Hai~ Saya masih baru nih disini jadi mohon bantuannya ya~ Sebenernya sich ga baru tapi baru gabung ya jadi tetep aja baru:p Saya baca-baca fanfic yang ada disini and bikin saya tertarik buat bikin fanfic, jadi deh saya bikin ni fanfic. Karena masih baru fanfic saya pasti geje tapi tolong dibaca yach, thanks. Oh iya, ni fanfic ceritanya 3 minggu abis Souji pulang, baca ya(maksa).
Chapter 1: Yukiko's cousin
"Anu…Permisi…." Shiho menggeser pintu di depannya. "Akhirnya anda datang, Fujiki-san." Sebuah suara (Emang suara sebuah ya?) mengagetkan remaja berambut merah jambu yang memang sedikit penakut itu. " Go-Gomennasai!" Shiho berbalik dan mendapati seorang gadis cantik berambut hitam yang berdiri di hadapannya. "Untuk apa kamu meminta maaf, Shi-chan?" Perempuan berambut hitam itu tertawa. "Yukiko nee-san! Kau tidak harus menakut-nakuti kan?! Apa onee-san lupa kalau aku itu paling takut dengan…" Shiho terdiam. "Paling takut dengan…? Hantu kan? Kamu memang ga berubah dari dulu, Shi-chan! Snrk… Bwahahahahaha!" Yukiko yang emang selera humornya agak melenceng tertawa, menertawakan cewek yang wajahnya merah padam sekarang. "Geez…. Yukiko nee-san! Itu ga lucu!" Shiho berteriak. Kakak sepupunya itu malah tertawa lebih keras. "Maaf Shi-chan. Ayo, kuantar ke kamar." Yukiko yang sudah reda tawanya mengantar Shiho kekamarnya(Kamar buat Shiho maksudnya, bukan kamar Yukiko). "Yukiko nee-san, apa ga apa-apa aku menginap disini? Maksudku, apa ga mengganggu?" Shiho bertanya, takut dia mengganggu bisnis penginapan sepupunya itu. "Bodoh, tentu saja tidak. Kebetulan penginapan lagi sepi jadi santai saja." Yukiko tersenyum yang disambut dengan senyuman manis Shiho. "Syukurlah.. Ini kamarku? Terima kasih nee-san. Aku tidur dulu ya." Shiho menunjuk kamar 202. Yukiko mengangguk dan memperhatikan adik sepupunya sebelum kembali kekamarnya.
"Shi-chan, bangun! Udah pagi!" Yukiko mencoba membangunkan Shiho. Yukiko bisa berada dalam kamar Shiho yang terkunci karena satu hal, dia punya kunci cadangan yang membuat dia bisa seenaknya keluar masuk kamar penginapan. "Nanii?.... Yukiko nee-san, ohayo…" Shiho memberi salam dalam keadaan setengah tidur. "Shi-chan, udah pagi loh!" Kontan saja Shiho yang ga biasa telat bangun panik. "Telaat! Bisa telat ke sekolah nih!" Shiho berdiri dan mengingat kalau dia sedang libur. Dengan wajah memerah, Shiho menatap sepupunya. Seperti biasa, Yukiko ngakak ngeliat Shiho panik. "Shi-chan hehe kan lagi hehe libur bwahahahahahahaha!" Shiho sweatdrop ngeliat Yukiko yang makin lama makin aneh. "Err.. nee-san… Jadi, kenapa nee-san ngebangunin aku?" Yukiko pun berhenti tertawa. "Oh iya, hari ini aku bebas. Rencananya aku mau ngajak Shi-chan jalan-jalan, mau?" Shiho memperhatikan kakak sepupunya yang sudah rapih, memakai baju merah(Baju bebas Yukiko di musim dingin). "Boleh saja. Aku siap-siap dulu ya." Yukiko mengangguk dan keluar kamar. Shiho buru-buru menuju kamar mandi dan bersiap-siap.
"Yukiko!" Yukiko terlihat senang mendapati sahabatnya sudah datang. "Chie! Akhirnya kau datang!" Mereka berdua berbincang-bincang sebentar sebelum Yukiko menyadari ada orang lain dibelakang Chie. "Loh, Yosuke, teman-teman? Sedang apa kau disini?" Yukiko bertanya dengan tanda tanya di atas kepalanya. "Chie menelepon kami semalam. Dia bilang sepupumu datang dan mengajak semuanya untuk menemaninya jalan-jalan." Yosuke menjelaskan disertai anggukan teman-temannya. Mereka berdiskusi untuk menentukan kemana mereka akan membawa Shiho. Mereka berhenti ketika melihat Shiho datang. Shiho memakai baju rok terusan kotak-kotak selutut dan memakai jaket denim pendek. Rambut panjangnya yang berwarna pink ia biarkan tergerai dengan satu kepangan kecil di depan diikat dengan pita putih. "Shi-chan! Akhirnya kau selesai. Teman-teman, ini sepupuku, Shiho Fujiki." Yukiko mengenalkan sepupunya. Muka para cowok(Yosuke, Teddie dan Kanji) memerah melihat Shiho yang menurut mereka cantik. "Ha-Hai… Aku ga pernah tahu kalau Yukiko-san punya sepupu secantik kau." Yosuke mencoba ngomong. "Terima kasih. Banyak yang bilang begitu padahal menurutku Yukiko nee-san masih lebih cantik dan juga ketiga teman perempuannya." Shiho tersenyum dan menunjuk para perempuan. "Aku benar kan? Umm…. Boleh tahu nama-nama senpai?" Shiho bertanya dengan sopan. "Senpai? Oh iya, kudengar kau baru kelas 3 smp. Yak, aku Chie Satonaka, kelas 3 smu" Sahut Chie. "Aku Yosuke Hanamura, kelas 3 smu." Yosuke tersenyum. "I'm Teddie, nice to meet you! You're really so cute, Shiho-chan!" Teddie sok pake bahasa inggris yang membuat semua sweatdrop kecuali Teddie dan Shiho. "Y-yo, aku Kanji Tatsumi, kelas 2 smu." "Aku Rise Kujikawa, 2 smu!" "Naoto Shirogane, 2 smu." Mereka selesai berkenalan. "Jadi…?! Hihi." Shiho tertawa kecil. "Ada apa Shiho-chan?" Rise bertanya. "Tidak apa-apa. Jadi, kemana kita akan pergi?" Shiho bertanya, mengingatkan tujuan utama mereka. "Oh ya, apa kau lapar, Shiho?" Chie bertanya pada Shiho. "Yah, sedikit…" "Kalau begitu, ke Aiya!" Chie mengusulkan dan disambut dengan sorakan teman-temannya. "Let's go to Aiya!"
"Paman! Aku pesan kayak biasa ya!" Rise berteriak sesaat setelah mereka tiba di Aiya. "Oh, ternyata kalian ya. Semua pesan kayak biasa?" Pak koki itu bertanya diiringi anggukan mereka semua. "Paman, yang aku satu lagi ya." Yukiko memesan. "Ga apa-pa kan, Shi-chan?" Yukiko duduk disamping Shiho. "Ga masalah. Apa saja jugab oleh." Mereka menunggu pesanan mereka datang dengan sabar serta sedikit berbincang-bincang. Saat pesanan mereka datang, Kanji yang paling pertama makan. "Kanji, pelan-pelan dong! Nyiprat nih!" Rise yang duduk disebelah Kanji ngomel. Pasalnya, si Kanji makannya nyiprat-nyiprat jadi kena Rise padahal bajunya baru beli. "Hah? Zorhi Zorhi.." Si tepung Kanji malah ngomong pas mulutnya masih penuh, dasar jorok tuh orang. "KANJIIII!" Akhirnya pertengkaran bodoh pun tak terhindarkan dan membuat semua sweatdrop. "Um.. Onee-san, selanjutnya kemana?" Shiho yang makanannya udah habis bertanya. "Oh iya. Kemana ya? Kau mau kemana, Shi-chan?" Yukiko yang bingung malah balik nanya. "Um… Junes?" Shiho asal menyebutkan tempat itu karena hanya itu yang terlintas di benaknya. "Junes? Kayak ga ada tempat lain aja…. Yah sudahlah, ayo kita pergi, senpai, Fujiki-san." Naoto bangkit dari duduknya dan berjalan keluar disertai teman-temannya itu. "Yosuke, gimana kalau kita ajak Nanako-chan? Dia pasti seneng!" Chie bertanya pada anak manager Junes itu. "Nanako-chan? Boleh juga.. Ayo jemput Nanako-chan dulu!" Yosuke memukul tinjunya ke udara dan berlari dan para investigation team yang kekanak-kanakan pun mengikutinya. Shiho hanya bisa bengong dan sweatdropped ngeliat senior-seniornya ajaib semua. 'Meski nii-san udah bilang tetap saja…' Pikirnya dalam hati.
"Nanako-chan! Ini kami!" Yukiko mengetuk pintu. "Iya, tunggu sebentar!" Terdengar suara derap langkah dan sesaat kemudian pintu rumah itu terbuka. "Hai Nana-chan! Kami mau ke Junes, mau ikut?" Teddie mengajak anak manis didepannya. "Junes?! Ikut! Umm.. Teddie, kakak itu siapa?" Nanako menunjuk Shiho. "Aku? Aku Shiho Fujiki, sepupu Yukiko nee-san. Salam kenal, Nanako." Shiho tersenyum dan bersalaman dengan Nanako. "Ah!" Nanako tampak terkejut. "Kenapa Nanako-chan?" Rise menatap Nanako "Tidak apa-apa. Aku tulis pesan untuk ayah dulu ya, siapa tahu dia pulang cepat." Nanako masuk kedalam sebentar dan kembali lagi. "Maaf menunggu. Junes~ Yay!" Nanako mengunci pintu dan menggandeng tangan Shiho. "Ayo, Shiho nee-san!" Nanako tersenyum bahagia. "Wah, langsung akrab ya?" Kanji memperhatikan keduanya. "Sejak dulu Shiho memang disukai oleh anak-anak." Yukiko tertawa kecil. "Senang ya, Nanako-chan?" Naoto memperhatikan Dojima kecil itu. "Iya! Serasa ada kakak baru." Nanako tersenyum manis. "Ngomong-ngomong soal kakak, bagaimana kabar Souji, Nanako-chan? Apa dia ada rencana datang?" Yosuke menanyakan kabar sahabatnya. Nanako menatap Shiho dan menjawab. "Onii-san baik-baik saja. Onii-san bilang dia sibuk jadi Nanako ga tahu onii-san bisa datang atau tidak, maaf…" Nanako berwajah kecewa tetapi diam-diam tersenyum. Hanya Shiho yang melihatnya dan dia mengedipkan matanya pada Nanako. "Sayang sekali… Yah, ayo sekarang ke Junes!" Yosuke berteriak diiringi yang lainnya. Shiho sweatdrop untuk yang kesekian kalinya.
"Nanako-chan, ada yang kau ingin kan?" Yukiko bertanya. "Kalau boleh aku ingin berkeliling berdua dengan Shiho nee-chan!" Nanako tersenyum. Walaupun permintaan itu sedikit aneh, seluruh anggota investigation squad tetap memperboehkannya. "Boleh saja. Shiho, jaga Nanako-chan baik-baik ya!" Chie berseru kepada Shiho. "Tentu saja!" Shiho dan Nanako berjalan menjauh. "Hei Yukiko-san, apa Shiho-chan memang cepat akrab dengan siapa saja?" Yosuke bertanya sambil berjalan. "Yah, dia paling akrab dengan anak kecil sih tapi orang-orang menyukainya karena kebaikan hati Shi-chan sendiri walaupun orangnya ga pernah sadar. Apalagi Shi-chan itu anaknya kelewat polos. Shi-chan itu benar-benar anak yang baik…" Yukiko tersenyum bangga. "Hee… Fujiki-san sepertinya anak yang menarik. Yah, ayo kita jalan-jalan." Naoto mengusulkan. "Ayo kita buat pesta untuk Shiho-chan, dia pasti senang!" Kata Teddie ga nyambung. "Apaan sih Teddie Pesta penyambutan Shiho-chan? Boleh juga tuh, ayo aja! Yang perempuan yang masak!" Rise jadi semangat. "Yupz, udah pasti! Yukiko, Shiho sukanya apa?" Chie tersenyum dan bertanya. "Sushi, nasi kare, salad dan puding custard. Dia juga suka susu." Yukiko mencoba mengingat-ingat. "Kalian serius?! Maksudku, apa kalian benar-benar akan menyajikan mysterious food X ke Shiho-chan?! Aku sangat tidak setuju!" Yosuke menyilangkan tangannya. "Aku setuju dengan Yosuke-senpai!" Kata Kanji Ikut-ikutan. "Kalau gitu sushinya dari Junes aja trus yang bayar Yosuke." Kata Teddie asal. "Sembarangan! Sushi tuh mahal bego!" Teriak Yosuke sampai diperhatiin orang-orang yang lewat. "Berisik Yosuke-senpai! Kalau gitu ya udah kita aja yang bikin!" Rise jadi emosi. "Engga deh, mendingan aku beliin aja, biarlah mahal yang penting nyawa selamet. Tapi buat yang lainnya jangan minta ke aku lagi!" Yosuke akhirnya nyerah. "Woho! Kalo gitu ayo kita beli yang lainnya. Pertama… Nasi kare!" Anak cowok pada sweatdropped. "Aku saja yang masak nasi kare soalnya kalau senpai yang buat bisa bahaya…" Naoto menawarkan diri dengan wajah terpaksa. "Naoto, dari mana kau?!" Yukiko terhenyak. Tersadar, dia menatap Yosuke dan memberi death glare padanya. "He-hei Yukiko-san, ke-kenapa? O-ok, Naoto yang buat nasi kare deh. Yang lain…" Yosuke melirik tiga cewek lainnya. "Eh? A-aku bikin salad deh!" Kata Chie tergagap-gagap. "Ka-kalo gitu aku puding custard!" Kali ini Rise yang ngomong. "Berarti aku sesuatu dari susu… Apa ya?" Yukiko mengerutkan dahi. "Udah es krim aja Yukiko-senpai, gampang kok bikinnya." Kanji memberi usul, tumben. "Es krim? Yah, baiklah. Kita belanjanya nanti aja ya, pas Shi-chan dan Nanako-chan udah pulang." Para cewek + Teddie - Naoto terlihat senang sedangkan para cowok + Naoto - Teddie terlihat suram. "Naoto, Kanji… Bersiaplah…" Yosuke keliatan down beserta 2 orang lainnya.
"Loh, Yukiko nee-san? Sedang apa disini?" Shiho mendapati perempuan berbando merah sepupunya itu sedang sibuk sendiri. "Shi-chan?! Eng-engga apa-apa kok! Su-sudah selesai jalan-jalannya? A-ayo pergi!" Yukiko gugup kayak pencuri kepergok lagi nyuri. "Sudah kok. Ayo pergi. Nanako-chan mau pulang atau masih mau jalan-jalan?" Shiho menatap Nanako. "Aku ingin pulang, cape…" Nanako kelihatan lelah. "Hm… Onee-san, kita pulang aja yuk, aku juga capek." Shiho malah terlihat lebih lelah. "Ba-baiklah, ayo." Yukiko menyeret keduanya. Mereka menuju food court dan mnghampiri satu tempat. "Yukiko-senpai lama!" Rise ngomel trus minum jus jeruknya lagi. "Maaf. Shi-chan, Nanako-chan, kalian ingin makan apa?" Yukiko berbalik dan mendapati keduanya sudah ada di salah satu kios. Para mantan investigation team itu sweat dropped. "Hei, inget rencana kan? Abis nganter mereka pulang kita balik lagi kesini!" Yosuke berbisik-bisik. Yang lain mengangguk. "Tapi dimana pestanya? Kan ga bisa di tempatku soalnya gampang ketahuan Shi-chan." Yukiko ikut berbisik. "Di… Oh iya! Rumah Dojima-san aja!" Teddie lagi-lagi memberi usul yang salah. "Um… Teddie… Ini pestanya Shiho… Dia ga ada hubungannya sama Dojima-san…" Chie sweat dropped. "Ga juga… Nanako-chan pasti senang kalo ada pesta. Ayo kita tanya Dojima-san!" Rise berteriak dengan semangat 45. "Sst! Kalau ketauan gimana?!" Kanji ngebekep mulut Rise dan Rise hanya bisa mengangguk. "Ada apa?" Shiho datang dengan wajah polosnya. "Ga apa-apa. Ayo kita makan." Mereka semua memesan makanan dan makan. Setelah itu mereka pulang. Setelah mengantar Shiho dan Nanako, mereka berkumpul di Junes. "Siap? Ayo kita mulai!" Mereka akan membuat kejutan tetapi mereka tidak tahu kejutan yang lebih besar akan menanti mereka.
~Di tempat Shiho…
"Halo, onii-san?"
"Ya, Shiho ya?"
"Yap. Nii-san besok jadi ga?"
"Tentu. Tiketnya udah dibeli kok."
"Baik. Besok jam berapa?"
"Jam 1 siang."
"Baiklah. Kita buat surprise ya!"
"Memang… Ah, sudah ya Shiho, sampai besok."
"Sampai besok, onii-san…"
~To be continued~
Nah, bagaimana? Baguskah? Atau aneh? Yah, berhubung saya masih baru ni fanfic jelas geje dan bahasanya masih campur antara formal, semi-formal dan non-formal soalnya kebiasaan pake bahasa baku kalo bikin cerita. Kalau anda mau cerita ini dilanjutkan atau tidak bilang aja. Kalau mau ntar saya update tapi kalo g saya hapus aja ni fanfic geje. Ini semua tergantung anda ya. Kalau ada kesalahan dan teman-temannya, bilang aja. Review ya biar saya bisa jadi lebih baik. Review please! P.S Kalau penasaran Shiho kayak apa, ntar saya buatin gambarnya deh.
Ni data OC saya, hanya iseng...
Nama: Shiho Fujiki
Umur: 14
Kelas: 3 SMP
Hobi: Baca, gambar, berpetualang
Makanan favorit: Sushi, nasi kare, puding, es krim
Minuman favorit: Air putih, jus apel
Rambut: Panjang dan lurus warna merah muda
Mata: Biru muda
Karakter: Ceria tapi cengeng, pemberani tapi sedikit penakut, easy going dan baik hati
Persona: Unkown
Shiho adalah sepupu Yukiko yang berasal dari kota. Dia datang ke Inaba sekedar untuk berlibur. Sifatnya membuat dia disukai semua orang dan Shiho juga anak yang pintar. Dia senang memakai baju casual feminime dan casual sporty. Dia mempunyai persona yang akan kalian ketahui nanti.
