CARAZY GUY
Summary: Luhan hanya seorang pria biasa–menurut-nya sebelum ia terbangun dengan 11 orang pria yang mengubah hidup–biasa-nya.
0
0
Pagi yang cerah dengan suara kicauan burung, sebelum..
"kkyyyaaaa!"
teriakan yang merdu menjadi awal di pagi yang cerah ini.
Luhan hanya bisa menutup telinganya yang terserang suara hebat dari pria di sebelahnya.
"kau lupa siapa aku lu?"
Dan sejak kapan Luhan bisa mengerti bahasa yang pria asing ini bicarakan? Terakhir kali dia ingat, bahwa ia orang cina.
"kau siapa?"
Dia benar-benar lupa atau mungkin tak tau siapa orang yang dengan semangat membawakan ia semangkuk bubur dan susu hangat.
"astaga. Luhan, kau serius?!"
Sejenak, Luhan tampak berpikir. Ia bangun di tempat asing dan tak berapa lama, orang asing datang ke kamarnya. Oke, mungkin kamar yang di tempatinya. Dan sialnya, ia bahkan tak tau dia di mana.
Ia hanya diam.
"oke, mungkin harusnya kau menghentikan ini Lu, Ini tidak lucu."
Alisnya berkedut. Mungkin perasaan aneh -benar-benar aneh- ini membuat emosinya tersulut.
"well, aku bukan badut ku pikir?"
"hahaha. Kau benar-benar serius?"
Dan orang asing itu tetap bersikukuh Luhan adalah seorang badut, dan candaannya tidaklah lucu.
"yah, terkahir ku tau, aku hanya seorang remaja normal."
"remaja... hell! Buka itu yang ku maksud. Kau benar-benar tidak ingat pada ku? Kami?"
Dan kepalanya mendadak merasa sedikit sakit.
"kami? Apakah akan ada orang asing yang lain?"
Luhan pikir, cukup keanehan yang di terimanya hari ini. Dan ia tak mau menambah dengan 'orang aneh' yang lain.
"orang asing? Ohh, ini benar-benar gawat. Aku akan memanggil Suho hyung."
Orang asing-Minseok- tadi pergi dengan tergesa-gesa meninggalkan ia sendirian. Setidaknya ia bisa makan bubur yang di bawa orang asing tadi dengan tenang.
"sepertinya enak.."
Dan suapan pertama itu tak benar-benar bisa masuk ke dalam mulutnya. Saat suara yang lain terdengar lebih 'merdu' dari suara-teriakan- yang pertama di dengarnya pagi ini.
"wow, mungkin dada ku butuh makan."
Ia hanya bisa menatap bubur yang beserakan di baju-bagian dada-nya itu dengan iri. Luhan berniat memasukkan suapa yang kedua. Dan lagi-lagi suapan itu tak masuk ke mulutnya dan hanya melayang di udara saat banyak orang asing yang mengelilinginya.
'Tuhan, aku ingin makan dengan tenang.'
"kau lupa dengan kami nak?"
Mulut luhan terbuka, ia hanya menatap orang yang bertanya dengan bingung. Oke, apakah sekarang ayahnya kembali muda? Dia bahkan cukup tampan.
Dan semua orang menatap orang itu –suho.
"well, aku hanya mencairkan suasana. Jadi, kau benar-benar lupa pada kami?"
"umm.. yah, mungkin?"
"hiks.. lulu hyung.."
Tatapan mereka beralih kepada seorang pria dengan rambut yang bahkan mungkin bisa di lihat saat gelap. Sehun.
"lulu hyung lupa sama thehun..? hiks..."
Dan bisa Luhan lihat, tehehun itu sudah di 'amankan'.
"huweee... Lulu hyungg! Ini thehun!"
Sebelum dia merengek. dengan suara seraknya.
Kris, pemuda jangkung yang berada di baris belakang hanya bisa memijit pelan keningnya.
"oke, aku sekarang bisa menyimpulkannya. Luhan hyung, amnesia."
Dan Luhan bersumpah, pemuda itu menarik. Dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya. Chanyeol.
"apa?! Luhan hyung hanya terjatuh di kamar mandi! Dan sekarang dia amnesia? Aku rasa kita harus memanggil dokter."
Pemuda lainnya-kai terlihat khawatir.
"tidak. Kalian keluarlah. Terlalu bahaya untuk memanggil dokter. Para fans dan wartawan akan curiga. Dan luhan akan ada di halaman depan saat itu terjadi 'penyanyi naik daun amnesia karena 'kecelakaan' saaat mandi.'"
Oke, itu bahkan tidak benar-benar lucu. Menurut beberapa orang – selain Chen, Chanyeol dan Baek Hyun yang sudah berguling di lantai sambil memegangi perut mereka.
Dan dengan segera Kris, memberikan tatapan pembunuh-seandainya tatapan bisa membunuh- andalannya. Tak sampai hitungan ketiga, ruangan itu bersih kecuali dua orang, Luhan dan Kris.
"emm.. bisa aku makan terlebih dahulu?'
Kris hanya menatap Luhan. Tanpa memberi jawaban.
TBC/END?
