W.A.R.N.I.N.G: Humanized, Sho-ai, OOC, OOT, bahasa 'ngga nyambung, kata-kata 'indah' ala pelajar, mau bikin humor tapi garing kriuk kriuk, typos, dan EYD gaje.

Dapatmengakibatkan : step di tempat, kejang-kejang, kesemutan, keseleo, encok, kurap dan kudis.

CatatanawalAuthor : Fict PoM pertama saya, maaf kalau 'ngga nyambung, yah manusia memang tidak luput dari kesalahan. Kalau tidak begitu, kita tidak akan kenal 'sama yang namanya Corrector Pen dan penghapus. Iya toh?

Dan beberapa program tv atau apalah namanya itu bukan punya saya, melainkan punya pemiliknya masing-masing.

Dont like? Dont read!

Mission 1, "Hei, I am...".

Hari baru, koin bar-(eh salah!). Hari baru untuk murid baru di sebuah sekolah terkemuka di Amerika.

Intelegence High School(A/N: nama sekolah apaan tuh!) 1 Januari, 20xx.

"Kami, selaku murid baru, berjanji…-" terlihat murid-murid baru yang berbaris mengikuti upacara sedang mengulang perkataan dari Pembina murid yang sedang berdiri diatas mimbar.

"Berbakti pada Negara..."

"Sigap, cermat, dan disiplin..."

"Siap sedia apabila diperlukan..."

"Dan tidak akan mengotori nama Sekolah kami!"

Penguins of Madagascar © Nickelodeon

Story by, _Miu_Aka-Lover_

High School story, and Humor.

Humanized

13+

Dan itulah janji Pramu-(*digampar*) janji para peserta didik baru dari sekolah Militer ternama di negara ini. Hanya murid-murid 'spesial' saja yang dapat lolos seleksi untuk masuk kesekolah ini. Berminat?

"Sekian pidato bapak, semoga kalian bisa menjadi manusia yang berguna suatu saat nanti." Kepala Sekolah dari IHSpun menggulung kertas pidatonya yang amat sangat panjang, bahkan telah melewati gerbang sekolah yang jauhnya lebih dari 10 meter. Dapat terlihat wajah-wajah imut murid baru IHS telah berubah menjadi sosok Jin abu gosok dengan asap mengebul dimana-mana(?).

"Pueh! KepSek sialan! Pidato apa mau membunuh secara kita tidak langsung?"

"Kalau bukan karena wasiat dari mbah gue, gue juga males masuk sini!"

"Legowo toh Ndo..."

SkipSkipSkip

"Hei! Bangku sebelahmu kosong?" tanya seorang anak laki-laki sambil menunjuk tempat yang ia maksud.

Yang ditanya hanya mengangguk.

Pria berambut biru itu pun meletakkan ranselnya ke atas meja. Dan duduk disebelah si jabrik merah. Mengedarkan pandangannya keseluruh kelas, kearah calon teman-temannya. Lalu menatap kearah teman sebangkunya.

Mencoba memberikan senyuman terbaiknya, ia pun berkata "Hai, aku Kowalski, kau?"

"Rrhicow!" dengan susah payah dia menjawab.

"Err... Ricow?" Kowalski garuk-garuk kepala dibuatnya(A/N: Kowalski kutuan!).

Gelengan keras yang didapat Kowalski. 'Dia...Tidakbisabicaraya?'

Memberikan tangannya yang mengisyaratkan kata 'Tunggu sebentar', ia mengahadap tembok, memunggungi Kowalski.

"Uehek!" suara muntahan terdengar dari si merah. Ia berbalik, kembali mengahadap Kowalski dengan sebuah spidol digenggamannya dan segera mengambil tangan Kowalski.

"He- Hei!" sela Kowalski saat telapak tangannya dicoret dengan spidol.

"Rrhicow!" yang bersangkutan mengembalikan(?) tangan Kowalski. Kowalski menatap malang tangannya yang ditulisi tulisan 'Rico'.

"Rico ya?" gumam si Kacamata.

Rico mengangguk senang. Terlihat luka sayatan melintasi pinggir bibir kirinya. Kowalski mendelik ngeri.

(Author numpang curhat) Memang yang namanya perkenalan itu merupakan hal yang aneh. Kau akan merasa canggung untuk berbicara dengannya. Kau akan grogi untuk membalasnya. Dan beribu-ribu hal aneh yang tak terungkapkan dalam 'perkenalan'.

Tapi, jika kau dapat melampaui hal-hal aneh tersebut, percayalah, kau akan dapat merasakan indahnya persahabatan. Hangatnya genggaman sahabatmu sedang menarik dirimu yang terperosok jatuh. Dan jangan lupa, berikan hal yang sama sebaliknya pada sahabatmu.

TuBerCulosi-*gampared*(RALAT) To Be Continued.

Catatan akhir Author:

Sori kalo 'engga jelas gini fictnya... *sembah sujud sama SENPAI-SENPAI di PoMI* (TwT). Saya terlalu terobsesi sama RiKowalski, entah kenapa demen aja ama mereka berdua *curcol*.

Ini ceritanya mereka jadi anak sekolahan, yang 'ngga jelas gitu.. kehidupan sekolah pada umumnya. Temanya pasaran? Emang! Sebenernya saya labil juga mau publish cerita ini atau kaga... Jadi malu sendiri.

Sekian, mind to review? (∫*A*)∫