Pair : NaruHinaTone

Disclaimer : Om saia "Masashi Kishimoto"

~Sebelum.a makasih y yg udah baca, follow, favs, n review fanfic q :') seneng dehh baca review kalian :)

Just a prolog

Mata amethys indah itu berkedip berkali-kali. Seolah tak percaya apa yang dilihatnya. Gedung puluhan tingkat yang selama ini ia dambakan menjadi tempat kerjanya. Siapa yang tidak ingin tempat kerja elit begini, bahkan menjadi tukang bersih-bersih pun Hinata mau. Toh tak jauh beda dengan pekerjaan Hinata selama ini, tukang bersih-bersih honorer jalan raya. Emm.. maksudnya tukang sapu jalan dan taman.

Jari lentiknya menyelipkan sedikit rambutnya di belakang telinga dengan gugup. Belum diinterview saja ia sudah bergetar. 'Santai Hinata..Santai Hinata.. ini perusahaan pertama yang memanggilmu untuk interview kesini dari 6 CV yg kau kirimkan, ini satu-satunya perusahaan yang memanggilmu! Ingat itu! Jangan sia-siakan!' Batin Hinata pada diri sendiri. Tarik nafas-buang-tarik nafas-buang.

"Baiklaah!," cicitnya semangat. "Perusahaan ini akan kutaklukkan!" Kakinya menghentak dan mulai melangkah. Memasuki pintu putar tanpa ragu.

~SecretarySecretHyuugazan~

"Jadi, kau punya pengalaman bekerja?," pria berkacamata yang ia ketahui bernama Kabuto itu bertanya tanpa senyum. Tidak ada perkenalan?, Percakapan ringan sebelum memulai interview?, atau bersalaman?

Gadis berambut indigo ini baru saja duduk. Dan langsung ditanyai pengalaman kerja?

"Emm.." sial, Hinata belum menyiapkan pertanyaan untuk ini. Rencananya, ia berpikir jawaban pengalaman kerja saat sesi perkenalan. Tapi ini kenapa langsung!

"Kau mendengarku?," tanyanya sarkastis. Hinata meremang kaget.

"I-itu pengalaman kerjaku me-menjadi tukang sapu dan be-bersih-bersih!," jawab Hinata cepat dan gagap.

"Lalu apa ?,"

"Hanya itu.." lirih Hinata. kabuto angguk-angguk tanpa melepaskan pandangannya dari map CV Hinata ditangannya.

"Kau lulusan S1 tiga tahun lalu dan pengalaman kerjamu hanya itu?," ucap pria berambut abu-abu didepannya. JLEEEB! "Kau anak kedua dari tiga bersaudara?," Hinata mengangguk pelan. "Oh Aku yakin kakak dan adikmu menjalani hari yang berat," JLEB! EH?

'Sialan. Tidak langsung ia mengataiku *beban*!'

"Kau punya pacar?,"

"I..iya..,"

"Umurmu sudah siap untuk menikah, tapi belum menikah juga..,, apa kau yakin pacarmu punya uang untuk itu?," JLEEB. Hinata coba menahan emosi atau pekerjaan ini akan melayang.

'Dari tadi ni orang ngomong gak ada yang bagus. Sabar Hinata..' Hinata komat-kamit berbisik dalam hati. Awas saja selanjutnya bila bertanya hal menusuk lagi!

"Kau bisa masak?,"

"Eh?, iya bisa!," jawab Hinata semangat. Bayangan menjadi koki mampir di imajinasi Hinata.

"Haha! percayalah orang bakal keracunan! Gyahahahaha!,"

(O-O ))" wajah hinata terkejut datar melihat pria yang tadinya cool tertawa jahat sambil memukul-mukul meja kaca hitam yang menjadi pemisah antara keduanya. *Bayangkan orochimaru saat tertawa ingin mengambil alih tubuh sasuke*

-hati Hinata bangkit dari kursi ingin menju pintu ruangan. "Maaf, sepertinya saya salah masuk ruangan," pelan namun pasti ia bergerak melarikan diri.

Belum tangan Hinata mencapai pintu kaca geser. Seseorang telah menggesernyaaa terlebih dahulu. Hinata mendongak.

"Kabuto-san, mana sekretarisku?," tanya pria didepan pintu geser itu. Tawa lebar Kabuto berhenti. Tubuhnya bergerak kelabakan.

"Ma-maaf tuan, saya belum selesai menginterview..," jawabnya dengan suara rendah. Kelihatan gugup di depan pemuda berambut kuning itu.

Hinata yang berada di tengah-tengah ruangan hanya diam memperhatikan.

"Aku tak mau tau urusanmu. Urusanku hanya memerlukan sekretaris sekarang juga. Kau tau jam berapa berapa batas waktu yang kutentukan untuk mencari sekretaris baru?," tanya pria berkumis kucing ini pelan namun terdengar mengintimidasi.

"Jam 15.00 tuan," layaknya anak-anak yang dimarahi. Kabuto menyatukan tangannya di depan paha sambil menunduk.

Hinata melihat jam tangannya. Masih pukul 11.00

"TAPI AKU MEMBUTUHKANNYA SEKARANG!"

Tiba2 pria cool itu berteriak. Hinata mematung.

'Apa semua rekan di sini diam-diam mengejutkan?!'

"Bbbbbbbbbaaaaik-bbbbaiklahh!," Kabuto menghentakkan kakinya siap gerak sambil hormat. Keluar dari balik meja. Dan menyorong-nyorong Hinata ke hadapan Naruto.

"I-ini sekretaris anda tu-tuan Uzumaki!, Se-sekretaris terbaik yang saya interview!,"

.

.

Eh?

Sekretaris!?

ToBeCoNtInUe

#Yuhhuu!

Lega udah selese UKK! Malah galau nunggu bgi raport dan terbuatlah ff ini! (?)

Belum selese ff multichap yg satu, udah bikin lgi yg bru hehehe.. entah kenapa y rasanya ini fic koq gaje? -_-"

"Segaje perasaanmu padakuuuh~!" #PLAAAK#sokimut#lewati#Hehehoho

(TvT)\ *respect* terima kasih telah membaca minna-san! Saia harap minna tak kecewa~