung guling-gulingan di depan kuilnya. (kayak anak TK minta permen) *author dilempar kompi

Tak lama kemudian ia merasakan ketiga cosmo kuat yang semakin mendekati dirinya yang sedang guling-gulingan kayak dadar gulung. *author dilempar ke jurang tapi balik lagi* tapi sang Cancer tak bergeming dari guling-gulingannya.

"Hei Manigoldo. Kau sedang apa?" Hasgard menyapa sang Cancer yang sedang guling-gulingan, saat melihat sang Cancer menatap lurus kearahnya.

"Hei Hasgard, hei Shion, hei Defteros ada apa?" Tanya Manigoldo tetap tak bergeming dari posisinya.

"Kami dipanggil Athena," jawab Shion lalu melanjutkan langkahnya menaiki tangga Sanctuary.

"Aku ikut!" ujar sang Cancer lalu beranjak dari guling-gulingannya dan mengejar ketiga temannya.

Leo

Kuil kelima dari deretan kuil bintang Sanctuary ini, juga sama sepinya. Biasanya sang penjaga sedang berlatih di dalam kuil sehingga kuil ini terdengar lebih ramai.

Tapi hari ini sang Leo tak terlihat sama sekali, hanya terkadang terdengar suara dengusan dari dalam, dan cukup kerasnya. Di bagian dalam kuil terlihat bocah berumur belasan tahun ini sedang terkapar dilantai dengan beberapa buku komikyang berserakan disisi tubuhnya.

Tak lama kemudian dia merasakan empat buah cosmo mendekat, dia tak beranjak, karena ia tahu ini adalah cosmo teman-temannya.

"Yo, Shion, Hasgard, Defteros, Manigoldo. Tumben berbarengan seperti ini?" tanyanya dengan polos.

"Kau sedang apa Regulus?" Tanya Shion dengan sweatdrop.

"Kalau pamanmu tahu, ia akan berkata apa?" Tanya Defteros juga sweatdrop.

Regulus membangunkan tubuhnya, "aku malas sekali, bosan. Kalian mau kemana? Ke tempat Degel yang sejuk ya?" Tanya Regulus dengan mata berbinar dan nada yang polos.

"Bukan tempat Degel, Regulus." Jawab sang Taurus, Hasgard dengan sedikit facepalm.

"Tapi ke tempat Athena," lanjut Manigoldo.

Regulus terdiam, ia terlihat sedang berpikir, lalu, "aku ikut!" ujarnya lalu beranjak dan menjajari langkahnya dengan keempat temannya yang lain.

Virgo

Seperti biasa, sang Virgo tak bergeming dari tempatnya biasa duduk bermeditasi. Rambut pirang sang penjaga kuil ini tergerai dengan indahnya kadang dikarenakan cosmonya yang kuat, rambutnya terlihat seperti tertiup angin sepoi-sepoi.

Tak lama kemudian ia merasakan lima cosmo kuat mendekat mengganggu acara meditasinya.

'MAU APA KALIAN?' suaranya menggelegar diantara aliran cosmo yang mengikuti angin.

Kelima kesatria yang mendekat itu terdiam dengan sweatdrop dan facepalm, berhenti didepan kuil keenam ini.

"Maaf Asmita, tapi kami dipanggil Athena, kami tak berniat mengganggu acara meditasimu" sang Aries berusaha tak ribut dengan sang Virgo.

Diam membisu…

"Athena?" pria bersurai pirang yang lurus nan panjang ini keluar kuilnya, matanya tertutup dikarenakan ia buta, "saya ikut" ujarnya lagi dengan polosnya.

Keenam kesatria ini berjalan menyusuri kuil Virgo.

"Apa yang kau lakukan, Asmita?" Tanya Regulus berusaha berbincang-bincang dengan sobatnya yang tinggal diatas kuilnya.

"Meditasi" ucap sang Virgo singkat.

Jawaban dari Asmita membuat keempat temannya yang lain cukup menatap tajam sang Leo, 'sudah tahu dia pasti meditasi. Pake nanya lagi dasar keponakan si Sisyphus ini. Kelewat polos!' ujar keempat temannya dalam batinnya.

Libra

Kuil ketujuh jajaran kuil bintang Sanctuary yang menuju ke tempat Athena bernaung ini, dijaga oleh kesatria yang berasal dari Cina, Rozan, dengan surai coklat pendek sebahu.

Tetapi sang kesatria tak terlihat sama sekali dikuilnya, bahkan hawa keberadaannya saja tak terasa. (paling juga nongkrong di air terjun Rozan tuh dasar kakek-kakek.)

.reader: lho Thor, bukannya disini Dohko masih muda?

.author: eh iye Ane lupa. Maklum, hehehehe *author dilempar ke air terjun Rozan.

Eh ternyata si Dohko baru keluar dari kamar mandi karena sembelit semalaman.

"Ah, lega juga," ujarnya sambil membetulkan celana panjangnya.

"Lho Dohko. Kau kenapa?" Shion menghampiri sahabatnya disusul dengan kelima temannya yang lain.

"oh, Shion, Hasgard juga, eh ada Asmita tumben. Lho Manigoldo, Regulus, Defteros juga. Ada apa nih, rame-rame?" Tanya sang Libra tersenyum.

"Kami mau ke tempat Athena. Tadi Athena manggil" jawab Hasgard.

"Kau kenapa? Susah B.A.B ya?" cengir sang Cancer licik. (dasar licik ini si Manigoldo. Dirinya sendiri juga banyak a-) *author dibekep Manigoldo

Regulus terlihat terbahak-bahak, juga Defteros, sedangkan Asmita hanya terkekeh.

Muka Dohko langsung memerah kayak tomat dikulkas sang Pope.

"Ah diam Manigoldo! Udah aku juga ikut," ujar sang Libra mendahului langkah teman-temannya yang lain.

Scorpio

Kuil kedelapan dari jajaran kuil bintang Sanctuary ini, dijaga oleh seorang kesatria dengan surai biru bergelombang panjang yang sedang termenung didepan kuilnya, melamun dan terdiam, menatap kosong kearah langit. Dan kemudian menatap lurus kearah ketujuh cosmo yang mendekati dirinya.

"Hei Kardia. Sedang apa?" Tanya Dohko saat melihat sang Scorpio yang melamun di depan kuilnya.

"Aku tahu kau pasti sedang memikirkan si kutu buku dingin (Degel) itu kan?" kali ini si muda Leo mencoba menjahili seniornya.

Tapi, bukannya Kardia sang Scorpio terlihat malu dan marah ia malah terkekeh, memukul kepala juniornya yang masih sangat muda ini.

"Hahahahaha… kau ini belajar sama pamanmu ya?" si Scorpio semakin terbahak, " eh, tapi ada apa nih rame-rame?" Tanya Kardia menatap Shion.

"Kami dipanggil Athena," jawab Shion lalu menganggukkan kepalanya dengan pelan.

"Akh! Sakit dasar Kardia bodoh!" geram Regulus, berniat membalas sang Scorpio, namun kepalanya ditahan oleh tangan Kardia yang besar sehingga Regulus tak bisa mendekatinya.

"Kau masih harus berlatih selama sepuluh tahun baru bisa mengalahkanku," Kardia terkekeh lalu sedikit mendorong Regulus yang terjatuh duduk, "aku ikut," ujarnya.

"Sakit. Kardia bodoh!" Gerang si Leo.

"Sudah-sudah, kalian ini," ucap Asmita tenang lalu beranjak pergi diikuti Manigoldo, Defteros dan Dohko.

Tak lama kemudian keempat sahabatnya yang lain menjajari langkah menyusuri jalan menuju tempat junjungannya. Dengan sang Scorpio mengikuti dari belakang.

Sagittarius

Kuil kesembilan yang dijaga oleh kesatria gagah berani, bijaksana dan tampan ini.

.Goldies minus Sisyphus: kok si Sisyphus doing yang dibilang gagah, bijaksana dan tampan?

. author: udeh diem lu semua! Mau gue siksa di Fic gue selanjutnya? *author ngangkat kompi

Sisyphus, nama kesatria dengan surai coklat pendek sebahu dengan headband melingkar di kepalanya. Ia terdiam dikuilnya, merasakan kedelapan cosmo teman-temannya mendekati tempatnya berada.

"Yo Sisyphus!" ujar Kardia saat melihat sang Sagittarius sedang termenung di depan kuilnya.

"Kardia? Ada Shion, Hasgard, Defteros, Manigoldo, Dohko, tumben Asmita juga ikut. Kalau kau pasti cuma ikut-ikutan saja kan, Regulus!" Sisyphus menatap teman-temannya yang lain, juga sang keponakannya yang tercinta.

"Paman nih! Aku ikut karena dipanggil Athena! Paman sendiri juga mungkin dipanggil," jawab Regulus memanyunkan bibirnya.

"Iya, kami dipanggil Athena. Sisyphus, kau juga ikut?" Tanya Shion tersenyum mengiyakan ucapan Regulus.

Sisyphus agak terdiam, "boleh. Aku ikut," ujar sang Sagittarius mengangguk pelan. Dan menjajari langkahnya, mengikutinya kedelapan kawannya menyusuri jalan menuju tempat junjungannya.

Capricorn

Kuil kesepuluh jajaran kuil bintang Sanctuary, yang dijaga oleh seorang kesatria dengan anugrah pedang Excalibur di tangan kanannya ini justru terdengar lebih berisik dibanding dengan kuil teman-temanny yang lainnya, sunyi sepi.

Jelas saja, El Cid sang penjaga kuil Capricorn ini sedang berkaroke ria dengan sound system barunya yang diterimanya dari para Reinkarnasinya. Suara menggelegar terdengar diseluruh penjuru Sanctuary, sound system yang disetel dengan volume keras hampir membuat sang Capricorn ini tidak mendengar suara kesembilan temannya yang memasuki kuilnya.

"Eh lho. Kalian ada apa kesini? Mau mendengarku konser?" Tanya El Cid cengengesan melihat kawan-kawannya menatap horror.

"Hah! Apa peduliku dengan suaramu yang tak enak didengar itu?!" ujar Kardia sedikit kesal juga dengan suara sound system yang super kencang itu terdengar diseluruh penjuru Sanctuary.

Yang lain hanya bisa sweatdrop, sang Scorpio yang satu ini sering sekali membuat masalah dan cari gara-gara.

"Hei! Sudah-sudah, jangan bertengkar, kita dipanggil Athena. Tak baik membuatnya menunggu," ujar Shion.

Hampir saja terjadi pertumpahan darah di kuil kesepuluh ini, kalu saja Shion tak menengahi Kardia dan El Cid segera.

"Athena? Aku ikut!" sang Saint yang dianugerahi paling setia terhadap junjungannya ini pun mengikuti kesembilan teman-temannya, walau dengan deathglare yang ia tujukan pada sang Scorpio.

Aquarius

Kuil kesebelas dari jajaran kuil bintang Sanctuary ini, dijaga oleh seorang kesatria es dengan surai hijau toska panjang nan lurus. Terasa sangat dingin dan sejuk di dalam kuil yang satu ini, walau begitu tak terlihat sama sekali sang penjaga kuil ini.

.author: jelas saja! Ayah kan lagi ngerem di perpustakaannya. *author dideathglare oleh Degel sang ayah

.Degel: nih anak ga sopan banget sama bapaknya!

Ya, benar saja Degel sang penjaga kuil kesebelas ini sedang membaca buku di perpustakaan pribadi dikuilnya yang dingin dan sejuk.

"Degel! Hoy! Kau dimana?" seru Kardia agak berteriak-teriak memasuki kuil kesebelas yang dijaga sahabatnya.

"Diam Kardia? Ada apa kau datang?" tanyanya keluar dari perpustakaan, dengan tatapan agak tajam pada Kardia, lalu menatap seluruh teman-temannya yang datang. Sedikit terdiam, "saya mengerti, saya juga ikut," ujar Degel meletakkan buku yang tadi ia baca diatas sebuah meja terdekat.

Mereka bersebelas berjalan menuju kuil selanjutnya yang berada dibawah kuil Pope kearah kuil dimana sang junjungan bernaung.

Pisces

Kuil terakhir yang melindungi junjungannya dan sang Pope, kuil keduabelas jajaran kuil Sanctuary. Kuil yang dijaga oleh kesatria cantik, nan macho dengan taman mawar beracunnya yang berfungsi sebagai jebakan jika musuh nekat mendekati kuilnya.

Sang penjaga tak terlihat sedang melamun atau merenung diluar kuil. Ia berada di dalam kuilnya yang nyaman yang walaupun sedikit terusik dengan kedatangan kesebelas teman-temannya yang hendak menuju tempat junjungannya yang ia hormati.

"Hei Albafica! Kau mau ikut kami ke tempat Athena?" Tanya Shion yang melihat Albafica bersandar di dinding kuil.

Sedikit mengangguk, "ya," juga jawaban yang super singkat.

Sweatdrop seluruh teman-temannya, minus Asmita dan Degel, 'ya ampun lebih irit dari Asmita dan Degel' ujar batin teman-temannya.

Albafica sang Pisces ini pun mengikuti semua teman-temannya meski dengan jarak yang sedikit jauh dikarenakan takut darah dan racun yang ada di dalam dirinya membunuh teman-temannya.

….

Keduabelas kesatria emas yang mengemban tugas sesuai rasi keduabelas rasi bintang inipun sampai di tempat sang Athena bernaung, terlihat Athena duduk manis disinggasananya dengan sang Pope berdiri di sebelahnya.

Keduabelas kesatria ini membentuk formasi dihadapan sang junjungannya. (author: kayak paskibra pake formasi segala. wkwkwk) *author di timpuk.

"Selamat datang para Saintku, kesatriaku yang sejati. Saya senang kalian baik-baik saja, karena itu. Setelah ini saya ingin kalian berlibur disebuah tempat yang tak akan kalian lupakan, apakah kalian berkenan jika aku membiarkan kalian berlibur?" suara merdu nan indah terdengar dari sang junjungan, Athena Sasha.

"Tapi Athena-sama, kami ini bertugas untuk melindungi anda. Tidak seharusnya kami berlibur," sang Aries mencoba mencerna ucapan sang Athena yang ingin berlibur.

"Shion… ini sudah waktunya kalian semua berlibur, lagipula saya kan tidak sendiri juga di Sanctuary yang megah ini," senyum manis terpancar dari Athena Sasha.

"Tapi Sasha, kalau kami semua berlibur. Kau dan Pope siapa yang menjaga?" Tanya Kardia mengiyakan ucapan Shion.

"Kardia, aku ini sudah besar, lagipula. Aku dan Pope kan tidak sendiri, kami juga dijaga oleh para Bronze Saint yang bisa menjaga kami," Athena Sasha tersenyum dengan lembutnya pada sang Scorpio.

Tanpa sedikit debat lagi, para Goldies itu menyetujui usulan sang junjungannya yang manis dan terhormat itu. Mereka akan berlibur kemanakah?

T.B.C

Waaah sampai sini dulu ya.

Maaf nih kalau saia baru muncul lagi

Super sibuk di tambah kompi saia rusak T.T

Degel: makanya, kau itu kualat sama ayahmu sendiri

Kagamine sang anak Degel (Kaga): ih ayah tuh, menyebalkan, aku kan anak baik nan berbudi. *author dilempar pake sekishiki Manigoldo

Degel: mau kau bawa kemana ayahmu ini?

Kaga: mau kemana aja boleh… hehehe week ;P

Degel: anak kurang ajar. Kualat kau!

Kaga: waaaa! Jangan dong, Yah. Please

Degel: jangan bikin ayahmu malu ya

Kaga: siiip janji, ayah