My Missing Memory

.

.

By : Yumeiko Rin

.

.

Disclaimer :

Vocaloid © Yamaha Corporation, Crypton Future Media

.

.

Summary :

Kagamine Rin, seorang gadis yang selalu telat di kelasnya, sangat tidak berpengalaman dalam hal percintaan. Tetapi, suatu hari, seorang lelaki muncul dan mengaku bahwa dia adalah seorang suami Rin

.

.

Warning : OOC, AU, Typo(s) bertebaran, Alur kecepatan, Rating bisa berubah kapan saja, Don't Like? Don't Read! But, I want you to like it! #dihajar

.

.

Chapter One

.

.

It's a dream?

.

.

Normal P.O.V.

Kriing..!

Sebuah alarm berbentuk jeruk bordering dengan suara yang sangat keras, dan membangunkan seorang gadis berambut honey blonde yang sedang tertidur pulas, dengan malas, dia mematikan alarm itu dengan tangan kanannya.

Ia masih belum juga tersadar sepenuhnya, dan masih terbaring di kasurnya itu. Lalu, tiba-tiba, dia terbangun dan melihat ke arah jam wekernya itu. Dan—

"TIIIDAAAKKKK!"

Ya, teriakan itu lagi. Itu selalu terjadi setiap pagi hari. Akhirnya perempuan itu berlari ke kamar mandinya. Mandi, dan menyiapkan semua hal yang harus dia lakukan sebelum pergi ke sekolah. Lalu dia menggunakan jurus yang dia namakan flash mode (Author : freak!).

Lalu akhirnya dia berlari ke sekolahnya flash modenya,

Di sebuah kelas, seorang guru berambut hitam sedang meng-absen siswa-siswinya.

"Hatsune Miku"

"Hadir!"

"Kagamine Rin"

"Kagamine Rin?" ulang guru itu.

"Hadir!" ucap sebuah suara yang datang dari luar kelas. "Kagamine Rin, kau terlambat lagi" ucap guru itu sambil men-deathglare perempuan yang bernama Rin itu. "Gomen sensei, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi" ucap Rin.

"Itu adalah kata-katamu yang kemarin Rin" ucap guru itu dengan sedikit menyipitkan matanya. "onegai sensei, aku janji benar-benar tidak akan mengulanginya lagi." Ucap gadis itu dengan puppy eyesnya.

Guru itu menghela nafas dan berkata "Baiklah, duduk sana" ucap guru itu.

Rin P.O.V.

Hai, nama ku Rin, Kagamine Rin. Aku mempunyai rambut bewarna honey blonde dan mata azure, aku mempunyai seorang adik yang sangat menyebalkan bernama Kagamine Lenka. Dia adalah seorang anak yang super duper usil.

Bahkan, setiap hari, aku di jejelin sama film seperti Barbie dan lain-lain. Dan akhirnya, sekarang imajinasiku menjadi super duper tinggi.

Dan, aku mempunyai dua orang sahabat. Miku dan Teto, Hatsune Miku adalah seorang gadis pendiam yang sangat pintar, dia adalah ketua kelas di kelas ini. Dia mempunyai rambut bewarna hijau tosca selutut. Aku bahkan heran, kalo dia BAB rambutnya kena… Hiii.. aku sampe jiji sendiri, membayangkan rambut Miku kena kotorannya sendiri.

Dan Kasane Teto, Teto adalah seorang gadis cantik dengan rambut bewarna pink berbentuk seperti bor. Dia adalah seorang gadis yang sangat cerewet, bahkan, kadang aku sampai kesal di ajak ngobrol terus sama dia.

Dan, guru yang menegurku tadi adalah Hiyama Kiyoteru. Dia adalah seorang guru berambut hitam yang sok ganteng. Aku sangat benci dengannya. Bahkan, pernah sekali. Dia sok ganteng dengan menebarkan rambutnya. Bukannya dapat tepuk tangan. Melainkan, mendapat hinaan, karena ketombenya ke mana-mana.

***My Missing Memory***

Jam istirahat sudah di mulai, aku dan Teto menghampiri Miku. "Jadi, hari ini kita makan bento di mana?" tanya Teto membuka pembicaraan. "Di tempat biasa" ucap Miku dengan ekspresi datar, pernah satu kali. Karena Miku mukanya terlalu datar, aku dan Teto mengira Miku adalah seorang slenderman.

Lalu kami bertiga berjalan menyusuri tangga ke atap. Kami memang selalu makan bento kami di atap, karena di atap sunyi, damai, dan tidak ada yang mengganggu kami.

Lalu, kami menyantap bento yang masing-masing kami bawa "ittadakimasu!" ucap kami ber tiga serempak.

Selesai makan kami pergi ke perpustakaan, ini memang adalah kebiasaan kami, setelah kami makan, kami pasti pergi ke perpustakaan untuk membaca-baca buku. Setelah beberapa saat membaca buku, pasti bel sekolah di bunyikan, aku sangat membenci saat itu.

Sepulang sekolah, Teto datang ke tempatku "Rin, ayuk ikut kita, katanya, si Miku mau traktir kita ice cream" ucap Teto dengan sangat bersemangat. "Hah? Kau serius?" ucapku juga tak kalah semangat.

Tumben sekali Miku mau men-traktir kami. Apa lagi ice cream, setahuku Miku hanya suka makanan hijau seperti negi. Mungkin dia akan membicarakan sesuatu.

Lalu kami ber-tiga turun ke bawah, karena ruang kelas kami berada di lantai 2. "Jadi, kita mau ke toko ice cream yang mana?" tanya Teto. "Toko ice cream yang baru tidak lama di buka itu. Yang berada di sebelah café milik keluarga Shion" ucap Miku dengan dinginnya.

Lalu kami pun pergi ke toko ice cream yang di bicarakan Miku tadi, aku memesan ice cream rasa jeruk, Teto rasa bor coklat, sedangkan Miku rasa negi (?) (emang ada?) "Jadi, kenapa kau tiba-tiba mau traktir kami?" tanya Teto dengan nada serius, tidak biasanya dia bisa serius begini.

"Sebenarnya, kalian tau kan. Di sebelah itu café milik keluarga Shion?" ucap Miku, wajahnya sedikit merona saat mengucapkan marga Shion. "Jangan bilang kalau…" ucap Teto dengan nada yang sengaja di gantung.

Dengan cara bicara Miku yang seperti tadi, aku sudah bisa menebak, bahwa Miku me—

"Ya, aku menyukai Kaito" ucap Miku, wajahnya sekarang sudah sangat merah, semerah kepiting rebus. "Dan?" tanya ku. "Aku ingin, kalian membantuku untuk mendapatkan hati Kaito. Kalian mau kan? Aku mohon" ucap Miku sambil memohon pada kami.

Tidak biasanya Miku memohon seperti ini. Sepertinya, dia memang sangat mencintai Kaito yang bakanya ga ketulungan itu. "Kau serahkan saja kepadaku, aku sudah berpengalaman dalam hal seperti ini" ucap Teto dengan sombongnya.

Aku sih tidak berpengalaman sama sekali dalam hal seperti ini, jadi aku lebih baik pulang saja. Sesamainya di rumah aku langsung mandi, selesai mandi aku keluar dari kamar mandi hanya dengan sebalut kain handuk.

Tiba-tiba, aku melihat sesosok bayangan laki-laki yang lewat, tiba-tiba, ada yang memelukku dari belakang. "Kau masih mengingatku? Rin?" ucap suara itu.

XXX To Be Continued XXX

Hai, min'n, saya ini bukan Author baru, tapi sebenarnya saya ini KagamineKenichi, tetapi dengan account ini saya membuat cerita bersama DelevinNatasha, dia yang memikirkan jalur ceritanya, dan saya yang ngetik (dan memodifikasi sedikit).

Dan sekali lagi, buat Delevin, sorry ya fic ini baru bisa di publish hari ini, soalnya kemaren ada sebuah hambatan. Jadi baru bisa di publish hari ini.

R&R ya min'na ^^