|Tittle: Wow! | Pair: DOUBLE B | Rate: T+ | Genre: School-life, lil' bit action, humor | Length: Chaptered |
.
QUEENDOPE PRESENT
.
Summary:
Kim Jiwon, murid kelas 11 yang dengan mudahnya jatuh cinta dengan Kim Hnabin, seorang murid pindahan. Don't judge book by its cover –Kim Hanbin.
.
.
.
"Jiwon-ah?"
"Hmm"
"kau tahu? Ada murid baru hari ini"
"Hmm, lalu?"
"Kudengar dia manis sekali"
"Hmm, benarkah"
"Ya! Dan dia berasal dari daerah Cheongdam, pintar lagi"
"Hmm, la –ummfh Song Yunhyeong!"
Yunhyeong memandang jengah sang sahabat sehidup-sematinya yang kini tengah sibuk melemparinya dengan berbagai umpatan. Mulai dari 'Tanganmu asin' 'Tanganmu bau' sampai 'Apa kau lupa mencucinya saat kau selesai melakukan fapfap'. Ekspresi Yunhyeong tidak lebih dari sekedar datar dengan pandangan apa-kau-mau-mati.
"Makanya dengarkan baik-baik kalau ada orang yang berbicara!" pemuda bermarga Song itu memberinya seulas fake smile. Jiwon mendengus kasar "apa maumu?"
Yunhyeong memutar kedua bola matanya, "Kau tidak mendengarkanku tadi?". Dengan wajah sok polosnya Jiwon menggeleng.
Oke, Song Yunhyeong, tahan.
"Aku bilang, akan ada murid baru dari Cheongdam hari ini dan dia manis sekali" alis Jiwon mengernyit, "Lalu?". Song Yunhyeong, dengan wajah opera-nya menganga tidak percaya. "Kau tidak tertarik?"
"Tidak"
Jiwon menolehkan pandangannya kearah jendele –fyi, kelas mereka berada di lantai dua dengan jendela yang menghadap ke lapangan tenis sekaligus basket. Pemuda kelas 11 itu tersenyum kecil. "Kan aku punya Jinhwan hyung" lalu tersenyum lebar seperti maniak.
Yunhyeong hampir saja berteriak ketakutan jika ia tidak segera menyadari Jiwon memang sudah gila. "Kau masih mencintai Jinhwan hyung yang jelas-jelas sudah menolakmu mentah-mentah?" Jiwon hanya mengangguk senang. "Gosh" Yunhyeong menatap sahabat bodohnya dengan wajah tidak percaya.
.
Keadaan menjadi hening sesaat. Ehm, sebenarnya tidak juga. Masih terdengar suara kikikan kecil dari Jiwon yang melihat tingkah kakak kelasnya –yang menurutnya sangat lucu ketika memukul bola serta suara semacam 'hiik' dari Yunhyeong.
"Hey bodoh"
"Apa sayang?"
Ya Tuhan, batin Yunhyeong. Dalam hati ia menangis kenapa sahabtnya ini menjadi gila. Bagaimana jika ia ikut dikucilkan karena menjadi sahabat dari orang gila? Ahh, menyedihkan.
.
Oke, cukup.
.
"Mau taruhan denganku?"
Jiwon yang awalnya masih nyengir-nyengir gaje kini sedikit tertarik ke dunia nyata. Mata kecil obsidiannya beralih menatap Yunhyeong "Taruhan apa?"
"Jika kau sampai jatuh cinta pada murid baru yang kubicarakan, kau harus membantuku mendapatkan Chanwoo dan berlutut didepan semua mantanmu"
Jiwon mengerutkan keningnya. Taruhan childish macam apa itu?
"Jika aku tidak jatuh cinta?"
"Maka aku akan menari seperti orang bodoh didepan Ahn seonsaengnim"
Jinwon terkekeh kecil. Mengetuk-ngetukkan jemarinya pada meja, sebelum akhirnya mengangguk.
"Call"
Yunhyeong memekik senang dan menjabat tangan Jiwon.
"Jangan terlalu senang" dan pemuda itu hanya mnengeluarkan senyum mengejek, sebelum menatap Kim Jinhwan yang sedang sibuk dengan bola tenisnya lagi.
.
.
.
.
07:30, Class started
"Annyeonghaseyo, Kim Hanbin imnida"
DEG
Jiwon memegang jantungnya yang berdegup kencang. Hey, sungguh ini gila! Bagaimana –bagaimana bisa senyum seorang pemuda dengan almamater asing dimatanya itu bisa membuat jantungnya memompa darah lebih cepat.
.
.
'Fuck, I think I loose the bet' rutuk Jiwon dalam hati.
.
To Be Continued
Hi, I'm back *back roll* yang bisa saya katakan adalah, maaf xd. Panful Love Story nya belum bisa dilanjut, maaf yaa~ yaudah saya ganti ff ini aja ;-; new project with my wildest imagine
Review, please?
Sincerely, Queendope.
