Ohayo-konnichiwa-konbanwa, minna-san!! Senangnya...! akhirnya sempet nulis funfic lageh diantara kegiatanku yang menggila-gila... huhohohoho!! Di funfic terakher sblum yang ni (handkerchief judulnya.. yang lom baca, baca ya!) ada chara yang cuma nongol sbentar di chptr akhir. Bagi mereka yang nebak itu chara di funfic baruku, anda sekalian tephat skaleeee!! Dan berhak mendapat hadiah berupa...

Tepuk tangan!! Ayo smuanya tepuk tangan!! (prok-prok-prok!!)

Betewe, buwat yang udah kasih review di handkerchief 5,, thankyousomuchh!! Ni balesannya...

Itachi4ever : ya... tebakan anda benar sekali, ni panpik baru saia, ada si Shigure itu...

CraZy-AneH-GiRL : itu sambungan kesini... baca aja...

Pembukaan selse!! Lets bigen dis panpik!!

WARNING : SEBELUM ANDA MEMULAI PERJALANAN ANDA, HENDAKLAH MEMAKAI SABUK PENGAMAN, HELM DAN ALAT-ALAT PENGAMANAN LAINNYA DENGAN BAIK DAN BENAR. PASTIKAN ANDA TELAH MELETAKKAN DIRI ANDA DALAM POSISI YANG PALING NYAMAN (ASAL JANGAN NUNGGING), JARAK MATA KE MONITOR TIDAK BOLEH KURANG DARI 25CM, PUNGGUNG MUSTI TEGAK. DI SEBELAH TANGAN ANDA YANG TIDAK SEDANG MENGGENGGAM SANG TIKUS, LETAKKAN BARANG-BARANG BERIKUT : OBAT-OBATAN (ANTI MASUK ANGIN, ANTI PILEK, ANTI TERSEDAK, ANTI NYAMUK, ANTI KUTUKAN, ANTI MATA MERAH, ANTI KETAWA MELEWATI BATAS KEWARASAN, DLL SESUKA JIDAT), MAKANAN DAN MINUMAN (HARUS MEMENUHI EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA ENAM PINGSAN KEKENYANGAN!!). TERAKHIR, SEBELUM KENDARAAN ANDA MULAI BERGERAK, BERDOALAH AGAR ANDA TIDAK DICEGAT POLISI DAN TIDAK NGE-NET MELEBIHI ISI DOMPET ANDA ATAU TAGIHAN TELEPON ANDA AKAN MENJUMBO.

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Is It The End of Shinobi World?

Disclaimer : coba Naruto punya saya,, Sasuke pasti udah mati dari awal sambil ditangisin Itachi (ngacir dari kerumunan massa penggemar Sasuke. Gomen!).

OC : Shigure (unknown family name ).

Age : about 19 (Naruto Shippuuden)

Abilities : yang utamanya ngubah tubuhnya jadi api sebagai efek dari pemakan buah iblis mera-mera, otomatis dia gak bisa berenang (kanazuchi). Sama jutsu-jutsu biasa..

Description : kunoichi yang lupa semua masa lalunya ini tinggal bersama Pain dan Konan sejak berumur enam tahun, tak heran kalau ia menganggap mereka berdua orangtuanya. Keras kepala, kadang sok tahu dan bertindak semaunya sendiri (mirip sapa ya..?). Rambut merah tua nyaris hitam, mata biru (kombinasi yang aneh).

Likes : cuaca hangat, teh hitam panas.

Dislikes : rain, ice, apapun yang bisa bikin orang gemetar kedinginan. Sama tugas dari Pain yang gagal dilaksanakan.

Time : Naruto Shippuuden.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dunia shinobi yang diliputi kedamaian…

Semua berjalan seperti seharusnya, tanpa kejadian-kejadian yang melelahkan

Sampai tiba detik itu…

Dimana alam yang membisu akan meraung keras

Mencakari dirinya dengan dendam, membuat semua tertegun

Bertanya-tanya…

"Hari ini tak akan menjadi sebuah hari yang biasa…

"Akan ada kejadian apa kali ini?"

Satu-demi-satu nyawa tercerabut

Seperti rumput yang dipetik

Sekali lagi, semua tertegun

Berseru,"ada sesuatu yang mengintai kita,

"dan akan melenyapkan kita!!"

Masing-masing, dari sudut yang berbeda dan cara yang berlainan,

Berusaha mengungkap itu semua

Sekarang, benang takdir yang menghubungkan semua orang sudah ditenun

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

(Now, Konohagakure)

HARUNO SAKURA

"Sasuke!! Chotto, jangan pergi Sasukeeeeeeee!!!"

Tanganku terasa kaku, mencoba meraih punggung Sasuke yang semakin jauh…

Jauh…

Ja--

"HARUNO SAKURA!! KAMI MEMBUTUHKAN ANDA!!"

Seseorang membangunkanku dari mimpi buruk yang sama, yang terus berulang-ulang selama seminggu terakhir. Ini baru jam 2 dini hari dan seorang edan yang kagak punya jam menggedor-gedor pintu rumahku. Menyebalkan memang, tapi akhirnya aku turun juga.

"Baiklah, ada ap--"

"YAMANAKA INO!!" seru pria itu, kalau tidak salah ia jounin yang biasa menjaga perbatasan desa,"TEMAN ANDA!! DIA… DIA…"

Sepertinya ia kehabisan napas, "Ino? Ia kenapa?" tanyaku setengah bingung, karena selama ini temanku tak pernah punya masalah serius.

Sebagai jawaban, ia hanya menarik tanganku dan menyeretku pergi.

--------------------------------------------------------------------------------------

(Rumah Sakit Pusat Konoha, 02.08 a.m.)

Berdebur. Terasa seperti gong yang baru saja dihantam. Setibanya di rumah sakit, ada Tsunade-sensei yang menyambutku dengan wajah menyaingi vampir.

"Sakura… kau…"

"Sensei! Ino… Ino kenapa…??"

Sensei malah menundukkan wajah, menggigit bibir menahan tangis. Aku tak tahan lagi, segera membuka lebar-lebar pintu ruang ICU.

"Ino-chan!!!"

Rasanya jantungku loncat ke tenggorokan. Tak terasa air mataku langsung mengalir.

Ino terbaring lemah di tempat tidur, alat bantu pernapasan menutup sia-sia hidung dan mulutnya, karena ia terus menerus terbatuk dan memuntahkan darah. Tapi, warna darah yang tak wajar itu…

Aku menggenggam tangannya. Dingin. Ino berusaha melihat wajahku dengan susah payah. Bibirnya melengkung, menggumam tanpa suara, tapi aku mengerti apa yang diucapkannya.

"A… aku disini… Ino… bertahanlah!" kuletakkan tanganku di dadanya, mencoba regenerasi sel seperti yang diajarkan sensei, tapi sahabatku hanya menggeleng lemah.

"Sakura… sudah, hentikan…" mendadak sensei tiba di punggungku, matanya sembab."Aku sudah mencoba berbagai macam cara… baru kali ini aku menyerah… semuanya gagal, Sakura. Gagal. Hanya ini yang bisa kulakukan untuk mengabulkan permintaan terakhirnya… ia ingin bertemu denganmu."

Mustahil… mustahil!! Apa yang menyebabkan Ino-chan jadi seperti ini???? APA??

Seakan mengerti suara dalam pikiranku, Ino mengeluarkan gulungan mungil dari saku kunainya, digenggamkan ke tanganku, sebelum terbatuk-batuk hebat dan memejamkan mata, dengan senyum tipis menghiasi bibirnya.

"Gomen… nasai…. Sakura-chan…"ia berbisik.

Jarum-jarum es membelah kepalanya. Memori dan segala kenangannya bersama Ino berputar, seperti film yang dipercepat…

--------------------------------------------------------------------------------

(dua hari setelah pemakaman Ino)

"Sensei tahu penyakit Ino?"

Godaime tampak kaget mendengarku yang masuk tanpa suara dan mengetuk pintu. "Tidak… Ino bukan sakit…"

"Lalu itu apa? Darahnya berwarna hitam pekat, tampak sangat tidak wajar…"

"Dia… diracun--"

"Siapa…? Siapa yang melakukannya!?"

Sensei mengurut dahinya, baru kali ini ia terlihat cukup tua.

"Sekelompok… shinobi tak dikenal, barangkali. Aku menugaskan Ino bersama beberapa orang chuunin ke Mizu no kuni, tampaknya di tengah jalan pulang mereka dicegat sekelompok orang, hanya Ino yang bisa kembali dengan selamat ke Konoha…"

Penjelasan Sensei tak kudengar lagi. Akhir-akhir ini memang ada isu tentang semacam 'Kelompok Pembantai Shinobi'; sebuah kelompok yang menyerang setiap shinobi yang mereka temui. Awalnya hanya merampok, tapi belakangan sudah jatuh korban. Bukan hanya Konoha, tapi Suna, Kiri dan negara-negara ninja lainnya juga diserang…

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

(Perbatasan Sunagakure)

TEMARI

"Aku tak suka main petak umpet seperti ini, keluar kalian!!!"

Hanya gaung dan gema yang membalas raunganku. Seluruh hutan ini sudah habis kutebas, tapi di gelapnya malam tak ada yang bisa kulihat dengan baik. Terdengar gumaman tak jelas.

"Apa tujuanmu!!!????"

Seseorang terkekeh, "biasanya pertanyaan 'siapa kau' dilontarkan lebih dulu, kan?"

Aku meludah,"cih! Terserahlah. Katakan nama dan asalmu!"

"Kami 'Shinobi Slayer' begitulah kalian menyebut kami. Dan sekarang giliran kami bertanya : siapa kau?" mereka membalas.

"Yang pasti aku ini seorang shinobi, kalau bukan kalian tak akan mengincarku." Tampaknya jumlah mereka banyak. Bagaimana mereka bisa menghindari seranganku? "pertanyaan pertamaku belum terjawab…apa tujuan kalian?"

"Tidak penting apa tujuan kami… tapi, semua shinobi tak berguna seperti dirimu harus kami musnahkan."

"Tak berguna? Jadi maksudmu kalian lebih berguna dari kami, begitu?"

"Tentu saja. Kalian bersifat merusak, merusak kami."

Kubuka kipasku,"kalau itu pendapat kalian, ayo kita rundingkan lewat pertarungan…"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

SHIGURE

"Waah... Deidara-kun benar-benar mati dalam seninya. Harus kuakui, akhirnya ia benar-benar menjadi seorang... explosive artist."

Malam menggelayut di langit, memayungi seorang gadis dengan rambut merah tua berkibar-kibar tertiup angin. Ia mengenakan kimono dan celana hitam panjang. Motif di obinya membuat orang mengira ia adalah anggota Akatsuki, organisasi kriminal yang cukup terkenal di dunia ninja. Namun, berlawanan dari kebiasaan para anggota lainnya, hitai-ate Konoha yang dikalungkan di lehernya tidak tergores apa-apa. Mulus. Mata birunya menjelajahi daerah itu.

Shigure berjalan beberapa langkah, menerangi jalannya dengan api di tangan. Cahayanya menangkap sesuatu di tanah. Ia berlutut.

"Ini kan..." ia memungut robekan besar jubah Akatsuki, "punya Deidara-kun... berarti..."

Shigure membawa robekan jubah itu sambil mencari ke arah lain. Ia berputar-putar di tempat yang sama, sampai ia memutuskan menggunakan cara yang lebih efisien : mengikat benang-benang yang saling berhubungan dengan shuriken, membakarnya, kemudian melempar shuriken itu ke empat penjuru mata angin. Hutan itu langsung terang benderang.

"Begini kan lebih praktis..." gadis itu memutar tubuhnya. Matanya langsung menangkap benda lain yang tergeletak beberapa meter darinya.

Sebuah hitai-ate berlambang Iwagakure yang dicoret menggunakan kunai. Ada cipratan darah sebagai hiasannya. Shigure mengelilingi area yang diteranginya, sambil berbicara sendiri.

" 'kita', 'san', dan 'sora'..." ia bergumam, "sekarang tinggal 'sei' dan tugasku selesai. Aah!! Aku ingin cepat-cepat pulang...!"

Api yang tadi dinyalakannya meredup, hingga akhirnya padam, tepat saat kaki Shigure menginjak sesuatu di tanah. Gadis itu berlutut memungutnya.

"Akhirnya, 'sei'!!" pekiknya senang. Tapi kesenangannya tak berlangsung lama, karena ada sesuatu yang tiba-tiba membutakannya dari belakang, membuatnya pingsan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

PAIN, UCHIHA ITACHI and KONAN

"Bagaimana Pain?" tanya Konan, "sudah ada kabar dari Shigure?"

Pria berambut jabrik yang duduk di meja meremas kepalanya, tampak sedang berpikir keras. "Tidak," Pain menggeleng lemah, "aku tak bisa melacak keberadaannya, mungkin..."

"... Mungkin ada yang menculiknya."

Kedua orang itu menoleh ke sumber suara. Itachi baru saja masuk, jubahnya berantakan, menandakan ia terlalu lelah untuk merapikannya.

"Menarik. Siapa sih yang berniat menculiknya?" tanya Konan lagi.

"Shinobi Slayer..." Pain mendadak bangun dari kursinya, "sebentar..." ia menutup matanya lagi, mencari benak Shigure entah dimana.

-------------------------------------------------------------------------------

Kabur. Sepertinya Shigure dibawa sesuatu secara paksa, sampai-sampai gadis itu tak menyadari hubungan yang dilakukan Pain. Sang ketua Akatsuki bisa melihat melalui matanya, pemandangan yang berkelebat begitu cepat : padang rumput, barisan pepohonan, dan punggung-punggung gunung kokoh kebiruan. Kemudian, pemandangan yang tak pernah dilihat Pain sebelumnya : di dasar lembah, ada tabung-tabung putih raksasa dan bangunan putih rendah yang mengelilinginya, berpendar temaram dalam lampu sorot yang berputar-putar.

Sesuatu yang membawa Shigure masuk ke dalam salah satu tabung raksasa, yang membawanya ke ruangan yang penuh tabung-tabung berisi manusia. Mendadak Pain kehilangan daya untuk mempertahankan hubungan lebih lama lagi, sebelum memutuskannya, ia melihat Shigure dimasukkan ke dalam salah satu tabung yang kosong.

----------------------------------------------------------------------------

"Bagaimana?" tanya Itachi.

"Kau benar," kata Pain, wajahnya pucat. Ia menghempaskan diri di kursinya.

"Dimana!? Apa Shigure... apa mereka melukainya...!!??" Konan berteriak panik.

Pain menceritakan semuanya, "aku tahu persis tempatnya, itu bekas semacam laboratorium yang digunakan untuk penelitian tentang Bijuu bertahun-tahun lalu. Setahuku tampat itu sudah tak dipakai lagi, dan diisolasi..."

BRAKK!!

Belum sempat Pain menutup mulutnya, Itachi sudah pergi keluar ruangan dengan membanting pintu. Pain mengejarnya di tangga.

"Jangan terburu-buru begitu!" Pain menarik bahu Itachi. Raut wajah sang Uchiha mengeras, bibirnya terkatup rapat, "memangnya kau tahu tempatnya?"

"Tidak. Tapi aku akan mencarinya sendiri..."

"Kau bisa mati kalau sembarangan begitu. Kita telah kehilangan anggota-anggota kita yang sangat berharga... apa kau ingin jadi seperti mereka?"

Itachi menggeleng, menyetujui kata-kata Pain dalam hati.

"Kalau begitu..." Pain menoleh pada Konan yang telah menyusul mereka, "kami berangkat dulu, Konan. Ittekimasu."

"Itterashai..." balas Konan lirih.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Masa laluku tak ada..

Aku tak benar-benar tahu tentang diriku

Dalam dunia yang kelabu ini,

Mungkin hanya keputusasaan yang bisa dijadikan harapan...

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

well,, that's all for the first chapter!! Moga-moga gag kependekan ato kepanjangan,, tadinya sih mau dimuat langsung sampae tamadh,, tapi belum tamat aja udah mo dlapan rebuy kata. Bisa bengkak-bengkak tuh mata. Knapa saia mo aplod ni panpik langsung ampe tamat, adalah karna tugas skul yang smakin menggila-gila sampe brasa gila beneran. Pe-er bejibun, tugas xkul mpe masalah de el el yang remeh nan mengganggu.

... (silent)

Yahh,, pokoknya jangan lupa review ya(menarikan tarian jangan-lupa-review-segera-setelah membaca-ni-panpik)!!!