VILLAGE OF LIGHT

~Light must be able to defeated a darkness and make all being bright~

.

Summarry : Village of Light adalah sebuah desa cahaya. Cerita tentang sebuah pertarungan cahaya melawan kegelapan. Perjuangan 15 Prince of Light untuk melindungi dan menyelamatkan cahaya dari kegelapan total yang merupakan awal dari kesedihan dan bencana.

.

Genre : Friendship, Family and Fantasy

.

Main Cast :

All members of Super Junior

Changmin DBSK

.

Rated : T

.

Disclaim : All Cast isn't mine but all story is mine

.

.

Story by LyELF

DON'T COPY ANYTHING WITHOUT MY PERMISSION

.

.


† V.O.Ł †

Daun-daun telah berwarna kuning kecoklatan dan telah siap untuk meninggalkan ranting-rantingnya yang mulai rapuh. Angin yang bertiup kencang akhirnya membawa daun tersebut terbang mengikuti sang angin yang membawanya entah kemana. Udara dingin dari angin musim gugur ini pun mulai membuat orang-orang mulai merapatkan jaketnya dan memasukan tangan mereka ke saku jaket, melindungi tubuh dari angin dingin tersebut.

Beberapa anak sekolahan mulai terlihat di jalanan kota Seoul ini. Ini memang telah memasuki jam pulang sekolah. Anak-anak tersebut seakan berlomba-lomba untuk pulang ke rumah lebih cepat, tapi tak jarang yang berjalan santai menyusuri pertokoan ataupun memenuhi café-café dan game center.

"Kyuuu~"

Seorang namja jangkung berlari kencang hendak mengejar seorang namja yang sudah berada jauh di depannya. Namja yang di panggil tak bergeming dengan panggilan –atau lebih mirip teriakan- itu. Ia tetap asyik berjalan santai dengan wajah menunduk. Orang-orang yang berjalan beriringan dengannya sudah memandang namja ini dengan tatapan aneh.

PUK

Namja tersebut pun tersontak kaget dan terpaksa menghentikan langkahnya saat pundak kanan nya di cengkram cukup kuat dari belakang. Ia mengangkat wajahnya dan menoleh dengan tatapan membunuh bagi orang yang telah mengganggu kegiatan dan perjalanan pulangnya tersebut.

"Ya! Apa yang kau lakukan Changminnie? Kau membuatku kalah, lihat!"

Namja yang di panggil 'Kyu' itu menepis tangan namja yang menepuknya dari belakang itu lalu mulai mengeluarkan kata protesnya. Ia pun menunjukan layar PSP berwarna hitam yang sudah tercetak kata –YOU LOSE- yang berkedip berulang kali.

Changmin menjulurkan tangannya lalu melepaskan headset yang di gunakan Kyuhyun sedaritadi yang membuat namja itu tak mendengar panggilannya dengan wajah yang sama kesalnya.

"Itu salahmu sendiri, aku sudah memanggilmu berulang kali tapi kau mengacuhkanku" decak kesal Changmin. Ia melipat tanganya di depan dada. Kyuhyun yang mendengar itu hanya menaikan alisnya, ia tak merasa ada yang memanggil. Ah, tentu saja sejak tadi pendengarannya hanya di penuhi oleh back sound dari game di PSP nya. Kyuhyun pun hanya memberikan cengiran tanda menyesal, sedangkan Changmin sudah mendengus kesal.

"Sudahlah, sekarang untuk apa kau memanggilku?"

Kyuhyun memasukan headset beserta PSPnya ke dalam saku jas sekolah, ia tahu sahabatnya itu tak suka jika ia mengacuhkannya saat berbicara. Sebenarnya Kyuhyun tidak peduli dengan hal itu, ia hanya sudah kehilangan moodnya secara tiba-tiba karena kekalahan atas game yang sudah di tekuni selama 3 jam itu.

"Aniyo, aku hanya ingin mengajakmu ke game center. Ku dengar ada mesin baru di sana"

CLING

Kyuhyun mengerutkan dahinya saat indera penglihatannya menangkap sebuah sinar kecil namun cukup terang berwarna biru yang melayang tepat di belakang Changmin. Ia memincingkan matanya agar lebih jelas melihat cahaya yang berputar-putar di belakang sahabatnya itu.

"Ya! Cho Kyuhyun!"

Kyuhyun terlonjak keget mendengar teriakan Changmin yang cukup melengking itu.

"Shim Changmin! Kenapa berteriak? Pabbo-ya!" bentak Kyuhyun sambil mengelus dada nya seakan menstabilkan jantungnya yang berpacu 2x lebih cepat.

"Kau yang pabbo! Apa kau mendengar ucapanku sejak tadi?"

Hilang …

Tanpa menjawab pertanyaan Changmin, Kyuhyun menolehkan kepalanya ke kanan kiri juga belakang Changmin. Cahaya biru kecil yang menarik bagi Kyuhyun tadi menghilang sudah.

"Kyu!"

Kyuhyun menghela nafasnya pelan, ia memandang Changmin yang tidak bisa diam sejak tadi. Kenapa dia bisa berubah jadi secerewet ini? Menyebalkan!

"Ish.. Ne, ne Mianhae. Kenapa?"

"Benar kan kau tak mendengar ku sejak tadi. Oke, dengar. Tadi aku mengajakmu ke game center untuk mencoba mesin game baru di sana. Kau mau tidak?" ulang Changmin berusaha sesabar mungkin walau ia kesal membuat Kyuhyun mulai terkikik geli.

Namja yang sudah menemani hari-hari Changmin selama 10 tahun itu meringis lalu mulai merangkul sahabatnya itu.

"Mianhae. Kajja, let's go!"

Kyuhyun langsung menyeret Changmin menuju arah game center langganan mereka. Kyuhyun tertawa kecil melihat

.

.

† V.O.Ł †

Kyuhyun menendang-nendang kecil kerikil di sepanjang jalan yang ia lalui. Langit sudah mulai gelap. 3 jam di lewati oleh Kyuhyun berada di game center bersama Changmin. Ia berani bertaruh akan mendapatkan sambutan suara melengking noona tersayang saat ia sampai di rumahnya, tapi apa pedulinya. Asalkan ia sudah memuaskan hasratnya untuk bersama benda-benda visual kecintaannya, itu sudah cukup.

Matanya sudah memancarkan raut letih dan siap untuk langsung menutup saat tubuhnya menyentuh di kasur empuknya. Terlalu letih karena memainkan sebuah game. Itulah keseharian seorang Cho Kyuhyun. Tak ada hari tanpa bertemu dengan gambar visual itu yang terkadang sering membuat nya terbawa ke dunia tersebut meninggalkan dunia nyatanya. Ajaib mungkin karena selama ia hidup dan bersosialisasi di dunia ini ia hanya mempunyai seorang sahabat yang tentu bernama Shim Changmin. Namja itu terlalu malas untuk mencari teman lebih banyak lagi, ia menganggapnya tidak penting. Untuk apa memiliki banyak teman jika mereka tak pernah mengerti dirinya. Ya, selama ini hanya Changmin yang paling mengerti kepribadian Kyuhyun yang cukup berbeda tersebut. Mungkin karena mereka cukup sejenis –maniak game-.

CLING

Kyuhyun menghentikan langkahnya saat lagi-lagi ia melihat sebuah cahaya aneh melayang di depannya. Berbeda dari yang tadi sore, sekarang cahaya ini berwarna soft pink dan terkesan lembut namun cukup terang untuk terlihat. Kyuhyun memfokuskan pandangannya pada cahaya itu.

"Hey tunggu!"

Seperti ada magnet dari cahaya tersebut membuat Kyuhyun langsung berlari mengejarnya saat cahaya tersebut bergerak dengan cukup cepat. Kyuhyun berlari menyusuri jalanan besar menuju jalanan kecil dan berakhir di sebuah gang yang tidak terlalu besar. Gang tersebut sangat sepi, tak ada seorang pun yang melewatinya.

Nafas Kyuhyun memburu. Ia membungkukkan badan nya. Tangannya menumpu pada kedua lututnya, Peluh terlihat memenuhi kening namja tampan tersebut, tenaganya cukup terkuras untuk berlari.

"Kemana cahaya itu?" gumam Kyuhyun lirih.

Ia mengambil nafas panjang lalu menegakan tubuhnya. Mengedarkan pandangannya berusaha mencari cahaya pink yang tadi di kejarnya namun hasilnya… Nihil!

"Aish sepertinya aku sudah gila sampai mengejar cahaya aneh itu" gumam Kyuhyun lagi sambil mengacak rambutnya.

"Dan sekarang.. Ahra noona pasti akan menceramahi ku lebih lama hanya karena cahaya bodoh itu!"

Kyuhyun menyadari lokasinya yang cukup jauh dari rumahnya padahal tadi ia hanya tinggal melewati satu blok untuk sampai ke rumah dank arena cahaya aneh itu ia harus memutar balik lagi. Sial.

Ia pun memutuskan untuk melangkah pergi dari tempat tersebut namun baru 2 langkah ia harus kembali berhenti saat secara tiba-tiba lampu penerangan di gang tersebut mati.

Gluk

Kyuhyun menelan ludahnya dengan sangat sulit. Sekarang dirinya berada di jalan yang sangat sepi dan.. gelap. Bulu roma nya mulai berdiri bersamaan dengan angin dingin yang melewatinya.

'Kenapa jadi horror begini? Hari yang menyebalkan' batin Kyuhyun.

Cling … Cling …

Kyuhyun berdiri mematung saat 2 buah cahaya kecil berwarna soft pink dan biru yang ia lihat sebelumnya muncul dan berputar-putar di sekelilingnya.

'Apa ini?'

.

Dua cahaya itu masih berputar mengelilingi Kyuhyun. Mata Kyuhyun pun terus mengikuti pergerakan 2 cahaya kecil tersebut, entah mengapa kakinya seakan tak ingin melangkah pergi walau berulang kali namja itu telah mengirim perintah ke otaknya untuk segera berlari meninggalkan tempat tersebut.

'Apa kau yakin dia orangnya, hyung?'

'Ne, aku sudah menyelidikinya. Aku yakin dia yang kita cari'

Kyuhyun membelalakan matanya saat sebuah suara tertangkap indera pendengarannya. Ia langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru namun tak menemukan seorang pun tengah bercakap-cakap. Kyuhyun semakin membeku di tempat. Otak jeniusnya mulai menyusun gambaran-gambaran makhluk gaib yang membuat bergidik ngeri. Tadi suara siapa?

'Dia terlihat berbeda dari bocah itu, hyung'

'Itu sudah bertahun-tahun yang lalu, pasti banyak yang berubah kan. Sudahlah, kita akan tahu kepastiannya jika sudah kembali ke village'

'Tapi—'

"Ya! Nuguya? Siapa yang berbicara? Jangan bersembunyi!"

Kyuhyun berteriak frustasi. Ia ketakutan? Tentu saja. Kau bisa mendengar suara-suara aneh tanpa melihat sosoknya apalagi dengan suasana gelap dan 2 cahaya aneh terus memutari tubuhmu, apa menurutmu tidak menakutkan?

'Jja! Dia bisa mendengar kita kan?'

'Iya hyung. Sepertinya memang dia orangnya'

Dengan susah payah, Kyuhyun mulai menggerakan kakinya. Ia mundur beberapa langkah dari tempatnya berdiri tadi. Ia mengambil ancang-ancang untuk segera berlari secepatnya namun niatnya kembali gagal saat matanya menangkap 2 cahaya lain berwarna merah dan emas.

'Ya! Apa yang kalian lakukan? Kalian ini lama sekali!'

'Hyung! A-ah Mianhae'

'Yang lain sudah menunggu, cepat bawa bocah menyusahkan itu!'

'Mianhae hyung, ini karena Hae tidak mempercayaiku'

'Ya hyung! Kenapa jadi aku? Aku kan—'

'Ish, sudahlah. Lihat, anak itu sudah pucat, ketakutan seperti itu'

'Ne hyung, Arrasso'

Cling… Cling… Syuungg… WUUZZZ~

Jantung Kyuhyun seakan berhenti berdetak. Matanya sudah melotot kaget dengan apa yang tengah di saksikannya. Belum habis keterkagetannya dengan suara aneh yang terus tertangkap pendengarannya, sekarang matanya harus melihat 4 cahaya kecil itu memutari tubuhnya kembali. Kali ini putarannya lebih teratur dan bisa di bilang semakin cepat.

Sedetik kemudian, angin berhembus sangat kencang dan ikut memutari Kyuhyun. Berbagai macam warna yang terlihat indah juga menyelimutinya. Kyuhyun tak mampu berbuat apapun. Ia seakan terhipnotis dengan warna indah tersebut dan akhirnya …

Siiinngggg~~

Hilang ….

Lampu penerangan jalan sepi itu kembali menyala dan tak terlihat sosok Kyuhyun berdiri di sana. Hanya ada daun-daun yang berterbangan mengikuti angin yang membawanya.

.

.

-To Be Continued-


Author's note :

Annyeong ^ ^

I'm newbie in FFN.. So, Bangapseumnida Chingudeul ^ ^

Saya di sini ingin meramaikan brothership and friendship story~

It's just a Prolog jadi sedikit de #peace

So, adakah yang tertarik? ^ ^

-LyELF-