6 September 2017
Namaku Oh Sehun, aku adalah siswa tingkat 2 di Seoul Senior High School. Aku bukan lah anak dari keluarga kaya, bahkan terkesan biasa saja. Ibuku sudah pergi meninggalkan kami sejak aku menginjak usia 1 tahun, aku tidak tahu bagaimana wajahnya.
Sedangkan ayahku adalah karyawan biasa disebuah perusahaan yang tidak aku ketahui.
Aku sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan dunia fantasi, terutama Vampir, mungkin hingga saat ini aku termasuk orang yang masih normal yang hanya menyukai Vampir dari cerita dan film tentang mereka. Bisa dibilang aku ini bukan maniak hanya mengagumi dan mungkin penasaran seperti apa wujud aslinya. Kalian tahu sendiri bukan, kalau film adalah rekayasa. Pasti wujud vampir di film tersebut juga hanya rekayasa semata.
Saat ini aku berada di kelas.
Beruntung sekali satu jam mata pelajaran hari ini sedang kosong karena guru nya tidak dapat hadir.
Aku memiliki seorang teman di kelasku yang mempunyai kelebihan untuk melihat hal-hal yang tidak bisa kami -manusia biasa- lihat. Tidak hanya itu, ia juga sedikit bisa melihat masa depan. Do Kyung Soo namanya.
Aku menghampiri meja Kyungsoo dan mendudukkan diriku di sebelahnya. Sejak kelas satu Kyungsoo memang selalu duduk sendiri, itu karena ia seorang indigo.
Mereka (orang yang wali kelasku minta untuk duduk dengan Kyungsoo) beralasan takut melihat hantu, padahal dengan duduk bersama anak indigo tidak membuatmu bisa melihat hantu. Hanya saja mereka menjauhi Kyungsoo, karena menurut mereka Kyungsoo adalah murid yang sangat aneh karena beberapa kali Kyungsoo terlihat ketakutan atau berbicara sendiri dan semacamnya.
Aku bertanya bagaimana rupa hantu yang pernah ia lihat, apakah sama seperti di film?
Bukannya mendapat jawaban yang, kini Kyungsoo justru hanya terdiam sambil menatapku lekat-lekat.
Kemudian yang kulihat selanjutnya adalah Kyungsoo yang terlihat seperti akan memuntakan isi perutnya.
Jika sudah seperti ini, Kyungsoo pasti melihat sesuatu.
Aku memijat tengkuknya sambil berharap itu akan mengurangi rasa mualnya.
Kyungsoo pasti melihat apa yang akan terjadi padaku di masa depan, aku jadi takut sekaligus penasaran apa yang ia lihat tentangku?
Jika ia melihat hantu, Kyungsoo hanya akan memasang ekspresi terkejut, berbeda jika ia mencoba melihat peristiwa yang akan datang. Dia pasti akan mengalami hal ini, mual pada perutnya.
Kyungsoo memposisikan duduknya seperti semula dan menatap padaku.
Aku jadi agak sedih melihat wajahnya seperti itu.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau seperti itu? Apa kau melihat sesuatu?"
Kyungsoo tidak langsung menjawab, ekspresinya menegang ketika mengingat apa yang ia lihat barusan.
Sial, aku jadi takut begitu melihat respon Kyungsoo seperti itu, otakku mulai memikirkan hal yang tidak-tidak.
"Sehun, siapa nama hyungmu?"
Aku mengernyitkan dahiku, apa yang Kyungsoo bicarakan?
Aku menggeleng, "Kyungsoo, kau tahu kan kalau aku adalah anak tunggal"
Kyungsoo terdiam, ia terlihat sedang berpikir dengan wajah keheranan.
"Lalu apa pekerjaan ayahmu?"
Kali ini aku yang terdiam, aku tidak tahu pekerjaan ayahku.
Aku bukan lah anak pembangkang yang akan 'tidak perduli' apa kegiatan ayahnya.
Hanya saja ayahku tidak pernah bercerita mengenai pekerjaannya, dimana ia bekerja dan apa posisinya di tempat ia kerja tersebut dan dalam sektor apa tempatnya bekerja itu.
Hahaha... jangankan bercerita, bicara denganku pun sepertinya sangat berat untuk ayah.
Sepertinya ayah membenciku karena ibu meninggalkan kami, hingga ayah merawatku sendirian.
Pernah aku bertanya apa pekerjannya, ayah hanya menjawab bahwa ia bekerja sebagai karyawan swasta disuatu perusahaan. Saat aku bertanya perusahaan apa dan berfokus dibidang apa ia terlihat ingin mengatakannya tapi ayah tidak mengatakannya.
Aku pernah mencoba membuntutinya tetapi gagal dan ayah memerahiku karena aku membolos sekolah dan memilih untuk menguntitnya.
Bahkan aku hampir dipukuli ayah.
Aku menggeleng pada Kyungsoo yang yang sedari tadi menunggu jawabanku.
Aku mendengar helaan nafas Kyungsoo.
"Dengar Sehun, secepat mungkin kau harus pindah dari kota ini. Aku tidak tahu secara jelas apa yang kulihat tadi, hanya saja sepertinya akan ada nasib buruk yang menimpamu..."
"Tidak... Tidak hanya kau, tapi kita semua"
Aku terus mendengarkan Kyungsoo tapi aku tidak tahu apa maksud dari ucapannya.
"Kyungsoo, aku tidak mengerti"
"Kau tidak perlu mengerti sekarang Sehun, yang harus kau lakukan adalah pergi dari kota ini sebelum pertengahan bulan ini"
"Memangnya kenapa aku harus pindah?" tanyaku kebingungan.
"Aku tidak tahu pasti, tapi aku merasakan firasat buruk yang akan menimpa umat manusia di masa depan, dan sebaiknya mulai sekarang kau harus mendekatkan dirimu dengan ayahmu ubahlah dia agar ia mau terbuka denganmu sebelum kau menyesal. Aku tidak tahu apa hubungan ini semua tapi dalam pengelihatanku terdapat wajah ayahmu, hun"
"Kau tidak bercanda kan? Apa nanti kita akan menghadapi kiamat?" tanyaku tidak percaya dan mencoba untuk melucu.
Kyungsoo memandangku penuh arti menandakan bahwa ia sedang tidak bercanda.
"Hah... Baiklah, tapi jika tidak terjadi apapun aku akan kembali ke kota ini dan memukulmu" kataku dengan maksud bercanda.
Kyungsoo hanya tersenyum, 'Ya Sehun, kau boleh memukulku sepuasmu, tapi aku tidak bisa membiarkanmu tewas tanpa mencoba untuk mengubahnya.' batin Kyungsoo.
"Ada satu hal lagi yang harus aku sampaikan padamu..."
TBC
balik dengan mendiscontinued My Math Teacher dan bawa ff fantasy. maafkan
semoga suka ya ini gua buat berdasarkan mimpi gua pada tanggal 6-6-2017.
sebenernya dalem mimpi itu hantu bukan vampir tapi karena mulai lupa jalan cerita (namanya mimpi pasti bakal pudar) jadi gua ganti ke vampir.
ini prolog btw jangan lupa lupa review ya~ see you on the 1st chapter!
