Disclaimer: Kubo Tite owns Bleach. Nat King Cole and Irving Gordon own the song, Unforgettable.

Summary: Kehilanganmu itu seperti kehilangan sebagian dari diriku. Drabble AU!IchiRuki. Dedicated to Kenzeira.

Warning: AU, don't like don't read, OOC, alur kecepetan, gaje.


Gramofon itu memutar lagu favoritku. Lagu Unforgettable milik Nat King Cole. Kakak membawa piringan hitam itu dari Amerika. Entah bagaimana tetapi kakak mengetahui selera musikku. Dan, sebenarnya, lagu Unforgettable mengingatku kepada seseorang yang istimewa.

Seorang lelaki yang pernah hinggap di hatiku. Bukan, lelaki yang selalu akan kuingat selama hidupku. Aku tidak pernah menemukan seseorang seperti lelaki itu. Seorang lelaki yang mengajarkanku apa arti cinta dan menunggu. Seorang lelaki yang membuatku bahagia. Aku mencintai semua sisi—kelemahan dan kelebihanmu. Lelaki itu adalah ketidaksempurnaan yang sempurna.

Jawabannya adalah ... kamu.

Kamu yang sudah tidak berada di kehidupanku. Apa kabar? Apakah kamu masih hidup? Entahlah. Aku pernah berpikir bahwa kamu sebenarnya masih hidup, menikah dengan seorang gadis cantik dari belahan dunia dan meninggalkanku sendirian di sini. Aku takut jika itu terjadi sebenarnya.

Jika aku harus mendeskripsikanmu, kata-kata pertama yang ada di otakku itu adalah oranye, kekar dan senyuman. Rambut oranyemu yang sangat menonjol, tubuhmu yang sangat kekar, senyuman hangatmu yang sangat manis. Kurasa ketiga kata itu cukup mendeskripsikan dirimu.

Kamu adalah cinta pertamaku.

.

Unforgettable
In every way,
And forever more
That's how you'll stay.

.

1941. Tahun di mana kamu meninggalkanku untuk perang. Pengeboman Pearl Habor di Hawaii. Aku tidak pernah ingin kamu untuk ikut campur dengan urusan negara dan Perang Dunia kedua. Selama hidupku, aku ingin hidup bersamamu di sebuah desa yang aman. Semua mengenai perang ini membuatku gelisah. Mungkin takdir memang ingin memisahkan kita berdua.

"Jangan pergi," pintaku. Sungguh, aku tidak ingin kamu pergi.

"Rukia, kamu harus tahu bahwa—"

"Aku tidak ingin mengetahuinya. Sekali ini saja, aku ingin menjadi seorang wanita yang egois. Ichigo, jangan pergi."

Air mata mulai membasahi kedua pipiku dan suara isakanku semakin mengeras. Kupikir kamu akan membentakku seperti apa yang selalu kamu lakukan. Tetapi prediksiku salah. Kamu hanya tersenyum. Dua tanganmu menangkup pipiku dan mengusap air mataku. Kamu tidak ragu untuk mengecup bibirku dengan lembut. Kamu tidak pernah mengecupku seperti ini. Aku bisa merasakan sesuatu sensasi yang aneh—sebuah kehangatan yang tidak bisa kulupakan. Sampai saat ini, aku tidak bisa mendeskripsikan perasaan itu. Aku tidak pernah melupakan apa yang kamu lakukan dan katakan pada saat itu.

"Aku selalu akan mencintaimu."

Kamu adalah sebagian dari jiwaku dan sebagian dari diriku merindukanmu. Aku tidak pernah melihat dirimu setelah membiarkanmu pergi ke perang penuh darah itu. Kamu menghilang seakan kamu tidak pernah ada di dunia ini. Perang Dunia kedua sudah selesai, semuanya berubah dalam sekejap dan tidak ada konflik antara Jepang dengan negara lain. Zaman Heisei pun telah dimulai.

Lagu itu masih mengalun dan kamu ... tidak mungkin akan kembali.


Completed: 23.10.2015, 1.20AM (GMT+7)


A/N: Unforgettable is my mom's favorite song. It will always be a song that makes me cry.