"... bahkan seekor anjing pun tahu untuk membalas kebaikan yang pernah diterima, terlebih aku, yang bukan salah satu dari penghuni Inukashi..."

Apa yang kita lakukan hari ini, kadang tidak langsung kita tahu efeknya, mungkin besok, mungkin lusa atau mungkin beberapa tahun ke depan. Aku sendiri tidak tahu, keajaiban itu bisa datang menghampiri mahluk sepertiku. Jendela yang terbuka saat badai ketika Moondrop berteriak memekak telinga, mengalahkan suara teriakan putus asa dibalik jeruji saluran bawah tanah, sungguh... hampir tidak ada artinya aku lari. Sama-sama berakhir membeku sebagai mayat kah aku. Kau tahu Shion... bertemu denganmu bagaikan mimpi, sampai saat ini aku tidak percaya kalau seorang bocah yang tidak pernah mendengar kata "bertarung" selain di textbook sejarah dan dongeng para rajalah yang memotong satu detik kehidupanku hingga mengubah keputusasaan menjadi 180 derajat harapan, merubah ketidakpercayaan menjadi keyakinan, bahwa di sini, di No.6, ada tempat yang bisa menerimaku. Menghancurkan arogan No.6 adalah tujuanku saat kabur dari Correctional Facility, dan kini satu-satunya alasanku kembali masuk area No.6 adalah untuk membalas hutang nyawa, satu detik yang kau curi malam itu, satu detik yang kini harus aku kembalikan seutuhnya padamu. Ini semua salahmu, kaulah yang terlebih dulu mencuri dariku, tetapi sungguh, ini pencurian yang paling beresiko dalam hidupku, maaf... aku ternyata mencuri lebih dari satu detikmu, satu detik yang aku curi dari Ibumu dan satu detik yang aku curi dari kehidupan indahmu, hingga satu detik yang aku curi dari kebersamaanmu dengan Safu.

"... Ne..Zu..Mi.. bu..bunuh saja aku"

Tidak. Aku tidak mengambil resiko mencuri banyak satu detikmu untuk melihatmu mati di depanku, Shion... Shion... meski kau beri celah untuk mengambil satu detik keputusasaanmu atas sakit yang tiba-tiba menyerangmu, aku... aku akan menolongmu. Menukar satu detik nyawaku pun aku rela,

"SHION! BUKA MATAMU! SHION! Ingat Ibumu, Ingat usahamu keluar dari No.6, Ingat... Ingat cewek yang akan datang 2 tahun lagi saat dia kembali dari No.5! Shion!"

"nezumi..."

Apa yang aku lakukan. Apakah aku benar-benar menyelamatkanmu, Shion. Kenapa, satu detik pun tidak bisa aku kembalikan padamu, rambutmu memutih, pupil dan tanda merah mengelilingi tubuhmu. Aku... aku kembali mencuri satu detikmu, Shion...

"Carvat, ..."

"Sudah aku biilang berapa kali, jangan namain tikus ku de..."

"hm... apa sebaiknya kita tukar saja, namamu Carvat dan anak ini Nezumi?"

"Gezz... lakukan sesukamu"

"hehe... Nezumi, terimakasih"

"...apa?"

"Terimakasih, meluangkan waktumu dan datang menyelamatkanku, memberi aku tumpangan selama di Westblock, mencarikan aku pekerjakan di Wisma Inukashi, mengijinkan aku membaca ratusan buku-buku yang tidak pernah aku temui, terus me..."

"... Aku hanya membalas yang kau lakukan saat itu,"

"Kau tahu, Nezumi, mungkin kau tidak sadar karena kau bodoh"

"HAH?! siapa yang lebih bodoh dari orang yang tidak mengerti perasaan perempuan yuuang suka padanya"

"Heh... bukan masalah Safu! hanya saja , malam itu hanya satu detik saat aku membuka pintu tapi kau membuka pintu rumahmu berjam-jam untukku bahkan mendobrak pagar untuk menjemputku, kau mem..."

Shion... hentikan itu, kaulah yang mengubah segalanya, kau yang memulainya, kau yang percaya padaku, hentikan itu, aku yang berterimakasih padamu, bodoh.

-Fin-