Suasana pasar malam Konoha tampak ramai malam itu, berbagai stan makanan, accecoris bahkan penjual ramuan tradisional ikut meramaikan suasana.

Ditengah keramaian itu nampak juga sepasang pasutri yang tengah asyik menikmati suasana pasar malam, sebut saja pasangan pasutri Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. Jika melihat secara fisik pasangan itu lebih nampak seperti pasangan remaja, entah ramuan apa yang mereka pakai sehingga disaat usia mereka 25tahun itu lebih terlihat seperti remaja berusia belasan tahun. Jawabannya hanya mereka yang tahu.

"Obat & Ramuan tradisional terbukti ampuh, silakan di coba" tiba-tiba seorang pria dengan rambut panjang, berkulit pucat, dan memiliki mata yang bersinar keemasan seperti mata Ular muncul dihadapan pasangan itu.

"Ow…owh tidak, terima kasih" jawab Minato sambil menarik isterinya untuk melewati pedagang mencurigakan itu.

"Mungkin tuan memerlukan obat untuk calon bayi, tuan" Jawab pedagang itu lagi.

Minato dan Kushina saling pandang. Kemudian keduanya berbalik dan menatap sang pedagang dengan tatapan 'Bagaimana dia bisa tahu'.

"Tuan tidak perlu khawatir, saya tahu kalau istri tuan sedang mengandung. Mungkin tuan memerlukan ramuan agar bayi itu kelak menjadi genius, menjadi cantik, atau menjadi anak baik misalnya" kata pedagang itu seolah menjawab tatapan pasutri itu.

"Pedagang yang mencurigakan" bisik Minato pada Istrinya.

"Jangan begitu Minato, Bukankah sudah jadi tradisi para pedagang untuk mempromosikan barang mereka" jawab Kushina. "Dan lagi tidak ada salahnya kita mencoba" sambungnya.

Mendengar pernyataan Kushina, Minato hanya bisa mengangguk pasrah. Lagipula tidak ada gunanya melawan Istrinya yang notabane keras kepala gak ketulungan itu.

.

"See, dia sudah tidak mengganggu perjalanan kita" Ucap Kushina pada suaminya. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka.

.

.

.

Naru Enchanted

Rated : T

Pair : FemNARUxSASU

Alert: Abal, Gaje, Error, Ganya, Alur Cepat, Author lagi stress, Masih banyak Ejaan yang Belum Disempurnakan.

.

Chara:

Namikaze Naruto : Siswi pindahan di KIS yang memiliki syndrome menuruti semua perintah yang diberikan oleh siapapun dan apapun perintah itu. Ciri-ciri rambut pirang sepunggung sedikit keriting. Cirri lainnya: Umum

Uchiha Sasuke : Ketua Osis KIS, Idola KIS, cucu Terakhir dari pendiri KIS. Ciri-ciri : Umum

Namikaze Kyuubi : Brother complex, yang senang memperminkan atau bahkan memanfaatkan syndrome sang adik. Ciri-ciri : Umum

Hyuuga Neji : Sekretaris Osis, Sahabat Sasuke. Ciri : Umum

Nara Shikamaru : Penanggung jawab pelaksana kegiatan Osis, sahabat Sasuke. Ciri: Umum

Sabaku No Gaara : Bendara Osis, Sahabat Sasuke. Ciri: Umum

.

.

.

.

Story Begin

16Tahun kemudian.

"Ohayou Tousan, Ohayou Kyuu-nii" ucap seorang gadis berusia 16Tahun ketika ayah dan kakaknya tengah memasuki ruang makan. Sebut saja Namikaze Naruto, putri bungsu di keluarga ini.

"Ohayou sayang" jawab orang yang dipanggil Tousan oleh Naruto. Ia adalah kepala keluarga ini Namikaze Minato.

"Ohayou sayang" Jawab pemuda di belakang Minato, Namikaze Kyuubi.

"Ck, Kyuu-nii jangan ikut-ikutan tousan" Ucap Naruto sambil menggembungkan pipinya.

"Kau tidak bisa memerintahku, Hime" Balas Kyuubi sambil menjulurkan lidahnya.

Naruto yang melihat kakaknya mengejeknya, langsung berjalan kearahnya dengan deathglare yang sama sekali tidak berguna, bermaksud memberikan sentilan atau mungkin jitakan dikepala sang kakak.

"Lebih baik kau bantu Kaasan daripada memukulku" ucap Kyuubi dengan santai.

Setelah mendengar kata-kata Kyuubi itu, Naruto segera berbalik dan membantu Kaasannya menyiapkan sarapan diikuti dengan kedua pipi chuubynya yang digembungkan karena kesal.

"Jangan terlalu menggodanya Kyuu, Kasihan adikmu" kata Minato sambil membaca Koran paginya.

"Hm…." Jawab Kyuubi sambil memainkan PSP selagi menunggu Ibu dan Adiknya bergabung diruang makan.

.

"Nah, Naru-chan. Kau siap dengan hari pertamamu?" Tanya Minato pada putrinya.

"Hmm, tentu saja tou-san" jawab Naruto semangat.

"Ingat yang selalu Kaa-san katakan" Sambung wanita berambut merah disampingnya. Sebut saja Namikaze Kushina ibunya.

"Ya, Kaa-san" Jawab Naruto lagi.

"Kalau begitu segera selesaikan sarapanmu dan tunggu aku didepan" ucap Kyuubi santai.

"Kyuu…." Ucap Minato dan Kushina berbarengan bermaksud menghentikan ucapan Kyuubi.

Tidak sampai lima menit setelah kata-kata Kyuubi itu, Naruto bergegas meninggalkan ruang makan. Sedangkan Minato dan Kushina hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Putra sulungnya.

.

Naruto Pov

"Dasar Kyuu-nii" runtukku sambil duduk dikursi teras menunggu Kyuu-nii yang belum muncul setelah memerintahku menunggu. Selagi menunggu kuambil Hearing Aid yang memang sudah disiapkan tousan untukku. Mungkin kalian berpikir aku mengalami masalah pendengaran, yah mungkin jika kupikirkan, aku lebih memilih memiliki masalah pendengaran daripada penyakitku sekarang.

"Hai cewek, Lihat aku dong" tiba-tiba sebuah sebuah suara yang agak serak bernada seperti iklan kartu A* tertangkap oleh indra pendengaranku, sehingga membuatku Menoleh ke kiri, kanan atau ke belakang.

"Aku disini sayang, Lihat didepanmu" ucap suara itu lagi. Sontak akupun menatap kearah pohon Sakura yang tumbuh beberapa meter dari teras rumahku. Disana kulihat Burung Kakaktua hijau tengah ngoceh gak penting seolah mengejekku.

"Kau sangat Cantik, Kiss me please" Oceh burung itu lagi.

Mendengar perkataan burung itu sontak tubuhku bergerak menghampiri, Burung yang terkejut melihatku yang kearahnya segera meninggalkan pohon sakura itu. Dengan cepat kupasang hearing aid yang baru terpasang sebelah. Kali ini kukutuki sifatku yang ceroboh karena mendengarkan suara Kakatua itu. Dengan cepat aku lari mengejar burung itu. Burung itu terlihat panik melihatku yang mengejarnya hingga akhirnya terbang kearah perempatan jalan yang terlihat masih sepi. Melihat burung itu hampir menjauh tanpa melihat lampu penyebrangan aku langsung menyebrang karena pagi ini jalan masih terlihat lenggang mungkin karena ini masih terlalu pagi untuk memulai aktifitas.

End Naruto Pov

CKIIIT…..

BRAAKKK…

Bruuk…..

Kalian pasti tau suara itu. Yap kecelakaan lalu lintas baru saja terjadi pagi ini. Sebuah CBR 150 biru-hitam menabrak seorang gadis (Baca:Naruto) yang tengah menyeberang jalan dijalan yang masih sepi penjalan kaki itu

"Heh, Liat-liat kalau jalan" ucap seorang pemuda pada gadis yang jatuh tepat didepannya dan motornya.

Naruto yang merasa dirinya tengah disapa dengan nada dingin menatap kearah orang yang berdiri angkuh didepannya.

Biru & Onyx saling bertatapan.

1Detik.

5Detik.

10Detik.

"Hkhkhkhkhk, Liat aku dong" tiba-tiba acara saling tatap itu buyar ketika suara parau menyapa mereka. Suara itu berasal dari burung yang tadinya dalam keadaan buron oleh Naruto. Burung itu nampak bertengger dengan tenang disebuah pembatas jalan.

Naruto yang melihat burung itu langsung berlalu dari pria dihadapannya. Sontak burung yang tadinya masih bertengger itu nampaak berbalik berniat terbang ketika melihat naru menghampirinya.

Grasssakkk….

Burung itu menabrak rumpun bunga yang tumbuh tidak terlalu tinggi dibelakang pagar pembatas itu sehingga Naru dapat menangkapnya dengan mudah (Poor:Burung).

"Kau tidak bisa kemana-mana sekarang" Ucap naru sambil menyeringai, kemudian mendekatkan wajahnya berniat menyelesaikan perintah dari burung itu sendiri.

"BERHENTI, CIUM DIA" oceh burung itu tiba-tiba naik beberapa Oktaf dari suara sebelumnya.

Mendengar pernyataan bernada perintah itu, sontak Naru melepaskan burung itu, hingga jatuh terbanting ke trotoar sedangkan Naru berjalan kearah pria dibelakangnya.

Sesampainya dihadapan pria itu naru memegang kedua belah pipi pria itu, memiringkan kepalanya dan menutup matanya ketika kedua bibir itu saling bertemu. Beberapa detik kemudian ciuman itu berakhir. Pria itu menatap dingin kearah Naruto, sedangkan Naruto langsung memasang hearing aidnya yang nampaknya sempat terlepas ketika itu terjatuh.

"Maafkan aku" Ucap Naruto sambil menunduk pada pria di depannya. Nampak simpang tiga terlihat di wajah putih porselen pria itu.

Naruto hanya dapat menatap tenang kearah pria dihadapannya yang nampaknya marah-marah kearahnya. Namun apa yang mau dikata dengan hearing aid di telinganya Naruto sama sekali tidak dapat mendengar perkataan pria didepannya, meskipun pria itu memaki atau menyumpah serapahinya.

"Maafkan aku, aku akan berhati-hati lain waktu" Ucap naruto lagi kemudian ia berlari meninggalkan tempat itu. Sedangkan pria tadi hanya terlihat bingung sebelum akhirnya mendengus dan menangkap 'sandera' di TKP itu.

.

Konoha Internasional School

Ini adalah sekolah paling terkenal senegara HI, sekolah ini terdiri dari Elementary hingga high school, sekolah ini juga memegang tradisi kuat selama turun-termurun. Selain itu orang-orang golongan elit Senegara HI juga berlomba mendaftarkan putra-putri mereka ke sekolah ini, karena sekolah ini memberikan beasiswa penuh kepada siswa-siswinya yang memiliki prestasi selama 12tahun untuk melanjutkan pendidikan tinggi diluar negeri. Oke, yang ini tidak penting #Plak

"Hei, Sasuke apa yang kau bawa?" Tanya seorang siswa yang memiliki rambut panjang (Sebut saja:Neji) ketika melihat sahabatnya telah memarkirkan motornya yang sedikit mengalami luka yang harus didempul. "Kenapa dengan motor,lo?" lanjutnya.

"Bukan hal penting" jawab siswa yang dipanggil Sasuke itu.

"Ck, kupikir aku akan terlambat, mendokusei" ucap seorang siswa yang baru saja memarkirkan YZF-r15nya. "Apa yang kau bawa, Sasuke?"

"Sudahlah Shika, nanti juga kita tahu" jawab Neji seolah yakin kalau Sasuke akan memberitahu apa yang ada ditangannya.

"Mendokusei" ucapnya shika.

"Sasuke, sebaiknya kita mulai rapat osis sekarang, aku yakin Gaara sudah disana menunggu kita sambil menikmati tehnya" kata Neji yang diikuti anggukan singkat Sasuke sebelum akhirnya mereka menuju ruang Osis.

.

Skip Time

.

"Uhuk….Uhuk…Sialan kau, aku tidak bisa bernafas"

Semua yang berada diruang Osis itu menatap bodoh kearah isi kotak yang dibuka oleh Sasuke. Neji menatap dengan wajah takjud, Shika yang tadinya menguap seolah ngantuk berat setelah nonton bola semalamanpun langsung melek, Bahkan gaara yang terkenal berwajah stoic seperti Sasuke menatap takjud isi Kotak itu.

Hening, tidak ada satupun orang diruangan itu berbicara atau memberi komentar.

Ctik….ctik…ctik….

1Jam kemudian.

BRAAAK…

"KATAKAN SIAPA GADIS ITU…" Tanya Sasuke sambil menggebrak mejanya dan menatap tajam sosok Burung Kakaktua hijau yang tengah melompat-lompat gaje diatas dokumen Osis mejanya.

Sontak Neji yang tengah menyisir rambutnya menjatuhkan kaca ditangannya, Gaara yang membaca dokumen osis sambil ngeteh langsung tersedak, Shikamaru yang sedang tidur disofa ruang Osis langsung jatuh mendengar gebrakan meja oleh Sasuke. Sebenarnya bukan karena Gebrakan meja itu. Tapi pertanyaan sang ketua Osis yang seolah mencari Cinderellanya, Maksudnya mencari seorang gadis. What? Gadis? Sejak kapan Sasuke tertarik dengan seorang cewek? Mungkin itulah sekilas pertanyaan yang tampak diwajah ketiga anggota Osis.

"Siapa maksudmu, Sas?" Tanya Neji hati-hati.

"Entahlah" jawab sang ketua Osis singkat.

"Ck, Mendokusei" sambung shikamaru sambil kembali membaringkan tubuhnya.

"Bagaimana mungkin kau tidak tahu siapa yang kau cari?" Tanya Gaara sambil berkutat kembali dengan data keuangan Osis ditangannya.

"Hn" jawab Sasuke singkat.

.

Jam Istirahat…

"Bagaimana mungkin dia tidak berada dalam database kesiswaan maupun arsip sekolah" Gumam Sasuke ketika tengah berada diatap itu.

"Ekhem….Disini ada yang sedang kasmaran" tiba-tiba sebuah serak menyapa telinga Sasuke yang saat itu tengah bersandar di pembatas atap sekolah. Sontak Sasuke mengalihkan pandangannya hingga mendapati seekor Burung yang ada diruangan Osisnya kini tengah mengejeknya, sedangkan Sasuke hanya bisa memberikan deathglare terbaiknya kearah si Burung yang hasilnya ternyata tidak mempan sama sekali. Hingga akhirnya burung itu hanya mengoceh & mengejek Sasuke sepanjang istirahat.

.

Teeet…Teeet…

Mendengar bunyi bel masuk telah berbunyi Sasuke melangkahkan kakinya berniat meninggalkan atap. Tidak lupa dibawanya serta burung yang masih mengoceh dan telah mengganggu Istirahatnya.

"Jangan biarkan dia keluar" ucap Sasuke setelah memenjarakan burung itu di lemari kaca di ruang Osis. Sedangkan Neji, Gaara, dan Shikamaru yang saat itu berada diruang Osis hanya melirik sekilas.

"Kau mau kemana, Sas?" Tanya Neji.

"Ada Test" jawab sang Ketua Osis kemudian meninggalkan ruang Osis.

.

.

XI-A

'kenapa aku terus memikirkan gadis itu' batin sasuke miris memikirkan, sifatnya yang hari ini terlewat OOC hingga berujung mendapat ejekan dari seekor Burung.

'Cih, lihat saja kalau kau kutemukan' batin sasuke lagi ketika mengingat kecelakaan yang menimpanya pagi tadi. Hingga bagi siapapun yang lewat didekat sang Ketua Osis itu dapat merasakan Aura hitam penuh dendam yang menguar dari tubuhnya.

"Selamat siang anak-anak" Sapa seorang guru yang memiliki luka melintang di pangkal hidung. Iruka Sensei itulah sebutan seluruh siswa kepada guru itu

"Selamat siang, Sensei" jawab seluruh murid XI-A minus Sasuke yang saat itu tengah menatap keluar jendela kelasnya.

"Sebelum kita mulai test, Sensei akan memperkenalkan seorang teman baru yang akan bergabung dengan kelas kita" Ucap iruka sensei sambil mempersilakan seseorang masuk kekelasnya. "Silakan perkenalkan dirimu" lanjut Iruka diikuti gerak tangan.

"Namikaze Naruto Desu, Yuroshiko" Ucap sang siswa baru sambil menunjukan cengiran khasnya. Siswa-siswi itu nampak saling berbisik satu sama lain.

"Namanya Namikaze Naruto, Pindahan dari Uzu high school. Perkenalan bisa kalian lanjutkan nanti. Nah, Namikaze kau bisa duduk dengan…" jelas sang sensei sambil mencari bangku yang kosong. "Sasuke" lanjutnya sambil mengarahkan tangannya kearah kursi kososng yang berada dipojok kanan ruang kelas itu. Naruto pun melangkahkan kakinya menuju kursi yang dimaksud.

Menyadari seseorang menghampiri mejanya Sasuke memalingkan wajahnya. 'Di…dia' batin Sasuke. Syok itulah yang dirasakannya. Bagaimana tidak jika orang yang telah ia cari hingga harus menghack data Kep-sek ternyata satu kelas dengannya bahkan satu meja dengannya. Tapi itu semua tidak terlihat di wajah stoicnya.

TBC….

Hearing Aid yang digunakan Naruto hanya Hearing Aid biasa untuk menutup telinganya agar tidak mendengar suara (Baca: Perintah) siapapun.

Mohon Maaf lahir batin jika banyak kesalahan dalam penulisan.

Sekian & Terima kasih