Summary: Rumor menggemparkan melanda Naruto di Facebook! "Eh, semuanya! Tahu, nggak? Dengar-dengar, si Naruto ternyata diPDKT sama mahasiswa senior!" l "Hah? Serius? Emangnya siapa yang PDKT sama Naruto? l "Katanya sih... Yellow Flash!" l "WTF!"
Naruto © Masashi Kishimoto
Bizzare Rumors © Viero Eclipse
Pairing: MinaNaru
Genre: Romance/Humor
Rated: T
Warning: AU, Shonen-Ai, OOC, Facebook isn't mine!
Don't like? Don't read!
-First Rumors-
Hari menjelang sore. Naruto tampak menghela napasnya di masa itu. Sekujur tubuhnya terasa lelah setelah ia berhasil melewati semua kegiatannya di kampus. Mahasiswa jurusan sosial politik itu tampak pasrah. Direbahkan tubuhnya di atas ranjang seraya mengingat-ngingat ultimatum dari kawannya pagi tadi.
"Jangan lupa, Dobe! Besok laporan itu harus segera kau selesaikan. Titik! Aku tak mau tahu jika kau kesulitan atau apapun. Aku sudah mengerjakan sebagian dari tugas kelompok kita, dan sekarang? Saatnya giliranmu untuk menyelesaikannya!"
Sungguh, Naruto tak menyangka bahwa Sasuke bisa secerewet itu. Kawan bermata onyxnya itu hanya bisa memerintah seenaknya tanpa mempedulikan rasa empati. Memang, sebagian tugas mereka telah berhasil diselesaikan Sasuke. Dan kini, Naruto harus menyelesaikan sisanya.
Dan menyelesaikan sisanya, tak semudah membalikan telapak tangan. Naruto sungguh tak sejenius Sasuke.
Bah! Sungguh nasib, satu kelompok dengan Uchiha itu.
"Graah! Aku harus bagaimana sekarang? Aku harus menulis apa?" Naruto mengacak-acak rambut pirang keemasannya, frustasi. Ia pun lantas meraih sebuah buku laporan tebal di dalam tas ranselnya. Kedua mata cobaltnya memperhatikan itu. Buku itu terlihat semakin horor saja baginya.
"Chikuso! Awas kau, Teme! Kau sudah membuat kepalaku pusing! Persetan semua ini!" Pemuda berambut emas itu menggeram. Dilemparlah buku laporan itu ke samping ranjang. Masa bodoh! Ia sungguh terlalu lelah untuk menjalankan kinerja nalarnya. Break. Ya. Ia benar-benar membutuhkan sejeda break.
Dirogohlah sebuah ponsel yang terselip di saku celana Naruto. Di saat genting seperti ini, hanya ada satu sumber hiburan yang bisa Naruto dapatkan. Dengan cekatan, jemarinya mulai membuka sebuah situs. Sebuah situs? Apakah situs porno? Bukan itu, Mesum! Dia hanya membuka sebuah situs jejaring sosial.
"Saatnya update status di Facebook, Dattebayo!" ya, itu dia. Dengan semangat setengah pasrah karena teringat akan laporan, Naruto pun mulai membuka situs itu. Sebuah situs yang sudah bagaikan wadah curhat untuknya. Ia butuh curhat. Bisa gila mahasiswa pirang itu jika luapan keluhan di hatinya tak tersalurkan dengan baik.
Ia butuh sebuah pelampiasan.
Dan beranda Facebook pun menghantam indra penglihatan Naruto dalam sekejap. Dahi Naruto berkerut saat melihat beberapa daftar status labil yang dibuat oleh kawan-kawannya.
Chouji Akimichi Nggak Gendut: Kampret! Persediaan snackku udah habis! SIAL! Huwaaa! Lapaaar! TTwTT [10 people like this, 0 comment]
Sai Jarang Dibelai: Pak Yamato sama sekali tak menghargai saya. Masa lukisan saya dinilai C hanya karena saya melukis wanita yang sedang berpakaian bikini di dekat selokan? [2 people like this, 11 comment]
Shikamaru Benci Direpotkan: Hoaam... Kapan aku bisa tidur nyenyak tanpa harus direpotkan oleh tugas-tugas kuliah? Pak Asuma demen banget ngajakin tanding catur? ==" [25 people like this, 30 comment]
Shino Pecinta Serangga: Kok stock kecoa dan lalatku berkurang, ya? Pasti ada yang makan, nih... [0 people like this, 12 comment]
Rock Lee Sang Maito Gai-Holic: Gai-sensei makin kereeen! I LUPH U FULL, GAI-SENSEI! [Maito GaiSemangat Masa Muda like this, 55 comment]
Maito Gai Semangat Masa Muda: Aku sungguh terharu dengan statusmu di atas, Lee! TTATT [Rock Lee Sang Maito Gai-Holic like this, 60 comment]
Tenten Gadis Elektro: Nyokap ngamuk-ngamuk nggak jelas hanya karena vacum cleaner di rumah lagi rusak... =_=" [Temari Tak Terpisahkan Dari Kipas like this, 20 comment]
Sabaku No Gaara Bukan Panda: Lagi pesen pasir di toko bangunan. Pasir di rumah lagi habis. [Kankuro Butuh Tatto Baru like this, 2 comment]
Ino Flowers Forever: Bunga-bunga gue layu semuaa! TT_TT [22 people like this, 44 comment]
Orochimaru The Snake-Man: Kabuto kampret! Beli obat haid aja lama amat! [8 people like this, 78 comment]
Sasori Pecinta Boneka: Koleksi Boneka Barbieku dirusakin Deidara. Brengsek... [Deidara Penggoda Sasori-Dana like this, 11 comment]
Sasuke Uchiha Lebih Keren Dari Aniki: Sedang mempersiapkan bensin dan korek api buat pembakaran si Dobe jika tugas laporannya tidak dikerjakan! [Karin Sasuke-Lovers like this, 9 comment]
Dan sekumpulan status labil itu membuat Naruto berparas pucat dalam sekejap. Para orang stress sudah berkumpul menjadi satu. Dan status terakhir dari Sasuke adalah status yang paling menakutkan baginya.
"Ck! Dasar Teme sialan! Tak perlu memberi ancaman di sana-sini, aku pun sudah pasti akan mengerjakan tugas laporan laknat itu. Chikuso..." pemuda berambut emas itu hanya bisa menghela napas. Pada akhirnya, ia pun memutuskan untuk menulis sebuah status.
Naruto Maniak Ramen: Sedang galau memikirkan apa yang harus ditulis di buku laporan. Mana si someone lagi nunggu pula! Chikuso!
Setelah menulis status itu, Naruto menggertakkan deretan giginya. Mahasiswa sospol junior itu lekas mengayunkan ponselnya dengan jemarinya sendiri. Raut bosan semakin tergambar jelas di parasnya. Ia sungguh tak bisa tenang. Bayang-bayang buku laporan tebal itu seakan menjadi momok dalam rasionya. Dan notifikasi pun mulai berkumpul di akun Facebook Naruto.
Kiba Akamaru Selamanya: Emang kau lagi ditunggu siapa? Someone siapa?
Naruto lekas menghela napas pasrah saat melihat komentar dari kawan brunetnya itu. Ia pun bergegas menjawab pertanyaan itu.
Naruto Maniak Ramen: Ya, someone-lah...
Kiba Akamaru Selamanya: Makanya, someone siapa? =_="
Shikamaru Benci Direpotkan: Hah... Masa nggak tahu, sih? Someone yang dimaksud di sini? Paling juga si itu...
Kiba Akamaru Selamanya: Si itu siapa, Shika? O_o"
Chouji Akimichi Nggak Gendut: Aku tahu yang dimaksud Shika! Jangan-jangan yang digosipkan di status para cewek tadi 'kan?
Shikamaru Benci Direpotkan: Kau benar, Chouji...
"Huh?" dahi Naruto berkerut dalam sekejap. Gosip? Sebenarnya apa yang telah dibicarakan kawan-kawannya di sini?
Naruto Maniak Ramen: Maksud kalian apa, ya?
Chouji Akimichi Nggak Gendut: Ah, masa kau tidak tahu sih, Naruto? Gosipnya lagi panas lho di beranda.
Kiba Akamaru Selamanya: Gosip panas di beranda? Jangan-jangan statusnya Nenek Chiyo yang tentang air PDAM habis dan pemadaman listrik bergilir itu?
Shikamaru Benci Direpotkan: -_-" Bukan itu, Dodol. Tapi statusnya Sakura.
Kiba Akamaru Selamanya: O.o" Sakura? Apa jangan-jangan yang tentang... si Yellow Flash itu?
Chouji Akimichi Nggak Gendut: Yup! Betul! Dia bilang bahwa Naruto sedang diPDKT oleh mahasiswa senior yang dijuluki Yellow Flash! o_o
"Hah? PDKT?" Naruto hampir saja melonjak dari ranjangnya karena syok. Kedua cobaltnya melotot lebar. Ia sedang diPDKT mahasiswa senior dengan julukan Yellow Flash? Apa-apaan ini? Dengan cepatnya, mahasiswa berambut emas itu menggerakkan jemarinya untuk mengetik sebuah komentar.
Naruto Maniak Ramen: Hei! Tu-Tunggu sebentar! Aku tak mengerti dengan apa yang kalian bicarakan! Gosip di status Sakura? Sebenarnya ada apa ini? aku tak mengerti!
Shikamaru Benci Direpotkan: Sebaiknya kau lihat saja status Sakura sekarang, Naruto. Dia dan para mahasiswi yang lain sedang heboh-hebohnya membicarakanmu.
Sebulir keringat mengalir di samping kening Naruto. Ia mulai memiliki firasat tak enak. Dengan cepatnya, ia pun segera membuka akun Sakura. Dan benar saja. Status yang ditulis oleh mahasiswi satu jurusan dengannya itu hampir membuat jantung Naruto seakan copot.
Sakura Queen Of Pink: Eh, semuanya! Tahu, nggak? Dengar-dengar, si Naruto ternyata diPDKT sama mahasiswa senior!
Ino Flowers Forever: Hah? Serius? Emangnya siapa yang PDKT sama Naruto?
Sakura Queen Of Pink: Katanya sih... Yellow Flash!
"WTF!" Naruto hampir saja terserang penyakit jantung. Mulut pemuda itu menganga dengan begitu lebarnya. Tangannya mulai gemetar. Ia pun tetap mencoba untuk membaca lanjutan komen di status Sakura.
Ino Flowers Forever: HAH! YELLOW FLASH? Jangan-jangan Yellow Flash yang kau maksud ini... ma-mahasiswa senior yang hasil risetnya terbaik itu? NO WAY! O_O"
Sakura Queen Of Pink: Eh, Aku serius, Ino! Tadinya aku juga tak mau percaya dengan hal ini! Tapi ternyata gosip ini sungguhan! TT_TT *broken heart*
Tenten Gadis Elektro: What the heck! Memangnya apa buktinya kalau memang si Yellow Flash itu memendam rasa ke Naruto? Dan PDKT? Ya Tuhan... PDKT? Dengan NARUTO? *Syok*
Sakura Queen Of Pink: Aku serius! Buktinya, waktu itu kalian lihat sendiri 'kan kalau si Yellow Flash mendatangi Naruto sepulang kampus! Naruto diajak ke sudut jalan! BERDUA! TTATT
Hinata Hyuuga Lebih Suka Diam: Ah, me-menurutku sepertinya kurang baik kalau kita menggosipkan Naruto-kun seperti ini, Minna-san... ^^;
Temari Tak Terpisahkan Dari Kipas: Ah, Gue nggak percaya dengan semua ini! Bisa aja si Yellow Flash ini lagi nagih hutang ke Naruto waktu itu! Iya 'kan! Ayolah... masa dengan Naruto sih? My Gosh! *esmosi*
Sakura Queen Of Pink: TAPI TEMARI-CHAN! APA KAU TAK MENYADARI PANDANGAN KAKANDA(?) YELLOW FLASH PADA NARUTO? DIA SERING BERJALAN MELEWATI KELAS KITA! LIRIKANNYA ITULOH! SELALU KE ARAH NARUTOO! TTATT *Ops, sorry. Lupa capslock gak dimatiin*
Temari Tak Terpisahkan Dari Kipas: NANI! o_o
Tenten Gadis Elektro: TIDAK MUNGKIIIN! ;A;
Ino Flowers Forever: NOOOOOO! TT^TT
Hening.
Naruto semakin menganga dan melotot menatap itu. Kedua cobaltnya hampir tak berkedip sama sekali. Gosip ini sudah terlalu jauh dan kacau. Dan Yellow Flash? Siapa pula si Yellow Flash ini? Dia tak kenal dan tak tahu mengenai sosok orang yang sudah digosipkan PDKT dengannya itu.
Ia harus segera meluruskan semua ini.
Naruto Maniak Ramen: Umm... maaf teman-teman. Sebenarnya ada apa ini? Mengapa kalian membicarakanku seperti ini? A-Aku tidak mengerti dengan gosip Yellow Flash ini. Apa hubungannya denganku, hah? Tolong jangan membicarakan gosip yang tidak jelas seperti ini!
Naruto semakin tak sabaran menunggu respon. Kedua alisnya bertaut saat beberapa notifikasi dengan cepat menghantam akun Facebooknya.
Temari Tak Terpisahkan Dari Kipas: Nah, akhirnya Naruto di sini! Kita bisa tahu kepastiannya sekarang!
Ino Flowers Forever: Ah, iya benar! Naruto! Apa yang dikatakan Sakura ini benar? Mengenai Yellow Flash, apa ia sungguh-sungguh ingin ber-PDKT denganmu? Apa dia memendam rasa padamu? Jawab pertanyaanku, Naruto!
Sebulir keringat lagi-lagi mengalir di samping kening Naruto. Ia yang bertanya kenapa malah mereka yang balik bertanya padanya?
Naruto Maniak Ramen: Huh? Apa maksudmu? Aku sungguh tak mengerti dengan semua ini!
Sakura Queen Of Pink: JANGAN PURA-PURA TAK TAHU, NARUTO! AKUI SAJA! BUKTINYA SUDAH ADA! YELLOW FLASH MENYUKAIMU 'KAN? ATAU JANGAN-JANGAN... KALIAN SUDAH MENJADI SEPASANG KEKASIH!
Naruto Maniak Ramen: HAH?
Hinata Hyuuga Lebih Suka Diam: Sa-Sakura-chan, ka-kau lupa mematikan capslock lagi... ^^;
Sakura Queen Of Pink: Ops... maaf! Ayo, akui saja, Naruto! Semua gosip ini benar 'kan!
...
Hening.
Baiklah...
Ini memang harus segera diluruskan.
Naruto Maniak Ramen: ... Dengarkan aku, Teman-teman. Jujur, aku tak paham dengan semua ini. Aku tak mengerti dengan semua tuduhan yang sudah kalian berikan padaku. Dan lagi... aku sungguh tak tahu, siapa YELLOW FLASH yang kalian maksudkan ini, hah? Aku TIDAK TAHU siapa dia!
Tak ada respon untuk sesaat. Naruto yakin, pasti para mahasiswi itu sedang syok.
Tenten Gadis Elektro: Hah? Tidak tahu? O_o"
Temari Tak Terpisahkan Dari Kipas: Hahahaha! Lelucon loe tuh nggak lucu sama sekali! *ngakak*
Ino Flowers Forever: Hari gini nggak tahu Yellow Flash? yang benar saja! Ahahahahahaha!
Sakura Queen Of Pink: Ckckckck...Sudahlah, Naruto! Tak perlu berakting! Kalau ingin berbohong, berbohonglah dengan elit! Tak tahu siapa itu Yellow Flash? Ahahaha! Leluconmu itu lebih parah dari lelucon-lelucon garingnya Sai!
Naruto menggertakan giginya. Lipatan sewot mulai terbentuk di keningnya. Habis sudah kesabarannya. Dasar para penggosip yang keras kepala!
Naruto Maniak Ramen: Hei, dengar! Aku ini serius! Aku SAMA SEKALI TAK TAHU siapa gerangan si YELLOW FLASH itu! Aku justru bertanya pada kalian semua karena aku ingin tahu kebenarannya! Dan kalian malah menuduhku sebagai pembohong? Sebenarnya siapa mahasiswa senior yang kalian bicarakan ini, hah! Aku sama sekali tak tahu dan tak kenal dengannya!
Ino Flowers Forever: APA? JA-JADI KAU SUNGGUH-SUNGGUH TIDAK TAHU? O_O"
Hinata Hyuuga Lebih Suka Diam: I-Ino-chan, capslocknya... ^^;
Naruto memutar kedua cobaltnya melihat respon itu. Dengan cepat, ia gerakkan jemarinya lagi untuk mengetik balasan.
Naruto Maniak Ramen: Ya! Aku tak tahu! Sebaiknya kalian segera jelaskan padaku, siapa gerangan si Yellow Flash itu!
Sejenak jeda. Pada akhirnya, notifikasi kembali menghantam.
Temari Tak Terpisahkan Dari Kipas: Gue yakin gosip ini memang tidak benar. Lihat saja, Naruto saja tidak tahu siapa si YELLOW FLASH ini? Apalagi PDKT? Jashin... sungguh tak ada harapan. *facepalm*
Ino Flowers Forever: Hah! Aku sedikit lega mengetahui hal ini. Kau ingin tahu siapa gerangan Yellow Flash itu, eh Naruto? Dia adalah mahasiswa senior yang waktu itu mengajakmu ke sudut jalan. "Berdua". Cobalah kau ingat-ingat lagi! Aku yakin kau pasti tahu siapa dia!
"Ke sudut jalan? Berdua?" kedua alis Naruto bertaut serius. Ia mencoba mengingat-ngingat sesuatu. Mahasiswa senior... yang mengajaknya pergi ke sudut jalan berdua saja sepulang dari kampus. Hmm... yang dia ingat, waktu itu memang sepertinya ada seseorang. Ya, seorang mahasiswa senior yang memintanya untuk menjawab beberapa pertanyan interview untuk tugas risetnya. Mahasiswa senior berwajah tampan... dengan kedua mata cobalt. Rambutnya... pirang keemasan, sama seperti dirinya. Hanya saja bagian depannya lebih panjang. Dan... dan... dia...
...
Hening.
Kedua cobalt Naruto terbelalak semakin lebar.
Tidak mungkin. Yellow Flash itu jangan-jangan...
Naruto Maniak Ramen: Jangan-jangan Yellow Flash yang kalian semua maksudkan ini adalah... Namikaze Minato-senpai?
...
...
...
Sakura Queen Of Pink: JACKPOT FOR YOU! BENAAARR! AKHIRNYA KAU MENGERTI JUGA! YANG KAMI MAKSUD DI SINI ADALAH MINATO-SENPAI! IA SEDANG BER-PDKT DENGANMU 'KAN, NARUTO? IA MENYUKAIMU 'KAN!
Hinata Hyuuga Lebih Suka Diam: Capslock lagi, Sakura-chan...
Naruto Maniak Ramen: WTF! Hei, kenapa kau bisa menyimpulkan seperti itu, Sakura? Kalian semua salah paham! Aku memang kenal dengan Minato-senpai, tapi aku tak ada hubungan apa-apa dengannya!
Sakura Queen Of Pink: BOHONG! LALU BUKTINYA APA, HAH! WAKTU ITU DIA MENGAJAKMU KE SUDUT JALAN BERDUA SAJA!
To Hinata: Jangan ingatkan akan capslock. Aku sengaja menulisnya dengan huruf besar!
Ino Flowers Forever: Ya, aku setuju dengan Sakura! Pasti ada apa-apa di antara kalian!
Tenten Gadis Elektro: Akui saja semuanya, Naruto! Kau tak bisa berkilah lagi!
Temari Tak Terpisahkan Dari Kipas: Sebenarnya ada hubungan apa antara loe dengan Minato, hah?
Naruto menghela napasnya dengan pasrah. Kumpulan mahasiswi ini memang sudah tersesat dalam labirin kesalahpahaman. Demi Jashin... hanya karena seorang mahasiswa senior mengajaknya ke sudut jalan berdua saja, bukan berarti ada hubungan di situ 'kan? Naruto lekas memijat dahinya perlahan-lahan. Ia mulai merasa pusing.
Naruto Maniak Ramen: Satu hal yang perlu kalian tahu. Waktu itu, memang ia mengajakku pergi ke sudut jalan. Kami berdua saja di situ dan dia ingin meminta bantuanku untuk menjawab beberapa pertanyaan interview darinya demi tugas risetnya itu. Ia ingin mencari beberapa responden dan kebetulan, ia memilihku waktu itu! Tak ada apa-apa di antara kami! Aku berani bersumpah! Aku bahkan tak pernah menemuinya semenjak kejadian itu!
Sakura Queen Of Pink: Alasan! Lalu apa bisa kau menjelaskan, kenapa Minato-senpai selalu berjalan melewati kelas kita dan ia selalu menatapmu, Naruto! SELALU menatap ke arahmu!
Naruto Maniak Ramen: Hah? Se-Selalu menatapku?
Sakura Queen Of Pink: Jangan bilang bahwa kau tak tahu akan hal ini! Di tengah-tengah jam materi, terkadang Minato-senpai selalu berjalan melewati kelas kita bersama beberapa kawannya. Dan ia selalu melirik ke arahmu Naruto! Tatapan matanya ituloh! Bisa bicara!(?) Ia menatapmu seperti kau adalah orang yang begitu berharga saja baginya!
"Masa sih?" Naruto lekas berparas aneh. Mahasiswa berambut emas itu seakan tak percaya dengan pernyataan Sakura. Yellow Flash sering berjalan melewati kelas mereka hanya untuk... menatapnya? Hah, jelas saja Naruto tak akan menyadari hal ini.
Kerjaan dia di kelas hanyalah untuk tidur.
Dan jika dipikir-pikir, buat apa mahasiswa senior jenius macam Minato yang dikenal dengan reputasinya dalam menghasilkan riset yang begitu berkualitas, bisa memendam perasaan terhadap anak pemalas macam Naruto? Sungguh, kenyataan ini seakan mustahil. Dan lagi, Naruto juga tak pernah berhubungan dengan mahasiswa jenius itu. Ia sudah tak pernah bertemu dan kenal dekat dengan orang itu.
Dan sekarang...
Kenapa gosipnya mendadak simpang siur begini?
Sungguh, sekali penggosip, tetaplah penggosip. Melebih-lebihkan hal sepele sehingga menjadi sebuah persoalan yang cukup serius. Naruto sungguh tak paham akan jalan pikiran Sakura dan yang lainnya.
Hah... mungkinkah ini yang dinamakan kecurigaan Fangirls-Rage?
Naruto sungguh berharap bahwa insiden interview yang diadakan Minato itu tak terjadi padanya.
Demi Jashin...
Naruto Maniak Ramen: Hah, sudahlah. Terserah kalian ingin berspekulasi seperti apa, tapi yang jelas, tak ada hubungan apa-apa di antara aku dan Minato-senpai. Jika kalian tak percaya, silahkan saja kalian bertanya sendiri padanya. Aku tak ingin membesar-besarkan gosip ini. Dan jika kalian masih saja curiga, sebaiknya coba kalian pikirkan lagi, buat apa Minato-senpai memendam perasaan terhadap orang sepertiku? Aku yakin kalian juga setuju padaku jika kemungkinan hal itu terjadi adalah... "mustahil"
Dan pernyataan Naruto itu sepertinya membuat dimensi perenungan menghantam mereka semua. Kedua cobalt tertutup rapat. Sudah cukup. Ia pun lekas keluar dari situs jejaring sosial itu. Terdiam sejenak.
Masa bodoh dengan spekulasi yang mereka gemakan.
Naruto tak peduli... dan tak terlalu memikirkan hal yang sifatnya...
Utopis seperti ini.
Konoha University.
Itulah sebuah tempat dimana Naruto memperjuangkan pendidikannya. Pemuda berambut emas itu tak menampakkan raut antusiasme yang pasti. Ia hanya terdiam di kelas, baru saja selesai menyerahkan laporannya pada Sasuke. Rekan berambut ravennya itu tampak menggerakkan kedua onyxnya untuk meneliti setiap rentetan kata yang sudah dihasilkan oleh kinerja nalar Naruto. Dahinya berkerut untuk sesaat. Skeptis.
"Apa ini? Kenapa beberapa paragrafnya tidak terlalu efisien untuk dimengerti?"
Protes itu membuat Naruto geram. Mengertikah dia bahwa Naruto bersusah payah menyelesaikan tugas itu di tengah kalut labirin nalarnya?
"Sudahlah, Teme! Yang penting aku sudah menyelesaikannya. Aku yakin seluruh kesalahanku akan tertutupi dengan setengah tugas yang sudah kau kerjakan kemarin!"
"Ada apa denganmu? Kau tak perlu ngotot begitu, Dobe!" Sasuke memicingkan kedua onyxnya. Usaha itu sukses membuat Naruto memalingkan kedua cobaltnya ke samping.
Ngotot?
Apa benar begitu?
Tanpa alasan yang jelas, sebagian kinerja nalar Naruto mulai kacau.
'Apa semua ini karena gosip kemarin?' ya, batin Naruto hanya dapat menggemakan pertanyaan yang sangat retoris. Ia tak tahu lagi harus bersikap seperti apa. Ini semua hanya gosip 'kan? Bukan sebuah realitas?
Tak perlu dipikirkan.
Semua ini hanya akan membuat sakit kepala saja.
"Maafkan aku, Teme. Aku sungguh tak ingin berdebat sekarang." Sasuke tampak mendengus skeptis mendengar itu. Dan menafikkan kecurigaan itu, ia pun memutuskan untuk duduk di kursinya dengan kedua tangan bersila di dada. Helaan napas lekas dilakukan oleh Naruto. Rasa kantuk semakin merajalela dan sesuatu hal yang tak diduga sebelumnya lekas mengintervensi momen itu.
"Kami-sama! Kecurigaanku ternyata benar 'kan! Lihat ini teman-teman! Cepat kalian baca status yang dibuat oleh Yellow Flash!"
"NANI!"
Sungguh tak salah jikalau kedua cobalt Naruto yang hampir saja tertutup karena rasa kantuknya, kini mendadak terbuka dengan begitu lebarnya. Terbelalak berlumur akan rasa syok. Mulut menganga. Kedua pandangannya kini secara otomatis mulai tertuju ke arah Sakura dan yang lainnya. Mahasiswi berambut pink itu tampak menunjukkan ponselnya pada Ino dan yang lainnya. Dan Naruto sungguh tak senang akan hal ini.
"Ya ampun! I-Ini sungguhan dari Yellow Flash?" Ino beraut horor. Sakura mengangguk dengan begitu yakin.
"Aku serius! Coba perhatikan ini! Perhatikan!"
Dan beberapa mahasiswi yang lainnya pun mulai mengerubungi Sakura. Panorama heboh itu membuat kedua alis Sasuke bertaut.
"Apa-apaan mereka itu? Apa mereka sedang membicarakan mahasiswa senior yang hasil risetnya selalu bagus itu?"
Naruto merutuk pelan, ia tak ingin ikut campur lagi. "Biarkan saja mereka, Teme. Pasti mereka akan bergosip lagi. Aku sudah lelah diserbu tuduhan miring di Facebook kemarin."
"Ah, soal PDKT itukah? Aku sedikit ragu dengan gosip itu," gumam Sasuke singkat. Ia tampak termenung sejenak. Sebulir keringat mengalir di kening Naruto.
"Kau tak perlu ragu lagi, Teme! Sudah jelas kalau gosip itu tidak benar! Demi Jashin... ada apa dengan kalian semua akhir-akhir ini..." pemuda berambut emas itu mengacak-acak rambutnya. Frustasi. Dan Sasuke pun tampak siaga saat sekumpulan mahasiswi itu mulai menatap ke arah Naruto seraya berbisik-bisik dengan pandangan miring.
"Sepertinya mereka mulai mencurigaimu, Dobe. Kau tak bisa menganggap remeh gosip ini jika kau ingin hidupmu tenang tanpa gangguan dari mereka."
"Graah! Kenapa hal ini terjadi padaku, hah! Apa salahku? Kenapa mereka tak percaya dengan perkataanku? Kami-sama! Aku berani bersumpah jika aku tak memendam perasaan apapun pada Yellow Flash! Tak ada hubungan apa-apa di antara kami!" rasa frustasi semakin menenggelamkan nalar Naruto. Sasuke tampak menyangga dagunya dengan kedua telapak tangannya.
"Menurutku, tak ada salahnya kau membuktikan rumor ini sendiri, Dobe."
"Apa maksudmu?"
"Maksudku adalah... memang sudah jelas bahwa kau tak memendam perasaan apapun terhadap Yellow Flash. Dan aku yakin, memang tak ada hubungan apa-apa di antara kalian. Tapi, inti dari gosip ini lebih berpusat pada Yellow Flash itu sendiri. Gosipnya adalah... ia sedang melakukan usaha PDKT denganmu. Bukan kau yang PDKT, tapi 'dia'. Dan memang, kau beranggapan bahwa hal itu mustahil tapi bagaimana dengan Yellow Flash sendiri? Peluang bahwa gosip ini adalah kenyataan itu besar, Naruto. Kau tak bisa beralasan atas dasar subyektifmu sendiri."
Mendengar penjelasan itu meluncur keluar dari mulut Sasuke, sungguh sukses membuat mulut Naruto menganga lebar. Ia terkejut. Tak pernah terbayangkan sebelumnya jika memang gosip miring ini sungguh menjadi kenyataan. Yellow Flash PDKT dengannya? Di tengah-tengah keterbatasan rasa empati dalam diri Naruto, bisa saja hal itu terjadi di luar sepengetahuan mahasiswa junior itu. Mulut Naruto terkatup dengan rapatnya. Ribuan pertanyaan menghantam nalarnya tapi tak satupun yang bisa keluar dari mulutnya.
Ini benar-benar gila!
"Ti-Tidak, Teme. Ini tidak mungkin. Ini tak mungkin terjadi. I-ini hanya gosip dan Minato-senpai tidak mungkin... uhh... ti-tidak mungkin-"
"Sudahlah, Dobe. Tak perlu berkilah. Kau tak ingin rumor ini menganggu hidupmu lebih lama lagi, bukan? Sebaiknya segeralah mencari kebenaran dibalik semua ini. Jika memang kau ingin membuktikan bahwa gosip ini tidak benar, maka buktikanlah! Buktikanlah dengan realitas yang valid. Opinimu tak akan bisa diterima oleh mereka tanpa bukti. Kau harus membuktikannya..."
Benar.
Yang dikatakan Sasuke memang benar. Naruto harus mencari bukti. Jika memang ia ingin membuktikan bahwa gosip ini tidak benar, maka ia haruslah mencari kebenarannya. Dan buat apa merasa takut jika memang ia memiliki keyakinan bahwa gosip ini hanyalah kabar burung semata? Seharusnya, ia optimis dalam mengorek kebenaran di balik ini.
Ya, ia memang harus segera menyelidiki hal ini sendiri.
Pemuda berambut emas itu lekas menatap serius ke arah Sasuke.
"Kau benar, Teme. Sepertinya aku harus mencari kebenaran di balik semua ini." sebuah paparan seringai mulai tampak di paras Sasuke. Ia memejamkan kedua onyxnya seraya tersenyum sinis.
"Baguslah. Aku akan membantumu dalam hal ini, Dobe. Karena aku juga cukup penasaran dengan segenap omong kosong ini." Naruto mengangguk sepakat. Dan dimulailah misi itu.
"Pertama-tama, kita harus menyelidiki hal ini darimana, Teme?"
Kedua onyx Sasuke menyipit. Ia pun menatap lurus ke depan.
"Untuk awalan, kita mulai dengan rumor mengenai kebiasaan Yellow Flash yang sering melewati kelas kita... hanya untuk melihatmu." kedua alis Naruto bertaut serius mendengar itu. Nalarnya pun kembali masuk dalam dimensi retrospek. Ya, waktu itu Sakura dan yang lainnya sempat membicarakan hal ini di Facebook kemarin. Mungkin, tak ada salahnya jika selama jam materi, ia tetap berjaga dan tak tertidur...
Dan memperhatikan lalu lalang orang yang melewati kelasnya.
Ya, mungkin itu bukanlah hal yang terlalu buruk.
Suara tapak kaki menggema di penjuru lorong kampus. Dua figur pemuda tampak berjalan dengan ritme pelan menuju ke arah ruang perpustakaan. Beberapa mahasiswi yang kebetulan saja lewat di satu lorong yang sama dengan dua figur itu tampak salting dengan wajah merona merah. Itu jelas, mengingat salah satu figur pemuda yang berjalan itu adalah sesosok figur pemuda yang terkenal akan ketampanan dan kejeniusannya.
Hasil risetnya selalu mendapat nilai tertinggi. Ya, reputasi itu selalu bisa dipertahankan olehnya. Paras Dewa menjadi sebuah anugerah dan kelebihan fisiknya. Sempurna. Dan sosoknya sudah menjadi idola bagi para mahasiswi dan segenap kaum hawa.
Dan terkadang, ia sungguh tak suka dengan hal itu. Karena lingkup gerak dan privasinya seakan diintimidasi.
"Kau ingin kita lewat kelas sosial politik angkatan junior lagi?" figur satunya yang berambut kelabu dan memakai masker di wajahnya, lantas melontarkan pertanyaan itu. Sebuah pertanyaan yang mungkin sudah jelas akan jawabannya itu. Ini adalah rutinitasnya. Untuk mendampingi rekannya itu menengok keadaan seseorang yang berarti untuknya.
Dan figur pemuda berambut pirang keemasan dan bermata cobalt mulai mengulum simpulan senyum. Ia gemakan jawaban dengan serpihan determinasi tinggi. "Iya, Kakashi. Kita akan melewati kelas itu lagi."
"Hahaha... aku yakin, anak yang kau perhatikan itu pasti tertidur lagi di kelas." Kakashi tampak menggelengkan kepala dengan seringai sarkas. Rekannya itu tertawa dan hanya menatap lurus ke depan.
"Aku suka melihatnya tertidur seperti itu. Dan aku... tak bisa berhenti memikirkannya."
"Graah! Aku mengantuk!"
"Tahanlah sedikit lagi, Dobe! Kau akan melewatkan sesuatu yang menarik dari semua penyelidikan kita ini." Naruto tampak mengacak-acak rambut emasnya mendengar itu. Jam materi mulai berjalan dan di saat seperti ini biasanya ia sudah terlarut dalam dimensi mimpi. Kawan berambut ravennya itu berusaha untuk menghalangi Naruto agar tidak tidur. Dan hal itu semakin membuat Naruto frustasi.
"Chikuso! Tidak bisakah kau saja yang menjadi saksi matanya, Teme? Aku sudah tak kuat dan ingin segera tertidur!"
Sasuke menaikkan sebelah alisnya dengan seringai sinis terpapar di parasnya. "Hah! Sebaiknya kau lihat dengan mata kepalamu sendiri, Dobe. Rumor ini menyangkut tentangmu dan seharusnya kau sendiri yang melihat kebenarannya."
Sebenci-bencinya Naruto menafikkan hal itu, tapi yang dikatakan Sasuke memang ada benarnya. Sebaiknya ia yang melihat sendiri akan apa yang terjadi nanti. Dan yang membuat pemuda berambut emas itu muak adalah... sekumpulan respon sarkasme hiperbolik yang ditorehkan oleh para mahasiswi yang saat ini menatap sinis ke arahnya.
"Hah! Tumben kau tak tidur. Apa kau ingin bermain mata dengan Yellow Flash, eh Naruto?" Temari sedikit sinis. Naruto hanya memutar kedua cobaltnya.
"Bermain mata? Hahahaha! Lucu sekali... aku hanya ingin membuktikan rumor ini. Kenapa kau masih saja begitu sentimen dan skeptis padaku, hah?" Naruto mulai memijat dahinya perlahan. "Dan aku yakin, gosip kalian ini tidak benar. Yellow Flash tak akan melewati kelas kita hanya untuk melihatku."
Temari mulai memaparkan seringai sarkas. Ia gemakan tawa pelan dan kembali melontarkan tatapan skeptis. "Kita lihat saja, Naruto..."
Dan Naruto kembali memutar kedua cobaltnya. Keyakinan yang terbangun di dalam benaknya perlahan luntur saat suara tapak kaki seseorang mulai menggema di penjuru lorong.
Tap. Tap. Tap.
"Su-Suara tapak kaki...? Dobe, perhatikan ke arah depan. Akan ada orang yang akan berjalan melewati kelas kita!" Sasuke memberi peringatan. Dan Naruto beserta beberapa mahasiswi pun mulai siaga memperhatikan pintu kelas.
Tap. Tap. Tap.
Suara langkah kaki semakin dekat.
Sebulir keringat mengalir di kening Naruto. Ia hanya dapat menelan ludah. Kedua onyx Sasuke juga memicing serius. Sedang Temari dan yang lain masih tampak sentimen.
Tap. Tap. Tap.
Ya, sedikit lagi.
Lantai memperlihatkan jatuhnya bayangan langkah kaki seseorang. Hampir setengah penghuni kelas menahan napasnya. Figur itu semakin terlihat.
TAP!
Dan betapa syoknya semua saksi mata saat mengetahui siapa figur yang melewati kelas mereka itu.
Figur itu adalah...
...
...
...
...
"Heh! Buat apa kalian lirik-lirik ke arahku, hah! Mau kurajam kalian semua dengan ular-ularku, hah! Kembali belajar, Anak-anak tengik!"
Jedaaar!
Dan semua penghuni kelas seakan ingin terjatuh ke bawah saat sesosok figur pria berambut hitam panjang sedang membawa ular kini tampak membentak-bentak mereka. Figur pria itu tak lain dan tak bukan adalah Orochimaru. Dosen yang menangani...
Jurusan kebidanan.
"Jiaah! Ternyata yang lewat adalah Pak Orochimaru. Aku kira target kita tadi!" Naruto tampak menggelengkan kepalanya, tak percaya. Ya, sepertinya ia yakin bahwa rumor ini memang tidaklah benar. "Sudahlah, Teme. Sepertinya memang semua ini tidak-"
"Dobe, pe-perhatikan ke depan... perhatikan ke depan sekarang!"
"Eh?"
Dahi Naruto berkerut heran saat melihat respon Sasuke. Sang Uchiha tersebut tampak terbelalak seraya menunjukkan jarinya ke arah pintu kelas. Naruto mulai terhenyak. Dengan hati-hati, ia arahkan pandangannya kembali ke arah depan. Dan rasa syok pun mengguyur benaknya dalam sekejap.
Tepat, setelah Orochimaru berlalu...
Dua figur pria terlihat menapakkan kaki melewati kelas Naruto.
Masa seakan beku.
Dan Naruto pun seakan tercekat saat ada seorang figur pria berambut keemasan tampak berhenti sejenak di depan kelasnya. Figur itu mengarahkan kedua mata cobaltnya ke arah sosok Naruto.
Terperanjat.
Dia adalah mahasiswa senior itu. Sesosok mahasiswa senior yang baru-baru ini tertimpa gosip PDKT dengan Naruto. Ternyata yang dikatakan para mahasiswi itu memanglah benar. Mahasiswa senior itu ternyata lewat hanya untuk menatap Naruto.
Dan pemuda itu juga tampak sedikit terkejut saat tahu bahwa subyek yang ia tatap ternyata tidak tidur di kelas seperti biasanya. Dan hal itu membuat mereka saling berpandangan satu sama lain dalam diam.
Berpandangan dengan begitu lekat dan intens.
Naruto seakan membeku saat mahasiswa senior itu melayangkan senyum lembut ke arahnya. Kedua cobalt itu menatapnya dengan begitu lembut... sangat amat lembut.
Dan figur itu pun berlalu... meninggalkan nalar Naruto yang terhantam akan satu konklusi mutlak. Ya, sebagian dari rumor itu memang benar. Dan mulut Naruto pun terbuka...
Membisikkan kebenaran.
"Minato-senpai..."
TBC
A/N: Aish! Saya gak niat publish fic ini sebenernya. Tapi berhubung sekarang ini ultah Minato, akhirnya kupublish aja fic ini meski temanya bukan tema ultah! Status saya semi hiatus dikarenakan tak ada guru privat yang mengajari saya belajar *Jleeb* Jadinya ya... begitulah. Masih sempat aja saya mengetik sampah macam gini. ;A;
Dan untuk Namikaze Minato saya ucapkan OTANJOUBI OMODETOU! XDD
Akhir kata, don't forget to REVIEW! ^^
