"Aku mencintai kamu dengan segala kekurangan mu hingga lebihmu. Tidak kah itu terlihat dengan jelas?"
.
.
.
Title : Obviously
Cast : Kim Joon Myeon
Zhang Yi Xing
Genre : Romance, Drama
Rated : T
Disclaimer : Zhang Yi Xing and Kim Joon Myeon belong to themselves. But this fict is belong to me.
Warning : This fiction is contain with Boys Love/Slash/ Shounen – ai, so if you hate these thing better you press the 'back' button on your web browser. Thank you.
Enjoy the story~
.
.
.
"Myeonie!" panggil Yixing pada Joonmyeon yang duduk disampingnya.
"Hm?" balas Joonmyeon.
"Aku ingin ketaman sekarang!" seru Yixing dengan semangat dan Joonmyeon menghela napas saat itu juga.
"Lihat sekelilingmu, Yixing." Ucap Joonmyeon kemudian. Yixing memutar matanya kesegala penjuru kemudian tertawa canggung ketika menyadari bahwa saat ini mereka sedang berada di taman. Tepatnya ia sedang duduk di sebuah bangku yang letaknya di dekat air mancur mini dengan tangan yang saling bertautan dengan Kim Joonmyeon, pacarnya.
"Sejak kapan kita disini?" tanya Yixing dengan lugunya, membuat Joonmyeon menggelengkan kepalanya pasrah.
"Sejak satu jam yang lalu, dan ngomong – ngomong ini sudah ke delapan kalinya kau menanyakan dan mengucapkan hal yang sama padaku Xingie. Nampaknya ingatanmu semakin memburuk saja," jawab Joonmyeon dengan panjang dan lebar.
"Maaf kan aku," ucap Yixing. "Kamu tahu kan aku punya kekurangan seperti ini?"
Joonmyeon menganggukan kepalanya singkat, "Aku tahu,"
Joonmyeon menggelengkan kepalanya pelan lalu menghela napas di detik berikutnya. Pacarnya yang satu ini memang benar – benar ajaib, mudah melupakan sesuatu, ceroboh, keras kepala, dan kadang egois. Tetapi sayangnya itu adalah daya tarik khusus dari seorang Zhang Yixing. Hal itulah yang membuat dirinya dan jutaan fans diluar sana merasa harus melindungi seorang Zhang Yixing dari segala bentuk kecerobohannya.
Joonmyeon tersenyum kecil menyadari saat ini mereka sedang terdiam dalam kesunyian waktu. Ia menerka – nerka apa yang akan di katakan Yixing selanjutnya. Akankah ia mengulangi perkataan yang sama atau ia menemukan frasa baru untuk di lontarkan?
"Aku payah sekali ya?" ucap Yixing tiba – tiba, membuat orang yang duduk di sampingnya mengernyitkan dahinya karena penasaran dibuatnya. Joonmyeon tidak berucap apa – apa karena ia merasa bahwa Yixing belum selesai dengan perkataannya.
"Mudah melupakan sesuatu, egois, ceroboh dan keras kepala. Sifat ku itu benar – benar buruk.."
Dan Joonmyeon mengernyit tidak suka mendengarnya.
"Kadang aku bingung kenapa kau yang sesempurna itu bisa bertahan dengan aku yang payah ini padahal di luar sana masih banyak yang lebih dari aku? Apa sesungguhnya kamu cuma kasihan sama aku? Apa..."
"Hentikan!" sergah Joonmyeon memotong perkataan Yixing. Joonmyeon yang biasanya kalem itu kali ini tersulut emosi ketika mendengar perkataan Yixing. Entah kenapa hatinya perih ketika menyadari bahwa Yixing meragukan perasaannya seperti itu. Bukankah itu terlihat jelas sekali kalau selama ini Joonmyeon memang mencintai Yixing lahir dan batin?
Yixing kaget sekali ketika mendapati Joonmyeon begitu emosi setelah mendengar perkataannya barusan. Apa ia salah bicara? Tapi apa yang salah?
"Dengarkan aku Zhang Yixing!" ucap Joonmyeon dengan penuh penekanan disetiap katanya. "Aku akan terus mengulang kata – kataku ini sampai kau dapat mengingat kata – kataku ini suatu saat nanti,"
Joonmyeon menarik napas dalam lalu menatap Yixing kemudian, "Aku mencintai mu dengan seluruh kekuranganmu hingga lebihmu. Bukankah itu terlihat sekali? Apa kamu gak bisa merasakannya? Dan asal kamu tahu ya, kalau aku yidak bisa menerima segala kekuranganmu aku sudah meninggalkan mu sejak pertama kali kita bertemu. Tapi sayangnya aku tidak begitukan?"
Joonmyeon tersenyum tipis sambil menatap Yixing yang terperangah akibat kata – katanya barusan.
"Aku mencintaimu sejak kita trainee dulu. Saat aku belum mengenal kamu dengan baik dan saat kamu belum mengenal aku sama sekali. Waktu itu aku sadar aku telah terjatuh padamu untuk pertama kalinya saat mata kita saling bertemu tanpa sengaja, saat kamu menatapku dengan binar lugumu dan saat kamu menyunggingkan seulas senyum manis di bibirmu itu. Saat itu aku sadar bahwa kamu telah sukses merebut semua perhatianku, waktuku dan hatiku," Joonmyeon menjeda kata – katanya; ia menggengam tangan Yixing lalu mengecup tangan mulus itu dengan lembut.
"Kamu memang pelupa, dan kamu memang payah. Tapi ingat aku selalu disampingmu, baik saat di stage maupun di luar stage. Kita akan selalu bersama. Aku akan selalu berusaha mengingatkan mu jika kamu melupakan sesuatu. Kita akan selalu melengkapi kekurangan satu sama lain. Aku mencintaimu. Itu jelas sekali bukan? Apa kau perlu bukti Xingie?"
Yixing menggelengkan kepalanya pelan lalu ia menyunggingkan senyum bahagia dibibir tipisnya. "Kamu benar – benar tulus mencintai aku apa adanya ya?"
"Tentu saja," jawab Joonmyeon dengan gamblang.
"Terimakasih karena telah mencintai aku apa adanya!" ujar Yixing dengan riangnya.
Detik berikutnya mereka telah larut dalam sebuah pelukan hangat, mereka saling berbagi kehangatan di awal musim semi ini. Cinta mereka pun semakin mekar seiring dengan mekarnya bunga – bunga sakura di musim semi ini.
"Aku cinta kamu," ucap Yixing kemudian.
"Aku tahu. Dan aku lebih mencintai mu lagi. Bukankah sudah terlihat dengan jelas?"
.
.
.
-END-
Epilog
Pagi itu Yixing membuat sarapan untuk para member EXO-M, namun tiba – tiba telepon genggam yang ia letakkan diatas meja makan berbunyi. Membuatnya harus menghentikan kegiatan masak – memasaknya sejenak.
"Halo?" sapa suara di sebrang.
"Myeonie!" balas Yixing dengan riang.
"Selamat pagi Xingie," ucap Joonmyeon dengan senyum terkembang di bibirnya.
"Selamat pagi juga Myeonie!" ucap Yixing.
"Aku rindu padamu," Joonmyeon berucap dengan nada manjanya membuat Yixing mengernyit geli karena serius itu sangat menggelikan.
"Jangan menggunakan nada semenjijikan itu Joonmyeon," balas Yixing dengan nada kesal dan Joonmyeon terbahak dibuatnya.
"Biar pun menjijikan tapi kamu suka kan?"
"Terserah kamu deh!"
Obrolan mereka berlangsung cukup lama sesekali terlihat Yixing merona akibat perkataan – perkataan ngelantur yang Joonmyeon lemparkan untuknya seperti, 'Saat kau kembali ke Korea, ingat kan aku untuk mengajakmu 'bermain' ini dan itu berkali – kali. Astaga aku sungguh merindukanmu' atau 'Aku rindu memakan masakanmu dan memakanmu,' dan lain sebagainya.
Tetapi obrolan itu harus terhenti saat tiba – tiba Yixing menjerit. "ASTAGA MYEONIE TELPON GENGGAMKU HILANG! TADI AKU TARUH DI ATAS MEJA DAN SEKARANG HILANG!"
Dan Joonmyeon pun menepuk kepalanya pelan. Dasar Yixing pikun.
"Lalu kamu dan aku lagi ngobrol lewat mana Yixingie sayang?" tanya Joonmyeon dengan sabar.
Yixing terkekeh malu, "Aku cinta kamu,"
"Aku juga cinta kamu," balas Joonmyeon.
-END-
Pojokan author :
Ini pendek banget dan saya sadar itu cerita inti bahkan hanya 834 words saja /ngakak innocent.
Ini saya buat karena saya stress belajar mtk dan fisika tapi gak ada yang nyangkut diotak.. kan bikin potek. Hiks.
Btw saya punya sad news untuk readers- nim sekalian. Saya kemungkinan tidak akan mengupdate cerita sampai pertengahan atau akhir mei nanti karena saya harus menghadapi US, UN dan SBMPTN. Saya harap readers nim mau memahami dan mengerti saya :") Saya juga berharap readers nim mau bersabar menunggu cerita Mr. Straight. :")
Jadi ini adalah fict terakhir saya sebelum saya benar – benar hiatus sampai masa ujian saya selesai. Ngomong – ngomong saya mohon doa dari kalian semua supaya saya bisa melalui cobaan ini dengan baik sehingga saya dapat nilai yang baik juga :") /apa
Sampai jumpa lagi~
Dan berkenankah kalian memberikan saya semangat dengan meriview karya saya? :D
